Anda di halaman 1dari 9

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.1 (2021.2)

Nama Mahasiswa : ADHI PRADANA PUTRA

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 030763588

Tanggal Lahir : 07 – 02 – 1993

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4310/ Tindak Pidana Korupsi.

Kode/Nama Program Studi : 311 / S1 HUKUM

Kode/Nama UPBJJ : 80 / MAKASSAR

Hari/Tanggal UAS THE : Jum’at / 31 DESEMBER 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS
TERBUKA

Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : ADHI PRADANA PUTRA


NIM : 030763588
Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4310/ Tindak Pidana Korupsi.
Fakultas : HUKUM
Program Studi : S1
UPBJJ-UT : MAKASSAR

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
MAKASSAR , 31 Desember 2021

Yang Membuat Pernyataan

ADHI PRADANA PUTRA


BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. a.Izin-izin yang dipercepat


Sebelum mulai beroperasi, perusahaan memerlukan waktu beberapa bulan untuk melampaui
berbagai tahapan proses birokrasi. Pertama, perusahaan harus mendapatkan izin lokasi dari kepala
daerah di tingkat kabupaten/kota, seringkali adalah bupati. Hal itulah yang kelak menentukan area
lahan di mana perusahaan akan negosiasi dengan kewenangan pemilik lahan dan pembuatan analisis
mengenai dampak lingkungan (amdal). Proses amdal sendiri memerlukan konsultasi dengan
masyarakat lokal yang akan terkena dampak proyek. Temuan terhadap hal ini, harus ditinjau oleh tim
yang terdiri dari kalangan akademisi, organisasi masyarapat sipil (LSM), dan perwakilan masyarakat.
Setelah peninjauan amdal, barulah perusahaan perkebunan dapat mengajukan permohonan izin
usaha perkebunan (IUP). IUP dikeluarkan oleh pemerintah daerah, biasa pemerintah kabupaten, bisa
oleh pemerintah provinsi. Dalam sejumlah kasus, bupati mempercepat perizinan. Ketika itu dilakukan,
sebetulnya amdal sedang dipertaruhkan. Salah satu alasan mengapa izin-izin dipercepat, karena
tahapan birokrasi yang sesuai aturan hukum itu memerlukan waktu dan biaya tak sedikit.
Perusahaan cangkang (shell company) sebagai kendaraan jual-beli izin
Perusahaan perkebunan bebas mengajukan izin langsung kepada pemerintah daerah. Dalam banyak
kasus, awalnya izin justru melalui perantara atau broker dengan tujuan diperdagangkan kembali.
Secara teknis, izin untuk perkebunan tak dapat beralih dari satu perusahaan ke perusahaan lain.
Namun, ada celah untuk bisa mengarahkan demikian. Untuk transaksi itu, seorang perantara dapat
membentuk perusahaan cangkang, – suatu badan hukum yang hanya tertera di atas kertas, namun
tanpa aset atau riwayat dagang apa pun – hingga izin bisa terbit. Ia kemudian bisa menjual
perusahaan cangkang bersama dengan izin yang dipegangnya kepada investor yang berniat
mengembangkan lahan. Daya tarik untuk broker itu sangat jelas. Mereka dapat menciptakan aset
bernilai jutaan dolar hanya dengan memperdagangkan selembar izin. Mereka juga menggali koneksi
dengan politisi berwenang dalam menerbitkan izin dan korporasi yang menginginkan konsesi.
Kesepakatan yang melibatkan keluarga dan rekanan politisi
Ketika transaksi lahan menyeret nama-nama anggota keluarga maupun rekanan politisi, mereka
mungkin bertindak atas nama politisi itu sendiri. Hal ini untuk menyamarkan fakta, si politisi-lah yang
berperan sebagai penerima manfaat yang sebenarnya. Kita bisa katakan hal yang demikian adalah
nepotisme. Di Indonesia, praktik ini dapat ditindak pidana. Para vendor dalam transaksi lahan mungkin
.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

dapat ditelusuri melalui pengumuman bursa saham. Penelitian online atau wawancara dengan orang-
orang yang memahami lanskap maupun situasi politik lokal di daerah terkait, juga dapat membantu
kita dalam mengidentifikasi keterkaitan antara mereka yang menjajakan jual-beli izin dan pejabat-
pejabat setempat. Pada kasus yang kami singgung sebelumnya, pengumuman bursa saham
memaparkan nama Cornelis N. Antun sebagai satu dari tiga orang yang membentuk dan menjual
perusahaan yang tertera.Izin-izin terbit menjelang pilkada Hasil kajian KPK, pakar politik, dan
investigasi kami sendiri, telah memberikan bukti yang tak dapat disangkal lagi terhadap ada korelasi
antara pembiayaan pemilu dan izin-izin perkebunan. Pertarungan untuk memperebutkan kursi kepala
daerah sangatlah mahal. Seringkali, biaya kampanye melampaui ketersediaan dana yang diperoleh
dari sumber sah. Kita juga bisa mengidentifikasi banyak kasus di mana terdapat peluang bahwa
transaksi jual-beli izin digunakan untuk pembiayaan kampanye politik dengan mengecek kapan izin
tebit dan kapan perusahaan kemudian diperdagangkan. Ini pendekatan yang bisa dikatakan tidak
sempurna. Ada alasan masuk akal mengapa praktik itu dilakukan menjelang pilkada. Berbagai izin
terbit di satu wilayah dalam waktu singkat Perkebunan swasta di Indonesia memiliki batasan hingga
20.000 hektar. Perusahaan pun dapat memperoleh sejumlah lahan perkebunan melalui anak
perusahaan yang berbeda sampai 100.000 hektar. Apa yang terjadi di Papua dan Papua Barat, justru
mencapai hingga dua kali lipat untuk perusahaan yang beroperasi di sana. Total dua kali lipat itu justru
diizinkan untuk perusahaan yang beroperasi di dua provinsi itu. Saat ada banyak perusahaan swasta
memperoleh izin di hari sama atau dalam waktu relatif singkat, itu indikasi ada kemungkinan
perusahaan-perusahaan ini dikendalikan oleh pengusaha yang sama. Dalam beberapa kasus, para
investor melakukan praktik serupa untuk dapat melampaui luasan area yang diatur hukum yang
berlaku terhadap satu perusahaan. Di Kepulauan Aru, misal, Bupati Theddy Tengko menerbitkan izin
untuk satu grup perusahaan dengan jumlah lebih dua kali lipat luasan lahan yang seharusnya.
.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

b. Peran pelaku utama dalam terjadinya tindak pidana korupsi di bidang perizinan
1. Pelaku Usaha Sebagai pihak yang melakukan pengajuan perizinan penanaman modal
2. Kepala daerah Sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom
3. Aparatur pada DPM & PTSP Pihak yang memiliki kewenangan dalam pengelolaan perizinan di
daerah ]
4. Pegawai di dalam Lembaga OSS Lembaga pemerintah non-kementerian yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang koordinasi penanaman modal
5. Aparatur pada Kantor Pertanahan Pihak yang memberikan pertimbangan teknis pertanahan
dalam urusan pemenuhan Komitmen Izin Lokasi Strategi Eliminasi Praktik Korupsi pada Pelayanan
Perizinan dan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal 308 No Aktor Peran dalam Pelayanan
Perizinan
6. Aparatur pada Kementerian yang mengurusi Bidang Kelautan dan Perikanan atau Pemerintah
Daerah sesuai kewenangan masing-masing Pihak yang menyetujui atau menolak pemenuhan
komitmen Izin Lokasi Perairan
7. Aparatur pada Kementerian yang mengurusi bidang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup atau Pemerintah Daerah sesuai kewenangan masing-masing Pihak yang melakukan
pemeriksaan atas UKL-UPL dalam urusan pemenuhan komitmen Izin Lingkungan
8. Aparatur pada Komisi Penilaian AMDAL Pihak yang melakukan penilaian AMDAL dan RKLRPL
dalam urusan pemenuhan komitmen Izin Lingkungan
9. Aparatur yang bertugas sebagai Tim Teknis pada OPD terkait dengan jenis perizinan Sebagai yang
menilai kelayakan dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu perizinan yang akan diberikan.
2.a.Masalahan Formulasi Yuridis dalam Ketentuan UU Khusus Saat Ini Yang dimaksud dengan “Masalah
Yuridis” dalam kebijakan formulsi adalah suatu masalah perumusan dilihat dari sudut kebijakan formulasi
yang seharusnya (menurut sistem hukum pidana/ sistem pemidanaan yang sedang berlaku).
Jadi tidak dilihat :
1. Dari sudut filosofis (adil/tida adil) atau dari sudut teorik/ doctrinal;
2. Dasi sudut pragmatik (manfaat/tidak, dapat diterapkan/ tidak kecuali kalau tidak dapat
diterapkannya karena ada kekurangan menurut sistem yang seharusnya;
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

3. Dari sudut sosiologis (sesuai/tidak dengan nilai yang hidup dalam masyarakat;
4. Dari sudut perbandingan bobo delik.

b. Hukum pidana khusus adalah ketentuan – ketentuan tentang hukum pidana yang ada diluar kodifikasi
hukum pidana itu sendiri (KUHP), maka untuk itu oleh SUDARGO telah diberikan pengertian apa yang
disebut sebagai hukum pidana khusus adalah hukum pidana yang ditetapkan untuk golongan orang khusus
atau yang berhubungan dengan perbuatan – perbuatan khusus. Jadi hubungannya adalah ada pada pasal
103 Buku I KUHP dalam SIFAT KODIFIKASI Sifat kodifikasi ada 3 yaitu :
a. Sistematis Yaitu suatu rangkaian yang tidak bertentangan satu sama lain, buku dalam KUHP ada
3, pada masing – masing buku ada bab, pasal, ayat, masing – masing itu tidak bertentangan satu
sama lain.
b. Lengkap Yaitu semua tingkah laku manusia dibidang hukum tertentu itu sudah diatur atau sudah
ditentukan didalam kodifikasi tersebut.
c. Tuntas Yaitu semua yang telah diatur tadi digunakan oleh hakim tidak boleh hakim keluar dari apa
yang telah disebutkan didalam kodifikasi. Ex. : Maksimal hukuman 15 tahun paling tinggi 20
tahun, maka hakim tidak boleh menjatuhkan 21 tahun. Apa yang disebutkan oleh kodifikasi oleh
kodifikasi maka tidak boleh menyimpang dengan kata lain adanya kepastian hukum.
3.a.Permasalahan yang korupsi adalah bagaimana peran komisi pemberantasan dalam pencegahan dan
pemberantasan korupsi. Metode yang digunakan adalah normatif empiris . Berdasarkan hasil penelitian
kunci bahwa KPK melakukan koordinasi dengan instansi yang melakukan kejahatan
korupsi; mengawasi; penyelidikan, penyelidikanan dan penuntutan; melakukan tindakan pencegahan; dan
melakukan Monitoring (pemantauan)pemerintahan Negara. Sementara itu kewenangan yang dimiliki oleh
KPK adalah penyelidikan, penyidikan, penuntutan terhadap tindak pidana korupsi; tempat sistem
pelaporan; meminta informasi tindak pidana korupsi kepada instansi terkait; dengar pendapat dengan
instansi yang berlokasi; meminta laporan instansi terkait mengenai pencegahan tindak pidana korupsi.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Permasalahan yang korupsi adalah bagaimana peran komisi pemberantasan dalam pencegahan dan
pemberantasan korupsi. Metode yang digunakan adalah normatif empiris . Berdasarkan hasil penelitian
kunci bahwa KPK melakukan koordinasi dengan instansi yang melakukan kejahatan
korupsi; mengawasi; penyelidikan, penyelidikanan dan penuntutan; melakukan tindakan pencegahan; dan
melakukan Monitoring (pemantauan)pemerintahan Negara. Sementara itu kewenangan yang dimiliki oleh
KPK adalah penyelidikan, penyidikan, penuntutan terhadap tindak pidana korupsi; tempat sistem
pelaporan; meminta informasi tindak pidana korupsi kepada instansi terkait; dengar pendapat dengan
instansi yang berlokasi; meminta laporan instansi terkait mengenai pencegahan tindak pidana korupsi.

b. Menurut saya KPK sejak awal memang merancang dengan tugas luarbiasa (superbody) agar mampu
mengungkap praktik politik-kotor serta menembus benteng pertahanan koruptor yang paling kuat
sekalipun. Terbukti dengan kewenangan yang kuat seperti penyadapan, penyidikan, tanpa harus
menempuh prosedur perizinan, serta menggunakan teknik investigasi modern seperti surveillance dan audit
forensik, KPK perlahan mampu mengembalikan kepercayaan publik. Pemerintah Indonesia sangat memberi
perhatian serius dalam upaya pemberantasan korupsi dengan memperkuat lembaga dan peran KPK.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

4. a.Sebagai amunisi bagi pemberantasan tindak pidana korupsi, maka pembentukan undang-undang
pemberantasan tindak pidana korupsi yang baru harus didasarkan pada prinsip-prinsip yang terdapat
dalam UNCAC. Dengan mengadopsi ketentuan-ketentuan dalam UNCAC ke dalam undang-undang,
diharapkan akan dapat menumbuhkan kembali rasa kepastian hukum dan nilai-nilai keadilan di dalam
masyarakat yang selama ini telah tercabik-cabik akibat penegakan hukum yang tidak efektif terhadap
praktik-praktik korupsi. Dengan kata lain undang-undang pemberantasan tindak pidana korupsi yang
baru, akan menjadi tonggak bagi usaha-usaha meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.

b. Menurut saya Terkait dengan telah diratifikasinya ketentuan UNCAC, maka salah satu kewajiban bagi pemerintah
Indonesia adalah melakukan penyesuaian peraturan perundang-undangan (harmonisasi) di bidang pemberantasan
tindak pidana korupsi di Indonesia agar sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam UNCAC. Dengan
kata lain pemerintah harus merubah atau mengganti Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana yang telah dirubah dengan Undang-Undang No. 20
tahun 2001 tentang Perubahan Undang-Undang No. 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi. Kemudian dengan belum sinkronnya produk hukum Indonesia mengenai pemberantasan tindak
pidana korupsi denga UNCAC maka kebijakan untuk membentuk undang-undang pemberantasan tindak pidana
korupsi yang baru adalah merupakan kebijakan yang tepat. Pembentukan undang-undang yang baru dianggap lebih
efektif dan efisien daripada hanya melakukan perubahan terhadap undang-undang yang lama. Norma-norma dalam
UNCAC lebih mudah diadopsi dalam satu undang-undang, dengan kata lain alur (sistimatika) pengaturan akan dapat
menjadi lebih terurut dan sinkron. Hal ini akan memberikan dampak yang lebih bagus bagi aparat penegak hukum
Pengutamaan nilai terutama nilai keadilan dalam berhukum tidaklah bertentangan dengan tujuan hukum secara
universal sebagaimana yang dikemukakan oleh Paul Scholten[7] bahwa keadilan inilah yang pada hakekatnya harus
diciptakan dalam bermasyarakat. Selain tidak bertentangan dengan tujuan universal pengutamaan keadilan dalam
berhukum juga tidak bertentangan dengan pedoman hidup bangsa Indonesia yakni Pancasila karena keadilan adalah
salah satu sila yang ada dalam Pancasila. Keadilan tidaklah bisa dicabut dari akar dimana hukum tersebut lahir dan
tidak bisa dijauhkan dari nilai/hukum agama dan hukum tradisional yang hidup dalam masyarakat, bahkan merupakan
“tuntutan jaman” khusunya bagi bangsa Indonesia untuk mengakomodasi nilai-nilai tersebut kedalam hukum nasional
yang dicita-citakan. Guna mencegah hukum yang tidak adil dan kering terhadap rasa kemanusiaan seperti yang saat
ini banyak dirasakan orang, maka perlu untuk mewujudkan nilai keadilan yang bersifat abstrak tersebut kedalam
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

hukum dan sistem hukum nasional dimasa yang akan datang (ius constituendum), dengan berpedoman pada unsur-
unsur sebagaimana disebutkan oleh Bagir Manan yang mengemukakan bahwa sistem hukum nasional terdiri dari
Hukum Islam (yang diambil asas-asasnya), Hukum Adat (yang diambil asas-asasnya) dan Hukum Barat (yang diambil
sistimatikanya).

Anda mungkin juga menyukai