Menimbang
Mengingat
Menetapkan
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA.
DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGELOLAAN UTANG.
NOMOR PER- 04 /PU/2009
TENTANG
KLASIFIKAS! PINJAMAN LUAR NEGERI PEMERINTAH
DIREKTUR JENDERAL PENGELOLAAN UTANG,
a. bahwa dalam rangka mendukung pengelolaan pinjaman luar negeri
pemerintah dan sebagai pedoman dalam proses perencanaan
pembiayaan, penatausahaan, analisis, pertanggungjawaban dan
penyalian laporan pinjaman luar negeri pemerintah, perlu mengatur
klasifikasi pinjaman \uar negeri pemerintah:
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan
Utang tentang Klasifikasi Pinjaman Luar Negeri Pemerintah;
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287),
2, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,
‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355),
3, Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
4, Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan Hibah serta Penerusan
Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 3);
MEMUTUSKAN:
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGELOLAAN UTANG
TENTANG KLASIFIKAS! PINJAMAN LUAR NEGERI PEMERINTAH
Pasal 1
Kiasifikasi pinjaman luar negeri pemerintah merupakan pengelompoken
pinjaman luar negeri pemerintah berdasarkan pemberi pinjaman (lender
category), jenis pemberi pinjamanikreditur (creditor type), dan
persyaratan pinjaman (credit terms).Pasal 2
Kiasifikasi pinjaman luat negeri pemerintah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1 merupakan pedoman dalam proses perencanaan
pembiayaan, penatausahaan, analisis, pertanggungjawaban, dan
penyajian laporan pinjaman luar negeri pemerintah.
Pasal 3
Proses klasifikasi_pinjaman luar negeri pemerintan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 dilaksanakan sesuai dengan Pedoman
Klasifikasi Pinjaman Luar Negeri Pemerintah sebagaimana tercantum
dalam Lampiran Pefaturan Direktur Jenderal Pengelolaan Utang ini
Pasal 4
Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Utang ini mulai berlaku pada
tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 12 Desembex2009
yf DIREKTUR JENDERAL,
Whats
RAHMAT WALUYANTO,
NIP 080078777LAMPIRAN
Peraturan Direkiur Jenderal Pengelotaan
Utang Nomor PER- -Q4 /PU/2009 tenteng
Klasifkesi —Pinjaman Luar Negeri
Pemerintah
PEDOMAN
KLASIFIKASI PINJAMAN LUAR NEGERI PEMERINTAH
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Jakarta, 12 Desembe:2009DAFTAR ISI
BABI
BAB
BAB III
Daftar Isi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
8B. Tujuan
CC. Ruang Lingkup Klasifikasi Pinjaman Luar Negeri
KLASIFIKASI PINJAMAN LUAR NEGERI PEMERINTAH
A. Lender Category
B. Creditor Type
C. Credit Terms
PENUTUP
Hal
eenn
Noa
feBABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyajian data pinjaman luar negeri pemerintah dewasa ini menggunakan dua standar
Klasifikasi yang berbeda yaitu (a) klasifikasi pinjaman luar negeri versi Indonesia dan (b)
Klasifikasi versi intemasional. Kiasifikasi pinjaman luar negeri versi indonesia atau
Indonesian Financing Source mengkategorikan_pinjamar luar negeri pemerintah ke dalam
beberapa jenis yaitu : a) pinjaman multilateral, b) bilateral, c) fasilitas kredit ekspor, d) kredit
komersial, e) leasing, f) bond and notes, dan pinjaman bilateral pre-1966. Selain itu,
Peraturan Pemerintan Nomor 2 tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman
danlatau Penerimaan Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri
mengelompokan pinjaman luar negeri pemerintah ke dalam a) pinjaman lunak, b) fasilitas
kredit ekspor, c) pinjaman komersial, dan d) pinjaman campuran,
Sedangkan kiasifikasi pinjaman luar negeri menurut versi internasional sesuai_intemational
best practice membagi pinjaman Ivar negeri pemerintah menjadi tiga Kategori yaitu: a)
lender category, 6) creditor type dan c) credit terms. Kiasifikasi ini juga
mengelompokkan pinjaman luar negeri pemerintah dari segi : a) purpose, b) maturity, ¢)
debt source dan d) public guarantee status. Klasifikasi versi intemasional ini mengacu
kepada External Debt Statistics: Guide for Compilers and Users, yang disusun dan
digunakan antara lain oleh Bank for International Settlements (81S), Intemational Monetary
Fund (IMF), Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), United
Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), dan World Bank
Sesuai versi Indonesia, jenis pinjaman luar negeri pemerintah kredit ekspor yang tidak
dijamin resmi olen Export Credit Agency diklasifikasikan ke dalam pinjaman bilateral (Non
ODA), Sementara itu, menurut versi Intemasional, jenis pinjaman tuar negeri pemerintah
kredit ekspor yang tidak dijamin resmi oleh Export Credit Agency diklasifikasikan ke dalam
pinjaman komersial. Penerapan atas pilinan kedua jenis Klasifikasi tersebut menimbulkan
kkerancuan (grey area) dalam pengkalegorian suatu pinjaman. Sebagai akibatnya, hal
tersebut menimbulkan perbedaan data antara data Bank Indonesia dan data Departemen
Keuangan dalam laporan pinjaman Ivar negeri pemerintah
‘Sehubungan dengan hal tersebut di atas, diperlukan standarisasi klasifikast pinjaman luar
negeri pemerintah yang dapat menjamin konsistensi dan akurasi_ perencanaan
pembiayaan, penatausahaan, analisis, pertanggungjawaban, dan penyajian laporan
Dengan demikian, penetapan standarisasi klasifikasi pinjaman luar negeri pemerintah yang