Anda di halaman 1dari 3

SELINA BAHRI

041669773

UPBJJ-UT BOGOR

PENGEMBANGAN PRODUK.

Jawaban :

1. Istilah inovasi produk merupakan upaya yang harus dilakukan oleh pelaku usaha
untuk menciptakan, meningkatkan, mengembangkan, dan menyempurnakan produk
tersebut. Namun secara umum produk yang dikembangkan tidak hanya komoditas,
tetapi juga inovasi produk makanan, minuman, pertanian dan hewan yang dapat
meningkatkan pelayanan.
Tipe-tipe inovasi juga selalu diartikan berbeda meurut beberpa para ahli. Berikut
adalah tipe-tipe inovasi menurut beberapa ahli. Menurut Susanto dan Putra (2010),
tipe-tipe inovasi yaitu sebagai berikut :
1) Inovasi Produk yang meliputi produk ataupun layanan baru.
2) Proses inovasi mencakup produksi ataupun metode delivery.
3) Inovasi dari supply chain dimana inovasi mentransformasikan sumber dari
input produk dari pasar dan delivery dari output produk ke konsumen.
4) Inovasi pemasaran dimana hasilnya terlihat dalam evolusi metode baru
marketing, dengan perangkat, tambahan dalam desin produk, kemasan, promosi
dan harga, dan sebagainya.
5) inovasi jasa adalah pengembangan konsep layanan baru atau peningkatan
secara signifikan sebuah produksi baru atau proses pengiriman, sebuah
organisasi atau perilaku pasar baru dengan tujuan memproduksi dan
menjual jasa.

Menurut pendapat saya yang pertama PT. Sepatu Boussee telah


melakukan Inovasi Pemasaran. Inovasi pemasaran sangat berperan terhadap
keberhasilan suatu perusahaan dimasa yang akan datang. Dengan
memanfaatkan teknologi dan memodifikasi desain-desain kemasan suatu
produk, maka akan meningkatkan nilai jual produksi dan dapat memikat
konsumen (Susanto dan Putra, 2010). Menurut Sunarto (2004), alat untuk
melakukan inovasi pemasaran ada 2 (dua) yaitu, iklan dan promosi. Yang
pertama adalah ikan. Iklan merupakan sebuah pesan yang menawarkan suatu
produk yang ditujukan kepada konsumen melalui media agar pesan yang
disampaikan membuat konsumen sadar mengenai perusahaan yang
memproduksi produk yang ditawarkan. sebelum tahun 1988 Boussee menjual
melalui para penyalur khusus (depot) dengan sistem konsinyasi kemudian
sistem penjualan tersebut diubah pada 1 Januari 1998, yaitu ketika PT. Sepatu
Boussee menjadi perusahaan penanaman modal dalam negeri (PMDN)
distribusi produk-produk perusahaan dari pabrik dilakukan dengan melibatkan
langsung toko-toko pengecer yang akan menjual produk langsung kepada
konsumen. Pada tahun 2015 PT. Sepatu Boussee mulai melakukan Inovasi
pemasaran dengan menyalurkan produknya melalui penjualan online dengan
membuat web penjualan online sendiri. Inovasi ini diharapkan dapat
menaikkan keuntungan perusahaan dengan semakin banyaknya konsumen
yang membeli produk melalui saluran distribusi baru tersebut.

Inovasi ke-2 yang dilakukan oleh PT. Sepatu Boussee adalah Inovasi
Produk Dalam bidang produksi, PT. Boussee juga tengah melakukan perbaikan
besar-besaran agar dapat menghasilkan produk secara lebih efisien. Persediaan
bahan baku yang selama ini dilakukan dengan menggunakan sistem economic
order quantity (EOQ) sekarang diubah menjadi sistem JIT (just in time) dengan
melakukan partnership dengan berbagai pemasok terpilih. Perusahaan akan
menerima bahan baku pada saat dibutuhkan dan tidak perlu menyimpan bahan
baku terlalu banyak di gudang. Sistem ini mampu menghemat pengeluaaran
untuk penyimpanan bahan baku sebesar 40%.
Inovasi ke-3 yang dilakukan oleh PT. Sepatu Boussee adalah Inovasi Produksi
dengan adanya Perubahan sistem pengadaan bahan baku menjadi sistem JIT
harus diikuti dengan sistem informasi yang terintegrasi antara perusahaan
dengan para pemasok. Dalam hal ini, PT. Boussee menggunakan internet untuk
membangun hubungan yang lebih baik dengan pemasok mereka. Agar
perusahaan dapat menghemat biaya persediaan bahan baku, pemasok harus
sangat terlibat dan selaras dengan jadwal operasi perusahaan untuk menjamin
ketersediaan bahan baku. PT. Boussee menggunakan program perencanaan
produksi mutakhir yang memperkirakan jumlah bahan yang diperlukan untuk
melakukan produksi. Setelah perkiraan tersebut dibuat, sistem rantai pasokan
meneruskan perkiraan tersebut kepada pemasok, yang merespons dengan
perkiraan biaya dan merencanakan produksinya sebagai hasilnya. Para
pemasok memiliki akses ke informasi yang akurat dan tepat waktu. Setelah
pemasok menerima informasi ini, mereka diarahkan untuk mengirimkan bahan
dalam kuantitas dan kualitas yang dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai