Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

KONSULTAN PERENCANA PERBAIKAN


ALUR SUNGAI DAN PERKUATAN TEBING
( PENANGANAN SUNGAI ) UNTUK
LOKASI TUNFEU DAN BOKONG

Tahun Anggaran 2018


KERANGKA ACUAN KERJA

1. LATAR BELAKANG
Sungai merupakan salah satu sumber daya alam yang keberadaannya sering
dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai keperluan, antara lain untuk penyediaan air
irigasi, air baku, industri, transportasi dan lain-lain. Namun demikian sungai juga sering
menimbulkan masalah bagi manusia, antara lain apabila air sungai meluap atau permukaan
air sungai lebih tinggi daripada yang dikehendaki oleh masyarakat di sekitar lingkungan
sungai atau dalam istilah umum dikenal dengan telah menimbulkan banjir pada lahan di
sekitar sungai apalagi melalui daerah perkotaan yang cukup padat penduduknya. Masalah
banjir akan menarik perhatian setelah mempengaruhi kehidupan manusia dan menimbulkan
bencana/kerugian bagi masyarakat di sekitar lingkungan sungai tersebut. terjadinya
banjir/peluapan dapat dibedakan oleh beberapa macam, yaitu debit terlalu besar atau
kapasitas pengaliran sungai berkurang. Hal ini dapat terjadi oleh gejala alamiah atau akibat
kekurang hati-hatian kegiatan manusia dalam melakukan pembinaan/pengelolaan sungai
untuk berbagai kepentingan. Sejalan dengan laju perkembangan masyarakat terutama yang
tinggal dan melakukan kegiatan di sekitar dataran banjir, maka persoalan yang ditimbulkan
oleh banjir, dari waktu ke waktu semakin meningkat dan memerlukan perhatian dan usaha-
usaha untuk mengatasinya dengan baik.
Sungai Noelsinas desa Tunfeu dan Sungai Bokong Takari merupakan salah satu
sungai yang alirannya melintasi permukiman dan areal persawahan masyarakat. Kerusakan
tebing dan morfologi sungai yang sangat datar menjadikan sungai tersebut sangat rawan
banjir baik di pemukiman penduduk dan areal persawahan yang ada. Untuk itu sangatlah
penting dilakukan normalisasi sungai tersebut berupa pembangunan perkuatan tebing agar
dapat mengatasi banjir yang datang pada musim penghujan.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Maksud
MAKSUD dari pekerjaan ini adalah mendapatkan data teknis perencanaan yang
valid dan dapat dipakai pada saat pelaksanaan konstruksi, sehingga pada akhirnya
dapat memberikan tingkat kenyamanan serta keharmonisan bagi penduduk di
daerah pesisir serta perlindungan terhadap infrastuktur yang terbangun.

b. Tujuan
 Melakukan identifikasi penyelidikan secara khusus tentang kerusakan sungai.
 Menganalisis pola pengamanan sungai serta jenis dan bentuk bangunan yang
cocok untuk pengamanan bantaran sungai dilihat dari berbagai aspek teknis dan
ekonomis.
 Merencanakan bangunan perlindungan sungai , perhitungan volume dan
perkiraan biaya.

3. TARGET / SASARAN
Masyarakat di sekitar lokasi kegiatan yakni masyarakat yang bermukim pada daerah
bantaran sungai Noelsinas Desa Tunfeu dan Sungai Bokong Kec. Takari

4. NAMA ORGANISASI PENGADAN KONSULTASI


Satuan Kerja : Dinas Pekerjaan umum dan Penatan Ruang
Kabupaten Kupang
Pejabat Pembuat Komitmen : Sumber Daya Air

Alamat : Jln. Timor raya Km, 36 Oelamasi

5. SUMBER DANA DAN PERKIRAAN BIAYA


a. Sumber dana
Pekerjaan Konsultan Perencana Perbaikan Alur Sungai dan Perkuatan Tebing
( Penanganan Sungai ) untuk lokasi Sungai Noelsinas Desa Tunfeu dan Sungai
Bokong Kec. Takari bersumber dari dana APBD Kabupaten Kupang tahun
Anggaran 2018
b. Total Perkiraan biaya yang diperlukan
Kegiatan Konsultan Perencana Perbaikan Alur Sungai dan Perkuatan Tebing
( Penanganan Sungai ) untuk lokasi Tunfeu dan Bokong memerlukan biaya
sebesar RP. 17.000.000 ( Tujuh Belas Juta Rupiah)
6. RUANG LINGKUP LOKASI PEKERJAAN & FASILITAS PENUNJANG
a. Ruang lingkup pekerjaan/pengadaan
 Persiapan
untuk mengumpulkan informasi awal mengenai kondisi topografi, geologi, tata
guna lahan, serta lingkungan
 Pengumpulan data
Peta Topografi berupa peta kontur, dengan Skala minimum 1 : 50.000,
Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dengan di sekitar lokasi proyek
 Survey Lapangan
untuk mengumpulkan data-data awal berdasarkan aspek-aspek yang
diperlukan yang akan digunakan sebagai dasar/referensi survey detail/ survey
berikutnya dan harus dilakukan oleh seorang ahli, mengidentifikasi kondisi
existing jembatan dan sungai, dengan pengamatan secara visual, Menentukan
jenis dan metoda penanganan yang sesuai, melakukan diskusi bersama Tim
yang melaksanakan survey dan membuat usul perencanaan di lapangan bagian
demi bagian sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing serta membuat
sketsa dilengkapi catatan-catatan dan kalau perlu membuat tanda di lapangan
berupa patok serta dilengkapi foto-foto penting dan identitasnya masing-
masing yang akan difinalkan di kantor sebagai bahan penyusunan laporan
setelah kembali.
 Proses Desain
menyiapkan dokumen perencanaan teknis yang terdiri dari gambar desain,
spesifikasi, dan harga perkiraan perencana

b. Lokasi pekerjaan
Sungai Noelsinas Desa Tunfeu dan Sungai Bokong Kec. Takari

c. Fasilitas penunjang yang dsediakan PPK


 Penyediaan oleh Pejabat Pembuat Komitmen
Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen yang dapat
digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa:, laporan dan Data (bila ada)
kumpulan laporan dan data sebagai hasil studi terdahulu serta fotografi (bila
ada). Akomodasi dan Ruangan Kantor (bila ada) Staf Pengawas/Pendamping
(Pejabat Pembuat Komitmen akan mengangkat petugas atau
wakilnya yang bertindak sebagai pengawas atau pendamping
 Penyediaan oleh penyedia jasa
Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan
peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
(Cantumkan disini barang-barang yang harus disediakan oleh penyedia jasa
dan tetapkan juga apakah harus dibeli atas nama pejabat pembuat komitmen
ataukah harus dengan cara sewa)*)
 Alih Pengetahuan
Apabila dipandang perlu oleh Pejabat Pembuat Komitmen, maka penyedia
jasa harus mengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar terkait
dengan substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan
kepada staf di lingkungan organisasi Pejabat Pembuat Komitmen.

7. Keluaran/Produk yang dihasilkan


Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah:
a. Laporan Pendahuluan (5 Buku )
b. Spesifikasi Teknik (5 Buku )
c. BOQ dan RAB (5 Buku )
d. Laporan Akhir (5 Buku )
e. Album Gambar – A3 (5 Buku )
Laporan dan Gambar diserahkan juga dalam berbentuk soft copy dalam CD

8. WAKTU PELAKSANAAN YANG DIPERLUKAN


Rencana waktu pelaksanaan 60 (Enam Puluh ) hari kalender .

9. TENAGA AHLI
Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah yang terdiri
dari sebagai berikut:
a. Team Leader
Mempunyai sertifikat keahlian Perencana Sumber Daya Air yang dikeluarkan oleh
Asosiasi terkait dengan dilegalisasi oleh Lembaga Pengembang Jasa Konstruksi
(LPJK), sebagai Ahli Madya.
Ketua Tim disyaratkan seorang Ahli Madya Sarjana Teknik Sipil Strata 1
(S.1) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang
telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri
yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan sejenis
lebih diutamakan/ disukai Ahli Sumber Daya Air. Diutamakan yang telah
mempunyai pengalaman sebagai ketua tim selama 4 (Empat) tahun/bulan/paket
pekerjaan, diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang
ke-PU-an dari LPJK. Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah memimpin dan
mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan
sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.

b. Surveyor
Lulusan D3 Teknik Sipil atau yang sederajat dengan pengalaman 3 (tiga) tahun
dalam bidang pekerjaan bangunan sumber daya air/pantai/sungai atau yang sejenis.
Jumlah personil yang diperlukan sesuai dengan perkiraan bobot pekerjaan.

c. Draftman ACAD
Lulusan STM bangunan atau yang sederajat dengan pengalaman 3 (tiga) tahun
dalam bidang penggambaran pekerjaan bangunan sumber daya air/pantai/ pelabuhan
atau yang sejenis. Jumlah personil yang diperlukan sesuai dengan perkiraan bobot
pekerjaan.

10. PENDEKATAN & METODOLOGI

 Tahap I Pendahuluan
Meliputi kegiatan :
a. Persiapan kantor/alat, tenaga ahli dan administrasi perijinan
1. Pengecekan personil, kantor / perlengkapan,
2. Koordinasi dengan instansi terkait
3. Administrasi perijinan
b. Pengumpulan data sekunder dan sosialisasi
1. Melakukan dialog langsung dengan masyarakat di lokasi pekerjaan
untuk menyerap aspirasi dan melihat kesiapan/respon masyarakat terhadap
adanya pekerjaan ini
2. Penyedia jasa harus mengumpulkan sekaligus menyusun ke dalam
suatu dokumen data seperti, curah hujan dan klimatologi, peta
topografi, peta geologi serta data-data lain berkaitan.
3. Pengumpulan data sosial, ekonomi, budaya dan kependudukan masyarakat
di wilayah lokasi kegiatan yang terkait dengan dampak langsung dan
tidak langsung termasuk aspirasi masyarakat terhadap bangunan pengaman
pantai.

 Tahap II Survei Pengukuran


 Survey Pengukuran
a. Acuan/Pedoman yang digunakan:
Pekerjaan yang dilaksanakan mengikuti ketentuan sebagaimana tersebut di bawah ini, dengan
berpedoman pada:
1. PT-02, SK. DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986, Persyaratan Teknis
bagian Pengukuran Topografi.
2. Pd T-10-2004-A, Pengukuran dan Pemetaan Terestris Sungai.
3. SNI 7646:2010, Survei Hidrografi Menggunakan Singgle Beam Echosounder.
4. SNI 19-6724-2002, Jaring Kontrol Horisontal.
5. SNI 19-6988-2004, Jaring Kontrol Vertikal denganMetode Sipat Datar.
6. KP–07,Kriteria Perencanaan bagian Standar Penggambaran.
7. SNI19-6726- 2002,PetadasarlingkunganpantaiIndonesia skala 1:50 000

b. Lingkup Pekerjaan yang dilaksanakan:


Pengukuran dilaksanakan pada wilayah sungai yang akan dikerjakan.
1.

2. Perlu dilakukan pengukuran disepanjang tepi sungai yang akan dibangun


penahan tebing.

c. Jenis Pekerjaan yang dilaksanakan:


Jenis Pekerjaan yang dilaksanakan meliputi:
1. Survei Pendahuluan.
Pengumpulan peta-peta dan data pendukung yang diperlukan untuk perencanaan
survei pengukuran.
2. Peninjauan lokasi, untuk mengetahui kondisi titik-titik ikat pengukuran yang
diperlukan dan titik-titik lokasi yang memungkinkan untuk pemasangan
BM, serta mengetahui kondisi lokasi untuk keperluan perencanaan jalur
survai.
3. Melaksanakan pengambilan data ephemeris untuk perencanaan survai
GPS untuk pengikatan koordinat.
4. Pemasangan patok-patok tetap (BM/CP) dan patok- patok sementara.
5. Pengukuran kerangka kontrol horisontal dan vertikal.
6. Pengukuran situasi.
7. Pengukuran memanjang dan melintang sungai/saluran.
8. Pengolahan data.
9. Penggambaran dan pelaporan.

 TAHAP III Pembuatan Desain


Setelah memperhatikan serta mengkaji segala aspek dari hasil kegiatan tahap I
dan II kemudian dilanjutkan pembuatan desain rinci. Dalam pembuatan desain rinci,
penyedia\jasa harus memperhatikan Standart Perencanaan serta Pedoman dan Kriteria
Desain yang dikeluarkan oleh lembaga/instansi berwenang seperti buku KP, SNI dll. Desain
rinci meliputi kegiatan :
1. Analisa Hidrolika (Sungai dan Pantai)
2. Analisa Stabilitas Bangunan
 Menghitung stabilitas bangunan agar didapat dimensi yang ekonomis dengan
menggunakan material yang ada. Tetapi tetap aman ditinjau dalam berbagai macam
kondisi.
 Menghitung stabilitas dinding penahan pada bangunan pengambilan dan bangunan
lainnya.
3. Analisa Struktur
 Menghitung struktur bangunan yang terbuat dari material baja atau beton bertulang
atau komposit, sehingga struktur kuat, aman, nyaman dengan biaya ekonomis.
4. Penggambaran Gambar Desain
 Album gambar desain harus disajikan sesuai dengan urutan standar perencanaan
dan kriteria perencanaan.
 Seluruh gambar desain harus dirinci secara lengkap, untuk digunakan sebagai
dokumen lelang dan pelaksanaan konstruksi.
 Semua gambar desain digambar menggunakan komputer (software AutoCAD)
dan dicetak dengan ukuran kertas A3.

5. Perhitungan BOQ dan RAB


 Daftar kuantitas pekerjaan terinci yang menguraikan kuantitas
(volume) masing-masing item bangunan
 Perkiraan biaya konstruksi pekerjaan (RAB) yang didesain harus dihitung
berdasarkan kuantitas pekerjaan, analisa harga satuan pekerjaan,metode
pelaksanaan pekerjaan dan spesifikasi teknik.

6. Penyusunan Spesifikasi Teknik, Metode Pelaksanaan, Pedoman OP


 Spesifikasi khusus harus dibuat untuk menjelaskan tentang lokasi pekerjaan,
titik tinggi patok tetap dan hal-hal lain. Juga harus dijelaskan setiap jenis pekerjaan
yang tidak tercakup dalam spesifikasi standar yang dibuat untuk pekerjaan tersebut
antara lain bangunan dengan teknologi khusus.
 Metode Pelaksanaan Pekerjaan harus disusun sebagai pedoman/acuan untuk
mengatur tata cara serta urutan pelaksanaan pekerjaan dari awal hingga akhir
pekerjaan.
 Pedoman Operasi dan Pemeliharaan disusun sebagai pedoman/acuan untuk
mengatur pelaksanaan kegiatan O&P sungai dan bangunan konservasi secara tepat
guna, praktis yang dapat dipakai/dioperasikan oleh masyarakat dan petugas
nantinya serta memberi penjelasan tentang operasi dan pemeliharaan khusus.

11. SPESIFIKASI TEKNIK, BILL OF QUANTITY ( BOQ ) DAN RINCIAN ANGGARAN


BIAYA (RAB)
1). Spesifikasi Teknik
Sekurang – kurangnya berisi :
a. Uraian jenis –jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan .
b. Jenis dan persyaratan bahan - bahan kerja
c. Jenis dan persyaratan alat – alat kerja
d. Tata cara pelaksanaan kerja
e. Tata cara pengujian bahan – bahan hasil pekerjaan
f. Tata cara pengawasan dan pengendalian pekerjaan

2). Bill Of Quality (BOQ)


Sekurang-kurangnya berisikan :
 Rincian perhitungan volume pekerjaan.
 Sketsa/gambar dari tiap bagian bangunan / pekerjaan yang dihitung
volumenya.
 Rekapitulasi volume pekerjaan.

3) Rencana Anggaran Biaya


Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) terdiri atas :
 Rekapitulasi Kuantitas dan Harga
 Daftar Kuantitas dan Harga.
 Daftar Harga Satuan Upah, Bahan dan Peralatan.
 Analisa Harga Satuan Bahan.
 Analisa Harga Satuan Pekerjaan.
 Daftar Harga Satuan Pekerjaan

RAB disusun berdasarkan volume/kuantitas pekerjaan yang tercantum dalam BOQ,


sedangkan harga satuan upah, bahan dan peralatan digunakan harga yang berlaku
disekitar lokasi pekerjaan berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Konsultan.
Bahan-bahan harus disebutkan lokasi sumber pengambilannya (quarry) serta harus
diperhitungkan ongkos angkut dari quarry ke lokasi pekerjaan. Dalam penyusunan
RAB harus sudah memperhitungkan PPN 10% dan keuntungan Kontraktor.
12. LAPORAN
Jenis laporan yang harus diserahkan kepada pengguna jasa adalah :
1. Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan sekurang-kurangnya berisi;
 Catatan data temuan hasil survey awal
 Rencana kerja secara menyeluruh;
 Rencana mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung
 Jadwal pengadaan dan mobilisasi peralatan
 Jadwal kegiatan pelaksanaan pekerjaan

Laporan pendahuluan harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak


SPMK diterbitkan. Laporan pendahuluan harus dibuat konsep terlebih dahulu untuk
didiskusikan dengan Pejabat Pembuat Komitmen dan pihak terkait lainnya.
2. Laporan Akhir
Laporan akhir memuat rangkuman dan kesimpulan penting dari seluruh kegiatan yang
telah dilaksanakan. serta foto dokumentasi untuk tahap-tahap tertentu dalam
pelaksanaan pekerjaan. Laporan Akhir harus dibuat konsep terlebih dahulu untuk
didiskusikan dengan Pejabat pembuat Komitmen dan pihak terkait lainnya.
3. Album Gambar – A3
Gambar – gambar harus dibuat dengan manggunakan program Auto Cad
serta diserahkan dalam bentuk kalkir dan cetakan ukuran A3.
a. Dalam pembuatan gambar, konsultan diwajibkan untuk melakukan
konsultasi/ asistensi dan diskusi dengan pengawas pekerjaan secara priodik dan
setelah selesai gambar-gambar harus diperiksa dan disetujui oleh pengawas
pekerjaan.
b. Gambar-gambar yang harus dibuat adalah :
 Situasi areal dan kondisi bantaran sungai beserta skala
1 : 2.000 yang mengambarkan areal genangan, jalan-jalan,
perumahan/perkampungan dan fasilitas infrastruktur lainnya.
 Situasi rencana pengaman sungai skala 1 : 1.000
 Profil memanjang dan melintang rencana bangunan pengaman, skala 1 :
200 – 1 : 500
 Peta DPS dengan skala disesuaikan sehingga dapat dimuat dalam 1
( satu ) lembar gambar ukuran A3 dan dicantumkan lokasi embung
secara jelas di dalam gambar tersebut.
Oelamasi, ……………….2018

KEPALA BIDANG SUMBER DAYA AIR


Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Kupang

UMBU TAY LAKINGGELA,SST


NIP. 119640329 198703 1 001

Anda mungkin juga menyukai