Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh:
Kelompok 7
MUHAMMAD FAZRIANSYAH
M.KHAIDIR
TEMBILAHAN
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa kami dapat
menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang membahas tentang “MANUSIA DAN
AGAMA “ dengan lancar. Karena berkat dan karunia-Nyalah makalah ini dapat disusun dan
diselesaikan tepat pada waktunya.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan kami pada
khususnya, kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna
untuk itu kami sebagai penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi
perbaikan kearah kesempurnaan penulisan makalah ini.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Pembahasan… ....................................................................................................................2
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Kehadiran manusia tidak terlepas dari asal usul kehidupan di alam semesta. Manusia
hakihatnya adalah makhluk ciptaan Allah SWT. Pada diri manusia terdapat perpaduan antara sifat
ketuhanan dan sifat kemakhlukan.
Agama merupakan sarana yang menjamin kelapangan dada dalam individu dan menumbuhkan
ketenangan hati pemeluknya. Agama akan memelihara manusia dari penyimpangan, kesalahan dan
menjauhkannya dari tingkah laku yang negatif. Bahkan agama akan membuat hati manusia menjadi
jernih halus dan suci. Disamping itu, agama jugamerupakan benteng pertahanan bagi generasi muda
muslim dalam menghadapi berbagaialiran sesat.
Islam dengan berbagai ketentuannya dapat menjamin bagi orang yang melaksanakan hukum-
hukumnya akan mencapai tujuan yang tinggi.
Manusia, Agama dan Islam merupakan masalah yang sangat penting, karena
ketiganya mempunyai pengaruh besar dalam pembinaan generasi yang akan datang, yang tetap
beriman kepada Allah dan tetap berpegang pada nila-nilai spiritual yang sesuai dengan agama-
agama samawi (agama yang datang dari langit atau agama wahyu).
1.3 TUJUAN
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Materi PAI dan menjawab
pertanyaan yang ada pada rumusan masalah.
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan penulis
dan pembaca tentang manusia dalam pandangan Islam dan untuk membuat kita lebih memahami tentang
apa itu hubungan manusia dan agama secara teori maupun pemahaman secara singkat.
1
BAB 2
PEMBAHASAN
Dalam Al-Quran manusia dipanggil dengan beberapa istilah, antara lain al-insaan, al-
naas, al-abd, dan bani adam dan sebagainya. Al-insaan berarti suka, senang, jinak, ramah,
atau makhluk yang sering lupa. Al-naas berarti manusia (jama’). Al-abd berarti manusia
sebagai hamba Allah. Bani adam berarti anak-anak Adam karena berasal dari keturunan nabi
Adam. Namun dalam Al-Quran dan Al-Sunnah disebutkan bahwa manusia adalah makhluk
yang paling mulia dan memiliki berbagai potensi serta memperoleh petunjuk kebenarandalam
menjalani kehidupan di dunia dan akhirat.
Betapa besarnya pengaruh agama dalam kehidupan Manusia, baik bagi diri sendiri
maupun dalam lingkungan keluarga, ataupun di kalangan masyarakat umum. Karena itu dapat
pula dikatakan bahwa agama itu mempunyai fungsi yang amat penting dalam kehidupan
manusia, tanpa agama manusia tidak mungkin merasakan kebahagian dan ketenangan hidup.
Tanpa agama, mustahil dapat dibina suasana aman dan tentram.
Keagamaan adalah perasaan berkaitan dengan Tuhan Yang Maha Kuasa, antara lain
takjub, kagum, percaya yakin keimanan, tawakal pasrah diri, rendah hati ketergantungan pada
Ilahi, merasa sangat kecil kesadaran akan dosa dan lain-lain.
Agama sebagai bentuk keyakinan Manusia terhadap sesuatu yang Maha Kuasa (Adi
Kodrati) menyertai seluruh ruang lingkup kehidupan Manusia baik kehidupan Manusia
individu maupun kehidupan masyarakat, baik kehidupan materil maupun kehidupan spiritual,
baik kehidupan duniawi maupun ukhrawi ,Agama (Islam) merupakan a total way of life.
Tidak ada satu ruangan pun dalam kehidupan Manusia yang tidak di jamah oleh ajaran agama
(Islam). Menurut Elizabeth K. Nottingham meskipun perhatian manusia tertuju kepada
adanya suatu dunia yang tak dapat dilihat (akhirat) namun agama juga melibatkan dirinya
dalam masalah-masalah kehidupan sehari-hari.
Dalam pandangan positivism atau materialism, jika sains dan teknologi sudah maju,
masyarakat tidak membutuhkan agama lagi sebab semua kebutuhan dan keinginan mereka
sudah terpenuhi oleh sains dan teknologi. Sepintas pernyataan tersebut ada benarnya, tetapi
ketika direnungkan lebih dalam timbul persoalan. Apakah keinginan manusia betul-betul
mampu dipenuhi oleh sains dan teknologi?
Bagaimana ia mampu memenuhi keinginan yang tidak terbatas, seperti dia tidak ingin
mati. Apakah teknologi yang sangat canggih itu mampu mengatasi persoalan tersebut? Kalau
2
memang ada teknologi yang mampu mengatasi persoalan tersebut akan dipastikan semua
orang akan menganut faham ini. Ternyata pandangan materialism tersebut tidak dapat
dipertanggungjawabkan karena alur pikirannya tidak logis.
Kebanyakan ahli studi keagamaan sepakat bahwa agama sebagai sumber nilai, sumber
etika, dan pandangan hidup yang dapat diperankan dalam kehidupan bermasyarakat dan
berbangsa.
Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi perlunya manusia terhadap agama. Alasan-alasan
tersebut secara singkat dapat dikemukakan sebagai berikut:
-Agama adalah Sumber ketenangan Jiw
Agama adalah kebutuhan jiwa (psikis) manusia, yang akan mengatur dan mengendalikan
sikap, kelakuan dan cara menghadapi tiap-tiap masalah.
Dengan demikian, di dalam agama ada larangan yang harus dijauhi, karena di dalam nya
terdapat dampak negatif dari kehidupan manusia.
Dan juga ada perintah yang harus ditaati karena di dalamnya ada kebaikan bagi orang yang
melakukan.
Orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT secara benar, di dalam hatinya tidak
akan diliputi rasa takut dan gelisah. Ia merasa yakin bahwa keimanan dan ketaqwaannya itu
akan membawa kelegaan dan ketenangan batinnya.
Pelaksanaan agama (ibadah) dalam kehidupan sehari-hari dapat membentengi orang dari rasa
gelisah dan takut. Diantara dari berbagai macam ibadah yang ada yaitu shalat secara
psikologis semakin banyak shalat dan menggantungkan harapan kepada Allah SWT maka
akan tenteramlah hati, karena dalam shalat itu sendiri mengandung psiko-religius (kekuatan
rohaniah) yang dapat membangkitkan rasa percaya diri dan rasa optimisme sehingga memiliki
semangat untuk masa depan. Daripada itu tujuan utama dari shalat adalah ingin beraudiensi,
mendekatkan diri dengan Allah supaya terciptalah kebahagiaan dan ketenangan hidupnya.
William James, seorang ahli psikologi dari Amerika Serikat mengatakan bahwa tidak
ragu lagi bahwa terapi yang terbaik bagi keresahan jiwa adalah keimanan kepada Tuhan.
Keimanan kepada Tuhan adalah salah satu kekuatan yang tidak boleh tidak harus dipenuhi
untuk membimbing seseorang dalam hidup ini. Selanjutnya dia berkata bahwa antara
3
manusia dan Tuhan terdapat ikatan yang tidak terputus. Apabila manusia menundukkan diri
di bawah pengarahan-Nya, cita-cita dan keinginan manusia akan tercapai
1. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku
intelektual dan sosial.yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu
mengatur dan mengontrol dirinya serta mampu menentukan nasibnya.
3. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah
selesai (tuntas) selama hidupnya.
4. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk
mewujudkandirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk
ditempati
6. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik
danjahat.
7. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia
tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusiaannya tanpa hidup di dalam
lingkungan sosial.
8. Makhluk yang berfikir. Berfikir adalah bertanya, bertanya berarti mencari jawaban,
mencari jwaban berarti mencari kebenaran.
9. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia
tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusiaannya tanpa hidup di dalam
lingkungan sosial.
10. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia
tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusiaannya tanpa hidup di dalam
lingkungan sosial.
11. Makhluk yang berfikir. Berfikir adalah bertanya, bertanya berarti mencari jawaban,
mencari jwaban berarti mencari kebenaran.
3
2.2 KONSEP PENCIPTAAN MANUSIA DAN FUNGSINYA
Hal ini merupakan prinsip pertama dari perkembangan yang dapat dipahami dalam al-
quran, ketika menyatakan bahwa allah maha pencipta. Dengan kata lain, kehidupan manusia
memiliki pola dalam tahapan-tahapan tertentu yang termasuk tahapan dari perubahan sampai
kematian. Dalam surat al’mu’minun ayat 12-15 Allah S.W.T berfirman
Terjemahan: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati
(berasal) dari tanah.
Terjemahan: Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat
yang kokoh (rahim).
Terjemahan: Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu
Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk
yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.
Terjemahan: Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati.
Dari ayat diatas diketahui bahwa perkembangan embrio terjadi secara bertahap.
Tahapan-tahapan yang digambarkan dua ayat ini sama persis dengan temuan ilmu
pengetahuan modern.
4
Tujuan penciptaan manusia adalah untuk penyembahan Allah. Pengertian
penyembahan kepada Allah tidak boleh diartikan secara sempit, dengan hanya
membayangkan aspek ritual yang tercermin dalam sholat saja. Penyembahan berarti
ketundukan manusia pada hukum Allah dalam menjalankan kehidupan di muka bumi, baik
ibadah ritual yang menyangkut hubungan vertical (manusia dengan Tuhan) maupun ibadah
sosial yang menyangkut horizontal ( manusia dengan alam semesta dan manusia).
(Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat
Kokoh.) (az-Zaariyaat, 51:56-58)2
Terjemahan: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku.
Terjemahan: Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak
menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan.
4.Qs Al Anfal 36 8
pandang psikologis. Dia mendefinisikan agama sebagai suatu respon terhadap fenomena
abnormal, suatu perasaan takjub dan terpesona “yang bersumber pada yang supernatural,
sesuatu yang luar biasa, keanehan, sakral, yang suci, dan Tuhan”. Agama disejajarkan dengan
bangkitnya rasa hormat, manifestasi yang luar biasa dari realitas.
Istilah lain bagi agama ini yang berasal dari bahasa arab, yaitu addiin yang berarti:
hukum, perhitungan, kerajaan, kekuasaan, tuntutan, keputusan dan pembalasan. Kesemuanya
itu memberikan gambaran bahwa “addiin” merupakan pengabdian dan penyerahan, mutlak dari
seorang hamba kepada Tuhan penciptanya dengan upacara dan tingkah laku tertentu, sebagai
manifestasi ketaat anter sebut
Faktor lain yang menyebabkan manusia memerlukan agama adalah karena manusia
dalam kehidupanya senantiasa menghadapi berbagai tantangan, baik yang datang dari luar
maupun yang datang dari dalam. Tantangan dari dalam berupa dorongan hawa nafsu dan
bisikan setan. Sedangkan yang datang dari luar dapat berupa rekayasa dan upaya-upaya yang
di lakukan manusia. Contohnya berbagai bentuk budaya, hiburan, obat-obat terlarang dan lain
sebagainya yang di buat dengan sengaja. Allah berfirman dalam Al-Qur’an SuratAl-Anfal:
364
Keragaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat perbedaan dalam berbagai
bidang terutama suku bangsa, ras, agama, idelogi, budaya “masyarakat yang manjemuk”. Keragaman
dalam masyarakat adalah sebuah keadaan yang menunjukkan perbedaan yang cukup banyak macam
atau jenisnya dalam masyarakat.
kesatuan merupakan hasil perkumpulan tersebut yang telah menjadi satu dan utuh. Maka
kesatuan erat hubungannya dengan keutuhan.
3.1. KESIMPULAN
Manusia pada hakikatnya adalah makhluk ciptaan Allah S.W.T,. pada diri manusia
terdapat perpaduan antara sifat ketuhanan dan sifat kemakhlukan. Penciptaan manusia
sebagai makhluk sebagaimana fitrahnya yang suci dan mulia adalah untuk penyembahan
kepada Allah S.W.T,. Agama sangat di perlukan oleh manusia sebagai pegangan hidup
sehingga ilmu dapat menjadi lebih bermakna, yang dalam hal ini adalah Islam. Agama Islam
adalah agama yang selalu mendorong manusia untuk mempergunakan akalnya memahami
ayat-ayat kauniyah (Sunnatullah) yang terbentang di alam semesta dan ayat-ayat qur’aniyah
yang terdapat dalam Al-Qur’an, menyeimbangkan antara dunia dan akherat. Dengan ilmu
kehidupan manusia akan bermutu, dengan agama kehidupan manusia akan lebih bermakna,
dengan ilmu dan agama kehidupan manusia akan sempurna dan bahagia.
4.Qs Al Anfal 36 8
DAFTAR PUSAKA
❖ https://aristasefree.wordpress.com
❖ http://khaarkha.blogspot.co.id
❖ http://www.google.com
❖ http://www.anakciremai.com
❖ http://www.brainly.com