Anda di halaman 1dari 2

Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menegaskan Indonesia masih dalam

situasi pandemi Covid-19 . Pemerintah belum menyatakan pandemi Covid-19


sebagai endemi sampai hari ini. Terlebih, badan kesehatan dunia atau WHO
juga menegaskan jika pandemi Covid-19 masih ada. Karena itu, Wapres
meminta masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan. Baca juga:
Covid-19 di Indonesia Hari ini Bertambah 2.717 Kasus, Meninggal 26 Orang
“Pemerintah belum menghentikan ya, belum menyatakan sebagai endemi ya,
masih kita akan kita masih terus kita uji, kita nunggu juga dari WHO. Dan ada
rencana nanti untuk di vaksin Booster yang kedua dulu, rencananya itu,” ujar
Wapres dikutip dari keterangannya di wapres.go.id, Senin (31/10/2022).

Meskipun, kata Wapres, saat ini secara keseluruhan penanganan Covid-19 di


Indonesia dibandingkan dengan negara lain cukup baik. “Kan secara
keseluruhan Covid sudah terkendali. Artinya pengaruh Covid tentu ada tetapi
dibanding dengan negara lain kita masih cukup baik, ekonominya juga,
kemudian korban-korbannya juga,” jelasnya. Wapres pun mengingatkan agar
masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan sehingga aktivitas masyarakat
tidak terganggu. “Tapi masyarakat tetap tidak boleh mengurangi aktivitas,
tetapi tetap waspada dan tetap pakai masker, jangan sampai tidak memakai
masker.” Selain itu, Wapres mengatakan meskipun pandemi Covid-19 masih
ada namun ekonomi harus terus berjalan. “Untuk dunia usaha, Saya kira bisa
terus berjalan ekonomi kita terus baik. Kan kita pertumbuhan ekonomi kita
kan termasuk yang terbaik 5%, kemudian inflasi termasuk yang terbaik juga,”
katanya. Ma'ruf juga menegaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan
strategi menghadapi potensi resesi di tahun 2023 mendatang. “Justru itu kita
sudah menyiapkan diri untuk membangun dan menyiapkan kita ketahanan
pangan daerah-daerah masing-masing daerah.“ "Misalnya Yogyakarta itu
menyiapkan sekian ribu hektar, itu diamankan dan terus tidak boleh hilang,
harus ditanami dengan bibit yang unggul dan ternyata itu surplus, semua itu
harus didorong ke sana,” imbuhnya. Baca juga: Kejar Kebijakan Nol-Covid-19,
China Lockdown Jutaan Orang Kemudian, kata Wapres, jika di satu daerah
terjadi kelangkaan komoditas, maka harus didatangkan segera dari daerah
lain untuk menjaga stabilitas harga barang pokok. “Kalau ada daerah yang
kurang ada komoditi yang tidak ada dia ngambil dari daerah lain, ongkosnya
ditanggung oleh pemerintah, sehingga harganya tidak naik, dan stabil,”
pungkasnya. Jembatan gantung ambruk di Kota Morbi, Negara Bagian Gujarat, India, Minggu
(30/10/2022), menewaskan sedikitnya 30 orang. Saat kejadian sekitar 400 orang berada di jembatan
tersebut. Stasiun televisi lokal Zee News melaporkan lebih dari 400 orang berada di jembatan saat
musibah terjadi. Sebagian dari mereka tercebur ke Sungai Machchu. Pejabat setempat menyatakan
sedikitnya 30 orang tewas dan beberapa lainnya menderita luka parah dan dilarikan ke rumah sakit.
"Kami bisa memastikan 30 orang tewas, banyak yang telah diselamatkan dari sungai dan beberapa
masih hilang," kata Amit Jhala, seorang pejabat rumah sakit milik pemerintah tempat para korban
dibawa, dikutip dari Reuters. Sementara itu rekaman video yang disiarkan stasiun televisi lokal, Zee
News, menunjukkan orang-orang berpegangan pada kabel jembatan untuk bertahan. Di saat
bersamaan tim penyelamat berusaha menarik mereka. Jembatan orang sepanjang 230 meter
tersebut dibangun para masa pemerintahan Inggris yakni pada abad ke-19. Jembatan sempat
ditutup 6 bulan untuk renovasi dan dibuka untuk umum pekan lalu.

Anda mungkin juga menyukai