Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran atas
pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
SENIN, 27 JUNI 2022
2.
a. Level individual adalah semua factor lingkungan yang terkait langsung dengan pekerjaan
seseorang, misalnya tuntutan pekerjaan yang tidak seimbang dengan kapabilitas seseorang,
karakteristik pekerjaan secara natural memiliki tingkat stress yang tinggi. Stress yang
terjadi pada Rina adalah level individual karena Rina merasakan tekanan pada job deksnya
yang tidak sesuai dengan jurusan yang dulu ditempuh Rina semasa kuliah dan posisi yang
dilamarnya. Rina harus mempelajari baik ilmu maupun Teknik pekerjaannya dari awal,
sampai Rina mengalami insomnia dan ganguan makan, bahkan sewaktu Rina mengeluh
kepada teman kerjanya tidak ada yang memahami persaannnya.
b. Ada strategi mengendalikan stress untuk Rina adalah mengelola gejala stress dengan cara
melakukan relaksasi, meditasi, atau olahraga. Atau bisa juga melakukan manajemen waktu,
dengan mengelola waktu Rina mungkin bisa membuat skala prioritas pada pekerjaannya.
Dan Rina harus mengajak berdiskusi dengan bagian personalia tentang masalah mental
yang dihadapi oleh Rina, sehingga masalah Rina dapat terselesaikan secara Efektif.
c. Yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi
Rina dengan cara menata sistem kerja terlebih dahulu agar tingkat stress karyawan
termasuk Rina dapat berkurang. Berikut beberapa tindakan yang dapat dilakukan
perusahaan sebagai berikut:
3.
a. Tidak, karena definisi komunikasi sendiri sebagai alat untuk mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan berbagai elemen dan kegiatan organisasi tidak berjalan dengan baik.
Baik melalui jaringan formal maupun informal, komunikasi akan mengalirkan informasi
kesegala penjuru orfanisasi sebagai penggerak kehidupan organisasi. Oleh karena itu jika
kegiatan organisasi akan terhenti organisasi tersebut mengalami masalah dalam
bekomunikasi seperti yang terjadi di PT. Citra Kirana. Maka terjadilah aliran komunikasi di
PT. Citra Kirana yaitu Upward Communication, yakni komunikasi dari level bawah ke
atas. Karyawan mengharapkan dapat memberi masukan tentang kebijakan dan praktik
organisasi PT. Citra Kirana.
b. Sebelum menjadi konflik disfungsional harus ditangani menggunakan gaya menangani
konflik yaitu integrasi, gaya ini menunjukkan pihak manajemen harus memiliki
kepentingan yang tinggi, tapi disaat bersamaan ada konflik yang menghambat maka secara
koorporatif harus membantu, mengidentifikasi dan mendiskusikan masalah. Menemukan
dan mengajuka alternatif solusi lalu memeilih solusi terbaik. Dari integritas ini diharapkan
masalah dapat terselesaikan. Gaya ini sangat cocok untuk menangani masalah akibat salah
paham, masalah dapat diselesaikan secara tuntas tanpa ada kekhawatiran lagi meskipun
dalam waktu yang lama.
c. Negosiasi yang cocok dalam kasus ini adalah negosiasi kolaborasi. Dimana negosiator
dengan menerapkan gaya kolaboratif akan menciptakan negosiator yang terbuka dan jujur.
Negosiator kolaboratif akan memahami keprihatinan dan kepentingan pihak lain. Mereka
menikmati proses negosiasi, terutama jika itu melibatkan mereka untuk menemukan solusi
kreatif untuk saling memuaskan kedua belah pihak. Namun, mereka mungkin memiliki
kecenderungan untuk mengubah situasi sederhana menjadi lebih rumit dengan terlalu
banyak berpikir dan mengeksplorasi banyak alternatif.Sebaiknya negosiator menerapkan
gaya negosiasi jenis ini ketika kedua belah pihak membutuhkan tujuan mereka
tercapai, brainstorming kreatif diperlukan untuk menemukan solusi untuk masalah yang
sulit, mengejutkan lawan dengan gaya negosiator kompetitif atau (dengan kemungkinan
besar menang). Negosiator harus berhati-hati menggunakan negosiasi jenis ini agar
informasi tidak terlalu banyak dibagikan kepada pihak ini dan memastikan negosiator
memiliki cukup waktu yang secara efisien digunakan untuk berkolaborasi.