Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MANUSIA DAN AGAMA

Dibuat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah


Pendidikan Agama Islam

Disusun Oleh:

Kelompok 7

MUHAMMAD FAZRIANSYAH

M.KHAIDIR

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI

TEMBILAHAN

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa kami dapat
menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang membahas tentang “MANUSIA DAN
AGAMA “ dengan lancar. Karena berkat dan karunia-Nyalah makalah ini dapat disusun dan
diselesaikan tepat pada waktunya.

Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan kami pada
khususnya, kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna
untuk itu kami sebagai penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi
perbaikan kearah kesempurnaan penulisan makalah ini.

Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.

Tembilahan, 29 September 2022

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i


DAFTAR ISI............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang… ......................................................................................................... 1


1.2. Rumusan Masalah. ....................................................................................................... 1
1.3. Tujuan dan Manfaat Penulisan… ................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

Pembahasan… ....................................................................................................................2

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan… .............................................................................................................. 9


3.2. Daftar Pusaka .................................................................................................................

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kehadiran manusia tidak terlepas dari asal usul kehidupan di alam semesta. Manusia
hakihatnya adalah makhluk ciptaan Allah SWT. Pada diri manusia terdapat perpaduan antara sifat
ketuhanan dan sifat kemakhlukan.
Agama merupakan sarana yang menjamin kelapangan dada dalam individu dan menumbuhkan
ketenangan hati pemeluknya. Agama akan memelihara manusia dari penyimpangan, kesalahan dan
menjauhkannya dari tingkah laku yang negatif. Bahkan agama akan membuat hati manusia menjadi
jernih halus dan suci. Disamping itu, agama jugamerupakan benteng pertahanan bagi generasi muda
muslim dalam menghadapi berbagaialiran sesat.
Islam dengan berbagai ketentuannya dapat menjamin bagi orang yang melaksanakan hukum-
hukumnya akan mencapai tujuan yang tinggi.
Manusia, Agama dan Islam merupakan masalah yang sangat penting, karena
ketiganya mempunyai pengaruh besar dalam pembinaan generasi yang akan datang, yang tetap
beriman kepada Allah dan tetap berpegang pada nila-nilai spiritual yang sesuai dengan agama-
agama samawi (agama yang datang dari langit atau agama wahyu).

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dan hakikat manusia dan Agama ?


2. Bagaimana konsep penciptaan manusia ?
3. Mengapa manusia perlu memeluk agama dan apa konsep agama ?
4. Apa hubungsn manusia dan agama ?
5. Bagaimana Konsep nilai- nilai pluralitas, keagamaan dan kesatuan ?

1.3 TUJUAN

Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Materi PAI dan menjawab
pertanyaan yang ada pada rumusan masalah.
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan penulis
dan pembaca tentang manusia dalam pandangan Islam dan untuk membuat kita lebih memahami tentang
apa itu hubungan manusia dan agama secara teori maupun pemahaman secara singkat.

1
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN DAN HUBUNGAN MANUSIA DAN AGAMA

Dalam Al-Quran manusia dipanggil dengan beberapa istilah, antara lain al-insaan, al-
naas, al-abd, dan bani adam dan sebagainya. Al-insaan berarti suka, senang, jinak, ramah,
atau makhluk yang sering lupa. Al-naas berarti manusia (jama’). Al-abd berarti manusia
sebagai hamba Allah. Bani adam berarti anak-anak Adam karena berasal dari keturunan nabi
Adam. Namun dalam Al-Quran dan Al-Sunnah disebutkan bahwa manusia adalah makhluk
yang paling mulia dan memiliki berbagai potensi serta memperoleh petunjuk kebenarandalam
menjalani kehidupan di dunia dan akhirat.
Betapa besarnya pengaruh agama dalam kehidupan Manusia, baik bagi diri sendiri
maupun dalam lingkungan keluarga, ataupun di kalangan masyarakat umum. Karena itu dapat
pula dikatakan bahwa agama itu mempunyai fungsi yang amat penting dalam kehidupan
manusia, tanpa agama manusia tidak mungkin merasakan kebahagian dan ketenangan hidup.
Tanpa agama, mustahil dapat dibina suasana aman dan tentram.
Keagamaan adalah perasaan berkaitan dengan Tuhan Yang Maha Kuasa, antara lain
takjub, kagum, percaya yakin keimanan, tawakal pasrah diri, rendah hati ketergantungan pada
Ilahi, merasa sangat kecil kesadaran akan dosa dan lain-lain.
Agama sebagai bentuk keyakinan Manusia terhadap sesuatu yang Maha Kuasa (Adi
Kodrati) menyertai seluruh ruang lingkup kehidupan Manusia baik kehidupan Manusia
individu maupun kehidupan masyarakat, baik kehidupan materil maupun kehidupan spiritual,
baik kehidupan duniawi maupun ukhrawi ,Agama (Islam) merupakan a total way of life.
Tidak ada satu ruangan pun dalam kehidupan Manusia yang tidak di jamah oleh ajaran agama
(Islam). Menurut Elizabeth K. Nottingham meskipun perhatian manusia tertuju kepada
adanya suatu dunia yang tak dapat dilihat (akhirat) namun agama juga melibatkan dirinya
dalam masalah-masalah kehidupan sehari-hari.
Dalam pandangan positivism atau materialism, jika sains dan teknologi sudah maju,
masyarakat tidak membutuhkan agama lagi sebab semua kebutuhan dan keinginan mereka
sudah terpenuhi oleh sains dan teknologi. Sepintas pernyataan tersebut ada benarnya, tetapi
ketika direnungkan lebih dalam timbul persoalan. Apakah keinginan manusia betul-betul
mampu dipenuhi oleh sains dan teknologi?

Bagaimana ia mampu memenuhi keinginan yang tidak terbatas, seperti dia tidak ingin
mati. Apakah teknologi yang sangat canggih itu mampu mengatasi persoalan tersebut? Kalau
2
memang ada teknologi yang mampu mengatasi persoalan tersebut akan dipastikan semua
orang akan menganut faham ini. Ternyata pandangan materialism tersebut tidak dapat
dipertanggungjawabkan karena alur pikirannya tidak logis.
Kebanyakan ahli studi keagamaan sepakat bahwa agama sebagai sumber nilai, sumber
etika, dan pandangan hidup yang dapat diperankan dalam kehidupan bermasyarakat dan
berbangsa.
Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi perlunya manusia terhadap agama. Alasan-alasan
tersebut secara singkat dapat dikemukakan sebagai berikut:
-Agama adalah Sumber ketenangan Jiw
Agama adalah kebutuhan jiwa (psikis) manusia, yang akan mengatur dan mengendalikan
sikap, kelakuan dan cara menghadapi tiap-tiap masalah.
Dengan demikian, di dalam agama ada larangan yang harus dijauhi, karena di dalam nya
terdapat dampak negatif dari kehidupan manusia.
Dan juga ada perintah yang harus ditaati karena di dalamnya ada kebaikan bagi orang yang
melakukan.
Orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT secara benar, di dalam hatinya tidak
akan diliputi rasa takut dan gelisah. Ia merasa yakin bahwa keimanan dan ketaqwaannya itu
akan membawa kelegaan dan ketenangan batinnya.
Pelaksanaan agama (ibadah) dalam kehidupan sehari-hari dapat membentengi orang dari rasa
gelisah dan takut. Diantara dari berbagai macam ibadah yang ada yaitu shalat secara
psikologis semakin banyak shalat dan menggantungkan harapan kepada Allah SWT maka
akan tenteramlah hati, karena dalam shalat itu sendiri mengandung psiko-religius (kekuatan
rohaniah) yang dapat membangkitkan rasa percaya diri dan rasa optimisme sehingga memiliki
semangat untuk masa depan. Daripada itu tujuan utama dari shalat adalah ingin beraudiensi,
mendekatkan diri dengan Allah supaya terciptalah kebahagiaan dan ketenangan hidupnya.

-Agama adalah sumber Kesehatan mental


Berbagai aliran dikalangan ahli ilmu jiwa mengatakan tentang pentingnya agama dalam
kesehatan mental. Keimanan kepada Tuhan merupakan kekuatan luar biasa dalam membekali
manusia yang religius. Dengan kekuatan rohaniah akan menopang seseorang dalam
menanggung beratnya beban kehidupan, menghindarkannya dari keresahan yang menimpa
banyak manusia yang hidup pada zaman modern ini yang didominasi oleh kehidupan materi.

William James, seorang ahli psikologi dari Amerika Serikat mengatakan bahwa tidak
ragu lagi bahwa terapi yang terbaik bagi keresahan jiwa adalah keimanan kepada Tuhan.
Keimanan kepada Tuhan adalah salah satu kekuatan yang tidak boleh tidak harus dipenuhi
untuk membimbing seseorang dalam hidup ini. Selanjutnya dia berkata bahwa antara

3
manusia dan Tuhan terdapat ikatan yang tidak terputus. Apabila manusia menundukkan diri
di bawah pengarahan-Nya, cita-cita dan keinginan manusia akan tercapai

Hakekat manusia adalah sebagai berikut :

1. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.

2. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku
intelektual dan sosial.yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu
mengatur dan mengontrol dirinya serta mampu menentukan nasibnya.

3. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah
selesai (tuntas) selama hidupnya.

4. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk
mewujudkandirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk
ditempati

5. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan


denganpotensi yang tak terbatas

6. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik
danjahat.
7. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia
tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusiaannya tanpa hidup di dalam
lingkungan sosial.

8. Makhluk yang berfikir. Berfikir adalah bertanya, bertanya berarti mencari jawaban,
mencari jwaban berarti mencari kebenaran.
9. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia
tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusiaannya tanpa hidup di dalam
lingkungan sosial.
10. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia
tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusiaannya tanpa hidup di dalam
lingkungan sosial.

11. Makhluk yang berfikir. Berfikir adalah bertanya, bertanya berarti mencari jawaban,
mencari jwaban berarti mencari kebenaran.

Sesungguhnya manusia diciptakan oleh Allah SWT adalah makhluk paling


4
sempurna dibandingkan dengan makhluk yang lainya, termasuk diantaranya Malaikat, Jin,
Iblis, Binatang, dan lain-lainnya.
Al-Qur’an memandang manusia sebagaimana fitrahnya yang suci dan mulia, bukan
sebagai manusia yang kotor dan penuh dosa. Al-Quran justru memuliakan manusia sebagai
makhluk surgawi yang sedang dalam perjalanan menuju suatu kehidupan spiritual yang suci
dan abadi di negeri akhirat, meski dia harus melewati rintangan dan cobaan dengan beban
dosa saat melakukan kesalahan di dalam hidupnya di dunia ini.

3
2.2 KONSEP PENCIPTAAN MANUSIA DAN FUNGSINYA

Hal ini merupakan prinsip pertama dari perkembangan yang dapat dipahami dalam al-
quran, ketika menyatakan bahwa allah maha pencipta. Dengan kata lain, kehidupan manusia
memiliki pola dalam tahapan-tahapan tertentu yang termasuk tahapan dari perubahan sampai
kematian. Dalam surat al’mu’minun ayat 12-15 Allah S.W.T berfirman

benar-benar akan mati. (QS. Al- Mu’minuun 23 : 12-15).1

Surah Al-Mu’minun Ayat 12


ٍ ‫س ََللَ ٍة ِمن ِط‬
‫ين‬ ُ ‫سانَ ِمن‬ ِ ْ ‫َولَقَ ْد َخلَ ْقنَا‬
َ ‫اْلن‬

Terjemahan: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati
(berasal) dari tanah.

Surah Al-Mu’minun Ayat 13


ٍ ‫ث ُ َّم َجعَ ْلنَاهُ نُ ْطفَةً فِي قَ َر ٍار َّم ِك‬
‫ين‬

Terjemahan: Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat
yang kokoh (rahim).

Surah Al-Mu’minun Ayat 14


َّ َ‫ارك‬
ُ‫َّللا‬ َ ْ ْ َ ُ
َ َ‫ظا َم لَحْ ًما ث َّم أنشَأنَاهُ َخلقًا آ َخ َر فتَب‬ َ ‫ظا ًما فَ َك‬
َ ‫س ْونَا ا ْل ِع‬ َ ‫ضغَةَ ِع‬ ْ ‫علَقَةً فَ َخلَ ْقنَا ا ْلعَلَقَةَ ُم‬
ْ ‫ضغَةً فَ َخلَ ْقنَا ا ْل ُم‬ َ َ‫ث ُ َّم َخلَ ْقنَا النُّ ْطفَة‬
َ ْ‫أَح‬
َ‫سنُ ا ْل َخا ِل ِقين‬

Terjemahan: Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu
Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk
yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.

Surah Al-Mu’minun Ayat 15


َ‫ث ُ َّم إِنَّكُم بَ ْع َد ذَ ِلكَ لَ َم ِيت ُون‬

Terjemahan: Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati.

Dari ayat diatas diketahui bahwa perkembangan embrio terjadi secara bertahap.
Tahapan-tahapan yang digambarkan dua ayat ini sama persis dengan temuan ilmu
pengetahuan modern.

4
Tujuan penciptaan manusia adalah untuk penyembahan Allah. Pengertian
penyembahan kepada Allah tidak boleh diartikan secara sempit, dengan hanya
membayangkan aspek ritual yang tercermin dalam sholat saja. Penyembahan berarti
ketundukan manusia pada hukum Allah dalam menjalankan kehidupan di muka bumi, baik
ibadah ritual yang menyangkut hubungan vertical (manusia dengan Tuhan) maupun ibadah
sosial yang menyangkut horizontal ( manusia dengan alam semesta dan manusia).

Penyembahan manusia pada Allah lebih mencerminkan kebutuhan manusia terhadap


terwujudnya sebuah kehidupan dengan tatanan yang adil dan baik. Oleh karena itu
penyembahan harus dilakukan secara sukarela, karena Allah tidak membutuhkan sedikitpun
pada manusia termasuk pada ritual-ritual penyembahannya. Dalam hal ini Allah berfirman:

(Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat
Kokoh.) (az-Zaariyaat, 51:56-58)2

Surah Adz-Dzariyat Ayat 56


ِ ‫نس إِ ََّّل ِليَ ۡعبُد‬
‫ُون‬ ِ ۡ ‫َو َما َخلَ ۡقتُ ۡٱل ِجنَّ َو‬
َ ‫ٱْل‬

Terjemahan: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku.

Surah Adz-Dzariyat Ayat 57


ِ ‫ق َو َما ٓ أ ُ ِري ُد أَن يُ ۡط ِع ُم‬
‫ون‬ ٍ ‫َما ٓ أ ُ ِري ُد ِم ۡن ُهم ِمن ِر ۡز‬

Terjemahan: Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak
menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan.

Surah Adz-Dzariyat Ayat 58


ُ‫ق ذُو ۡٱلقُ َّو ِة ۡٱل َمتِين‬
ُ ‫ٱلر َّزا‬ َّ َّ‫إِن‬
َّ ‫ٱَّللَ ه َُو‬

Terjemahan: Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang mempunyai


Kekuatan lagi Sangat Kokoh.

1.Qs: Al- mu’minun 13-15 5


2.3 KONSEP AGAMA
Agama menurut bahasa sansekerta, agama berarti tidak kacau (a=tidak gama=kacau)
dengan kata lain, agama merupakan tuntunan hidup yang dapat membebaskan manusia dari
kekacauan. Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah system yang mengatur tata
keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha kuasa serta tata kaidah
yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungan nya. Adapun
menurut kamus Oxford Agama berarti sebuah kepercayaan pada kendali di luar kekuasaan
manusia, sebuah tuhan pribadi atau tuhan-tuhan yg patut disembah.
Pengertian agama Kata agama, dikenal dengan kata din dari bahasa Arab dan kata religi
dari bahasa Eropa. Agama berasal dari kata Sanskrit. Satu pendapat mengatakan bahwa kata
itu tersusun dari dua kata, a= tidak dan gam= pergi, jadi tidak pergi, tetap di tempat, diwarisi
turun temurun. Agama memang mempunyai sifat demikian. Ada lagi pendapat yang
mengatakan bahwa agama berarti teks atau kitab suci. Dan agama memang mempunyai kitab-
kitab suci. Selanjutnya dikatakan lagi bahwa gam berarti tuntunan. Memang agama
mengandung ajaran-ajaran yang menajdi tuntunan hidup bagi penganutnya.
Dalam berbagai sumber, kata “agama” diberi arti tidak kacau atau teratur. Maksudnya,
orang yang beragama memiliki pedoman yang dapat membuat hidupnya teratur dan tidak
kacau. Agama dipahami sebagai keadaan atau sifat kehidupan orang-orang yang beragama.
Pengertian ini lebih menunjuk pada hasil atau dampak dari keberagamaan, bukan pada agama
itu sendiri. Dengan agama, seseorang atau suatu masyarakat akan hidup tertib dan teratur.
Pengertian agama juga dikemukakan oleh beberapa tokoh, sebagai berikut:
a) Cicero, agama adalah anutan yang menghubungkan antara manusia dengan Tuhan.
b) Emmanuel Kant, mengatakan bahwa agama adalah perasaan berkewajiban melaksanakan
perintah-perintah Tuhan.
c) E.B. Taylor, menyatakan bahwa agama adalah keyakinan tentang adanya makhluk spiritual
(roh-roh).
d) Radcliffe-Brown menyatakan definisi agama seperti yang dikutip oleh Betty R. Scharf
dalam bukunya “kajian Sosiologi Agama” ialah ekspresi suatu bentuk ketergantungan pada
kekuatan di luar diri kita, yakni kekuatan yang dapat kita katakana sebagai kekuatan spiritual
atau kekuatan moral.
Dalam definisi lain, agama memiliki makna sebagai keyakinan terkait dengan kehidupan
batin manusia yang paling dalam (inner life).
Sedangkan Hendropuspito mendefinisikan agama sebagai suatu jenis sistem sosial yang
dibuat oleh penganutpenganutnya yang berporos pada kekuatan-kekuatan nenempiris yang
dipercayainya dan didayagunakannya untuk mencapai keselamatan bagi diri mereka dan
masyarakat luas umumnya. Sebagaimana dikutip oleh Brian Moris, Robert Lowie, Radin yang
merupakan seorang etnograf tingkat pertama secara eksplisit juga mendekati agama dari sudut

4.Qs Al Anfal 36 8
pandang psikologis. Dia mendefinisikan agama sebagai suatu respon terhadap fenomena
abnormal, suatu perasaan takjub dan terpesona “yang bersumber pada yang supernatural,
sesuatu yang luar biasa, keanehan, sakral, yang suci, dan Tuhan”. Agama disejajarkan dengan
bangkitnya rasa hormat, manifestasi yang luar biasa dari realitas.

Istilah lain bagi agama ini yang berasal dari bahasa arab, yaitu addiin yang berarti:
hukum, perhitungan, kerajaan, kekuasaan, tuntutan, keputusan dan pembalasan. Kesemuanya
itu memberikan gambaran bahwa “addiin” merupakan pengabdian dan penyerahan, mutlak dari
seorang hamba kepada Tuhan penciptanya dengan upacara dan tingkah laku tertentu, sebagai
manifestasi ketaat anter sebut

Faktor lain yang menyebabkan manusia memerlukan agama adalah karena manusia
dalam kehidupanya senantiasa menghadapi berbagai tantangan, baik yang datang dari luar
maupun yang datang dari dalam. Tantangan dari dalam berupa dorongan hawa nafsu dan
bisikan setan. Sedangkan yang datang dari luar dapat berupa rekayasa dan upaya-upaya yang
di lakukan manusia. Contohnya berbagai bentuk budaya, hiburan, obat-obat terlarang dan lain
sebagainya yang di buat dengan sengaja. Allah berfirman dalam Al-Qur’an SuratAl-Anfal:
364

Surah Al-Anfal Ayat 36


‫س َرةً ث ُ َّم يُ ْغلَبُونَ ۗ َوالَّ ِذينَ َكفَ ُروا إِلَ ٰى‬ َ َ‫َّللا ۚ ف‬
َ ُ‫سيُ ْن ِفقُونَهَا ث ُ َّم تَكُون‬
ْ ‫علَي ِْه ْم َح‬ ُ َ‫إِنَّ الَّ ِذينَ َكفَ ُروا يُ ْن ِفقُونَ أَ ْم َوالَ ُه ْم ِلي‬
َ ‫صدُّوا ع َْن‬
ِ َّ ‫س ِبي ِل‬
َ‫َج َهنَّ َم يُحْ ش َُرون‬

Terjemahan: Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk


menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian
menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam Jahannamlah
orang-orang yang kafir itu dikumpulkan,

2.4 NILAI NILAI PLURALITAS, KEAGAMAAN DAN KESATUAN


Pluralitas adalah paham atas keberagaman untuk dapat hidup secara toleran ditengah-tengah
masyarakat. Masyarakat di sini merupakan masyarakat yang majemuk baik secara budaya, agama,
bahasa, politik, dan sebgainya. Pluralitas disebut juga dengan pluralisme.

Keragaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat perbedaan dalam berbagai
bidang terutama suku bangsa, ras, agama, idelogi, budaya “masyarakat yang manjemuk”. Keragaman
dalam masyarakat adalah sebuah keadaan yang menunjukkan perbedaan yang cukup banyak macam
atau jenisnya dalam masyarakat.

kesatuan merupakan hasil perkumpulan tersebut yang telah menjadi satu dan utuh. Maka
kesatuan erat hubungannya dengan keutuhan.

3.Harun nasution (Jakarta UI Press ; 1985) 7


BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Manusia pada hakikatnya adalah makhluk ciptaan Allah S.W.T,. pada diri manusia
terdapat perpaduan antara sifat ketuhanan dan sifat kemakhlukan. Penciptaan manusia
sebagai makhluk sebagaimana fitrahnya yang suci dan mulia adalah untuk penyembahan
kepada Allah S.W.T,. Agama sangat di perlukan oleh manusia sebagai pegangan hidup
sehingga ilmu dapat menjadi lebih bermakna, yang dalam hal ini adalah Islam. Agama Islam
adalah agama yang selalu mendorong manusia untuk mempergunakan akalnya memahami
ayat-ayat kauniyah (Sunnatullah) yang terbentang di alam semesta dan ayat-ayat qur’aniyah
yang terdapat dalam Al-Qur’an, menyeimbangkan antara dunia dan akherat. Dengan ilmu
kehidupan manusia akan bermutu, dengan agama kehidupan manusia akan lebih bermakna,
dengan ilmu dan agama kehidupan manusia akan sempurna dan bahagia.

4.Qs Al Anfal 36 8
DAFTAR PUSAKA

❖ https://aristasefree.wordpress.com
❖ http://khaarkha.blogspot.co.id
❖ http://www.google.com
❖ http://www.anakciremai.com
❖ http://www.brainly.com

Anda mungkin juga menyukai