Anda di halaman 1dari 4

1. Sebuah gedung yang harga perolehannya Rp. 700.000.

000,00 dan masa manfaatnya 20


tahun. Hitunglah besarnya biaya penyusutan setiap tahunnya jika menggunakan
metode:
a. Garis lurus
Diketahui harga perolehan sebuah gedung Rp. 700.000.000,00 dengan masa
manfaat 20 tahun. Jika menggunakan metode garis lurus biaya penyusutan setiap
tahun dihitung dari harga perolehan dibagi masa manfaat yaitu Rp. 700.000.000,00
/ 20 tahun = Rp. 35.000.000,00.
Besarnya penyusutan tiap tahun dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tahun
Penyusutan Nilai Sisa Buku
Ke -
1 Rp 35.000.000,00 Rp 665.000.000,00
2 Rp 35.000.000,00 Rp 630.000.000,00
3 Rp 35.000.000,00 Rp 595.000.000,00
4 Rp 35.000.000,00 Rp 560.000.000,00
5 Rp 35.000.000,00 Rp 525.000.000,00
6 Rp 35.000.000,00 Rp 490.000.000,00
7 Rp 35.000.000,00 Rp 455.000.000,00
8 Rp 35.000.000,00 Rp 420.000.000,00
9 Rp 35.000.000,00 Rp 385.000.000,00
10 Rp 35.000.000,00 Rp 350.000.000,00
11 Rp 35.000.000,00 Rp 315.000.000,00
12 Rp 35.000.000,00 Rp 280.000.000,00
13 Rp 35.000.000,00 Rp 245.000.000,00
14 Rp 35.000.000,00 Rp 210.000.000,00
15 Rp 35.000.000,00 Rp 175.000.000,00
16 Rp 35.000.000,00 Rp 140.000.000,00
17 Rp 35.000.000,00 Rp 105.000.000,00
18 Rp 35.000.000,00 Rp 70.000.000,00
19 Rp 35.000.000,00 Rp 35.000.000,00
20 Rp 35.000.000,00 Rp -
b. Saldo menurun
Diketahui harga perolehan sebuah gedung Rp. 700.000.000,00 dengan masa
manfaat 20 tahun. Jika menggunakan metode saldo menurun kita harus
menentukan terlebih dahulu tarif penyusutannya. Misalnya, kita tentukan tarif
penyusutannya 20% (dua puluh persen) maka biaya penyusutan setiap tahunnya
dihitung sebagai berikut;

Tahun
Tarif Penyusutan Nilai Sisa Buku
Ke -
Harga Perolehan Rp 700.000.000,00
1 20% Rp 140.000.000,00 Rp 560.000.000,00
2 20% Rp 112.000.000,00 Rp 448.000.000,00
3 20% Rp 89.600.000,00 Rp 358.400.000,00
4 20% Rp 71.680.000,00 Rp 286.720.000,00
5 20% Rp 57.344.000,00 Rp 229.376.000,00
6 20% Rp 45.875.200,00 Rp 183.500.800,00
7 20% Rp 36.700.160,00 Rp 146.800.640,00
8 20% Rp 29.360.128,00 Rp 117.440.512,00
9 20% Rp 23.488.102,40 Rp 93.952.409,60
10 20% Rp 18.790.481,92 Rp 75.161.927,68
11 20% Rp 15.032.385,54 Rp 60.129.542,14
12 20% Rp 12.025.908,43 Rp 48.103.633,72
13 20% Rp 9.620.726,74 Rp 38.482.906,97
14 20% Rp 7.696.581,39 Rp 30.786.325,58
15 Disusutkan sekaligus Rp 30.786.325,58 Rp -

Pada perhitungan saldo menurun, penyusutan tahun berikutnya dihitung dari nilai
sisa buku dan besarnya penyusutan setiap tahun semakin kecil.

2. Dian mengelola sebuah perusahaan textil “Salam” dan sudah dikukuhkan sebagai PKP
sejak tanggal 10 Juni 2010. Ia menggunakan merek dagang “Anamia” milik perusahaan
textil di Dubai. Hasil produksinya kebanyakan diekspor ke negara – negara timur tengah,
dan sebagiannya lagi dijual didalam daerah pabean.
Dalam bulan Juni 2019 dapat dicatat beberapa kegiatan sebagai berikut :
1. Transfer royalti Rp. 72.000.000 kepada perusahaan textil pemilik merek dagang di
Dubai
PKP D melakukan ekspor BKP dengan nilai ekspor Rp 72.000.000
Maka PPN yang terutang adalah:
= Tarif 0% x Rp 72.000.000
= Rp 0
PPN sebesar Rp 0 ini merupakan pajak keluaran yang dibayar oleh PKP D.

2. Salah satu unit gedung tempat kegiatan usaha yang dibangun sendiri dijual
dengan harga Rp. 6.000.000.000 gedung tersebut dibangun di tahun 2009 seluas
460 m2 dengan biaya Rp. 3.000.000.000 termasuk PPN atas pembelian material
Rp. 500.000.000 yang pada waktu itu tidak memenuhi syarat untuk dikenakan
PPN membangun sendiri sesuai pasal 16 C UU No. 42 tahun 2009 tentang
perubahan ketiga UU PPN 1984 dan PMK Nomor 163 Tahun 2012 tentang Batasan
dan Tata Cara Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai Atas Kegiatan Membangun
Sendiri.

Perusahan harus membayar tariff 10% untuk pembelian barang material yaitu
sebesar Rp. 50.000.000

Sehingga harga pengadaan bangunan atas pembelian material ditambah dengan


harga pajak menjadi Rp. 550.000.000

Penjualan bangunan senilai Rp. 6.000.000.000 itu akan dikenakan pajak penjualan
sebesar 10% yaitu:

Rp. 6.000.000.000 + (10% × Rp.6.000.000.000) = Rp. 6.600.000.000

3. Mobil boks mini yang dibeli ditahun 2011 dijual dengan harga jual Rp.
100.000.000, penyerahan dilakukan pada tanggal 20 juni 2019 kepada Ayi
pedagang sayur keliling yang belum memiliki NPWP, sedangkan pembayaran akan
diterima pada tanggal 9 juli 2019

Pada penjualan mobil dikenakan PPN sebesar 10% sehingga


= 10% x Rp. 100.000.000

= Rp. 10.000.000

Anda mungkin juga menyukai