Anda di halaman 1dari 11

1.

Apa yang dimaksud keluarga (ayu)


definisi Keluarga menurut Margaret Mead dalam Tucker dan Rice (1986) : ―the cultural
history, instilling its prevelling value system and socalizing the next generation into effective
citizens and human beings‖. Sementara itu Burgess dan Locke (1960) mendefinisikan
keluarga sebagai unit social terkecil dalam masyarakat yang anggotanya terikat oleh adanya
hubungan perkawinan (suami istri) serta hubungan darah (anak kandung) atau adopsi (anak
angkat/pungut).
unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami-istri, atau suami-istri dan anaknya,
atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya (BKKBN, 1992). Definisi tersebut lebih
menekankan kepada komposisi keluarga, sedangkan pengertian yang lebih komprehensif
diberikan kaum fungsionalis (penganut faham structural fungsional) yang memandang
keluarga sebagai struktur yang dapat memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis anggotanya,
dan juga untuk memelihara masyarakat yang lebih luas (Pitts, 1964 dirujuk Kingsbury &
Scanzoni, dalam Boss et al., 1993).

Dr. Hj. Hendriati Agustiani, M.Si, Tahapan Perkembangan Keluarga

2. Sebutkan struktur yang ada dikeluarga (dila)

3. Apasaja tipe/bentuk keluarga (Erika)

 Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu, dan Anak-anak.
 Keluarga besar (Extended Family) adalah keluarga Inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya
: nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dan sebagainya.
 Keluarga brantai (Serial Family) adalah keluarga yang terdiri dari satu wanita dan pria yang
menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
 Keluarga Duda / Janda (Single Family) adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau
kematian.
 Keluarga berkomposisi (Camposite) adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup
secara bersama.
 Keluarga Kabitas (Cahabitasion) adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tapi
membentuk suatu keluarga.
Dr. Hj. Hendriati Agustiani, M.Si, Tahapan Perkembangan Keluarga
4. Sebut dan jelaskan fungsi dan tugas keluarga (erlanda)

Fungsi keluarga: Keluarga sebagai sebuah sistem sosial mempunyai tugas atau fungsi agar sistem
tersebut

berjalan. Tugas tersebut berkaitan dengan pencapaian tujuan, integrasi dan solidaritas, serta

pola kesinambungan atau pemeliharaan keluarga (Megawangi, 1999). Menurut Winton (1995),

fungsi merupakan konsekuensi dari perilaku seseorang atau aksi kelompok. Konsekuensi aksi

yang menguntungkan bagi sistem disebut dengan fungsional, sedangkan aksi yang

mendatangkan kerugian bagi sistem disebut disfungsional. Sedangkan menurut McIntyre (1966)

yang dikutip Kingsbury dan Scanzoni dalam Boss, et al., (1993), fungsi diartikan sebagai

kontribusi atau sumbangan dimana suatu item atau elemen memelihara keseluruhan. Resolusi

Majelis Umum PBB menguraikan fungsi-fungsi utama keluarga adalah : ―Keluarga sebagai

wahana untuk mendidik, mengasuh dan sosialisasi anak, mengembangkan kemampuan seluruh

anggotanya agar dapat menjalankan fungsinya di masyarakat dengan baik, serta memberikan

kepuasan dan lingkungan sosial yang sehat guna tercapainya keluarga sejahtera‖ (Megawangi,

1994).

Fungsi Keluarga

(Menurut BKKBN):

 Keagamaan
 Sosial Budaya
 Cinta kasih,
 Melindungi
 Rreproduksi
 Sosialisasi dan
 pendidikan
 Ekonomi
 Pembinaan
 Lingkungan

(Menurut PBB):

1. Pengukuhan ikatan suami istri

2. Prokreasi dan hubungan seksual

3. Sosialisasi dan pendidikan anak

4. Pemberian nama dan status

5. Perawatan dasar anak ( dan lanjut usia)

6. Perlindungan anggota keluarga

7. Rekreasi dan perawatan emosi

8. Pertukaran barang dan jasa.

(Menurut Mattesich & Hill):

1. Pemeliharaan fisik

2. Sosialisasi dan pendidikan

3. Akuisisi anggota keluarga baru melalui prokreasi atau adopsi

4. Kontrol perilaku social dan seksual

5. Pemeliharaan moral keluarga dan motivasi untuk berperan di dalam dan di luar keluarga

6. Akuisisi anggota keluarga dewasa melalui pembentukan pasangan seksual

7. Melepaskan anggota keluarga dewasa


(Menurut Rice and Tucker):
1. fungsi ekspresif : memenuhi kebutuhan emosi dan perkembangan, termasuk moral, loyalitas, dan
sosialisasi anak

2. fungsi instrumental : manajemen Sumber daya untuk mencapai berbagai tujuan keluarga melalui :

a) prokreasi dan sosialisasi anak,

b) dukungan dan pengembangan anggota keluarga.

Dr. Hj. Hendriati Agustiani, M.Si, Tahapan Perkembangan Keluarga

5. Bagaimana ciri-ciri keluarga Indonesia (pramitha)

 Unit terkecil dari masyarakat.


 Terdiri atas 2 orang atau lebih.
 Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah.
 Hidup dalam satu rumah tangga.
 Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga.
 Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga.
 Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing.
 Diciptakan untuk mempertahankan suatu kebudayaan.

6. Bagaiamana pola kehidupan di Indonesia (maya)

Aktivitas masyarakat Indonesia yang semakin padat dan menumbuhkan pola hidup yang serba instan,
namun pola makan dan makanan yang dikonsumsi juga masih jauh dari kebutuhan nutrisi, sehingga
banyak keluhan terkait masalah kesehatan fisik. Akibat kesibukan dan aktivitas yang semakin padat itu,
masyarakat juga berupaya menyediakan segala kebutuhannya, termasuk konsumsi pangan juga serba
cepat dan yang sering ditemui adalah mengkonsumsi makanan cepat saji. Dalam pengukuran Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), masalah kesehatan menjadi salah satu komponen utama, selain
pendidikan dan pendapatan karena kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan
ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. IPM Indonesia pada
tahun 2012 mencapai 0,624 atau naik 3 peringkat ketimbang tahun sebelumnya yang menempati posisi
124 dari 187 negara di dunia. Namun demikian, Indonesia masih berada di bawah beberapa negara
anggota ASEAN, seperti Singapura yang IPM-nya mencapai 0,895, Brunei Darussalam 0,855, Malaysia
0,769, Thailand 0,690, dan Filipina 0,654.

Dr. Hj. Hendriati Agustiani, M.Si, Tahapan Perkembangan Keluarga

7. Apa saja masalah kesehatan dalam keluarga (april)

1. Ancaman kesehatan

Merupakan keadaan-keadaan yang dapat memungkinkan terjadinya penyakit, kecelakaan dan kegagalan
dalam mencapai potensi kesehatan. Yang termasuk di dalamnya adalah :

a. Penyakit keturunan (asthma bronchiale, DM, dll)

b. Keluarga atau anggota keluarga yang menderita penyakit menular (TBC, GO, Hepatitis, dll), berikut
bahaya penularannya

c. Jumlah anggota keluarga terlalu besar dan tidak sesuai dengan kemampuan dan sumber daya
keluarga (penghasilan yang kecil untuk mencukupi anggota keluarga yang besar/banyak)

d. Resiko terjadinya kecelakaan dalam keluarga (rumah berdekatan dengan jalan, kolam atau tebing,
kebiasaan meletakkan senjata tajam sembarangan, lantai licin, obat-obatan atau racun yang tidak
tersimpan dengan baik, bahaya kebakaran, dll)

e. Kekurangan atau kelebihan gizi pada masing-masing anggota keluarga :

- Makanan kurang dalam hal kualitas maupun kuantitas

- Mengkonsumsi bahan makanan/gizi secara berlebihan

- Kebiasaan makan yang buruk/jelek

f. Keadaan-keadaan yang dapat menimbulkan stress atau tekanan, antara lain :

- Hubungan keluarga yang kurang harmonis

- Hubungan orang tua dan anak tegang

- Hubungan suami – istri yang tegang

- Orangtua yang tidak dewasa


g. Sanitasi lingkungan buruk :

- Ventilasi dan penerangan rumah kurang baik

- Tempat pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat

- Tempat pembuangan tinja yang berdekatan dengan sumber air minum sehingga mencemari sumber
air minum

- Selokan atau tempat pembuangan air limbah yang tidak memenuhi syarat

- Tempat-tempat yang memungkinkan berkembang-biaknya serangga dan binatang2 mengerat

- Sumber air minum yang tidak memenuhi syarat

- Kebisingan

- Polusi udara/sungai, air, tanah

- Luas rumah tidak mencukupi syarat kesehatan

- Barang-barang pribadi dan peralatan rumah kurang mencukupi

- Hygiene personal kurang

- Cara-cara menyiapkan makanan yang tidak memenuhi syarat kesehatan

i. Sifat kepribadian yang melekat, misalnya pemarah

j. Riwayat persalinan sulit

k. Memainkan peranan yang tidak sesuai, misalnya karena salah satu anggota keluarga meninggal

l. Imunisasi anak tidak lengkap

m. Kebiasaan-kebiasaan buruk :

- Terlalu banyak minum-minuman keras

- Terlalu banyak merokok

- Tidak memakai alas kaki

- Makan ikan/daging mentah


- Minum obat tanpa resep

n. Suasana dalam keluarga yang tidak harmonis :

- Suka mementingkan diri sendiri

- Percekcokan antar anggota keluarga yang belum terselesaikan

- Ketidakcocokan yang cukup berat

2. Kurang/tidak sehat

Adalah kegagalan dalam memantapkan kesehatan. Yang termasuk di dalamnya adalah :

a. Keadaan sakit, apakah sesudah atau sebelum didiagnosis

b. Kegagalan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak yang tidak sesuai dengan pertumbuhan
normal

3. Situasi krisis

Adalah saat-saat yang banyak menuntut individu atau keluarga dalam menyesuaikan diri, termasuk juga
dalam hal sumber daya keluarga. Yang termasuk di dalamnya adalah :

a. Perkawinan

b. Kehamilan

c. Persalinan

d. Masa nifas

e. Menjadi orang tua

f. Penambahan anggota keluarga

g. Abortus

h. Anak masuk sekolah

i. Anak remaja
j. Kehilangan pekerjaan

k. Kematian anggota keluarga

l. Pindah rumah

m. Kelahiran di luar perkawinan yang sah

Christable Vania Lumenta, 2020. Dalam Tipologi Masalah Kesehatan Keluarga

8. Apasaja prinsip kesehatan keluarga (nila)

 Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam pelayanan kesehatan.


 Dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan keluarga, sehat sebagai tujuan utama.
 Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai sarana dalam mencapai peningkatan kesehatan
keluarga.
 Dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan keluarga, perawat melibatkan peran serta
aktif seluruh keluarga dalam merumuskan masalah dan kebutuhan keluarga dalam mengatasi
masalah kesehatannya.
 Lebih mengutamakan kegiatan-kegiatan yang bersifat promotif dan preventif dan tidak
mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
 Dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan keluarga memanfaatkan sumber daya
keluarga semaksimal mungkin untuk kepentingan kesehatan keluarga.
 Sasaran asuhan perawatan kesehatan keluarga adalah keluarga secara keseluruhan.
 Pendekatan yang dipergunakan dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan keluarga
adalah pendekatan pemecahan masalah dengan menggunakan proses keperawatan.
 Kegiatan utama dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan keluarga adalah penyuluhan
kesehatan dan asuhan perawatan kesehatan dasar/perawatan di rumah.
 Diutamakan terhadap keluarga yang termasuk resiko tinggi.
Christable Vania Lumenta, 2020. Dalam Tipologi Masalah Kesehatan Keluarga

9. Apasaja tahapan perkembangan keluarga (afit)

I Pasangan menikah (belum memiliki anak)

II Keluarga yang sedang membesarkan anak (anak tertua berusia 3o bulan)


III Keluarga dengan anak usia preschool (anak tertua berusia z tahun 6 bulan s/d 6 tahun

IV Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua berusia 6-13 tahun)

V Keluarga dengan anak usia remaja (anak tertua berusia 13-20 tahun)

VI Keluarga yang 'melepaskan' anak berusia dewasa muda (anak pertama mulai meninggalkan rumah)

VII Orang tua berusia pertengahan (mulai pensiun dan memasuki masa empty nest)

VIII Orang tua yang mulai menua (pensiun hingga salah satu atau kedua orang tua meninggal dunia)

Dr. Hj. Hendriati Agustiani, M.Si, Tahapan Perkembangan Keluarga

10. Bagaimana perkembangan keluarga di Indonesia (pramitha)

11. Bagaimana peran keluarga dalam menanggulangi masalah kesehatan (nila)

12. Apa yang di maksud keluarga sejahtera (erlanda)

Konsep Keluarga Sejahtera menurut UU No 10 tahun 1992 adalah keluarga yang dibentuk atas
perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan spiritual dan materiil yang layak, bertaqwa kepada
Tuhan YME, memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota dan antar keluarga
dengan masyarakat dan lingkungannya.

BKKBN merumuskan pengertian keluarga sejahtera sebagai keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan

anggotanya baik kebutuhan sandang, pangan, perumahan, sosial dan agama; keluarga yang mempunyai
keseimbangan antara penghasilan keluarga dengan jumlah anggota keluarga; Keluarga yang dapat
memenuhi kebutuhan kesehatan anggota keluarga, kehidupan bersama dengan masyarakat sekitar,
beribadah khusuk disamping terpenuhinya kebutuhan pokok

Dr. Ir. Euis Sunarti, MS. Indikator Keluarga Sejahtera: Sejarah Pengembangan, Evaluasi, Dan
Keberlanjutannya

13. Bagaimana tahapan untuk mencapai keluarga sejahtera (ayu)

Dengan terpenuhinya indicator kesejahteraan sebagai berikut:


penduduk, fertilitas dan migrasi

hidup, dan angka kesakitan), ketersediaan fasilitas kesehatan, serta status kesehatan ibu

dan balita.

pendidikan.

n kerja dan kesempatan kerja,

lapangan pekerjaan dan status pekerjaan, jam kerja serta pekerjaan anak

(makanan dan non makanan)

itas rumah tingal, fasilitas lingkungan

perumahan dan kebersihan lingkungan

Terminologi yang sering digunakan dalam penelitian yang membahas kesejahteraan adalah

―living standar, well-being, welfare, quality of life‖ (Martin, 2006). Negara-negara maju

menggunakan beragam indikator kualitas hidup (quality of life) untuk disepadankan dengan

pengukuran kesejahterannya. Contohnya adalah Canada yang menggunakan 19 indikator

kualitas hidup masyarakat yang tersebar dalam empat subsistem yaitu (Sharpe, 2004 dalam

Suandi, 2005) :

lapangan kerja, 5) melek hurup, dan 6) tingkat pendidikan.

ndikator kesehatan meliputi ; 7) usia harapan hidup, 8) status kesehatan, 9) tingkat

kematian bayi (IMR), 10) aktivitas fisik


lingkungan yang sehat

amanan dan keselamatan masyarakat meliputi ; 15) kesukarelaan, 16) kergaman, diversity,
17) partisipasi dalam aktivitas budaya, 18) partisipasi dalam kegiatan politik, 19) keamanan dan
keselamatan

Dr. Ir. Euis Sunarti, MS. Indikator Keluarga Sejahtera: Sejarah Pengembangan, Evaluasi, Dan
Keberlanjutannya

14. Mengapa keluarga perlu mencapai kesejahteraan (qonita)

15. Apasaja tugas perkembangan keluarga (nila)

16. Mengapa keluarga sebagai unit pelayanan yang dirawat? (kurnia)

Anda mungkin juga menyukai