Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 1 dari
ACARA 2.1.1
Pengaruh Intensitas
ensitas Cahaya dan Penambahan NaHCO3 NaHCO3 terha
terhadap Laju
Fotosintesis Hydrilla verticillata
ACARA 2.1.1
Pengaruh Intensitas Cahaya dan Penambahan NaHCO3 terhadap Laju Fotosintesis
Hydrilla verticillata
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanaman air akan membutuhkan energi melalui proses fotosintesis
untuk berkembang (Raharjo et al. 2018). Fotosintesis adalah proses yang
digunakan tanaman untuk menangkap energi dari cahaya matahari dan
mengubahnya menjadi biokimia energi. Perkembangan tanaman bergantung
pada proses fotosintesis. Namun, pada pertumbuhan yang berkelanjutan
membutuhkan air, cahaya, CO2, serta nutrisi lainnya (Evans 2013).
Proses fotosintesis bisa terjadi sebab adanya suatu organ di tanaman
yang disebut klorofil. Klorofil berperan penting selama proses fotosintesis
dikarenakan klorofil dapat menangkap cahaya matahari yang merupakan
radiasi elektromagnetik pada spektrum nyata. Proses fotosintesis yang
terjadi dengan cepat dikarenakan beberapa faktor yang memengaruhi laju
fotosintesis. Cahaya matahari menjadi salah satu faktor penting dalam laju
fotosintesis (Handoko & Fajariyanti, 2013).
Intensitas cahaya berbanding lurus dengan laju fotosintesis yang
ditunjukkan dengan adanya gelembung udara (oksigen). Semakin tinggi
intensitas cahaya, semakin cepat laju fotosintesisnya sehingga lebih banyak
oksigen yang dihasilkan. Pernyataan ini sesuai dengan hasil penelitian
Kawuryan yang menyatakan bahwa semakin tinggi intensitas cahaya
mengakibatkan temperatur dan laju fotosintesis meningkat. Hal ini
bertentangan dengan hasil penelitian Wu yang menyatakan bahwa salah
satu penyebab semakin rendahnya laju fotosintesis adalah intensitas cahaya
(Zumira et al., 2022)
Maka dari itu, praktikum fotosintesis Ingenhousz bisa dilakukan
untuk percobaan. Untuk praktikum ini bisa digunakan tanaman Hydrilla
verticillata sebagai percobaan Ingenhousz karena pertumbuhan tanaman ini
tidak lepas dari pengaruh cahaya sehingga mudah dilakukan pengambilan
data yang digunakan sebagai parameter (Handoko & Fajariyanti, 2013).
Praktikum ini penting untuk dilakukan sebagai pembuktian bahwa dalam
proses fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan dapat menghasilkan
oksigen.
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 1 dari
B. Tujuan
Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk mempelajari laju
fotosintesis berdasarkan jumlah gelembung udara per satuan waktu oleh
tanaman Hydrilla verticillata dengan pengaruh intensitas cahaya. Selain itu,
dilakukannya praktikum ini adalah untuk membuktikan bahwa proses
fotosintesis dapat menghasilkan oksigen (O2).
III. METODE
A. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam eksperimen “Pengaruh Intensitas
Cahaya dan Penambahan NaHCO3 terhadap Laju Fotosintesis Hydrilla
verticillata” adalah tabung reaksi, gelas piala berukuran 200 mL, corong
gelas, dan pipet tetes. Tabung reaksi berfungsi untuk menutup corong gelas
bagian memanjang yang berbentuk silinder dengan tujuan supaya praktikan
dapat melihat gelembung udara yang dihasilkan oleh tanaman Hydrilla
verticillata. Gelas piala berukuran 200 mL berfungsi untuk tempat
percobaan. Corong gelas berfungsi untuk menahan tanaman Hydrilla
verticillata dan diposisikan dalam keadaan terbalik. Pipet tetes berfungsi
untuk meneteskan larutan NaHCO3 ke dalam air yang ditampung di gelas
piala.
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah potongan
tanaman Hydrilla verticillata, larutan NaHCO3, dan air. Potongan tanaman
Hydrilla verticillata ini berfungsi menjadi objek dari percobaan ini. Larutan
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 1 dari
B. Cara Kerja
Langkah-langkah untuk melakukan eksperimen “Pengaruh
Intensitas Cahaya dan Penambahan NaHCO3 terhadap Laju Fotosintesis
Hydrilla verticillata” sebagai berikut. Dua gelas piala berukuran 200 mL
diisi menggunakan air secukupnya. Potongan tanaman Hydrilla verticillata
dimasukkan ke dalam corong gelas dengan bagian ujung batang yang
dipotong menghadap ke atas. Corong gelas dimasukkan ke dalam gelas
piala yang berisi air dengan posisi terbalik. Tabung reaksi diisi dengan air
lalu disambungkan dengan ujung corong gelas.
Dua gelas piala tersebut diletakkan di dua tempat yang berbeda.
Salah satu gelas piala diletakkan di tempat yang terang, sedangkan gelas
piala yang lainnya diletakkan di tempat yang gelap. Potongan tanaman
Hydrilla verticillata juga diberi dua perlakuan yang berbeda, yaitu dengan
penambahan larutan NaHCO3 dan dengan tidak ada penambahan larutan
NaHCO3. Jumlah gelembung yang muncul dihitung setiap 5 menit sekali
dengan pengulangan sebanyak 3 kali. Larutan NaHCO3 diteteskan ke
dalam air secukupnya dan ditunggu selama 5 menit. Jumlah gelembung
yang muncul dihitung kembali setiap 5 menit sekali dan diulangi sebanyak
3 kali. Hasil pengamatan jumlah gelembung oksigen dimasukkan ke dalam
bentuk tabel.
14
12
Jumlah Gelembung
10
8
Dengan
6 NaHCO3/KHCO3
4 Tanpa
2 NaHCO3/KHCO3
0
0 5 10 15 20
Waktu (menit)
1800
1600
1400
Jumlah Gelembung
1200
1000
dengan
800 NaHCO3/KHCO3
600 tanpa
400 NaHCO3/KHCO3
200
0
0 5 10 15 20
Waktu (menit)
B. Pembahasan
Percobaan “Pengaruh Intensitas Cahaya dan Penambahan NaHCO3
terhadap Laju Fotosintesis Hydrilla verticillata” melibatkan tanaman
Hydrilla verticillata. Hydrilla verticillata merupakan salah satu tanaman air
yang hidup di perairan yang relatif jernih. Tanaman ini tidak lepas dari
pengaruh cahaya matahari untuk berfotosintesis. Hydrilla verticillata kerap
digunakan untuk percobaan Ingenhousz karena mudah dalam pengamatan
dan pengambilan data sebagai parameter (Handoko & Fajariyanti 2013).
Tanaman ini digunakan karena merupakan tanaman air sehingga hasil
fotosintesis yang dihasilkan bisa diamati dalam bentuk gelembung.
Kecepatan laju fotosintesis dapat dilihat dari banyaknya jumlah gelembung
udara yang dihasilkan. Semakin banyak gelembung udara yang dihasilkan,
maka laju fotosintesis pun semakin cepat. Selain itu, pada percobaan ini
ditambahkan larutan NaHCO3 yang bertujuan untuk mempercepat laju
fotosintesis. Penambahan tersebut memiliki persamaan reaksi :
NaHCO3 + H2O → NaOH + CO2 + H2O
NaOHCO3 yang ditambahkan bisa menghasilkan lebih banyak CO2
yang diperlukan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis. Penambahan
NaHCO3 berpengaruh pada laju fotosintesis karena CO2 merupakan salah
satu hal yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis. Grafik hasil
pengukuran laju fotosintesis oleh tanaman Hydrilla verticillata
menunjukkan hubungan antara waktu dan terbentuknya gelembung udara
dalam proses fotosintesis. Gelembung udara yang muncul pada tabung
reaksi merupakan gas oksigen yang dihasilkan oleh tanaman Hydrilla
verticillata tersebut. Semakin lama terpapar oleh cahaya matahari,
gelembung yang dihasilkan oleh tanaman ini pun semakin banyak. Hal ini
menunjukkan bahwa intensitas cahaya memiliki peran yang sangat penting
dan sangat berpengaruh dalam proses fotosintesis.
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 1 dari
V. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan “Pengaruh Intensitas Cahaya dan Penambahan
NaHCO3 terhadap Laju Fotosintesis Hydrilla verticillata” yang sudah dilakukan,
dapat disimpulkan bahwa intensitas cahaya berperan penting dalam proses
fotosintesis terutama terhadap laju fotosintesis. Proses fotosintesis ditandai dengan
terbentuknya oksigen (O2). Penambahan NaHCO3 dapat meningkatkan jumlah CO2
dalam air. Namun, jika kadar larutan NaHCO3 terlalu banyak laju fotosintesis akan
terhambat dan jumlah gelembung yang dihasilkan tidak sesuai.
DOI:10.24269/jkt.v2i1.66
Zumira, A, Salsabila, A, Nurzeha, F, Supriatno, B, & Anggraeni, S 2022, Jurnal
basicedu, vol. 6, no. 4, pp. 7474-7485.
Campbell, N, Urry, LA, Cain, ML, Minorsky, PV, Wasserman, SA, & Orr, RB
2020, Biologi 12th Edition. In Biology.
Nio Song, A 2012, 'Evolusi Fotosintesis pada Tumbuhan', Jurnal Ilmiah Sains, vol.
12, no. 1, pp. 28, DOI: 10.35799/jis.12.1.2012.398
Solomon, EP, Martin, CE, Martin, DW, Berg, LR, & Villee, CA 2018, Biology.
Westphal, LE 2021, 'Biological Science', Differentiating Instruction With Menus
Advanced-Level Menus Grades 3-5, pp. 81–99, DOI :
10.4324/9781003234524-8
VII. LAMPIRAN
Tabel 1. Hasil Pengukuran Laju Fotosintesis
Perlakuan Ulangan Dengan NaHCO3 / KHCO3 Tanpa NaHCO3 / KHCO3
5’ 10’ 15’ 5’ 10’ 15’
Dalam 1 0 0 4 0 4 5
ruangan 2 4 6 3 9 9 18
Rerata 2 3 3,5 4,5 6,5 11,5
Luar 1 3 85 344 123 215 290
ruangan 2 131 252 495 240 1600 2853
Rerata 67 211 591,5 181,5 907,5 1571,5
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 1 dari
ACARA 2.1.1
Pengaruh Intensitas Cahaya dan Penambahan NaHCO3 terhadap Laju
Fotosintesis Hydrilla Verticillata
ACARA 2.1.1
Pengaruh Intensitas Cahaya dan Penambahan NAHCO3 terhadap Laju Fotosintesis
Hydrilla Verticillata
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanaman air akan membutuhkan energi melalui proses fotosintesis
untuk berkembang (Raharjo et al. 2018). Fotosintesis adalah proses yang
digunakan tanaman untuk menangkap energi dari cahaya matahari dan
mengubahnya menjadi biokimia energi. Perkembangan tanaman bergantung
pada proses fotosintesis. Namun, pada pertumbuhan yang berkelanjutan
membutuhkan air, cahaya, CO2, serta nutrisi lainnya (Evans 2013).
Proses fotosintesis bisa terjadi sebab adanya suatu organ di tanaman
yang disebut klorofil. Klorofil berperan penting selama proses fotosintesis
dikarenakan klorofil dapat menangkap cahaya matahari yang merupakan
radiasi elektromagnetik pada spektrum nyata. Proses fotosintesis yang
terjadi dengan cepat dikarenakan beberapa faktor yang memengaruhi laju
fotosintesis. Cahaya matahari menjadi salah satu faktor penting dalam laju
fotosintesis (Handoko & Fajariyanti, 2013).
Intensitas cahaya berbanding lurus dengan laju fotosintesis yang
ditunjukkan dengan adanya gelembung udara (oksigen). Semakin tinggi
intensitas cahaya, semakin cepat laju fotosintesisnya sehingga lebih banyak
oksigen yang dihasilkan. Pernyataan ini sesuai dengan hasil penelitian
Kawuryan yang menyatakan bahwa semakin tinggi intensitas cahaya
mengakibatkan temperatur dan laju fotosintesis meningkat. Hal ini
bertentangan dengan hasil penelitian Wu yang menyatakan bahwa salah
satu penyebab semakin rendahnya laju fotosintesis adalah intensitas cahaya
(Zumira et al., 2022)
Maka dari itu, praktikum fotosintesis Ingenhousz bisa dilakukan
untuk percobaan. Untuk praktikum ini bisa digunakan tanaman Hydrilla
verticillata sebagai percobaan Ingenhousz karena pertumbuhan tanaman ini
tidak lepas dari pengaruh cahaya sehingga mudah dilakukan pengambilan
data yang digunakan sebagai parameter (Handoko & Fajariyanti, 2013).
Praktikum ini penting untuk dilakukan sebagai pembuktian bahwa dalam
proses fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan dapat menghasilkan
oksigen.
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG
Berlaku sejak 03 Maret 2008
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM Revisi 00
LABORATORIUM BIOLOGI UMUM Halaman 1 dari
B. Tujuan
Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk mempelajari laju
fotosintesis berdasarkan jumlah gelembung udara per satuan waktu oleh
tanaman Hydrilla verticillata dengan pengaruh intensitas cahaya. Selain itu,
dilakukannya praktikum ini adalah untuk membuktikan bahwa proses
fotosintesis dapat menghasilkan oksigen (O2).