Anda di halaman 1dari 16

MENGANALISIS INDUSTRI DAN PESAING

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah


Manajemen Pemasaran

Kelompok : 6
• Muh. Akbar 90500120096
• Andhini Putri Novianti N 90500120107
• Riana Putri Sandita 90500120120

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat

dan karunianyalah hingga makalah yang berjudul “MENGANALISIS INDUSTRI DAN

PARA PESAING” ini dapat saya selesaikan dengan cukup mudah dan sesuai dengan waktu

yang telah di tentukan. Tanpa pertolongannya mungkin saya tidak bisa menyelesaikan makalah

ini dengan tepat waktu.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr Siti Fatimah, SE.MM selaku Dosen

Manajemen Pemasaran Perbankan Syariah yang telah memberikan tugas makalah ini yang

semoga nantinya dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada para pembaca. Saya

menyadari bahwah makalah ini sangat banyak kekuranagnnya. Oleh karena itu, saya

mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun makalh ini. Terima kasih.

Gowa, 19 April 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

MENGANALISIS INDUSTRI DAN PESAING ................................................................................... 1


KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 4
A. LATAR BELAKANG ................................................................................................................ 4
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................ 5
C. TUJUAN ..................................................................................................................................... 5
BAB II..................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 6
A. MENGANALISIS INDUSTRI DAN MENGIDENTIFIKASI PESAING .......................................... 6
B. MENGIDENTIFIKASI STRATEGI PESAING......................................................................... 9
C. TUJUAN PESAING ................................................................................................................. 11
D. MEMPERKIRAKAN KEKUATAN DAN KELEMAHAN PESAING .................................. 12
E. POLA REAKSI PESAING ....................................................................................................... 13
BAB III ................................................................................................................................................. 15
PENUTUP ............................................................................................................................................ 15
A. KESIMPULAN ......................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 16

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada dasarnya tujuan didirikannya suatu perusahaan yaitu untuk mendapatkan
keuntungan yang maksimal. Oleh sebab itu diperlukan adanya kelancaran dalam
pemasaran. Sedangkan yang di maksud dengan pemasaran adalah proses sosial dan
manajerial yang di dalamnya terdapat individu dan kelompok yang mendapatkan apa
yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan menawarkan dan
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Pemikiran tentang pemasaran
yang berorientasi pasar serta inovasi produk akan menghasilkan peningkatan volume
penjualan. Orientasi pesaing berarti pemahaman yang dimiliki penjual dalam
memahami kekuatan-kekuatan jangka pendek, kelemahankelemahan, kapabilitas-
kapabilitas dan strategistrategi jangka panjang baik dari pesaing utamanya saat ini
maupun pesaing-pesaing potensial utama.

Ada banyak cara dalam mengukur keberhasilan suatu perusahaan. Secara umum
ukuran perusahaan merupakan besar kecilnya perusahaan yang dapat dilihat dari
besarnya nilai equity, nilai penjualan atau nilai aktiva. Ukuran perusahaan merupakan
suatu skala perusahaan yang mampu diklasifikasikan besar kecilnya menurut berbagai
cara, antara lain, total aktiva, log size, nilai pasar saham, rata-rata tingkat penjualan dan
jumlah penjualan . Pada sektor perbankan, ukuran perusahaan cenderung dilihat dari
total asetnya mengingat bahwa produk utamanya adalah pembiayaan serta investasi,
sedangkan penjualan lebih digunakan sebagai produk asuransi maupun perusahaan
yang bergerak pada penjualan langsung seperti costumer goods.

Kemampuan manajemen mengenali pesaingnya akan membantu dan menggali


berbagai informasi mengenai apa dan bagaimana pesaing menjalankan bisnis serta
model strategi yang diterapkan, sehingga manajemen memperoleh kepastian bahwa
strategi dan aktivitas apapun yang dilakukan perusahaan tidak didahului oleh
pesaingnya. Perusahaan yang dapat meningkatkan efektivitas perusahaannya,
profitabilitas yang akan diperoleh juga akan meningkat pula. Beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi efektivitas perusahaan yaitu orientasi pelanggan dan pesaing.
menyatakan bahwa derajat orientasi pasar terbentuk melalui dimensi orientasi
pelanggan, orientasi pesaing dan koordinasi antar fungsi dan derajat orientasi pasar
berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran. Di era perdagangan bebas dan

4
persaingan global ini, memaksa setiap perusahaan untuk siap menghadapi persaingan
bisnis yang semakin ketat.

Persaingan yang semakin ketat dan konsumen yang semakin kritis dalam memilih
produk, menuntut perusahaan untuk lebih inovatif dalam menghasilkan suatu produk,
dengan kata lain perusahaan harus mampu menawarkan produk baru yang berbeda dan
jauh lebih baik dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing. Khamidah (2004:18)
bahwa keberhasilan suatu produk akan bermuara pada kinerja pemasarannya, dari
sinilah suatu produk akan dipertimbangkan oleh konsumen, apakah produk tersebut
mempunyai perbedaan dan keunggulan dibanding produk lain dari pesaing yang
sejenis.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah menganalisis industri dan mengidentifikasi pesaing ?
2. Bagaimanakah mengidentifikasi strategi pesaing?
3. Bagaimanakah menentukan tujuan pesaing?
4. Bagaimanakah memperkirakan kekuatan dan kelemahan pesaing?
5. Bagaimanakah memperkirakan pola reaksi pesaing?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui analisis dan indentifikasi pesaing.
2. Untuk mengetahui strategi pesaing
3. Untuk mengetahui tujuan pesaing
4. Untuk memperkirakan kekuatan dan kelemahan pesaing
5. Untuk mengetahui pola reaksi pesaing

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. MENGANALISIS INDUSTRI DAN MENGIDENTIFIKASI PESAING
Pengertian dari industri dapat dibagi kedalam ruang lingkup makro dan mikro.
Secara mikro, industri dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari beberapa perusahaan
yang memproduksi hasil output yang sama (homogen), atau yang memiliki sifat saling
menggantikan dari barang yang serupa. Sedangkan pengertian industri secara makro,
ialah kegiatan ekonomi yang menciptakan nilai tambah. Jadi pada dasarnya, batasan
industri dalam ruang lingkup mikro hanya sekumpulan perusahaan yang menghasilkan
barang yang sejenis, sedangkan secara makro, batasan industri dapat diukur dari jumlah
pendapatan. Menurut Badan Pusat Statistik, industri adalah sebuah kesatuan unit usaha
yang menjalankan kegiatan ekonomi dengan tujuan untuk menghasilkan barang atau
jasa yang berdomisili pada sebuah wilayah tertentu dan memiliki catatan keuangan serta
administrasi tersendiri.
Michael E. Porter (dalam Rahmad Dwi Jatmiko, 2004:44) menjelaskan lima
kekuatan yang membentuk sifat dan derajad persaingan dalam suatu industri, yaitu:
1. Ancaman Pendatang Baru (Threat of Entry). Pendatang baru dalam suatu
industri biasanya membawa dan menambah kapasitas baru, keinginan
mendapatkan pangsa pasar (market share), dan juga sumberdaya baru. Berat
ringannya ancaman pendatang baru tergantung pada hambatan masuk dan
reaksi dari para pesaing yang telah ada dimana pendatang baru akan
memasuki industri atau pasar tersebut.
2. Kekuatan pemasok (powerfull of supplier) Pemasok menyediakan dan
menawarkan input yang diperlukan untuk memproduksi barang atau
menyediakan jasa oleh industri atau perusahaan. Organisasi di dalam suatu
industri bersaing antara satu dengan lainnya untuk mendapatkan input
seperti tenaga kerja, bahan baku, dan modal. Apabila pemasok mampu
mengendalikan perusahaan dalam hal penyediaan input, sedangkan industri
tidak mempunyai kemampuan untuk mengendallikan pemasok maka posisi
tawar industri menjadi lemah dan sebaliknya posisi tawar pemasok menjadi
kuat.
3. Kekuatan Pembeli/Pelanggan (Power of Buyers). Pembeli atau pelanggan
di sini terdiri dari pelanggan individual dan pelanggan organisasi. Dalam
industri tertentu mungkin terdapat beberapa perantara pelanggan antara

6
industri dengan pemakai atau konsumen akhir, namun juga ada industri atau
perusahaan yang menjual secara langsung kepada konsumen akhir.
4. Ancaman Produk Pengganti. Produk pengganti dapat memberikan pilihan
bagi pelanggan/ pembeli dan akan mengurangi keuntungan perusahaan.
5. Analisis Pesaing. Analisis pesaing memungkinkan suatu organisasi menilai
apakah organisasi tersebut dapat bersaing dengan sukses di dalam suatu
pasar yang memberikan peluang-peluang keuntungan.
Melihat peluang bisnis dan prospek kedepan yang menggiurkan, tak jarang
membuat banyak pelaku usaha juga ingin ikut terjun menikmati dan menjalankan bisnis
di industri yang sama ( pesaing ). Persaingan dapat terjadi antara pelaku usaha yang
baru maupun yang sudah berjalan. Untuk itu dibutuhkan beberapa analisa cara dan
sistem kerja pesaing sebelum terjun menjalankan usaha. Agar tidak kalah dari para
pesaingnya, maka perlu direncanakan strategi yang matang untuk dapat tetap bertahan
dalam bisnis yang dijalankan.
Identifikasi Pesaing adalah istilah keren yang biasa dipakai untuk melakukan
identifikasi pesaing. Secara sederhana, competitive analysis adalah strategi pemasaran
untuk mengidentifikasi kompetitor atau pesaing dengan meneliti dan mempelajari
kualitas produk, penjualan, serta strategi yang pesaing lakukan. Dari data-data yang kita
kumpulkan nanti, Sahabat UKM dapat menyimpulkan apa kekuatan dan kelemahan
yang dimiliki pesaing dan seperti apa tren dari industri yang digeluti ke depan, sehingga
kita mengetahui peluang apa yang dapat dioptimalkan terkait strategi-strategi yang akan
dilakukan kelak.
Berikut langkah-langkah yang dapat Sahabat UKM lakukan untuk mengidentifikasi
pesaing :
1. Menentukan siapa saja pesaing kita
Hal ini sangat berkaitan dengan industri yang Sahabat UKM masuki atau
produk yang ditawarkan. Industri ini ibarat medan peperangan. Setelah
mengetahui medan peperangan apa yang kita masuki, maka kita tentu dapat
mengenali siapa saja pihak-pihak yang berperang di medan yang sama. Namun
yang perlu Sahabat UKM ketahui, pesaing dalam bisnis itu tidak selamanya
bersifat langsung.
2. Pelajari produk dan layanan yang ditawarkan oleh pesaing
Setelah Sahabat UKM dapat mengetahui siapa saja pesaing langsung dan tidak
langsung, maka sekarang saatnya kita mempelajari produk dan layanan yang
7
ditawarkan oleh para pesaing. Ada beberapa hal yang dapat Sahabat UKM
pelajari, antara lain bagaimana harga yang ditawarkan pesaing, apakah di
harga yang cenderung tinggi atau rendah; bagaimana pesaing kita
mendistribusikan produk dan layanan yang mereka miliki; apa keunikan dari
produk dan layanan yang pesaing tawarkan; varian apa saja yang dimiliki;
kapan saja biasanya pesaing memberikan diskon kepada pelanggan; dan
banyak hal lainnya.
3. Pelajari strategi penjualan yang digunakan pesaing
Ada berbagai strategi penjualan yang dapat diterapkan, seperti memberikan
layanan yang excellent, mengutamakan kualitas bahan baku, dan lain
sebagainya. Dengan mengetahui strategi penjualan pesaing, maka Sahabat
UKM dapat menentukan strategi apa yang akan kita gunakan untuk
kedepannya.
4. Analisis bagaimana pesaing memasarkan produk dan layanan
Dalam hal ini, Sahabat UKM dapat menganalisis konten pemasaran pesaing,
seperti media apa yang pesaing gunakan, apakah menggunakan Whatsapp
Business, Website, atau berbagai media sosial lainnya. Selain itu, Sahabat
UKM juga dapat menganalisis konten komunikasi apa yang mereka tonjolkan,
apakah pesaing lebih menonjolkan sisi harga, kenyamanan dan ambiance
lokasi usaha, varian produk, atau hal lainn.
5. Pelajari engagement konten pesaing
Setelah menganalisis konten yang dimiliki pesaing, Sahabat UKM juga dapat
mempelajari seberapa tinggi tingkat engagement dari konten tersebut. Ini hal
mudah untuk dilakukan, jadi Sahabat UKM tidak perlu bingung ya. Hal
sederhana yang dapat dilakukan, antara lain melihat konten apa yang paling
banyak mendapatkan like, comment, dan share; komentar yang diberikan
apakah positif atau negatif; hastag apa yang biasa digunakan oleh pesaing kita,
dan jika pesaing menggunakan lebih dari satu media sosial, Sahabat UKM
dapat menganalisis sosial media mana yang memiliki tingkat engagement
paling besar.

8
B. MENGIDENTIFIKASI STRATEGI PESAING
Para ekonom melihat proses bekerjanya sistem persaingan dengan indikator
yang dikenal dengan Structure-Conduct-Performance (SCP). Dari sisi structure,
indikator sistem persaingan adalah sebagai berikut:

1. Number and Size Distribution of Sellers and Buyers Dalam pasar persaingan,
terdapat banyak penjual dan pembeli yang masing-masing tidak dapat
mempengaruhi harga.
2. Product Differentiation Produk yang standar tidak pernah ada di dunia nyata.
Semakin berbeda barang tersebut, semakin kecil kemungkinan substitusi
dengan barang lain.
3. Entry Condition Entry Condition menentukan potensi persaingan antara
perusahaan yang telah ada dan perusahaan yang akan masuk ke dalam industri.

Di sisi Conduct, indikator yang digunakan adalah ada tidaknya kerja sama
(collusion) dan strategi yang dilakukan oleh pelaku ekonomi, serta adanya advertising
atau Research and Development (R&D). Yang terakhir, dari sisi Performance, ekonom
melihat berjalannya system persaingan dari profitabilitasnya, dan efisiennya.

Satu diantara berbagai tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang
optimal dari kegiatannya sehari-hari, khususnya kegiatan pem asaran. Untuk
menjalankan kegiatan pemasaran tersebut dengan baik, dan sesuai dengan sasaran yang
diharapkan, perusahaan harus menerapkan suatu strategi yang tepat sesuai dengan
lingkungan pem asaran perusahaannya.

Lingkungan pemasaran suatu perusahaan terdiri dari para pelaku dan kekuatan-
kekuatan yang berasal dari luar fungsi manajemen pemasaran perusahaan yang mem
pengaruhi kem ampuan rnanajemen pemasaran untuk mengembangkan dan mem
pertahankan transaksi yang sukses dengan para pelanggan sasarannya.

Keberhasilan strategi pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan tergantung


pada analisa dan pengamatan yang cermat oleh perusahaan terhadap faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi strategi pem asaran perusahaan. Strategi pemasaran adalah logika
pemasaran, dan berdasarkan itu, unit bisnis diharapkan untuk mencapai sasaran-sasaran
pem asarannya. Strategi pem asaran perusahaan terdiri dari pengam bilan keputusan
tentang biaya pem asaran dari perusahaan, bauran pemasaran, dan alokasi pem asaran
dalam hubungannya dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dalam kondisi

9
persaingan. Strategi pem asaran m enyeluruh perusahaan tercerm in dalam rencana
strategi pemasaran perusahaan (Corporate Marketing Plan) yang disusun.

Rencana strategi pemasaran perusahaan adalah suatu rencana pemasaran jangka


panjang yang bersifat menyeluruh dan strategis, yang merumuskan berbagai strategi
dan program pokok dibidang pem asaran perusahaan pada suatu jangka waktu tertentu
dalam jangka panjang dim asa depan.

Ciri penting rencana strategis pemasaran perusahaan ini adalah sebagai berikut:

1. Titik-tolak penyusunannya melihat perusahaan secara keseluruhan


2. Diusahakan dam pak kegiatan yang direncanakan bersifat menyeluruh
3. Dalam penyusunannya diusahakan untuk memahami kekuatan yang m em
pengaruhi perkem bangan perusahaan
4. Jadual waktu/ timing yang ditentukan adalah yang sesuai dan mempertim
bangkan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan, dan
5. Penyusunan rencana dilakukan secara realistis dan relevan dengan
lingkungan yang dihadapi.

Dalam menilai atau mengidentifikasi kekuatan relatif pesaing-pesaing, baik


pesaing potensial yang akan muncul dan pesaing yang telah ada, para eksekutif perlu
mempertimbangkan beberapa variabel penting, yaitu: pangsa pasar, keluasan lini
produk, efektifitas distribusi, daya kompetitif harga, efektifitas advertising dan aktivitas
promosi lainnya, umur dan lokasi fasilitas perusahaan, hak paten, kualitas karyawan,
kapasitas dan produktivitas, biaya bahan baku, posisi keuangan, kualitas produk relatif,
citra perusahaan dan produk, kemampuan penelitian dan pengembangan. Setiap
variabel dari profil pesaing kemudian dibandingkan dengan profil organisasi itu sendiri
untuk mengidentifikasikan bidang-bidang yang secara relatif mempunyai kelemahan
atau kekuatan dibanding pesaing.

Kotler (1997:203-204) membedakan empat tingkat persaingan berdasarkan


tingkat substitusi produk:

1. Persaingan merek: Terjadi apabila suatu perusahaan menganggap para


pesaingnya adalah perusahaan lain yang menawarkan produk dan jasa yang
serupa pada pelanggan yang sama dengan harga yang sama..

10
2. Persaingan industri: Terjadi apabila suatu perusahaan menganggap para
pesaingnya adalah semua perusahaan yang membuat produk atau kelas
produk yang sama.
3. Persaingan bentuk: Terjadi apabila suatu perusahaan menganggap para
pesaingnya adalah semua perusahaan yang memproduksi produk yang
memberikan jasa yang sama.
4. Persaingan generik: Terjadi apabila suatu perusahaan menganggap para
pesaingnya adalah semua perusahaan yang bersaing untuk mendapatkan
dolar konsumen yang sama.

Untuk keperluan manajemen stratejik, analisis lingkungan industri saja belum


cukup. Disamping itu masih diperlukan analisis pesaing utama secara individual.
Analisis ini diperlukan untuk mengetahui secara detail keunggulan dan kelemahan
pesaing. Diharapkan manajemen dapat mengetahui posisi perusahaan secara relatif, dan
dengan demikian mampu bersikap proaktif. Berikut ini adalah beberapa informasi yang
dibutuhkan untuk menganalisis pesaing secara individual: karakteristik pokok, tujuan,
strategi, keberhasilan, keunggulan dan kelemahan, dan prakiraan perilaku bisnis di
masa depan.

C. TUJUAN PESAING
Tujuan strategi bersaing untuk suatu unit usaha dalam sebuah industri salah
satunya menemukan posisi dalam industri tersebut dimana perusahaan dapat
melindungi diri sendiri dengan sebaik-baiknya terhadap tekanan (daya) persaingan atau
dapat mempengaruhi tekanan tersebut secara positif. Rivalitas dikalangan pesaing yang
ada berbentuk perlombaan untuk mendapatkan posisi dengan menggunakan taktik
seperti persaingan harga, perang iklan, memberikan hadiah, introduksi produk dan
meningkatkan pelayanan atau jaminan kepada pelanggan.
Tujuan dari pesaing diantaranya adalah:
1. Memaksimalkan laba. Perlu mengetahui laba jangka pendek atau laba jangka
panjangdan tindakan apa yang perlu mereka ambil. Contohnya yaitu:
menetapkan hargamurah agar kepuasan konsumen dapat ditingkatkan sehingga
memperoleh keuntunganyang maksimal.
2. Memperbesar market share. Perlu mengetahui apakah pertumbuhan market
share yangdimiliki cukup besar. Contohnya yaitu: menurunkan harga agar

11
konsumen tetamembeli produk kita, selain itu dapat melalui promosi agar pasar
yang dikuasaisemakin luas.
3. Meningkatkan mutu produk. bertujuan agar menarik pelanggan konsumen milik
pesaing. Contohnya yaitu: memberikan berbagai kelebihan seperti produk plus,
bungayang kompetiti", jumlah jaringan dan teknologi yang digunakan.

D. MEMPERKIRAKAN KEKUATAN DAN KELEMAHAN PESAING


Sebagai bahan pertimbangan, pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan
pesaing lahir dari tahap-tahap sebelumnya dalam analisis pesaing. Informasi ini
penting, terutama ketika dikaitkan dengan tujuan dan strategi pesaing. Evaluasi
kekuatan dan kelemahan harus memperhitungkan kepentingan relatif dari unsur-unsur
penting dari program pemasaran strategis yang dibutuhkan untuk menggali situasi.
Idealnya, perusahaan akan mengambil keuntungan dari kelemahan pesaing dengan
menggunakan kekuatannya sendiri. Kekuatan yang dimiliki pesaing harus
dipertimbangkan, mengingat mereka dapat pulamemanfaatkan kekuatan untuk
melakukan serangan balik. Sementara itu, mengetahui kelemahan pesaing
memudahkan perusahaan untuk melakukan serangan balik.Identifikasi kelemahan dan
kekuatan dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut :
1. Mencari dan mengumpulkan data tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengansasaran, strategi dan kinerja pesaing.
2. Mencari tahu kekuatan pesaing dalam hal keuangan, sumber daya manusia,
teknologiserta lobi di pasar.
3. Mengetahuimarket shareyang dikuasai pesaing serta tindakan pesaing
terhadappelanggan.
4. Mencari tahu kelemahan pesaing dalam hal keuangan, sumber daya manusia,
teknologiserta lobi di pasar
Semua data dan informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh melalui riset
pemasaran,baik langsung melakukan penyediaan ke perusahaan pesaing atau melalui
lembaga lain.Informasi tentang data pesaing juga dapat diperoleh dari pelanggan,
karyawan, atau lembagalain. Metode pengumpulan data ini dapat dilakukan dengan
pengumpulan data sekundermaupun data primer.

12
Setelah mengetahui informasi tentang kekuatan dan kelemahan pesaing,
strategiperusahaan selanjutnya adalah membuat daftar kelemahan dan kekuatan
masing-masing.Informasi kekuatan dan kelemahan pesaing antara lain dalam bidang
keuangan, sumber dayamanusia (SDM), produksi dan teknologi atau dalam bidang
pemasaran, serta segi produk,harga, distribusi, maupun promosi yang mereka lakukan.
Kelengkapan produk pesaing terdekat kita bandingkan dengan produk yang
kitamiliki, baik dari segi jumlah maupun kelebihan produk itu sendiri. Perusahaan yang
memilikiproduk yang lengkap dan memiliki kelebihan tertentu akan lebih unggul
dibandingkan perusahaan kita, paling tidak untuk sementara waktu. Hal itu
memudahkan kita untukmenutupi kelemahan yang kita miliki. Jumlah cabang yang
dimiliki oleh pesaing (jaringan) merupakan salah satu ukurankemampuan pesaing
dalam melayani pelanggannya. Semakin dekat pesaing denganpelanggan, maka akan
semakin berbahaya bagi kita, terutama di daerah strategis.
Besar kecilnya harga yang ditawarkan oleh pesaing merupakan problem bagi
kita.Kita perlu tahu mengapa pesaing berani menawarkan harga tertentu, murah atau
mahal. Dankita juga perlu tahu berapa lama penentuan harga yang kompetitif tersebut
diberlakukan.Dalam hal promosi yang ditawarkan pesaing, misalnya kecepatan
pelayanan,keramahan dalam pelayanan, tersedianya berbagai pilihan di berbagai
tempat, produkmulti fungsi, besarnya hadiah atau diskon yang ditawarkan kepada
pelanggannya atau kelebihan lainnya perlu di analisis.
Pelayanan yang diberikan kepada pelanggan sangat dipengaruhi oleh teknologi
yangdimiliki oleh sebuah perusahaan. Teknologi yang dimiliki tersebut menyebabkan
pihakpesaing menjadi unggul apabila kita tidak menyainginya. Teknologi akan
mempercepatproses transaksi yang diberikan. Di samping kecepatan, teknologi juga
memberikankeakuratan sehingga setiap kesalahan dapat diminimalkan.

E. POLA REAKSI PESAING


Produk pangan yang beredar di pasaran biasanya terdapat produk pangan lain
yangmenjadi pesaing. Pola reaksi pesaing dikategorikan menjadi empat, yaitu pesaing
yang santai, persaingan selektif, pesaing harimau, dan stochastic/ tak terduga. Pesaing
santai, pesaing tidak bereaksi dengan cepat atau kuat terhadap gerakan lawan. Pesaing
yang selektif, pesaing yang bereaksi hanya terhadap jenis serangan tertentu. Pesaing
harimau, pesaing yang bereaksi denagngesit dan kuat terhadap setiap jalur serangan.

13
Sedangkan pesaing stochastic, pesaing yang tidak menunjukan pola reaksi yang dapat
diramalkan. Perusahaan perlu mengetahui mentalitas pesaing tertentu jika ingin
mengantisipasi tindakan atau reaksi pesaing lainnya. Masing-masing pesaing bereaksi
secara berbeda, ada yang beraksi cepat, lambat, atau bahkan tidak bereaksi sama sekali.
Beberapa pesaing hanya akan beraksi terhadap serangan tertentu saja dan tidak untuk
serangan lainnya, sehingga perusahaan akan dapat meramalkan pola reaksi pesaing.

14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Dunia ini semakin berubah dengan pesat, begitu pula pola pikir konsumen sehingga
menuntut perusahaan untuk lebih kreatif dan kompetitif," Selain ilu, masalah pesaing juga
harus benar-benar diperhatikan. Beberapa hal yang perlu diketahui dari pesaing:
kelengkapan mutu, desain dan bentuk produk, harga yang ditawarkan, saluran distribusi
atau lokasi cabang yang dimiliki, promosi yang dijalankan, rencana kegiatan pesaing ke
depan. Untuk mengetahui informasi tersebut, maka perusahaan perlu mengadakan analisis
pesaing dengan cara: mengidentifikasikan pesaing, menentukan sasaran pesaing.
identifikasi strategi pesaing, analisis

kekuatan dan kelemahan pesaing, menentukan sasaran pesaing,identifikasi reaksi


pesaing dan strategi menghadapi pesaing. Dari kegiatan itu akan dapat diketahui: siapa
pesaing kita, apa sasaran yang ingin mereka capai, bagaimana strategi yang mereka
lakukan, apa dan | dimana kekuatan dan kelemahan pesaing, bagaimana pola reaksi mereka,
1 siapa saja yang perlu diserang terlebih dahulu, bagaimana cara " menyerangnya, dan
pesaing mana yang perlu dihindari terlebih dahulu. Untuk menghadapi pesaing, maka kita
harus mengetahui strategi dan | sasaran yang diinginkan pesaing sehingga kita dapat
menindaklanjutinya dengan mengeluarkan strategi-sirategi yang dapat mematahkan
strategi Secara umum strategi menyerang pesaing terdiri dari: strategi menyerang : pesaing
yang lemah lebih dahulu, pesaing langsung menyerang lawan yang kuat, strategi gerilya.
dan strategi bertahan. Sedangkan strategi untuk menghadapi pesaing dapat dilakukan untuk
posisi-posisi sebagai berikut: strategi pemimpin pasar, Sirate gi penantang pasar, strategi
pengikut pasar, dan sitrat gi relung pasar.

15
DAFTAR PUSTAKA

(2018). Retrieved April 19, 2022, from https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-


strategi-persaingan/116004
HARISUDIN, M. (2011). COMPETITIVE PROFILE MATRIX SEBAGAI ALAT
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK ATAU JASA. 7(2), 80-84.
Identifikasi kelemahan dan kekuatan dapat dilakukan. (n.d.). 1-22. Retrieved April 19, 2022,
from https://www.coursehero.com/file/p2496hbf/Identifikasi-kelemahan-dan-
kekuatan-dapat-dilakukan-melalui-tahap-tahap-sebagai/
Langkah-langkah Dalam Melakukan Identifikasi Pesaing. (n.d.). Retrieved April 19, 2022,
from https://leukeun.com/blog/artikel-1/post/langkah-langkah-dalam-melakukan-
identifikasi-pesaing-522
Nindiatma, D. (n.d.). Tujuan Dan Menilai Pesaing. Retrieved April 19, 2022, from
https://www.scribd.com/document/337696307/Tujuan-Dan-Menilai-Pesaing
S, A. N. (2004). STRATEGI PEMASARAN DALAM PERSAI NGAN BI SNI S. Jurnal
Academia, 1-14.
Utomo, T. J. (2010). LINGKUNGAN BISNIS DAN PERSAINGAN BISNIS RITEL. Jurnal
Fokus Ekonomi, 5(1), 70-80.
Wulandari, A. (2012). PENGARUH ORIENTASI PELANGGAN, ORIENTASI PESAING
DAN INOVASI PRODUK TERHADAP KINERJA PEMASARAN. Jurnal
Management Analysis, 1(2), 1-21.
Ilmi, N., Fatimah, S., & Sumarlin, S. PENGARUH ISLAMIC CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY (ICSR) DAN ZAKAT PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA
PERBANKAN DENGAN UKURAN PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL
MODERATING PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (PERIODE 2015-
2019). Islamic Banking, Economic and Financial Journal, 1(1).

16

Anda mungkin juga menyukai