Anda di halaman 1dari 1

sebuah sudut pandang luas dalam sosiologi dan antropologi yang berupaya menafsirkan masyarakat

sebagai sebuah struktur dengan bagian-bagian yang saling berhubungan. Fungsionalisme menafsirkan
masyarakat secara keseluruhan dalam hal fungsi dari elemen-elemen konstituennya; terutama norma,
adat, tradisi dan institusi. Sebuah analogi umum yang dipopulerkan Herbert Spencer menampilkan
bagian-bagian masyarakat ini sebagai "organ" yang bekerja demi berfungsinya seluruh "badan" secara
wajar. Dalam arti paling mendasar, istilah ini menekankan "upaya untuk menghubungkan, sebisa
mungkin, dengan setiap fitur, adat, atau praktik, dampaknya terhadap berfungsinya suatu sistem yang
stabil dan kohesif." Bagi Talcott Parsons, "fungsionalisme struktural" mendeskripsikan suatu tahap
tertentu dalam pengembangan metodologis ilmu sosial. Hal yang paling penting pada system social yang
dibahasnya Parsons mengajukan persyaratan fungsional dari system social diantaranya: system social
harus terstuktur (tertata) sehingga dapat beroperasi dalam hubungan yang harmonis dengan sistem
lain.untuk menjaga kelangsungan hidupnya system social harus mendapatkan dukungan dari system
lain.system social harus mampu memenuhi kebutuhan aktornya dalam proporsi yang signifikan.system
social harus mampu melahirkan partisipasi yang memadai dari para anggotanya.system social harus
mampu mengendalikan prilaku yang berpotensi menggangu.bila konflik akan menimbulkan kekacauan
maka harus bisa dikendalikan. Pada perkembangannya, teori fungsionalisme banyak dikritik. Kritik
utama yang disampaikan misalnya, fungsionalisme menjustifikasi status quo. Teori ini mendukung pesta
yang berkuasa untuk mempertahankan kekuasaanya. Fungsionalisme tidak mendorong individu atau
kelompok untuk mengambil alih melakukan perubahan sosial, tetapi juga menempatkan sosial dalam
ketimpangan yang ekstrim. Masing-masing individu hanya menjalankan perannya dalam struktur. Teori
struktural Fungsional memandu setiap komponen masyarakat dibuat seharusnya. Teori ini mampu
menyediakan kerangka kerja untuk menyusun struktur sosial yang mampu berjalan sendiri. karena teori
ini, masing-masing status harus memiliki peran dan fungsi, yang mana fungsi ini harus dijalankan dengan
baik.

Anda mungkin juga menyukai