Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN

KERJA
PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN
PEMULIHAN (PMT-P) BALITA GIZI BURUK,
BALITA GIZI KURANG, IBU HAMIL
SUMBER APBD KABUPATEN DAN APBN
PUSKESMAS CILEUNGSI

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOGOR TAHUN 2022


I. PENDAHULUAN

Gizi berperan penting pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Upaya tersebut
telah diwujudkan dengan komitmen pemerintah sebagaimana tertuang pada Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 42 tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Guzi

Gerakan tersebut dimaksudkan untuk percepatan perbaikan gizi masyarakat prioritas pada
1000 Han Pertama Kehidupan (1000 HPK). memberikan perhatian besar terhadap perbaikan
masalah gizi di Indonesia dengan melibatkan semua kementerian dan lembaga, dunia usaha,
pendidikan. dan pemangku kepentingan lainnya Berdasarkan pengalaman global kunci
keberhasilan perbaikan gizi adalah penyelenggaraan intervensi terpadu pada kelompok sasaran
prioritas Dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024 telah ditetapkan target penurunan
Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada balita sebesar 14% dan prevalensi wasting
(gizi kurang dan gizi buruk) sebesar 7% pada tahun 2024

Pemberian makanan tambahan atau suplementasi gizi pada ibu hamil dan anak balita
merupakan salah satu kegiatan spesifik untuk membantu penurunan prevalensi balita stunting
dengan memenuhi kekurangan kebutuhan gizi anak dan ibu hamil Berdasarkan data Survei Diet
Total (SDT) tahun 2014 dan Pemantauan Konsumsi Gizi (PKG) tahun 2016 menunjukan masih
kurangnya konsumsi harian ibu hamil dan anak dari kebutuhannya berdasarkan angka kecukupan
gizi

Pemberian Makanan Tambahan 2022 ini merupakan salah satu upaya untuk mencukupi
kekurangan kebutuhan gizi dari konsumsi makan harian terutama pada kelompok rawan gizi
yang terdampak pandemic covid 19 Hasil laporan Bulan Penimbangan Balita (BPB) Tahun 2021
melalui aplikasi eppgbm balita gizi buruk dan gizi kurang di kabupaten Bogor masing-masing
sebesar 1.02% dan 4, 19%, sedangkan status gizi ibu hamil KEK dan laporan Puskesmas melalui
LB3 sebesar 5.4% Pada kondisi kesehatan seperti saat ini program suplementasi gizi yang saat
ini dilaksanakan oleh pemerintah diantaranya adalah pemberian Makanan Tambahan (MT) pada
balita kurus dan ibu hamil Program tersebut merujuk pada Peraturan Menten Kesehatan Nomor
51 Tahun 2016 tentang Standar Produk Suplementasi Gizi dan PMT Nomor 29 Tahun 2019

Tentang Penanggulangan Masalah Gizi bagi Anak Akibat Penyakit Agar kegiatan
pemberian makanan tambahan pemulihan dapat berjalan secara efektif dan efisien diperlukan
petunjuk teknis pemberian makanan tambahan bagi tenaga kesehatan dan pihak terkait
II. TUJUAN

Sebagai acuan bagi tenaga gizi puskesmas dan petugas lain terkat dalam pengelolaan pemberian
Makanan Tambahan terkait :
1. Informasi pelaksanaan pembenan makanan tambahan pemulihan di Kabupaten Bogor
2. Informasi sasaran penerima Makanan Tambahan Pemulihan
3. Informasi Jenis Makanan Tambahan Pemulihan
4. Informasi kandungan zat gizi Makanan Tambahan Pemulihan
5. Informasi Karakteristik produk Makanan Tambahan Pemulihan
6. Informasi waktu dan jumlah Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan
7. Pemantauan dan evaluasi kegiatan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan

III. PENGERTIAN

- Makanan Tambahan (MT) Pemulihan adalah suplementasi gizi dalam bentuk makanan
tambahan dengan formulasi khusus dan difortifikasi dengan vitamin dan mineral yang
diperuntukkan bagi kelompok sasaran sebagai tambahan makanan untuk pemulihan status
gizi.
- MT Balita adalah suplementasi gizi berupa makanan tambahan dalam bentuk biskuit
dengan formulas: khusus dan difortifikasi dengan vitamin dan mineral yang diberikan
kepada bayi dan anak balita usia 6-59 bulan dengan kategon kurus Bagi bayi dan anak
berumur 6-24 bulan, makanan tambahan ini digunakan bersama Makanan Pendamping
Air Susu Ibu (MP-ASI)
- MT Ibu Hamil adalah suplementasi gizi berupa biskuit lapis yang dibuat dengan
formulasi khusus dan difortifikasi dengan vitamin dan mineral yang diberikan kepada ibu
hamil untuk mencukupi kebutuhan gizi
- MT Balita gizi buruk adalah suplementasi gizi berupa makanan keperluan medis khusus
untuk anak balita gizi buruk dengan status gizi atau BB/TB <3 SD) dengan atau tanpa
gejala klinis, balita dengan tanda klinis. balita Gizi Buruk pasca rawat inap dan balita
Gizi Buruk (BB/U <- 3 SD) tanpa tanda klinis

IV. SASARAN

- Sasaran utama Makanan Tahan (MT) Balita adalah anak balita gizi kurang usia 6-59
bulan dengan indikator Berat Badan (BB) menurut Panjang Badan (PB)/Tinggi Badan
(TB) kurang dari minus 2 standar deviasi (<- 2SD) yang tidak rawat inap dan tidak rawat
jalan
- Sasaran utama Makanan Tambahan (4T) Bu Hamil adalah ibu Hamil risiko Kurang
Energi Kronis (KEK) yang mempunyai Lingkar Lengan Atas (LILA) kurang dari 23,5
cm
- Sasaran Utama PMT-P Balita Gizi Buruk adalah Anak balita yang mempunyai Lingkar
Lengan Atas (LILA) kurang dari 11.5 Cm atau dengan indikator BB/PB atau BB/TB <-
3SD dengan atau tanpa gejala klinis dan balta Gizi Buruk pasca rawat inap

V. DASAR HUKUM

1. Undang-undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Kesehatan


2. Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2016-2019
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 60 tahun 2015 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Tahun 2016
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 224/Menkes/SK/11/2007 Tahun 2007 tentang
Spesifikasi Teknis Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI).
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 899/Menkes/SK/X/2009 tentang Spesifikasi
Teknis Makanan Tambahan Anak Balita 2-5 Tahun, Anak Usia Sekolah Dasar dan Ibu
Hamil
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 41 tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang
(PGS)
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor HK 02 02/Menkes/52/2015 tentang Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019
9. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 51 Tahun 2016 tentang Standar Produk
Suplementasi Gizi
10. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 20 Tahun 2019 tentang Penanggulangan Masalah
Gizi bagi Anak Akibat Penyakit

VI. JENIS MAKANAN

1. Makanan Tambahan (MT) balita gizi kurang 12-59 bulan Biskuit Balita
2. Makanan Tambahan ibu hamil Biskuit Ibu Hamil
3. Makanan Tambahan Ibu Hami KEK Gakin Susu Ibu Hamil
4. PMT-P balta gizi buruk Formula 75. Formula 100 dan Formula Lanjutan
5. MPASI baduta gizi kurang Bubur susu

VII. KANDUNGAN ZAT GIZI

1. Biskut Balita
Tiap kemasan primer (4 keping/40 gram) Makanan Tambahan Balta mengandung
minimum 160 kkalon 3.2-4.8 gram protein, 4-7 2 gram mak Makanan Tambahan Balita
diperkaya dengan vitamin dan
2. Biskuit Ibu hamil
Tiap kemasan primer (3 keping/60 gram) untuk biskuit dan 100-400 gram untuk susu
Makanan Tambahan Ibu Hamil mengandung minimum 270 Kalori minimum 6 gram
protein, minimum 12 gram lemak

3. Susu Ibu Hamil


Setiap 100 gram susu ibu hamil mengandung kalori 300 kkalon dan 10 gram protein dan
15 gram lemak

4. Formula 75
Setiap bungkus mengandung nilai gizi antara lain Energi 75 Kkal, Protein 1 gram dan
lemak 3 gram

5. Formula 100
Setiap bungkus mengandung nilai gizi antara lain Energi 100 Kkal, Protein 2 gram &
lemak 6 gram

6. Formula Lanjutan
Setiap 100 gram susu formula lanjutan mengandung nilai gizi antara lain Energi 300
Kkal, Protein 10 gram & lemak 15 gram

7. Bubur Susu MP-ASI


Setiap 120 gram bubur susu mengandung nilai gizi antara lain Energi 300 Kkal Protein
10 gram & lemak 15 gram

VIII. KARAKTERISTIK PRODUK


1. Biskuit Balita
- Bentuk : biskuit yang pada permukaan atasnya tercantum tulisan “MT Balita”
- Berat : berat rata-rata 10 gram/keping
- Masa kedaluwarsa : kurang lebih 24 bulan
- Kemasan : Setiap 4 (empat) keping biskuit dikemas dalam 1 kemasan primer
(berat 40 gram). Setiap 21 (dua puluh satu) kemasan primer dikemas dalam 1
(satu) kotak kemasan sekunder (berat 840 gram).
Setiap 4 (empat) kemasan sekunder dikemas dalam 1 kemasan tersie (berat
3,360 gram/3,36 kg)

2. Biskuit Ibu Hamil


- Bentuk : biskuit lapis (sandwich) yang pada permukaan atas biskut
tercantum tulisan “MT Ibu Hamil”
- Berat : berat rata-rata 20 gram/biskuit lapis
- Masa kedaluwarsa : kurang lebih 24 bulan
- Kemasan : Setiap 3 (tiga) biskuit lapis dikemas dalam 1 (satu) kemasan
primer (berat 60 gram)
Setiap 7 (tujuh) kemasan primer dikemas dalam 1 (satu) kotak kemasan
sekunder (berat 420 gram)
Setiap 4 (empat) kemasan sekunder dikemas dalam 1 (satu) kemasan tersier
(berat 1.680 gram/ 1.68 Kg)

3. Susu Ibu hamil

- Bentuk : susu bubuk


- Berat : 300 gram per dus
- Masa kedaluwarsa : kurang lebih 12 bulan
- Kemasan : dus

4. Formula 75
- Bentuk : tepung
- Berat : 16.5 gram
- Masa Kadaluarsa : kurang lebih 12 bulan
- Kemasan : Sachet

5. Formula 100
- Bentuk : tepung
- Berat : 17 gram
- Masa Kadaluarsa : kurang lebih 12 bulan
- Kemasan : Sachet

6. Susu Formula 1
- Bentuk : tepung
- Berat : 400 gram
- Masa kedaluwarsa : kurang lebih 12 bulan
- Kemasan : dus

7. Bubur Susu MP-ASI


- Bentuk : tepung
- Berat : 120 gram
- Masa kedaluwarsa : kurang lebih 12 bulan
- Kemasan : dus
IX. WAKTU DAN JUMLAH PEMBERIAN

1. Makanan Tambahan Balita Gizi Kurang


Biskuit balita dibenkan selama 90 han (3 bulan) dengan ketentuan sebagai berikut :
- Tiap bungkus MT Balita berisi 4 keping biskuit (40 gram)
- Usia 6-11 bulan diberikan 8 keping (2 bungkus) per hari
- Usia 12-59 bulan diberkan 12 keping (3 bungkus) per hari
- Pemantauan pertambahan berat badan dilakukan tiap bulan di Posyandu Bila sudah
mencapai status gizi baik, pemberian MT pemulihan pada Balita dihentikan.
Selanjutnya mengonsumsi makanan keluarga gizi seimbang.
- Dilakukan pemantauan tiap bulan untuk mempertahankan status gizi baik.
- Biskuit dapat langsung dikonsumsi atau terlebih dahulu ditambah air matang dalam
mangkok bersih sehingga dapat dikonsumsi dengan menggunakan sendok Setiap
pemberian MT harus dihabiskan

2. Makanan Tambahan Ibu Hamil Biskuit Balita


Biskuit ibu hamil diberikan selama 90 hari (3 bulan) dengan ketentuan sebagai berikut :
- Pemberian MT pada ibu hamil terintegrasi dengan pelayanan Antenatal Care (ANC)
- Tiap bungkus MT ibu hamil berisi 3 keping biskuit lapis (60 gram)Pada kehamilan
trimester I diberikan 2 keping per han hingga ibu hamil tidak lagi berada dalam
kategon Kurang Energi Kronis (KEK) sesuai dengan pemeriksaan Lingkar Lengan
Atas (LILA)
- Pada kehamilan trimester II dan III diberikan 3 keping per hari hingga ibu hamil
tidak lagi berada dalam kategori Kurang Energi Kronis (KEK) sesua dengan
pemeriksaan Lingkar Lengan Atas (LILA)
- Susu ibu hamil diberikan sebanyak 100 gram setiap hari selama 90 hari

3. Makanan Tambahan Gizi Buruk


PMT-P pada balita gizi buruk diberikan selama 180 hari makan, dengan tahapan sebagai
berikut :
- Tahap I Formula 75 selama 3-7 hari jumlah formula 75 disesuaikan dengan tabel
khusus F75 (tatalaksana gizi buruk)
- Tahap II Formula 100 selama 6 minggu jumlah formula 100 disesuaikan dengan
tabel khusus F100 ditambah Makanan Tambahan lain selama 90 hari sebanyak 100
gram per hari
- Tahap III Makanan Tambahan susu formula selama 180 hari, dengan 2 jenis susu
formula
Waktu pelaksanaan kegiatan PMT-P APBD dimulai antara bulan Juli s/d Desember 2022
(sesuai temuan kasus) sumber dana APBN sesuai droping anatar bulan Nopember-
Desember 2022

X. SUMBER DANA

Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan, bersumber dana APBN TA 2022 dan
APBD Kabupaten Bogor TA 2022

XI. EVALUASI

Evaluasi kegiatan PMT-P dilakukan melalui pemantauan kenaikan berat badan sasaran,
perubahan status gizi dan pemantauan penerimaan & pengeluaran bahan PMT-P oleh kader dan
petugas puskesmas.
Untuk kegiatan pemantauan digunakan register :
a. PMT-P balita Gizi Kurang
1. Catatan dan pelaporan penerimaan dan pengeluaran PMT-P balta gizi kurang (SBBK
dan kartu barang)
2. Kartu status balita gizi kurang (6-11 dan 12-59 bulan)
3. Register perkembangan balita gizi kurang yang mendapat PMT-P by name by
address)
4. Laporan hasil pemantauan perkembangan balita gizi kurang (6-59 bulan) yang
mendapat PMT-P (tingkat desa dan puskesmas ) Secara manual dan Laporan di
aplikasi EPPGBM
b. PMT P ibu hamil KEK
1. Laporan penerimaan dan pengeluaran susu ibu hamil (SBBK dan kartu barang)
2. Kartu status ibu hamil KEK
3. Register perkembangan ibu hamil KEK yang mendapat PMT-P (by name by address)
4. Laporan hasil pemantauan perkembangan ibu hamil KEK yang mendapat PMT-P
(tingkat desa dan puskesmas). Secara manual dan Laporan di aplikasi EPPGBM

c. PMT-P balita Gizi Buruk


1. Catatan dan pelaporan penerimaan dan pengeluaran formula 75 formula 100 formula
lanjutan dan suplemen makanan (SBBK dan Kartu Barang)
2. Kartu status balita gizi buruk
3. Register perkembangan balita yang mendapat PMT-P (by name by address)
4. Laporan hasil pemantauan perkembangan balita gizi buruk yang mendapat PMT-P
tingkat desa dan puskesmas ) secara manual dan Laporan di aplikasi EPPGBM

Register pencatatan dan pelaporan terlampir


XII. PENUTUP

Demikian Petunjuk Teknis PMT-P pada balita gizi buruk di Puskesmas Cileungsi Tahun 2022 ini
dibuat untuk dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan Pemberian Makanan
Tambahan Pemulihan

Anda mungkin juga menyukai