Anda di halaman 1dari 3

UPACARA HARI SUMPAH PEMUDA KE 94

Jum’at,28 Oktober segera dimulai

A. Acara Persiapan

1. Masing-masing pemimpin barisan menempatkan diri


2. Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara
3. Penghormatan peserta upacara kepada pemimpin upacar dipimpin barisan paling kanan
4. Laporan pemimpin barisan kepada pemimpin upacara

B. Acara pokok

5. Pembina upacara tiba di tempat upacara;


6. Penghormatan kepada pembina upacara;
7. Laporan pemimpin upacara;
8. Pengibaran Bendera Merah Putih diiringi lagu Kebangsaan Indonesia Raya;
9. Mengheningkan cipta dipimpin oleh pembina upacara;
10. Pembacaan Teks Pancasila;
11. Pembacaan naskah Pembukaan UUD 1945;
12. Pembacaan Teks Keputusan Kongres Pemuda Indonesia Tahun 1928;
13. Lagu Satu Nusa Satu Bangsa;
14. Amanat pembina upacara (membacakan naskah pidato menteri pemuda dan olahraga);
15. Lagu Bangun Pemudi Pemuda;
16. Pembacaan doa;
17. Laporan pemimpin upacara;
18. Penghormatan kepada pembina upacara;
19. Upacara selesai, Pembina upacara meninggalkan tempat Upacara
20. Pasukan dibubarkan
TEKS KEPUTUSAN KONGRES PEMUDA INDONESIA 1928
POETOESAN CONGRES PEMOEDA-PEMOEDA INDONESIA

Kerapatan pemoeda-pemoeda Indonesia diadakan oleh perkoempoelanperkoempoelan


pemoeda Indonesia jang berdasarkan kebangsaan, dengan namanja Jong Java, Jong
Soematra (Pemoeda Soematera), Pemoeda Indonesia Sekar Roekoen, Jong
Islamieten, Jong Bataksbond, Jong Celebes, Pemoeda Kaoem Betawi dan
Perhimpoenan Peladjar-Peladjar Indonesia. Memboeka rapat pada tanggal 27 dan 28
Oktober tahoen 1928 dinegeri Djakarta; Sesoedahnja mendengar pidato-pidato
pembitjaraan jang diadakan dalam kerapatan tadi; Sesoedahnja menimbang segala isi-
isi pidato-pidato dan pembitjaraan ini; kerapatan laloe mengambil kepoetoesan:

PERTAMA KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA MENGAKOE


BERTOEMPAH-DARAH JANG SATOE, TANAH INDONESIA.

KEDOEA KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA MENGAKOE


BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA.

KETIGA KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA


MENDJOENDJOENG BAHASA PERSATUAN, BAHASA INDONESIA.

Setelah mendengar poetoesan ini, kerapatan mengeloearkan kejakinan azas ini wadjib
dipakai oleh segala perkoempoelan kebangsaan Indonesia; Mengeloearkan kejakinan
persatoean Indonesia diperkoeat dengan memperhatikan dasar persatoeannja:
Kemaoean Sejarah Bahasa Hoekoem adat Pendidikan dan Kepandoean; dan
mengeloearkan pengharapan soepaja poetoesan ini disiarkan dalam segala soerat
kabar dan dibatjakan dimoeka rapat perkoempoelan-perkoempoelan kita.

*HSP 94*

Anda mungkin juga menyukai