Anda di halaman 1dari 16

TURUNAN DAN INTEGRAL

LAPORAN PRAKTIKUM KALKULUS DASAR

Oleh:
Ifa Annisa Sabrina
221810401013

LABORATORIUM MATEMATIKA DASAR


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Turunan
Kalkulus merupakan salah satu cabang ilmu matematika yang memegang
peranan penting tidak hanya dalam matematika itu sendiri, tetapi juga di bidang
sains lainnya, seperti pada bidang ekonomi, fisika, kimia, dan sebagainya. Kalkulus
diferensial yang menjelaskan mengenai konsep turunan dan aturan mencari turunan
(diferensiasi) dan aplikasinya yang merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi
mahasiswa pada tahun pertama perkuliahan. Pada penerapan konsep turunan ini
untuk menentukan ekstrim (maksimum atau minimum) dari suatu fungsi serta untuk
menksetsa grafik fungsi. Penguasaan konsep kalkulus salah staunya pada turunan
atau diferensiasi perlu mendapatkan perhatian penting dalam pembelejaran
kalkulus (Sari, 2018).
Menurut Sari (2018), turunan merupakan pusat diferensiasi, didefinisikan
sebagai laju perubahan fungsi yang pertama kali diperkenalkan dalam masalah. Jika
diketahui suatu fungsi 𝑓 yang terdefinisi pada suatu domain dengan π‘₯ dan (π‘₯ + β„Ž)
merupakan titik -titik yang terletak pada domain sehingga 𝑓′ disebut sebagai fungsi
𝑓(π‘₯+β„Ž)βˆ’π‘“(π‘₯)
turunan dari 𝑓 di π‘₯ yang merupakan nilai limit dari ketika nilai h
β„Ž

mendekati nol. Jika nilai limit tersebut ada, maka fungsi 𝑓 dikatakan
terdiferensiasikan di π‘₯. Berikut adalah definisi fungsi turunan 𝑓′:
𝑓(π‘₯ + β„Ž) βˆ’ 𝑓(π‘₯)
𝑓 β€² (π‘₯) = π‘™π‘–π‘š
β„Žβ†’0 β„Ž

Tim Penyusun (2022) menyimpulkan, Matlab juga bisa menyelesaikan


pemrograman mengenai turunan. Penggunaan suatu variabel dapat didefinisikan
dengan syntax : sym(β€˜ β€˜). Syntax tersebut hanya bisa digunakan untuk
mendefinisikan satu variabel. Ada juga syntax yang bisa digunakan untuk
mendefinisikan variabel yang lebih dari satu, yaitu dengan rumus:

syms(spasi)(variabel 1)(spasi)(variabel 2)…..(variabel n)

Keterangan: penggunaan tanda kurung tidak termasuk dalam syntax.

1.
2.

Contoh: syms x y z

Turunan dalam Matlab menggunakan syntax sebagai berikut:

Diff(f(x)) atau diff(f(x),x)

1.1.1 Diferensiasi Turunan

Menurut Sari (2018), proses menentukan suatu turunan disebut juga sebagai
diferensiasi. Diferensiasi dapat dilakukan dengan menggunakan teorema-teorema
atau aturan yang telah dibuktikan kebenarannya menggunakan definisi turunan.
Berikut adalah teorema yang dapat digunakan dalam menentukan turunan fungsi:

1. Aturan Fungsi Konstan


Jika 𝑓(π‘₯) = π‘˜, maka π‘˜ adalah konstanta, aturan ini mengartikan bahwa
untuk setiap π‘₯, 𝐷π‘₯ (π‘˜) = 0.
2. Aturan Fungsi Identitas
Jika 𝑓(π‘₯) = π‘₯, maka untuk setiap π‘₯, 𝐷π‘₯ (π‘₯) = 1.
3. Aturan Pangkat
Jika 𝑓(π‘₯) = π‘₯ 𝑛 , 𝑛 merupakan bilangan bulat positif, sehingga dapat
dinyatakan sebagai 𝐷π‘₯ (π‘₯ 𝑛 ) = 𝑛π‘₯ π‘›βˆ’1 .
4. Aturan Pengali Konstanta
𝐷π‘₯ [π‘˜. 𝑓(π‘₯)] = π‘˜. 𝐷π‘₯ 𝑓(π‘₯)
5. Aturan Jumlah
𝐷π‘₯ [𝑓(π‘₯) + 𝑔(π‘₯)] = 𝐷π‘₯ 𝑓(π‘₯) + 𝐷𝑋 𝑔(π‘₯)
6. Aturan Selisih

𝐷π‘₯ [𝑓(π‘₯) βˆ’ 𝑔(π‘₯)] = 𝐷π‘₯ 𝑓(π‘₯) βˆ’ 𝐷𝑋 𝑔(π‘₯)

7. Aturan Perkalian

𝐷π‘₯ [𝑓(π‘₯)𝑔(π‘₯)] = 𝑓(π‘₯)𝐷𝑋 𝑔(π‘₯) + 𝑔(π‘₯)𝐷𝑋 𝑓(π‘₯)

8. Aturan Pembagian
𝑓(π‘₯) 9(π‘₯)𝐷 Γ— 𝑓(π‘₯) + 𝑓(π‘₯)𝐷π‘₯ 𝑔(π‘₯)
𝐷𝑋 [ ]=
𝑔(π‘₯) 𝑔2 (π‘₯)
3.

1.2 Integral

Yahya (2004) menyimpulkan bahwa Integral merupakan bentuk operasi


matematika yang menjadi kebalikan (invers) dari operasi turunan dan limit dari
jumlah atau suatu luas daerah tertentu. Misalnya jika 𝑓(π‘₯) mempunyai fungsi
turunan 𝑓′(π‘₯) maka 𝑓(π‘₯) merupakan anti turunan dari 𝑓(π‘₯). Integral dalam
kalkulus mempelajari operator linear yang saling berhubungan. Tim Penyusun
(2022) menyatakan Integral dapat dinotasikan menjadi berikut:
Jika 𝑦 = 𝑓(π‘₯), maka integralnya ∫ 𝑦 = ∫ 𝑓(π‘₯)𝑑π‘₯ = 𝐹(π‘₯) + 𝐢
Proses pencarian dari sebuah integral dinamakan pengintegralan. Integral
memiliki simbol ∫ 𝑓(π‘₯)𝑑π‘₯ atau simbol S yang dipanjangkan. S merupakan
singkatan dari kata sum (Sutedjo, 2013).
1.2.1 Jenis-Jenis Integral
Integral dibagi menjadi dua, yaitu integral tak tentu dan integral tentu.
Integral tak tentu merupakan suatu cara untuk mencari fungsi f(x) apabila
turunannya telah di ketahui. Integral tak tentu dapat di notasikan ∫ 𝑓 β€² (π‘₯)𝑑π‘₯ = f(x)
+ c sedangkan c merupakan konstanta (Yahya, 2004).
a. Integral Tentu
Lestari et al (2022) menyatakan jika, Integral Tentu merupakan integral
yang sudah ditentukan nilai awal dan akhirnya. Ada rentang a-b, a-b ini dapat
didefinisikan sebagai rentang atas dan rentang bawah. Integral tentu digunakan
untuk menghitung luas daerah yang tidak beraturan. Bentuk dari suatu integral tentu
sebagai berikut:
π‘Ž
∫ 𝑓(π‘₯) 𝑑π‘₯
𝑏

Gambar 1.2.1 Kurva Integral Tentu


(Sumber: Lestari et al, 2022)
4.

b. Integral Tak Tentu


Integral Tak Tentu dapat diartikan sebagai bentuk integral yang variabel
integrasinya tidak memiliki batas. Sehingga dalam hal ini integrasi dari sebuah
fungsi akan menghasilkan banyak kemungkinan yang hanya akan menyatakan
sebagai penyelesaian umum. Istilah tak tentu berarti bentuk fungsi 𝑓 memuat
konstanta real sembarang. Konstanta sembarang ini pada umumnya disimbolkan
dengan huruf β€˜c’ dan menjadi ciri dari hasil integrasi tak tentu (Hernaeny, 2021).
Integral tak tentu juga memiliki rumus umum sebagai berikut:
1
∫ π‘₯ 𝑛 𝑑π‘₯ = 𝑛+1 π‘₯ 𝑛+1 + 𝐢, dimana 𝑛 β‰  βˆ’1

Tim Penyusun (2022) menyatakan jika, aplikasi Matlab juga dapat


menyelesaikan permasalahan mengenai turunan dan integral. Matlab yang semakin
berkembang ini mempermudah seluruh pemrograman yang akan diselesaikan.
Adapun syntax yang digunakan untuk menyelesaikan pemrograman turunan dan
integral ini:
Jenis Integral Simbol Syntax dalam MATLAB
Integral Tak Tentu ∫ 𝑓(π‘₯) int(f(x),x)

Integral Tentu 𝑏 int(f(x),x,a,b)


∫ 𝑓(π‘₯)
π‘Ž
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Menghitung Turunan pada Matlab

Pemrograman pada Matlab dapat menyelesaikan operasi turunan.


Penggunaan suatu variabel dapat didefinisikan dengan syntax : sym(β€˜ β€˜). Syntax
tersebut hanya bisa digunakan untuk mendefinisikan satu variabel. Ada juga syntax
yang bisa digunakan untuk mendefinisikan variabel yang lebih dari satu, yaitu
dengan rumus:

syms(spasi)(variabel 1)(spasi)(variabel 2)…..(variabel n)

Keterangan: penggunaan tanda kurung tidak termasuk dalam syntax.

Contoh: syms x y z

Turunan dalam Matlab menggunakan syntax sebagai berikut:

Diff(f(x)) atau diff(f(x),x)

Gambar 2.1 Menghitung Turunan pada Matlab

5.
6.

2.2 Menghitung Integral pada Matlab

Integral merupakan operasi matematika yang menjadi kebalikan (invers)


dari operasi turunan dan limit dari jumlah atau suatu luas daerah tertentu. Integral
dapat dinotasikan menjadi berikut:
Jika 𝑦 = 𝑓(π‘₯), maka integralnya ∫ 𝑦 = ∫ 𝑓(π‘₯)𝑑π‘₯ = 𝐹(π‘₯) + 𝐢
Integral dibagi menjadi dua jenis, yaitu Integral Tentu, dan Integral Tak
Tentu. Integral tentu merupakan integral yang sudah ditentukan nilai awal dan nilai
akhirnya. Integral tentu juga memiliki rentang atas dan rentang bawah. Sedangkan
Integral Tak Tentu merupakan bentuk integral yang variabel integrasinya tidak
terbatas. Bentuk integral tak tentu dapat dinyatakan sebagai berikut:
1
∫ π‘₯ 𝑛 𝑑π‘₯ = 𝑛+1 π‘₯ 𝑛+1 + 𝐢, dimana 𝑛 β‰  βˆ’1

Matlab sendiri juga bisa menyelesaikan pemngoperasian Itegral. Syntax


yang digunakan untuk mencari integral dalam Matlab sebagai berikut:
Jenis Integral Simbol Syntax dalam MATLAB
Integral Tak Tentu ∫ 𝑓(π‘₯) int(f(x),x)
Integral Tentu 𝑏 Int(f(x),x,a,b)
∫ 𝑓(π‘₯)
π‘Ž

Gambar 2.2 Menentukan Integral pada Matlab


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil pada praktikum turunan dan integral yaitu,
kita bisa menuliskan turunan dan integral menggunakan aplikasi Matlab. Penulisan
syntax turunan untuk mendefinisikan sebuah variabel dapat dituliskan dengan:
sym(β€˜ β€˜). Penulisan syntax variabel yang lebih dari satu dapat dituliskan dengan:
syms(spasi)(variabel 1)(spasi)(variabel 2)…..(variabel n). Integral dibagi
menjadi dua, yaitu integral tentu dan integral tak tentu. Integral tentu merupakan
integral yang sudah ditentukan nilai awal dan nilai akhirnya. Integral tentu juga
memiliki rentang atas dan rentang bawah. Matlab juga bisa menyelesaikan
pengoperasian integral tentu dengan syntax, int(f(x),x,a,b). Integral berikutnya
yaitu integraltak tentu. Integral tak tentu merupakan integral yang variabel
integrasinya tidak memiliki batas. Integral tak tentu dalam Matlab dapat
diselesaikan dengan syntax, int(f(x),x).

3.1 Saran

Saran yang dapat diberikan pada praktikum turunan dan integral ini yaitu:

1. Pengaplikasian turunan dan integral perlu mendefinisikan variabel terlebih


dahulu. Variabel didefinisikan agar terbaca oleh Matlab dan tidak terjadi
erorr.
2. Praktikan juga perlu memahami syntax yang ditulis dalam mengaplikasikan
turunan dan integral pada Matlab, supaya pemrograman berjaln dengan
lancar.
3. Praktikan perlu memahami materi turunan dan integral agar proses
praktikum dapat berjalan dengan lancar

7.
Daftar Pustaka

Sari, P. 2018. Analisis Strategi Mahasiswa dalam Menentukan Turunan Fungsi


dengan Metode Diferensiasi Logaritmik. Jurnal Riset Pendidikan dan
Inovasi Pembelajaran Matematika. 2(1): 2.

Hernaeny, U. Nurrahmah, A. Indrawati F. Panggabean, S. Nurhatayi. Riaddin, D.


Rabiudin. Apriyanto, M, T. Setiawan, J. dan Dodi. 2021. Kalkulus
Integral. Edisi Pertama. Jawa Barat: CV. MEDIA SAINS INDONESIA.

Yahya, Y., & Agus, S. 2004. Matematika Dasar: untuk perguruan tinggi.

Sutedjo, Haryanto. 2013. Kalkulus Diferensial Integral. Jakarta: Gunadarma.

Tim Penyusun. 2022. Pemrograman Terstruktur Menggunakan Matlab. Jember:


Universitas Jember.

Lestari, B, S, A. dan Susanto. K. 2022. Kalkulus Integral. Edisi Pertama. Jawa


Barat: CV Jejak
LAMPIRAN

a. Tugas
1. Bagaimana bentuk turunan ke-3 dari fungsi dibawah ini:
a) 𝑓(π‘₯) = 8π‘₯ 8 + 9π‘₯ 2 βˆ’ 12

b) 𝑔(π‘₯) = 10π‘₯ 2 + 12π‘₯ + 16


c) β„Ž(π‘₯) = 9π‘₯ 6 βˆ’ 8π‘₯ 4 βˆ’ 10

2. Bagaimana bentuk integral dari fungsi nomor 1 jika,


a) Diberi batas bawah -2phi dan batas atas 2 phi
b) Diberi batas bawah 2sin dan batas atas 4sin
b. Error
1. Kekurangan penulisan tanda petik (β€˜β€¦β€™)

Terjadinya error pada pemrograman ini dikarenakan kekurangan


penulisan tanda petik dalam variabelnya. Jika terjadi hal seperti ini maka
tidak bisa menemukan hasil pemrograman yang valid. Pada gambar diatas
terjadi kekurangan pada tanda petik yang diakhir, jika akhir variabel diberi
tanda (β€˜), maka tidak akan terjadi error.
2. Penulisan variabel yang salah

Error kali ini terjadi dikarenakan pada pemrograman terdapat


kesalahan penulisan (phi) dalam variabelnya. Jika terjadi hal seperti ini
maka tidak bisa menemukan hasil pemrograman yang valid. Pada gambar
diatas terjadi kekurangan pada tanda petik yang diakhir, jika penulisan
diganti menjadi (pi), maka tidak akan terjadi error.
3. Penulisan pemrograman yang salah

Penulisan pemrograman yang salah akan menyebabkan error yang


kemudian akan menjadi penyebab suatu pengoperasian tidak akan
menemukan hasil yang sesuai. Pada gambar diatas kesalahan dalam
penulisan (dif) menjadi penyebab error. Penulisan yang benar yaitu, (diff)
akan membenahi peletakan error pada pemrograman diatas.

Anda mungkin juga menyukai