Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ABDUL MAJID

NIM : 859895402
KELAS : 1 A PAOKAR MADINA

1. Jelaskan beberapa komponen fortofolio!


Data penilaian portofolio peserta didik didasarkan dari hasil kumpulan informasi yang
telah dilakukan oleh peserta didik selama pembelajaran berlangsung. Komponen
penilaian portofolio meliputi: (1) catatan guru, (2) hasil pekerjaan peserta didik, dan
(3) profil perkembangan peserta didik
cara membuat portofolio yang runtut.
1. Daftar Isi. Daftar isi memudahkan pembaca mengantisipasi dokumentasi apa
saja yang akan dilihat.
2. 2. Data Diri. Data diri bisa berupa CV dalam bentuk singkat. ...
3. Pencapaian dan Tujuan. ...
4. Pengalaman dan Keterampilan. ...
5. Contoh Karya.

2.Jelaskan ranah afektif berdasarkan pendapat Krathwohl!


Tingkatan ranah afektif menurut taksonomi Krathwohl ada lima, yaitu: receiving
(attending), responding, valuing, organization, dan characterization.
1) Penerimaan (Receiving/Attending)
Tujuan Pembelajaran kelompok ini mengharapkan mahasiswa untuk mengenal,
bersedia menerima dan memperhatikan berbagai stimulus. Dalam hal ini mahasiswa
masih bersikap pasif, sekedar mendengarkan atau memperhatikan saja.
Contoh kata kerja operasional: Mendengarkan, Menghadiri, Melihat, Memperhatikan
2) Tanggapan (Responding)
Keinginan untuk berbuat sesuatu sebagai reaksi terhadap suatu gagasan, benda, atau
sistem nilai, lebih daripada sekedar pengenalan saja. Dalam hal ini mahasiswa
diharapkan untuk menunjukkan perilaku yang diminta, misalnya berpartisipasi, patuh
atau memberikan tanggapan secara sukarela bila diminta.
Contoh kata kerja operasional: mengikuti, mendiskusikan, berlatih, berpartisipasi,
mematuhi.
3) Penghargaan (Valuing)
Penghargaan terhadap suatu nilai merupakan perasaan, keyakinan, atau tanggapan
bahwa suatu gagasan, benda atau cara berpikir tertentu mempunyai nilai (worth).
Dalam hal ini mahasiswa secara konsisten berperilaku sesuai dengan suatu nilai
meskipun tidak ada pihak lain yang meminta, atau mengharuskan. Nilai ini dapat saja
dipelajari dari orang lain, misalnya dosen, teman atau keluarga.
Contoh kata kerja operasional: memilih, meyakinkan, bertindak, mengemukakan
argumentasi
4) Organisasi (Organization)
Pengorganisasian menunjukkan saling berhubungan antara nilai-nilai tertentu dalam
suatu sistem nilai, serta menentukan nilai mana yang mempunyai prioritas lebih tinggi
daripada nilai yang lain. Dalam hal ini mahasiswa menjadi committed terhadap suatu
nilai. Dia diharapkan untuk mengorganisasikan berbagai nilai yang dipilihnya ke dalam
satu sistem nilai, dan menentukan hubungan di antara nilai-nilai tersebut.
Contoh kata kerja operasional : memilih, memutuskan, memformulasikan,
membandingkan, membuat sistematisasi
5) Karakteristik Berdasarkan Nilai-nilai (Characterization by a Value or Value
Complex)
Pengalaman berhubungan dengan pengorganisasian dan pengintegrasian nilai-nilai ke
dalam suatu sistem nilai pribadi. Hal ini diperlihatkan melalui perilaku yang konsisten
dengan sistem nilai tersebut. Pada tingkat ini mahasiswa bukan saja telah mencapai
perilaku-perilaku pada tingkat-tingkat yang lebih rendah, tetapi telah mengintegrasikan
nilai-nilai tersebut ke dalam suatu filsafat hidup yang lengkap dan meyakinkan, dan
perilakunya akan selalu konsisten dengan filsafat hidup tersebut. Filsafat hidup tersebut
merupakan bagian dari karakter.
Contoh kata kerja operasional : menunjukkan sikap, menolak, mendemonstrasikan,
menghindari 
Dari contoh-contoh tujuan afektif ini terlihat bahwa pada tingkat-tingkat yang tinggi
(valuing, organization, dan characterization) perilaku yang merupakan indikator
tercapainya tujuan-tujuan tersebut terlihat overlapping dan tidak dapat dipisahkan
dengan tegas. Ini menunjukkan bahwa meskipun secara konseptual tingkat-tingkat
tersebut dapat dipisahkan dan nampaknya mempunyai hubungan hirarkis, perumusan
tujuan tidak dapat dengan jelas dibedakan. Hal ini pula yang membuat tujuan afektif
menjadi sulit dievaluasi apakah tercapai atau tidak.

3.Jelaskan langkah-langkah pengembangan instrumen afektif!


Dalam memilih karakterisitik afektif untuk pengukuran, para pengelola pendidikan 
harus mempertimbangkan rasional teoritis dan isi program sekolah. Masalah yang
timbul adalah  bagaimana ranah afektif akan diukur. Isi dan validitas konstruk    ranah
afektif  tergantung pada definisi operasional   yang secara langsung mengikuti definisi
konseptual.
Menurut Andersen (1980) ada dua metode yang dapat digunakan untuk mengukur
ranah afektif, yaitu metode observasi dan metode laporan-diri. Penggunaan metode
observasi berdasarkan pada asumsi bahwa karateristik afektif dapat dilihat dari perilaku
atau perbuatan yang ditampilkan, reaksi psikologi, atau keduanya. Metode laporan-diri
berasumsi bahwa yang mengetahui keadaan afektif seseorang adalah dirinya sendiri.
Namun hal ini menuntut kejujuran dalam mengungkap karakteristik afektif diri sendiri.
Menurut Lewin (dalam Andersen, 1980), perilaku seseorang merupakan fungsi dari
watak  (kognitif, afektif, dan psikomotor) dan karakteristik lingkungan saat perilaku atau
perbuatan ditampilkan. Jadi tindakan atau perbuatan seseeorang ditentukan watak 
dirinya dan kondisi lingkungan.
Instrumen afektif yang  dibahas pada buku ini adalah sikap, minat, konsep diri, nilai, dan
moral. Ada 11 (sebelas) langkah yang harus diikuti dalam mengembangkan instrumen
afektif, yaitu:
1. Menentukan spesifikasi instrumen.
2. Menulis instrumen.
3. Menentukan skala instrumen
4. Menentukan sistem penskoran
5. Mentelaah  instrumen
6. Merakit instrumen.
7. Melakukan ujicoba.
8. Menganalisis hasil ujicoba
9. Memperbaiki instrumen.
10. Melaksanakan pengukuran.
11. Menafsirkan hasil pengukuran
1. Spesifikasi Instrumen
Spesifikasi instrumen terdiri dari tujuan dan kisi-kisi instrumen. Dalam bidang
pendidikan, ditinjau dari tujuannya  ada lima macam instrumen pengukuran ranah
afektif, yaitu:
1. Instrumen sikap.
2. Instrumen minat.
3. Instrumen  konsep diri.
4. Instrumen nilai.
5. Instrumen moral
Dalam menyusun spesifikasi instrumen, ada empat hal yang harus diperhatikan yaitu:
1. Tujuan  pengukuran
2. Kisi-kisi instrumen
3. Bentuk dan format instrumen
4. Panjang instrumen.

Anda mungkin juga menyukai