Anda di halaman 1dari 6

Pak Sujono memiliki suatu perusahaan yang berbentuk CV yang bergerak di bidang

perdagangan alat tulis kantor dengan mempekerjakan 20 orang karyawan. selain itu,
Pak Sujono juga berkerja sama dengan pihak lain di luar CV nya yang merupakan
agen penjualan untuk memasarkan produknya dan meningkatkan penghasilan.

Pertanyaan:

1. Menurut analisis saudara apakah pak Sujono sebagai pengusaha mempunyai


kewajiban untuk melakukan pembukuan ? uraikan jawaban anda berdasar pada
ketentuan yang berlaku!

2. Berikan analisis saudara mengenai hubungan hukum antara pak Sujono dengan
karyawan dan agen perusahaannya ?

3. Berikan analisis saudara mengenai tatacara pendaftaran perusahaan yang


berbentuk CV ?

JAWABAN :
1. Menurut saya pak Sujono sebagai pengusaha mempunyai kewajiban untuk
melakukan pembukuan, karena dengan pembukuan yang baik, pelaku usaha
dapat mengetahui keuntungan secara pasti, mengontrol biaya operasional,
memantau aset-aset perusahaan, bahkan dapat membuat prediksi keuangan
untuk jangka pendek maupun panjang. Dalam Pasal 1 angka 29 UU KUP,
disebutkan bahwa pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan
secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi
harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan
dan penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan
keuangan berupa neraca, dan laporan laba rugi untuk periode tahun pajak
tersebut. Selain itu usaha CV pak Sujono harus menjalankan pembukuan
berdasarkan Pasal 28 ayat (1) Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan s.t.d.t.d. Undang-Undang No. 11
Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (“UU KUP”), sebagaimana dikutip di bawah ini.
“Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas
dan Wajib Pajak badan di Indonesia wajib menyelenggarakan pembukuan.”
(Pasal 28 ayat (1) UU KUP)
Dari ayat tersebut juga diketahui bahwa Wajib Pajak Orang Pribadi yang
melakukan usaha atau pekerjaan bebas wajib menyelenggarakan pembukuan.
Namun, Wajib Pajak Orang Pribadi sesuai Pasal 28 ayat (2) UU KUP,
sebagaimana dikutip di bawah ini, tidak memiliki kewajiban untuk
menyelenggarakan pembukuan, tetapi wajib melakukan pencatatan. “Wajib Pajak
yang dikecualikan dari kewajiban menyelenggarakan pembukuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), tetapi wajib melakukan pencatatan, adalah Wajib Pajak
orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan diperbolehkan
menghitung penghasilan neto dengan menggunakan Norma Penghitungan
Penghasilan Neto dan Wajib Pajak orang pribadi yang tidak melakukan kegiatan
usaha atau pekerjaan bebas (Pasal 28 ayat (2) UU KUP).
2. Menurut saya mengenai hubungan hukum antara pak Sujono dengan karyawan
yaitu hubungan yang berdasarkan Perjanjian Kerja. Perjanjian kerja adalah
perjanjian yang dibuat antara pekerja/buruh (P/B, karyawan) dengan pengusaha
atau pemberi kerja yang memenuhi syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban para
pihak (Pasal 1 angka 14 UUK). Perjanjian kerja dapat dibuat secara lisan (Pasal
51 ayat (1) UUK). Dengan demikian, hubungan kerja tersebut adalah merupakan
sesuatu yang abstrak, sedangkan perjanjian kerja adalah sesuatu yang konkrit,
nyata. Dengan adanya perjanjian kerja, maka akan lahir perikatan. Dengan
perkataan lain, perikatan yang lahir karena adanya perjanjian kerja inilah yang
merupakan hubungan kerja. Menurut UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, unsur-unsurhubungan kerja terdiri dari adanya pekerjaan,
adanya perintah dan adanya upah (Pasal 1 angka 15 UUK). Sedangkan
hubungan dengan agen perusahaannya merupakan hubungan bisnis. Hubungan
bisnis adalah hubungan yang didasarkan pada hubungan kemitraan atau
hubungan keperdataan (bugerlijke maatschap, partnership agreement).
3. Cara mendirikan CV diatur oleh Art. 16-35 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
(KUHD). Prosedur Pendirian CV yang lebih mudah dan simpel, yaitu:

a. Menentukan Dua Pendiri CV


Syarat utama dari pendiran CV adalah minimal dua orang pendiri, yang
memiliki peran sebagai sekutu aktif dan pasif. Pentingnya menentukan siapa
yang akan menjadi sekutu aktif dan pasif karena adanya perbedaan hak &
kewajiban yang signifikan. Sekutu aktif memiliki kewajiban yang tidak terbatas,
sedangkan sekutu aktif mempunyai tanggung jawab terbatas sebagai investor.
Selain itu, kesepakatan mengenai pembagian properti antara pendiri CV harus
jelas dari awal pembentukan CV. Hal ini karena tidak akan dimuat dalam akta
dan juga berpengaruh terhadap tanggung jawab masing-masing peran saat
perusahaan mengalami kerugian.
b. Menyiapkan Data Pendirian CV
Pasal 19 KUHD menyebutkan bahwa perisapan pendirian CV di hadapan
notaris memerlukan dokumen-dokumen sebagai berikut:
 Bukti Identitas (e-KTP): KTP setiap orang yang terlibat dalam pembuatan CV,
sebagai orang yang aktif atau pasif (nama dan nama keluarga, profesi dan
tempat lahir).
 Nama yang akan Anda gunakan di CV.
 Tempat kedudukan CV.
 Tujuan dan sasaran Pendirian CV (profiling)
 Nama sekutu yang berkuasa (sebagai orang yang menandatangani kontrak
a.k.a sekutu aktif).
 Klausul pihak ketiga penting lainnya yang menentang sekutu pendiri.
 Pendaftaran tanggal akta pendirian ke PN.
 Buat uang tunai (uang) dari resume yang khusus untuk pihak ketiga. Jika
kosong, ambil tanggung jawab Sekutu sepenuhnya.
 Pengecualian satu atau lebih mitra dari kewenangan mereka untuk bertindak
atas nama Persekutuan.
c. Membuat Akta Pendirian Notaris
Notaris menandatangani akta pendirian CV. Notaris dapat berasal dari wilayah
manapun yang berbeda dengan tempat kedudukan CV sepanjang notaris yang
terkait sudah memperoleh keputusan pengangkatan, telah disumpah dan
didaftarkan pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Dalam mendirikan koperasi, juga membutuhkan akta, tetapi dengan syarat
yang berbeda dengan mendirikan perusahaan, seperti PT dan CV.
d. Penandatanganan oleh Para Pendiri CV
Semua pendiri CV (pemilik dan pengelola) akan menandatangani akta
pendirian CV tersebut di depan notaris. Jika salah satu atau semua pendiri CV
tidak dapat hadir di hadapan notaris, mereka dapat diberi wewenang. Notaris
juga akan mengetahui isi akta pendirian CV, dan juga akan menjelaskan pasal
apa saja dalam akta CV tersebut.
e. Mengurus SKDP
SKDP (Surat Keterangan Domisili Perusahaan) merupakan indikasi alamat
dimana CV tersebut berada. SKDP ini penting karena diperlukan sebagai
syarat penyampaian dokumen penting lainnya seperti Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP), Izin Usaha dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP). SKDP
dikeluarkan oleh Kelurahan dan tunduk pada peraturan pemerintah daerah
masing-masing. Untuk mendapatkan SKDP, harus didaftar ke Kelurahan di
tempat yang sama dengan lokasi CV yang disebutkan dalam pembuatan CV.
f. Mengurus NPWP
Untuk memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) badan ekonomi, harus
mengajukan permohonan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) sesuai dengan
tempat kedudukan perusahaan.  Untuk mendaftar NPWP diperlukan beberapa
dokumen yang dipersyaratkan antara lain akta pendirian, peraturan menteri
hukum dan HAM, SKDP, fotokopi KTP, NPWP dan KK direksi perusahaan.
Selain mendapatkan NPWP, juga akan mendapatkan surat keterangan wajib
pajak badan.
g. Mendaftar ke Pengadilan Negeri
Setelah mendapat akta notaris, maka prosedur pembuatan CV selanjutnya
adalah mendaftarkan akta pendirian CV kepada Sekretaris Pengadilan Negeri
yang berwenang, yaitu Pengadilan Negeri di daerah tempat CV tersebut
berada (Pasal 23 KUHD). Untuk mendaftar harus lengkap berupa Surat
Keterangan Tinggal (SKDP) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dengan
nama CV. Setelah pendaftaran berhasil, maka perlu menunggu persetujuan
dari Pengadilan Negeri. Biasanya butuh waktu hingga 2 bulan.

h. Mengurus Ijin Berusaha


Langkah selanjutnya setelah akta pendirian berhasil didaftarkan di Pengadilan
Negeri setempat adalah pengurusan NIB. Pengurusan Nomor Induk Berusaha
(NIB) melalui Online Single Submission (OSS). Adapun NIB berlaku juga
sebagai:
 Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
 Angka Pengenal Impor (API), jika pelaku usaha akan melakukan kegiatan
impor
 Akses Kepabeanan, jika pelaku usaha akan melakukan kegiatan ekspor
dan/atau impor
Selain itu, pelaku usaha dapat memperoleh dokumen pendaftaran lainnya saat
pendaftaran NIB, yaitu:

 NPWP Badan atau Perorangan, jika pelaku usaha belum memiliki.


 Surat Pengesahan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA)
 Bukti Pendaftaran Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.
 Notifikasi kelayakan untuk memperoleh fasilitas fiskal dan/atau
 Izin Usaha, misalnya untuk Izin Usaha di sektor Perdagangan (Surat Izin
Usaha Perdagangan / SIUP). Pemda DKI kelihatannya sudah cukup
akomodatif untuk mengizinkan perusahaan yang baru berdiri untuk
menggunakan Virtual Office sebagai domisili usaha yang nantinya akan
dijadikan dasar untuk mengeluarkan perizinan usaha yakni Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP) dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP). Situasi ini
dimanfaatkan oleh pengusaha pengelola Virtual Office dan Service Office baik
lokal maupun yang terafiliasi dengan asing untuk memberikan layanan
domisili usaha dengan memakai alamat Virtual Office Jakarta tersebut.
i. Mengurus Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Prosedur lain yang perlu yaitu ikuti untuk membuat CV adalah mengurus
Tanda Daftar Perusahaan (TDP). Untuk membuat ETD, kita harus mendaftar
ke Sales Office di kota atau kabupaten tempat perusahaan itu berada. Hal-hal
yang perlu dipersiapkan untuk penyusunan ETD tidak jauh berbeda dengan
saat SIUP dibuat.

j. Pengumuman Ikhtisar Resmi


Setelah akta pendirian CV disetujui oleh Pengadilan Negeri, prosedur
selanjutnya adalah publikasi ringkasan resmi. Pendiri CV wajib
mempublikasikan rangkuman resmi dari konstitusi CV-nya sebagai pelengkap
Lembaran Negara Republik Indonesia.
k. Mengurus NIB OSS
Bilamana proses tersebut sudah selesai semua maka dilakuan submit data ke
OSS disini ada 3 kategori klasifikasi usaha yang wajib kamu pilih dan 7
diantaranya adalah pilihan tambahan. kamu bisa mengecek OSS terbaru OSS
RBA di kementrian Investasi/Kementrian BKPM. di alamat oss.go.id

Sumber :

https://pratamaindomitra.co.id/apakah-pelaporan-pajak-pemilik-cv-dengan-
pelaporan-pajak-cv-dilakukan-secara-terpisah

https://www.kompasiana.com/amran/54fd84dba33311483d50fe5c/hubungan-kerja-
antara-pengusaha-dan-pekerja-beserta-sifatnya

https://bursadvocates.com/cara-mendirikan-cv/

https://greenpermit.id/2021/01/15/prosedur-dan-syarat-pendirian-cv-di-tahun-2021/

Anda mungkin juga menyukai