Amultikultural
Amultikultural
Kajian mengenai penyebab intoleransi pada anak misalnya disebutkan Wahyudi Akmaliah Muhammad
dan Khelmy K. Pribadi yang meneliti Anak Muda, Radikalisme, dan Budaya Populer. Menurut para
pengkaji, di tengah-tengah tidak mudahnya menetapkan definisi kaum muda, tindakan teror dan bom
bunuh diri yang dilakukan oleh lulusan sekolah menengah muda menunjukkan bahwa ada masalah
mengenai identitas diri sebagian dari warga negara dan juga bagian dari komunitas Muslim Indonesia.
Hal itu juga dapat dipengaruhi globalisasi yang mengikis nilai-nilai ketimuran, yaitu toleransi. Dari
maraknya intoleransi inilah jika dikaji lebih lagi, bahwa dunia islam tidak asing lagi dengan kata toleransi
dalam berbagai keragaman termasuk di Indonesia. Sebagaimana konsep Multikultralisme yang
relevansi dengan ajaran Islam antara lain dalam toleransi, perdamaian dan keadilan. Toleransi,
sebagaimana Al-Qur’an Surat Al Hujuraat : 13 yang menegaskan bahwa Allah telah menciptakan
manusia dengan bermacam-macam suku bangsa agar manusia saling mengenal. Bahwa
perbedaan tidak boleh menjadi ajang konflik, karenanya harus dihargai. Dengan saling mengenal
maka jalan menuju kehidupan multikultural akan terbuka.