Pada dasarnya, perkembangan hukum merupakan refleksi dari tingkat
perkembangan manusia. Untuk memahami hukum juga diperlukan alat bantu yang berguna agar dapat dipahami oleh berbagai perspektif. Di dalam kehidupan masyarakat sebenarnya banyak peraturan-peraturan yang tidak tertulis yang bertujuan untuk membatasi hasrat kekuasaan manusia. Kegunaan hukum juga berdampak terhadap kehidupan sosial kemasyarakatan. Seperti melindungi anggota masyarakat, mengatur pengelolaan kekuasaan, hak dan kewajiban. Hukum juga sebenarnya berkaitan dengan perilaku manusia. Jadi, hukum berarti merupakan bentuk kegiatan manusia yang dilakukan secara sadar untuk meraih suatu tujuan.dikarenakan sifat manusia berbeda-beda antara kelompok masyarakat yang satu dengan yang lainnya, terkadang mereka sangat sulit untuk menerima peraturan yang telah ditetapkan. Cara agar masyarakat mudah menerima hukum tersebut sebaiknya watak hukum juga tidak bertentangan dengan kehidupan masyarakat sosial, seperti memberikan rasa kenyamanan, ketentraman, dan kemakmuran. Hukum yang baik juga seharusnya menunjukkan suatu keputusan politik terhadap masyarakat, karena masyarakat perlu menilai untuk kesepakatan bersama. Oleh karena itu, perangkat-perangkat media sosial dalam hal ini sangat diperlukan, karena seperti yang kita tahu bahwa penyebaran melalui media sosial sangatlah cepat.
Pemerintah sendiri tidak akan mampu mengatasi masalah dalam hal
menegakkan semangat ketaatan tanpa membentuk perangkat sanksi didalam aturan yang diberikan pada hukum itu sendiri. Namun, apabila tertib hukum seringkali dipreteli sedemikian rupa, hingga ada penentangan secara luas sampai hukum tidak dapat dioperasionalkan maka pada hakikatnya pembangkangan sipil tidak lain dari permulaan revolusi. Salah satu pembangkangan sipil yang ramai diutarakan yaitu ajakan penolakan kenaikan tarif listrik yang menyangkutkan dengan ajakan untuk melakukan perubahan struktur kenegaraan sampai melakukan aksi demonstrasi.
Di dalam efektifitas hukum pastinya dipengaruhi oleh fakta sosial dan
opini sosial. Dan pembangkangan sipil (civil disobedience) dapat dijadikan sebagai instrumen alternatif bagi perubahan hukum. Terlepas dari apa yang dihasilkan. Pembangkangan sipil telah menjadi alternatif bagi masyarakat untuk menyatakan ketidaktergantungannya terhadap negara dan akan menjadi yang mengukur efektif atau tidaknya suatu peraturan dan penetapan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah.