Anda di halaman 1dari 1

Menjelang akhir Q3-2021, berbagai 

leading indicator menunjukkan prospek yang baik. Dampak


lonjakan kasus varian delta berhasil dimitigasi sehingga aktivitas ekonomi kembali menguat
yang tercermin dari Indeks PMI Manufaktur Indonesia yang kembali di level ekspansif dan
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) juga kembali meningkat di bulan September 2021.
Dari sisi kemiskinan dan pengangguran yang sempat meningkat akibat Covid-19 juga telah
berhasil diturunkan. Angka kemiskinan menurun dari 10,19% pada September 2020 menjadi
10,14% pada Maret 2021. Sedangkan angka pengangguran turun dari 9,77 juta orang atau 7,07%
pada Agustus 2020 menjadi 8,75 juta orang atau 6,26% pada Februari 2021.
Sementara itu, peningkatan harga komoditas global dan pemulihan permintaan global turut
mendorong komponen ekspor dan impor untuk tumbuh signifikan. Upaya Pemerintah dalam
meningkatkan aktivitas ekspor impor telah membantu industri berorientasi ekspor untuk
memanfaatkan peluang peningkatan harga komoditas global selama pandemi. Hal ini membuat
kinerja neraca perdagangan Indonesia berhasil mencatatkan surplus selama 17 bulan berturut-
turut.
Kinerja yang impresif dari neraca perdagangan ini menjadi penopang kinerja transaksi berjalan
Indonesia. Defisit transaksi berjalan di tahun 2020 dan Semester I-2021 berhasil dijaga di level
rendah, yakni dibawah 1% PDB.
Selain itu, neraca pembayaran Indonesia juga berhasil mempertahankan surplusnya di tahun
2020 meskipun dilanda pandemi Covid-19. Kondisi ini turut berkontribusi terhadap ketahanan
sektor eksternal Indonesia.
Dari sektor keuangan pun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah mengalami rebound ke
level yang lebih tinggi dibandingkan level pra-pandemi. Di saat yang sama, nilai tukar
mengalami tren apresiasi menuju level pra-pandemi. Upaya Pemerintah dalam menjaga
optimisme investor juga berhasil membuat aliran modal kembali masuk ke Indonesia sehingga
membantu memperkuat fundamental pasar modal Indonesia.
Perbaikan di sisi ekonomi terus diiringi dengan perbaikan di sisi kesehatan. Upaya penguatan
dari sisi hulu hingga hilir telah berhasil menekan laju penyebaran virus Covid-19. Terlihat dari
turunnya kasus aktif di Indonesia menjadi sebesar 16.697 per 19 Oktober 2021. Jumlah tersebut
lebih rendah dibandingkan dengan India, AS, Brazil, Jerman, Perancis, dan Inggris.
Disaat yang sama, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Indonesia telah mencapai 96,2%,
lebih tinggi dibandingkan tingkat kesembuhan global yang sebesar 90,6%. Adapun
angka positivity rate Indonesia berada di bawah 0,5% dengan reproduction rate di bawah 1%.
Selain melalui strategi pembatasan mobilitas masyarakat, akselerasi vaksinasi juga menjadi
kunci dalam menekan laju penyebaran virus Covid-19. Per 19 Oktober 2021, total dosis
vaksinasi yang telah dilakukan di Indonesia telah mencapai 174 juta dosis sehingga menjadikan
Indonesia berada di posisi ke-5 di dunia.
Sebagai langkah memulihkan kepercayaan masyarakat dalam melakukan aktivitas ekonomi,
Pemerintah berkomitmen untuk terus mempercepat proses vaksinasi. Diantaranya melalui kerja
sama dengan pihak swasta dalam mendorong percepatan program vaksinasi gotong royong.

Anda mungkin juga menyukai