Disusun Oleh
2022
I. MAKSUD DAN TUJUAN
- Membandingkan hasil pencelupan dengan variasi cara atau metode dan
resep pencelupannya.
- Menganalisa dan mengevaluasi hasil pencelupan kain kapas
Na2S2O4
H2O2 oksidator
Oksidasi (airing)
Pencucian sabun
4.2 Bahan
- Kain kapas
- Zat warna bejana
- Pembasah
- Na2S2O4
- NaOH pekat
- NaCI
- Pendispersi nonionik
- Sabun
V. RESEP
5.1 Resep Pencelupan
Zat warna bejana 1% owf
Pembasah 2 mL/L
Na2S2O4 5 g/L
NaOH pekat (variasi) 15, 20, 25, 30 g/L
NaCI 0 g/L
Waktu 30 menit
Suhu optimum 60°C ± 5oC
Vlot 1:40
H2O2
Leuco Zat warna 60-70oC Kain
Pembasah
80o
Na2SO4
NaCl
NaOH
Kain
40o
T(OC)
10 15 20 30 15
0
t(menit)
3 2
NaOH
20
1 1
NaOH
25
2 4
NaOH
30
4 3
X. DISKUSI
Pada praktikum ini, kami melakukan variasi pada NaOH yang berfungsi
melarutkan leuco zat warna bejana. Zat warna bejana bersifat sulit larut
dalam air, oleh karena itu zat warna bejana harus dibuat leuko terlebih
dahulu dengan bantuan Na2S2O4, NaOH, dan zat pendispersi lalu dilarutkan
dalam air.
Setelah leuko dibuat, lalu tambahkan resep pencucian sesuai dengan zat
yang sudah dihitung terlebih dahulu kebutuhannya. Ketika larutan sudah
dibuat, larutan tersebut dipanaskan hingga mencapai suhu 60℃ , lalu kain
harus cepat-cepat dimasukkan, agar zat warna tersebut tidak cepat
teroksidasi oleh udara. Kain dicelup di dalam larutan tersebut selama 30
menit.
Hasil dari hasil pencelupan zat warna bejana ini dengan variasi yang
NaOH yang kami lakukan. Dari hasil tersebut, seharusnya semakin banyak
NaOH yang digunakan, maka kain seharusnya memiliki warna yang paling
tua, namun ternyata tidak demikian. Hal tersebut dapat terjadi dengan
kemungkinan larutan zat warna bejana sudah teroksidasi karena didiamkan
terlalu lama sehingga kembali lagi ke warna semulanya, ataupun
perhitungan keperluan zat yang tidak sesuai dengan yang sudah dihitung
seharusnya.
XI. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum yang kelompok kami lakukan, dapat
disimpulkan bahwa NaOH pekat memiliki fungsi melarutkan leuco zat warna
bejana (merubah asam leuco yang tidak larut menjadi garam leuco yang
larut). Dari sampel uji yang telah dipraktikkan, terlihat bahwa semakin
banyak NaOH yang digunakan, maka kerataan yang dihasilkan lebih baik
dan semakin tua. Dalam contoh uji diatas, terlihat bahwa hasil kain yang
menggunakan variasi NaOH pekat 30 mL/L memiliki kerataan yang paling
baik dan ketuaan warna paling bagus diantara yang lainnya.
XII. DAFTAR PUSTAKA
- Dede dan Elly k. 2005. Bahan Ajar Praktek Pencelupan 1. Sekolah
Tinggi Teknologi Tekstil Bandung.
- https://pdfcoffee.com/laporan-praktikum-pencelupan-pdf-free.html
XIII. LAMPIRAN
Perhitungan Resep dan Oksidator
Variasi NaOH 15 mL/L
Perhitungan Resep
- Berat kain = 4,47 gram
- Kebutuhan larutan = 4,47 × 40=178,8 ml/ L
1 100
- Zat warna bejana = × 4,47=0,0447× =4,47 ml /L
1000 1
2
- Pembasah = ×178,8=0,35 mL /L
1000
5
- Na2S2O4 = ×178,8=0,89 gram
1000
15
- NaOH = ×178,8=2,6 mL /L
1000
- NaCl = 0
- Kebutuhan air = 178,8−4,47−0,35=174,03 mL / L
Perhitungan Oksidator
5
- H2O2 = ×134,1=0,6
1000
- Kebutuhan larutan = 30 × 4,47=134,1 mL /L
- Kebutuhan air = 134,1−0,6=133,43 ml /L
Perhitungan Oksidator
5
- H2O2 = ×134,7=0,6 ml / L
1000
- Kebutuhan larutan = 30 × 4,49=134,7 mL / L
- Kebutuhan air = 134,7−0,6=134,02ml / L
Variasi NaOH 25 mL/L
Perhitungan Resep
- Berat kain = 4,57
- Kebutuhan larutan = 4,57 × 40=182,2 ml/ L
1 100
- Zat warna bejana = × 4,57=0,0457× =4,57 ml /L
1000 1
2
- Pembasah = ×182,2=0,36 mL/ L
1000
5
- Na2S2O4 = ×182,2=0,91 gram
1000
25
- NaOH = ×182,2=4,57 mL / L
1000
- NaCl = 0
- Kebutuhan air = 182,2−4,57−0,36=177,27 mL / L
Perhitungan Oksidator
5
- H2O2 = ×137,1=0,6 ml/ L
1000
- Kebutuhan larutan = 30 × 4,57=137,1 mL/L
- Kebutuhan air = 137,1−0,6=136,4 ml / L
Perhitungan Oksidator
5
- H2O2 = ×135,9=0,68 ml /L
1000
- Kebutuhan larutan = 30 × 4,53=135,9 mL/L
- Kebutuhan air = 135,9−0,68=135,2 ml /L
Resep Pencucian
Variasi NaOH 15 mL/L
1
- Sabun = ×89,4=0,08ml / L
1000
1
- Na2CO3 = ×89,4=0,08 gram
1000
- Kebutuhan air = 20 × 4,47=89,4 ml /l