Anda di halaman 1dari 3

Thomas Robert Maltus dalam Teori Kependudukan mengemukakan bahwa “manusia bertambah

seperti deret ukur, sedangkan produksi pangan bertambah menurut deret hitung”.

Akan tetapi berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi prediksi Thomas R. Malthus
tersebut tidak selalu terbukti. Mengapa demikian?

Selamat berdiskusi,

Menurut Malthus, populasi manusia harus dibatasi dan pembatasan ini dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu:

1. Preventive checks, ialah pengurangan penduduk dengan penekanan kelahiran. Penekanan


kelahiran ini bisa dilakukan dengan moral restraint (pengekangan diri) dan vice 

(perbuatan jahat) seperti pengguguran kandungan, penggunaan alat-alat kontrasepsi dan


homoseksuil.

2. Positive checks, ialah pengurangan penduduk melalui proses kematian.  Positive checks ini


terbagi menjadi dua, yaitu misery (kemelaratan) dan Vice (kejahatan). Misery adalah suatu
keadaan yang dapat menyebabkan kematian seperti wabah penyakit, bencana alam, kelaparan,
kekurangan pangan dan peperangan. Sementara itu vice adalah segala jenis pencabutan nyawa
manusia.

Teori Malthus merupakan sebuah teori sederhana dan menarik manakala kita berbicara
mengenai hubungan antara pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi. Model Malthus
ini bertumpu pada asumsi yang digunakan yaitu bahwa tingkat pertumbuhan penduduk disuatu
negara memiliki hubungan langsung (secara positif) dengan tingkat pendapatan perkapita dari
suatu negara yang bersangkutan.

Thomas Robert Malthus (1766-1834) dalam karangannya yang berjudul “Essai on


Principle of Populations as it Affect the Future Improvement of Society, with Remarks on the
Speculations of Mr. Godwin, M. Condorcet, and The Othe Writers”tahun 1798 menyatakan
bahwa penduduk (seperti juga tumbuh-tumbuhan dan binatang) apabila tidak ada pembatasan,
akan berkembang biak dengan cepat dan memenuhi dengan cepat beberapa bagian dari
permukaan bumi. Pesatnya laju pertumbuhan penduduk ini tidak setara dengan laju pertumbuhan
produktivitas bahan makanan. Padahal manusia tidak bisa hidup tanpa bahan makanan. Apabila
laju pertumbuhan penduduk ini tidak dikontrol, maka manusia akan mengalami kekurang bahan
makanan. Hal tersebut akan menimbulkan kemelaratan dan kemiskinan.

Dalam karyanya Essay on Population tersebut, Malthus menyatakan bahwa penduduk


meningkat menurut deret ukur, sementara bahan pangan meningkat menurut deret hitung. Oleh
karena itu pertumbuhan bahan pangan selalu dikalahkan oleh laju pertumbuhan penduduk.

Teori Malthus, menurut hemat saya, pertumbuhan penduduk tetap harus memperhatikan
kelestarian lingkungan, artinya harus disesuaikan daya dukung dan daya tampung lingkungan.
Hal ini perlu dilakukan karena pembangunan yang lakukan sekarang ini, jangan sampai merebut
hak-hak hidup generasi penerus. Pembangunan harus ditujukan untuk mensejahterakan
masyarakat sekarang dan generasi masa depan. Teknologi diharapkan bisa menciptakan peluang
kehidupan yang jauh lebih baik dan murah.

Referensi:

1. BMP-MKDU4109 - Ilmu Sosial dan Budaya Dasar

2. Paul B. Horton, Sosiologi jilid 2. Terjemahan Aminudin Ram, (Jakarta: Erlangga), h. 111

Thomas Robert Malthus mengemukakan bahwa manusia bertambah seperti deret hitung
sedangkan produksi pangan bertambah menurut deret hitung. Sehingga menurutnya, produksi
pangan tidak akan mampu memenuhi kebutuhan manusia karena jumlah manusia akan jauh lebih
cepat bertambah, sehingga kemiskinan dan kemelaratan akan terjadi di muka bumi ini. Bila kita
hidup di masa yang sama dengan Malthus, tentu kita berpikir yang sama. Akan tetapi sejarah
memperlihatkan fakta yang jauh berbeda. Hal ini dikarenakan adanya perkembangan pemikiran
manusia untuk keluar dari permasalahan kehidupannya. Ilmu pengetahuan dengan berbagai
macam teori-teorinya mampu membantu manusia untuk melakukan prediksi-prediksi atas
sesuatu gejala kehidupan yang dialaminya, baik gejala alam, maupun sosial budaya. Manusia
kemudian berusaha sedemikian rupa untuk mencari jalan keluar dengan berbagai cara, termasuk
dengan melakukan inovasi-inovasi teknologi, diantaranya adalah usaha menciptakan alat-alat
kontrasepsi dan pengembangan teknologi pertanian dan pangan.

Anda mungkin juga menyukai