Anda di halaman 1dari 6

SOAL NOMOR 1

1. a. Pengertian atau definisi inovasi adalah inovasi berasal dari kata latin, innovation
yang berarti pembaruan dan perubahan. Inovasi merupakan suatu perubahan baru
menuju kearah perbaikan atau berbeda dari yang ada sebelumnya, dilakukan dengan
sengaja dan berencana. Inovasi diartikan juga sebagai objek atau gagasan yang
dianggap baru oleh individu atau unit yang mengadobsinya. Sehingga dapat
disimpulkan, inovasi adalah sebagai suatu ide, temuan, cara atau objek yang dianggap
baru oleh individu, organisasi atau system social.

Sedangkan dalam dunia Pendidikan pengertian inovasi Pendidikan adalah suatu ide,
barang, metode yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang
atau kelompok orang (masyarakat), baik berupa hasil intervensi (penemuan baru) atau
discovery (baru ditemukan orang), yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan
atau memecahkan masalah pendidikan nasional. Inovasi pendidikan merupakan
perubahan pendidikan yang didasarkan atas usaha-usaha sadar, terencana, berpola
dalam pendidikan yang bertujuan untuk mengarahkan, sesuai dengan kebutuhan yang
dihadapi dan tuntutan zamannya. Dalam inovasi pendidikan, gagasan baru sebagai
hasil pemikiran kembali haruslah mampu memecahkan persoalan yang tidak
terpecahkan oleh cara-cara tradisional yang bersifat komersial.

faktor-faktor yang mendorong pendidikan untuk terus berinovasi adalah


1. Visi terhadap Pendidikan
Pendidikan merupakan persoalan asasi bagi manusia. Manusia sebagai makhluk
yang dapat dididik dan harus dididik akan tumbuh menjadi manusia dewasa dengan
proses pendidikan yang dialaminya. Sejak kelahirannya, manusia telah memiliki
potensi dasar yang universal, berupa:
a. Kemampuan untuk membedakan antara yang baik dan yang buruk (moral
identity);
b. Kemampuan dan kebebasan untuk mengembangkan diri sendiri sesuai dengan
pembawaan dan cita-citanya (individual identity);
c. Kemampuan untuk berhubungan dan kerjasama dengan orang lain (social
identity);
d. Adanya ciri-ciri khas yang mampu membedakan dirinya dengan orang lain
(individual differences).

Usaha dan tujuan pendidikan dilandasi oleh pandangan hidup orangtua, lembaga-
lembaga penyelenggara pendidikan, masyarakat, dan bangsanya. Manusia
Indonesia, warga masyarakat dan warga negara yang lengkap dan utuh harus
dipersiapkan sejak anak masih kecil dengan upaya pendidikan. Tujuan pendidikan
diabdikan untuk kebahagiaan individu, keselamatan masyarakat, dan kepentingan
negara.
Pandangan hidup bangsa menjadi norma pendidikan nasional keseluruhan. Seperti
diketahui bahwa kehidupan ini selalu mengalami perubahan, tujuan pembangunan
bangsa mengalami pergeseran dan peningkatan serta perubahan sesuai dengan
waktu, keadaan, dan kondisinya. Dengan demikian, pandangan dan harapan
orangtua terhadap pendidikan sekarang dapat berbeda dengan pandangan orang
terhadap pendidikan masa lampau atau waktu yang akan datang. Perbedan
pandangan ini erat hubungannya kalau tidak justru harus disebut berdasar atas
falsafah mengenai manusia dan kemanusiaan ada zamannya masing-masing.

2. Faktor Pertambahan Penduduk


Pertambahan penduduk yang cepat merupakan faktor yang sangat menentukan dan
berpengaruh besar terhadap penyelenggaraan pendidikan sehingga menuntut
adanya pembaruan-pembaruan di bidang pendidikan. Akibat dari perkembangan
penduduk yang sangat cepat sulit dibayangkan, misalnya bagaimana penyediaan
gedung sekolah. Begitu pula hal-hal yang terkait dengan itu, seperti tenaga kerja,
buku-buku, dan fasilitas-fasilitas lainpun turut mendapat perhatian.
Adanya pertambahan penduduk yang cepat menimbulkan akibat yang luas terhadap
berbagai segi kehidupan, utamanya pendidikan sebagaimana dikemukakan dengan
meledaknya jumlah anak usia sekolah. Adapun masalah-masalah yang berkaitan
langsung dengan pendidikan tersebut adalah:
a. Kekurangan Kesempatan Belajar
Masalah ini merupakan masalah yang mendapat prioritas pertama dan utama yang
perlu segera digarap. Caranya adalah dengan menciptakan sistem pendidikan yang
dapat menampung sebanyak mungkin anak-anak usia sekolah.
b. Masalah Kualitas Pendidikan
Kurangnya dana, kurangnya jumlah guru, kurangnya fasilitas pendidikan akan
mempengaruhi merosotnya mutu pendidikan. Oleh sebab itu, dalam mengatasi
masalah ini pemerintah telah berusaha meningkatkan kemampuan guru lewat
training-training, menambah fasilitas, menambah dana pendidikan, mencari sistem
mengajar yang tepat guna, dan sistem evaluasi yang baik sehingga dapat
meningkatkan mutu pendidikan secara bertahap.
c. Masalah Relevansi
Masalah relevansi ini pada prinsipnya cukup mendasar. Dalam kondisi sekarang ini
sangat dibutuhkan out put pendidikan yang sesuai dengan tuntutan masyarakat,
terutama dalam hubungannya dengan kesiapan kerja. Hal tersebut lebih jelas
dengan digulirkannya konsep link and match, yang salah satu tujuannya adalah
mengatasi persoalan relevansi tersebut.
d. Masalah Efisiensi dan Efektivitas
Pendidikan diusahakan agar memperoleh hasil yang baik dengan biaya dan waktu
yang sedikit. Ini berarti harus dicari sistem mendidik dan mengajar yang efisien
dan efektif, sesuai dengan prinsip-prinsip dasar pendidikan.
3. Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Perkembangan ilmu pengetahuan yang cepat ini tidak harus diikuti dengan
penambahan kurikulum sekolah diluar kemampuan meskipun kondisi anak didik
perlu diperhatikan. Anak didikpun tidak mungkin mampu mengikuti dan
menguasai segenap penemuan baru dalam dunia ilmu pengetahuan.

Tanggapan yang biasa dilakukan dalam kependidikan terhadap perkembangan


ilmu pengetahuan ialah dengan memasukkan penemuan dan teori ke dalam
kurikulum sekolah. Meskipun hal ini menyebabkan adanya kurikulum yang
sangat sarat dengan masalah-masalah yang baru.

4. Tuntutan Adanya Proses Pendidikan Yang Relevan


Sebagaimana telah dikemukakan, bahwa salah satu tuntutan diadakannya inovasi
di dalam pendidikan adalah adanya relevansi antara dunia pendidikan dengan
kebutuhan masyarakat atau dunia kerja. Berkenaan dengan hal tersebut,
pendidikan dapat diperoleh dari sekolah maupun dari luar sekolah. Cukup banyak
pendidikan yang sangat berarti justru tidak dapat diperoleh di sekolah, terutama
yang bersifat pengembangan profesi dan keterampilan, seperti pengembangan
karier, profesi tertentu, dan sebagainya.

Permasalahan pendidikan yang kini dihadapi sangat kompleks. Adanya proses


pendidikan yang relevan dengan kebutuhan dan masalah yang dihadapi sangat
diperlukan mengingat akan keterbatasan dana pendidikan.

5. Teknologi
Munculnya teknologi yang berkembang menjadi bagian integral kehidupan
masyarakat. Sebagai contoh, koran nasional terkenal seperti Kompas, Media
Indonesia, Republika, dan sebagainya. merasakan persaingan dari berbagai
sumber informasi online seperti Detik.com, okezone, dan sebagainya. Mereka
juga melihat kecenderungan masyarakat untuk ingin memperoleh informasi
dengan cepat melalui gadget (alat komunikasi) yang dimiliki seprti smartphone,
tablet, dan sebagainya. Karena itu, seperti Kompas saat ini di samping koran
cetak, juga menyediakan Kompas dalam bentuk online. Hal sama terjadi juga
dilakukan koran-koran lain.
b.

SOAL NOMOR 2
2. a. Menurut pengamatan saya, bahwa budaya inovasi (the culture of Innovation) pada
guru mempunyai nilai strategis untuk meningkatkan hasil Pendidikan. Dimana Guru
sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan pendidikan merupakan pihak yang sangat
berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Kepiawaian dan kewibawaan guru sangat
menentukan kelangsungan proses belajar mengajar di kelas maupun efeknya di luar
kelas. Sehingga dalam pembaharuan pendidikan, keterlibatan guru mulai dari
perencanaan inovasi pendidikan sampai dengan pelaksanaan dan evaluasinya
memainkan peran yang sangat besar bagi keberhasilan suatu inovasi pendidikan.
Adapun contoh inovasi yang dapat dilakukan oleh guru yaitu:
1. Guru menggunakan pengetahuannya dalam bidang studi dan pedagogi
untuk memfasilitasi pengalaman belajar siswa agar mampu berpikir kritis
dan inovatif, dengan cara:
a. Guru memberi contoh model berpikir kreatif dan inovatif
b. Guru melibatkan siswa untuk mengeksplorasi masalah-masalah nyata dalam
masyarakat, dan mencari pemecahan masalah otentik dengan menggunakan
berbagai sumber, termasuk sumber informasi digital.
c. Mendorong siswa untuk melakukan refleksi terhadap pemikiran dan
tindakannya melalui kolaborasi dengan teman lain untuk dapat mengklarifikasi
pemahaman dan pikirannya dan proses kreatif yang terjadi.
d. Memberi model kepada siswa, bagaimana mengembangkan pengetahuan
melalui kolaborasi dengan orang lain, baik dalam pertemuan tatap muka maupun
secara viral (virtual).
2. Guru mendesain, mengembangkan dan mengevaluasi pengalaman belajar
dan evaluasi hasil belajar yang otentik, menggunakan berbagai alat, media
kontemporer untuk memaksimalkan penguasaan substansi oleh siswa, dan
mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa, dengan cara:
a. Guru mendesain atau mengadaptasi strategi pembelajaran untuk menciptakan
pengalaman belajar yang relevan, dan mengintegrasikan sumber-sumber digital
untuk memacu kreativitas belajar siswa.
b. Guru mempertimbangkan kebutuhan siswa, seperti keragaman kemampuan
awal, strategi belajar, dan sebagainya. dalam merancang pembelajaran.
c. Menggunakan teknik dan bentuk penilaian hasil belajar yang bervariasi,
disesuaikan dengan capaian belajar, dan menggunakan hasilnya untuk masukan
bagi proses belajar dan cara mengajar guru.
3. Guru menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan proses kerja yang
merepresentasikan seorang guru profesional dalam masyarakat yang digital
dan global.
a. Guru mendemonstrasikan pemahaman tentang sistem teknologi dan
kemampuan menggunakan teknologi masa kini.
b. Guru berkolaborasi dengan siswa, kolega, orang tua, dan masyarakat luas
menggunakan berbagai media, termasuk teknologi komunikasi digital untuk
mendukung keberhasilan belajar siswa.
c. Mengkomunikasikan informasi dan gagasan yang relevan dengan efektif
kepada siswa, orang tua dan kolega menggunakan berbagai media komunikasi.
d. Memberi contoh penggunaan teknologi informasi (misalnya, internet) untuk
menemukan, menganalisis, mengevaluasi dan menggunakan informasi untuk
mendukung riset dan belajar siswa.
b. Rancangan suatu strategi untuk memperkuat budaya inovasi guru-guru saya, di
sekolah yaitu:
 Tujuan : Untuk meningkatkan kreativitas guru dalam
pembelajaran
 Langkah-langkah :
a. Mengadakan rapat dinas dengan semua guru untuk memberi arahan kepada
guru agar dapat melaksanakan tugas dengan sebaik mungkin dan selalu
mengevaluasi kinerja guru untuk meningkatkan kreativitas dalam pembelajaran.
b. Mengirim guru-guru untuk mengikuti pelatihan-pelatihan. Seperti mengikuti
kegiatan diklat GURU PENGERAK, seminar, wordshop pembelajaran berbasis
IT, pelatihan Kurikulum 2013, penyusunan perangkat mengajar, pelatihan
pemanfaatan media pembelajaran sehingga di-harapkan guru mampu
menerapkan ilmu yang didapatnya saat melaksanakan tugas.
c. Membuka kelas belajar IT bagi guru-guru yang belum mahir dalam
penggunaan IT.
d. membuat program pembelajaran yang menggunakan aplikasi atau
memanfaatkan IT,
e. Menjalin komunikasi yang baik dengan guru dengan tukar pikiran, pendapat,
saran, memonitoring, mengawasi dan menilai tugas-tugas guru dan selalu
menerapkan budaya kerjasama sehingga seluruh program sekolah berjalan sesui
dengan tujuan.
f. Penyediaan media pembelajaran, alat peraga, dan sarana dan prasarana yang
akan membantu guru dalam melaksnakan pembelajaran.
g. Memberikan contoh tauladan yang baik kepada guru dengan menjalin
hubungan yang baik dengan guru.
h. Memberikan arahan kepada guru dalam pelaksanaan pembelajaran, supaya
guru mampu menggunakan variasi dalam mengajar seperi variasi gaya
mengajar, pengembangan media pembelajaran, pengembangan bahan ajar,
interaksi guru dengan siswa dan pengembangan metode pembelajaran.
 Indicator capaian :
a. Guru melek akan teknologi informasi dan komunikasi.
b. Guru mampu menggunakan teknologi komunikasi dan informasi dalam
pembelajaran.
c. Guru mampu mampu menciptakan pembelajaran yang menarik, efektif,
kreatif dan inovatif.
d. Guru mampu mengembangkan bahan ajar.
e. Guru mampu menggunakan media belajar yang interaktif, kreatif dan
inovatif.

SOAL NOMOR 3
3.
4.

Anda mungkin juga menyukai