Mata Kuliah :
Studi Islam
Dosen Pembimbing :
Maryam M.Hum
Disusun oleh :
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmatnya sehingga penulis
dapat menyusun makalah tentang "Islam Dan Kebudayaan" dengan sebaik-baiknya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan pemahaman
anak bangsa dalam mempelajari Studi islam.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu,
memfasilitasi, memberi masukan, dan mendukung penulisan makalah ini sehingga selesai
tepat pada waktunya. Semoga dibalas oleh Allah SWT dengan ganjaran yang berlimpah.
Meski penulis telah menyusun makalah ini dengan maksimal, tidak menutup
kemungkinan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu sangat diharapkan kritik dan saran
yang konstruktif dari pembaca sekalian.
Akhir kata, saya berharap makalah ini dapat menambah referensi keilmuan masyarakat.
Penulis
i
Daftar Isi
Cover
Kata Pengantar......................................................................................................................i
PEMBAHASAN
PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................................. 7
B. Saran ........................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 8
ii
PEMBAHASAN
Islam
Dari segi kebahasaan Isalm berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata salima
yang mengandung arti selamat sentosa dan damai. Dari kata salima selanjutnya
diubah menjadi bentuk Aslama yang berarti berserah diri dalam kedamaian.
Adapun pengertian Islam dalam segi istilah adalah mengacu kepada agama
yang bersumber pada wahyu yang datang dari Allah SWT bukan berasal dari
manusia dan bukan pula berasal dari nabi Muhammad SAW.
Kebudayaan
1
menghadapi lingkungannya sebagaimana terwujud dalam tingkah laku dan
tindakan-tindakannya.
Istiblada
Poliandri
Maqthu
Badal
2
Di lihat dari fase perkawinan bahwa bangsa arab pra-islam berada pada fase
perkawinan "barbar".
3
babad, hikayat dan lontara, yang kesemuanya berisi tentang kesaktian dan
kesucian sang raja.
Hal ini dilakukan dengan tujuan agar rakyat loyal terhadap kekuasaan raja.
Dalam babad Jawa misalnya, digambarkan bahwa raja dianggap sebagai
pemegang wahyu dan wakil Tuhan dalam memerintah rakyatnya. Hal ini juga
didukung oleh sastra mistik yang diciptakan oleh pegawai istana guna
mempertahankan status kerajaan yang mutlak. Di suatu saat para raja pun
mengklaim bahwa dirinya adalah keturunan para dewa atau para Nabi SAW,
4
Oleh karena itu agama adalah primer, dan budaya adalah sekunder. Budaya
bisa merupakan ekspresi hidup keagamaan, karena budaya merupakan sub ordinat
terhadap agama, dan tidak pernah sebaliknya.
Dalam pandangan Harun Nasution, agama pada hakikatnya mengandungdua
kelompok pengajaran, yaitu :
1. Ajaran dasar yang diwahyukan Tuhan melalui para Rasul-Nya kepada
masyarakat manusia. Ajaran dasar yang terdapat dalam kitab-kitab suci.
Yang bersifat absolute, mutlak, benar, kekal dan tidak bisa diubah. Ajaran
kitab suci memerlukan penjelasan, baik mengenai arti maupun cara
pelaksanaannya.
Dalam buku Islam ditinjau dari berbagai aspeknya, Harun Nasution mengutip
hasil penelitian 'Abd Al-Wahab Khallaf, guru besar Islam Universitas Kairo, yang
mengatakan bahwa ayat-ayat Al-Qur'an yang mengatur hidup kemasyarakatan
tidak lebih dari 5,8% dari seluruh ayat Al-Qur'an. Dengan rincian sebagai berikut.
Al-Qur'an terdiri atas 30 juz, 114 surat, sekitar 6000 ayat, ayat hukumnya
hanya 368 ayat, Harun Nasution.
Dan ada juga hubungan islam dan kebudayaan yang biasa kita lihat dari segi
ekonomi, dalam ayat alquran di jelaskan, "Allah menghalallkan jual beli dan
mengharamkan riba (QS Al-Baqarah [2]: 275). Halalnya jual beli dan haramnya
riba merupakan ajaran dasar agama islam.
Tetapi dalam suatu keadaan contoh: Dalam dunia pertanian petani biasa
membeli kotoran hewan baik kotoran sapi maupun kotoran ternak lainnya yang
berguna untuk Pupuk tanaman. ini di sebut sebagai cultur, salah satu syarat yang
di tentukan Ulama benda yang di perjual belikan bukan benda najis, tetapi
hakikatnya contoh jual beli petani tersebut yang di perjual belikan adalah benda
najis dan ini adalah sebuah penyimpangan. dan ini menyebabkan banyak atau
berbeda-bedanya pendapat ulama ada yang berpendapat ini haram dan ada pula yg
memperbolehkan dan ini yang membuat berkesinambunganya hadist dan Al-
Quran yang menimbulkan sebuah pemikiran, itu pun bisa di sebut suatu
5
kebudayaan. Dengan demikian hubungan antara islam dan kebudayaan
sangat banyak sekali.
6
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
1. Islam adalah agama yang dirurunkan oleh Allah SWT dengan perantara
wahyu yang di berikan kepada nabi Muhammad SAW untuk disebarkan
untuk umat manusia dan kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan
cipta dan masyarakat.
2. Agama merupakan sumber kebudayaan dengan kata lain kebudayaan
bentuk nyata dari agama islam itu sendiri.
3. Budaya hasil daya cipta manusia dengan menggunakan dan mengerahkan
segenap potensi yang dimilikinya. Dan pada pra islam banyak yang
mengandung atau berbau keislaman.
4. Pada masa awal penetrasi atau masuknya Islam di Indonesia,
penyebarannya masih bersifat terbatas di daerah-daerah pelabuhan. Namun
dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama, Islam pun mulai meluas ke
wilayah pesisir dan pedesaan. Para pedagang dan ulama-ulama memegang
peranan penting dalam penyebaran Islam pada tahap ini. Secara umum,
pada tahap ini Islam sangat diwarnai oleh ajaran mistik Islam (tasawuf)
hingga akhir dari abad ke-17. Hal ini disebabkan adanya kecocokan antara
Islam tasawuf dengaan latar belakang masyarakat lokal yang dipengaruhi
oleh asketisme atau konsep tasawuf Hindu-Budha;
5. Agama dan kebudayaan adalah dua unsur yang saling mempengaruhi,
karena keduanya sama-sama mengandung nilai dan simbol. Namun antara
agama dan kebudayaan terdapat perbedaan yang menonjol, karena agama
merupakan sesuatu yang final, bersifat universal, abadi dan absolut.
Sedangkan kebudayaan bersifat partikular, relatif dan temporer. Hal ini
dapat dilihat pada beberapa kebudayaan di Indonesia.
B. Saran
1. Mari kita pelajari dan kita pahami tentang keperbedaan mana yang
dinamakan keislaman dan mana yang dinamakan kebudayaan.
2. Lebih memahami Tentang pembagian hukum hukum yang ada di dalam
al-qur'an, sehingga kita lebih mudah untuk membedakan dan mencari
solusi dalam permasalahan kita.
3. Makalah ini hanya membahas secara singkat tentang Islam dan
kebudayaan di indonesia. Dengan demikian, diharapkan kepada para
pembaca agar memperdalam kembali pada buku-buku yang lebih luas dan
terperinci. Mudah-mudahan makalah yang sederhana ini memberikan
manfaat yang besar kepada para pembaca umumnya dan kepada penulis
khususnya. Penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya jika masih dan
selalu terdapat kekurangan dalam penulisan kata dan maksud. Kritik dan
saran dari para pembaca, khususnya dari dosen pembimbing mata kuliah
Metodologi Studi Islam selalu penulis nantikan.
7
DAFTAR PUSTAKA
Nata, Abuddin. Metedologi Study Islam. 1998. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Hakim Atang Abd Dan Mubarrok Jaih. 2010. Metodologi Study Islam.
Bandung PT.Remaja Rosda Karya
http://bataviase.co.id/detailberita-10445438.html
http://pemikiranislam.wordpress.com/2007/08/14/islam-dan-kebudayaan
lokal
http://drmiftahulhudauin.multiply.com/journal/item/13