Anda di halaman 1dari 2

JULIUS WILHELM RICHARD DEDEKIND

Julius Wilhelm Richard Dedekind (6 Oktober 1831 – 12


Februari 1916) adalah seorang matematikawan asal Jerman. Ia
membuat kontribusi besar terhadap aljabar abstrak (terutama teori
gelanggang), teori bilangan aljabar dan pendefinisian bilangan real.
Ketika mengajar kalkulus di Polytechnic untuk pertama kalinya,
Dedekind mengembangkan konsep yang sekarang dikenal sebagai
Dedekind cut (bahasa Jerman: Schnitt), dan menjadi definisi formal
dari bilangan real saat ini. Ide dari sebuah cut adalah bilangan
irasional membagi bilangan rasional menjadi dua kelas (himpunan),
dengan elemen di kelas yang satu (yang lebih besar dari) bernilai
lebih besar dari semua elemen di kelas yang lain (yang lebih kecil
dari). Sebagai contoh, akar kuadrat dari 2 mendefinisikan bilangan-
bilangan tidak negatif dengan kuadrat yang lebih kecil dari dua, dan
bilangan negatif ke dalam kelas yang lebih kecil. Sedangkan, bilangan
yang kuadratnya lebih besar dari 2 menjadi anggota kelas yang lebih
besar. Setiap titik di garis bilangan mengandung setidaknya sebuah
bilangan rasional atau sebuah bilangan irasional. Oleh karena itu,
tidak ada titik yang kosong, celah, atau diskontinuitas. Dedekind
menerbitkan pemikirannya tentang bilangan irasional dan Dedekind
cut dalam pamfletnya "Stetigkeit und irrationale Zahlen"
("Kekontinuan dan bilangan irasional"); atau dalam istilah modern,
Vollständigkeit, completeness.
Dedekind mendefinisikan dua himpunan dikatakan "serupa" jika
terdapat korespodensi satu-satu di antara mereka. Dia selanjutnya
menggunakan keserupaan untuk memberikan definisi rigor
pertama[butuh rujukan]dari sebuah himpunan tak hingga: himpunan
dikatakan tak hingga jika ia "serupa dengan himpunan bagian dari
dirinya sendiri."[3] Dalam istilah modern, himpunan tersebut
memiliki kardinalitas yang sama dengan himpunan bagiannya.
Dengan demikian, himpunan bilangan asli N dapat ditunjukkan serupa
dengan subset dari N yang anggotanya adalah kuadrat dari bilangan di
N, dengan membuat korespondensi N→ N2:

Anda mungkin juga menyukai