OLEH: KELOMPOK 4
DESI ESTERINA TARIGAN (8216176003)
NELLY CATRINA LUMBANTOBING (8216175004)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini.
Makalah tentang solusi Persamaan Deferensial Biasa (PDB) dengan Persamaan Deret Taylor.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................................2
BAB III.....................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan................................................................................................................12
3.2 Saran...........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk memberi penjelasan mengenai Persamaan Differensial
1.3.2 Untuk memberi penjelasan tentang cara menghitung Persamaan Diferensial Biasa dengan
metode Deret Taylor
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Persamaan Differensial
Persamaan diferensial adalah persamaan matematika untuk fungsi satu variable atau
lebih, yang menghubungkan nilai fungsi itu sendiri dan turunannya dalam berbagai orde.
Persamaan diferensial memegang peranan penting dalam rekayasa, fisika, ilmu ekonomi dan
berbagai macam disiplin ilmu.
Persamaan diferensial juga didefenisikan sebagai gabungan antara fungsi yang tidak
diketahui secara eksplisit dan turunan (diferensial)-nya. Arti fisis diferensial adalah laju
perubahan sebuah peubah terhadap peubah lain.
Persamaan diferensial muncul dalam berbagai bidang sains dan teknologi, bilamana
hubungan deterministik yang melibatkan besaran yang berubah secara kontinu dimodelkan
oleh fungsi matematika dan laju perubahannya dinyatakan sebagai turunan diketahui atau
dipostulatkan.Teori persamaan diferensial sudah cukup berkembang, dan metode yang
digunakan bervariasi sesuai jenis persamaam yaitu : Persamaan diferensial biasa (PDB ) dan
Persamaan diferensial parsial (PDP), dalam makalah ini penulis akan membahas tentang
Persamaan Differensial Biasa
Peubah bebas untuk contoh (i) sampai (v) adalah x, sedangkan peubah terikatnya adalah
y, yang merupakan fungsi dari x, atau ditulis sebagai y = g(x).
2
Berdasarkan turunan tertinggi yang terdapat di dalam persamaannya, PDB dapat lagi
dikelompokkan menurut ordenya, yaitu:
a. PDB orde 1, yaitu PDB yang turunan tertingginya adalah turunan pertama. Contoh (i),
(ii), dan (iii) di atas adalah PDB orde 1.
b. PDB orde 2, yaitu PDB yang turunan tertingginya adalah turunan kedua. Contoh (iv)
adalah PDB orde dua.
c. PDB orde 3, yaitu PDB yang turunan tertingginya adalah turunan ketiga Contoh (v) di
atas adalah PDB orde tiga.
d. dan seterusnya untuk PDB dengan orde yang lebih tinggi. PDB orde 2 ke atas dinamakan
juga PDB orde lanjut.
Misalkan f sebuah fungsi C ∞dari suatu variabel x pada interval buka I ⊂ R1 dan misalkan
x 0 sembarang titik di I. Deret
(1)
f (n ) menyatakan turunan ke-n dari f . Untuk sembarang fungsi f ∈ C∞ , Deret Taylor (1)
mungkin tidak konvergen atau jika ia konvergen, belum tentu konvergen terhadap f (x).
FungsiC ∞ khusus yang memiliki deret Taylor yang konvergen terhadap f ( x) untuk semua x
di sekitar x 0, disebut analitik pada x 0.
3
Definisi 2.1
Misalkan f ∈ C∞ ( I ) , dimana I adalah interval terbuka dari R1, dan misalkan x 0 sembarang
titik pada I . Jika deret Taylor (1) dari f di sekitar x 0 konvergen terhadap f (x) untuk setiap x
pada persekitaran x 0, maka f disebut analitik pada x 0. Jika f analitik di setiap titik pada I
maka f disebut fungsi analitik pada interval I .
Contoh
∞
f (n ) ( x 0 ) ∞
1 n
∑ n!
( x −x0 ) =∑ x
n
n=0 n=0 n !
Deret di atas konvergen terhadap e x untuk setiap x ∈ R1. Maka, fungsi e x analitik pada
titik asal. Selanjutnya, fungsi tersebut analitik di seluruh garis bilangan real R1sehingga
∞
1 n
e x =∑ x , x ∈ R1
n=0 n!
Contoh lain
Misalkan f sebuah fungsi C ∞ yang terdefinisi pada beberapa domain Ω ⊂ Rn dan misalkan
x 0 sembarang titik pada Ω . Deret
α1 α2 αn 0
D 1 D2 … D n f (x )
∑ α 1 ! α 2 ! … αn !
0 α 1 0 α 2 0 α
(x 1−x 1) ( x 2−x 2 ) …( x n−x n ) n
(2)
(α1 , … ,α n)
α1 α2 αn ∂α + α +…+α f
1 2 n
D1 D 2 … Dn f = α α α
∂ x1 ∂ x2 … ∂ xn
1 2 n
4
Deret (2) dapat dituliskan dalam bentuk yang lebih singkat dengan notasi
α =(α 1 , α 2 , … , α n)
x α =x α1 x α2 … x αn
1 2 n
α α1 α2 αn
D =D 1 D 2 … D n
α !=α 1 ! α 2 ! … α n !
|α|=α 1 +α 2 +… +α n
maka deret Taylor (2) dari f disekitar x 0 dapat dituliskan dalam bentuk
D f (x )
α 0
∑ α!
(x−x 0)α (3)
|α|≧0
Definisi 2.2
Misalkan fungsi ϕ analitik pada persekitaran titik asal dari Rn dan misalkan fungsi F
analitik pada persekitaran titik ( 0,0 , … ,0 , ϕ ( 0 , , … ,0 ) , ϕ x ( 0 , , … , 0 ) , … , ϕ x ( 0 , , … , 0 ) ) dari
1 n
R
2 n+2
Maka masalah Cauchy (10)-(11) memiliki solusi u ( t , x 1 ,… , x n ) yang terdefinisi dan
analitik pada persekitaran di titik asal di Rn +1 dan solusinya unik dalam kelas fungsi analitik.
Misalkan diketahui
du
=F (t , u) (4)
dt
u ( 0 )=u0 (5)
5
adalah masalah nilai awal untuk persamaan diferensial biasa ber-orde satu dengan variabel
yang tidak diketahui u dan variabel bebas t . Akan dicari solusi u ( t )dari masalah (4)-(5) yang
terdefinisi di beberapa interval padasumbu-t yang memuattitikt=0 .
∂u
∂t (
=F t , x , u ,
∂u
∂x ) (6)
u ( 0 , x ) =ϕ ( x ) . (7)
Adalah masalah nilai awal atau masalah Cauchy untuk persamaan diferensial parsial
berorde satu dengan variabel tidak diketahui u dan dua variabel bebas t dan x . Diberikan
fungsi ϕ yang terdefinisi pada beberapa interval C dari sumbu- x yang memuat titik asal.
Akan dicari suatu solusi u(t , x ) dari masalah Cauchy (6)-(7) yang terdefinisi untuk ( t , x ) di
beberapa domain Ω pada bidang-(t , x ) yang memuat kurva awal C .
Asumsikan bahwa fungsiϕ ( x ) yang diberikan, analitik pada persekitaran titik asal di
sumbu- x . Maka,dari kondisi awal (7) dapat
dihitung seluruh turunan parsial dar iu
terhadap x pada titik asal,
n
∂ u ( ) ( n) ( )
n
0,0 =ϕ 0 ,n=0,1,2 , …
∂x
6
Asumsikan juga bahwa fungsi F analitik di persekitarantitik(0,0 , ϕ ( 0 ) , ϕ (1) ( 0 ) ) di R4 . Maka
teorema Cauchy-Kovalevsky menyatakan bahwa masalah (6)-(7) memiliki solusiu ( t , x ) yang
terdefinisi dan analitik pada persekitaran titik asal dari bidang – (t , x ) .
Untuk mencari deret Taylor dari u ( t , x ) di sekitar titik asal, harus dihitung nilai dari
semua turunan parsial u pada titik asal.
Turunan dari ∂n u/∂ x n dapat dihitung dari kondisi awal (7). Dengan mensubstitusikan
∂u
pada (6) nilai t=0 , x=0 dan nilai u yang telah diperoleh sebelumnya. dan pada (0,0),
∂x
∂u
diperoleh nilai turunan pada titik asal.
∂t
∂u
( 0,0 ) =F ( 0,0 , ϕ ( 0 ) , ϕ (1) ( 0 ) )
∂t
2
∂ u
=F 2 ( t , x , u , ux ) + F 3 ( t , x , u ,u x ) u x + F 4 ( t , x ,u , u x ) u xx
∂x ∂t
kemudian substitusikan t=0 , x=0 dan nilai u , ux . uxx pada (0,0) yang telah diperoleh
sebelumnya.
2
∂u
2
=F 1 ( t , x , u , ux ) + F 3 ( t , x , u , ux ) ut + F 4 ( t , x ,u ,u x ) u xt
∂t
dan substitusikant=x=0 dan nilai u , ux , ut dan u xt pada titik asal yang telah diperoleh
sebelumnya.
Dengan menurunkan (6) terhadap t dan x dan mensubstitusikan nilai u dan turunannya,
diperoleh semua nilai turunan parsial dari u pada titik asal.
D αt D αx u ( 0,0 ) α α
t x
∑ αt !αx !
t x
t x
( αt , α x )
7
Teorema Cauchy-Kovalevsky menunjukkan bahwa deret ini konvergen untuk semua
(t , x ) di beberapa persekitaran U dari domain asli dan mendefinisikan solusi
αt αx
D t D x u(0,0) α α
u ( t , x )= ∑ αt ! α x !
t x
t x
(8)
(αt , α x )
fungsi yang didefinisikan oleh (8) memenuhi p.d.p. (6) untuk setiap (t , x )∈U dan kondisi
awal (7) untuk setiap titik (0 , x) dari C yang termuat di U .
Misalkan diketahui
∂u
=F(t , x 1 , … , x n , u ,u x 1 , … , u xn) (9)
∂t
u ( 0 , x 1 , … , x n )=ϕ( x 1 , … , x n ) (10)
adalah masalah nilai awal (masalah Cauchy) yang melibatkan sebuah persamaan
diferensial parsial orde satu dalam satu variabel yang tidak diketahui u dan n+1 variabel
bebas t , x 1 ,… , x n. Fungsi F ( t , x 1 , … , x n , u , x 1 ,… , x n ) adalah sebuah fungsi dari 2 n+2
variabel.
Teorema (Cauchy-Kovalevsky)
Misalkan fungsi ϕ analitik pada persekitaran titik asal dari Rn dan misalkan fungsi F
analitik pada persekitaran titik
Maksud dari keberadaan adalah terdapat sebuah fungsi u ( t , x 1 ,… , x n ) yang terdefinisi dan
analitik di persekitaran U dari titik asal di Rn +1 sehingga pada setiap titik ( t , x 1 , … , x n ) dari
U , memenuhi u ( t , x 1 ,… , x n ) memenuhi (9) dan pada setiap titik ( 0 , x 1 , … , x n ) pada bagian S
yang termuat di U memenuhi (10) kondisi awal.
8
bukti keberadaan menunjukan bahwa koefisien deret taylor adalah
Dαt Dα1 … Dαn u(0 , … , 0)
t 1 n
∑ α t ! α 1! … α n!
(11)
(α t ,α 1 ,… ,α n)
Contoh 2.1
Temukan semua suku yang berorde ≤ 3 dalam deret Taylor di sekitar titik asal dari solusi
masalah nilai awal
ut =u u x (12)
2
u ( 0 , x ) =1+ x (13)
Pada masalah iniϕ ( x )=1+ x 2dan fungsi adalah fungsiϕ analitik pada persekitaran titik
asal dari sumbu-x (pada kenyataannya analitik di seluruh sumbu-x). u x ( 0,0 )=ϕ ' (x )=0.
Selain itu, F ( t , x ,u , p )=updan fungsi ini analitik di persekitaran dari (0,0,1,0) di R4 (pada
kenyataannya fungsi tersebut analitik di seluruh R4 ). Oleh karena itu, dengan menggunakan
teorema Cauchy-Kovalevsky, masalah Cauchy (12)-(13) memiliki solusi analitik di
persekitaran titik asal pada bidang(t , x ). Kita harus menghitung semua turunan dariuberorde
≤ 3 di titik asal.
9
oleh karena itu
uttt ( 0,0 )=0.
Deret Taylor untuk u(t , x ) di sekitar titik asal adalah
Dαt D αx u(0,0) α α
t x
u ( t , x )= ∑ αt ! α x !
t x t x
(αt , α x )
2 2
¿ 1+t +2 tx + x +…
Contoh Soal:
Diketahui PDB
1 1
dy /dx= x− y
2 2
dengan y ( 0 )=1. Tentukan y (0.50) dengan metode deret Taylor (h=0.25)
Penyelesaian :
x 0=0 → y 0=1
x 1=0.25 → y 1 =?
} ( {x} rsub {0} )} over {2!} {h} ^ {2} + {{y} ^ {3} ( {x} rsub {0} )} over {3!} {h} ^ {3} +...+ {{y} ^ {n} ( {x} rsub {0} )} over {n!} {h} ^ {n
y (x 1)= y (x 0)+ y '( x 0 )h+ y
Misal kita hanya menghitung y ( x 1) sampai orde ke-4 saja.
' 1 1
y ( x )= x− y
2 2
y left (x right ) = {dy} over {dx} ( { 1} over {2} x- {1} over {2} )
¿ 1/2+f . (−1/2 )
1
2
1
¿ 1/2− x− y . 1/2
2 ( )
¿ 1/2− ( 14 x− 14 y)
y ' left (x right ) = {dy} over {dx} left ({1} / {2} - left ({1} over {4} x- {1} over {4} y right ) right
¿−1/4+ f . ( 1/4 )
1
¿−1/4+ x− y . 1/4
2
1
2 ( )
¿−1/4+ ( 18 x− 18 y)
10
y (4) ( x ) =
dy
dx ( 1
8
1
−1 /4+ x− y
8 ( ))
¿ 1/8+ f . (−1/8 )
1
2 ( 1
¿ 1/8+ x− y .−1/8
2 )
¿ 1/8− ( 161 x− 161 y)
Diperoleh :
Sehingga :
Diperoleh :
Sehingga :
11
Sehingga
y ( x 1) =0.8974915
y ( x 2) =0.8364037
Jadi,
y ( 0.50 )=0.8364037
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Persamaan diferensial adalah persamaan matematika untuk fungsi satu variable atau
lebih, yang menghubungkan nilai fungsi itu sendiri dan turunannya dalam berbagai
orde.
2. Salah satu metode yang dapat digunakan pada persamaan diferensial adalah metode
Deret Taylor pada penurunan metode Euler dipotong sampai suku orde pertama
3.2 Saran
1. Menggunakan lebih banyak sumber
2. Mengkaji lebih mendalam
13
DAFTAR PUSTAKA
14