TEKNIK GEOFISIKA
DISUSUN OLEH :
Nama : Anggraeni Amalia Putri
NPM : 2204107010019
Kelas : 12
Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Muhammad Syukri S.Si, M.T, IPM
NIP : 197005181994121001
Dalam suatu pepatah mengatakan “Tiada gading yang tak retak” artinya dalam suatu
karya tak akan luput dari kesalahan dan kekurangan sehingga saya sebagai penulis
makalah ini memohon maaf jika makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Akhir kata,
sekian dan terima kasih saya ucapkan sebanyak-banyaknya.
BAB I. PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.3 Tujuan :
PEMBAHASAN
Geofisika adalah bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi menggunakan
kaidah atau prinsip-prinsip fisika. Di dalamnya termasuk juga meteorologi, elektrisitas
atmosferis dan fisika ionosfer. Penelitian geofisika untuk mengetahui kondisi di bawah
permukaan bumi melibatkan pengukuran di atas permukaan bumi dari parameter-
parameter fisika yang dimiliki oleh batuan di dalam bumi. Dari pengukuran ini dapat
ditafsirkan bagaimana sifat- sifat dan kondisi di bawah permukaan bumi baik itu secara
vertikal maupun horisontal. Dalam skala yang berbeda, metode geofisika dapat
diterapkan secara global yaitu untuk menentukan struktur bumi, secara lokal yaitu
untuk eksplorasi mineral dan pertambangan termasuk minyak bumi dan dalam skala
kecil yaitu untuk aplikasi geoteknik (penentuan pondasi bangunan dll). Beberapa
contoh kajian dari geofisika bumi padat misalnya seismologi yang mempelajari
gempa bumi, ilmu tentang gunung api (Gunung Berapi) atau volcanology, geodinamika
yang mempelajari dinamika pergerakan lempeng-lempeng di bumi, dan eksplorasi
seismik yang digunakan dalam pencarian hidrokarbon.
Eksplorasi geofisika adalah kegiatan penjajakan struktur geologi yang cocok bagi
pengumpulan minyak bumi dengan menggunakan peralatan geofisika seperti
gravimeter, magnetometer dan seismometer. Proses-proses yang dilakukan adalah
survei gravimetrik, survei magnetik, dan survei seismik. Di dalam pencarian minyak dan
gas bumi, masing- masing survei ini dilaksanakan oleh kontraktor jasa (servies
companies) yang mempunyai keahlian terkait dengan tenaga ahli dan peralatan masing-
masing.
Secara kuantitatif dan kualitatif kondisi bawah permukaan sesuai dengan sifat
fisika yang digunakan dalam metode terkait. Berbagai sifat fisika yang dimiliki oleh
material bawah permukaan dimanfaatkan untuk mendapatkan anomali bawah
permukaan sebagai target explorasi yang dilakukan. Metode ini merupakan salah satu
metoda yang umum digunakan dalam eksplorasi endapan bahan galian. Metoda ini
tergolong kepada metoda tidak langsung, dan sering digunakan pada tahapan
eksplorasi pendahuluan (reconnaissance) mendahului kegiatan-kegiatan eksplorasi
intensif lainnya. Adapun tahapan-tahapan pekerjaan yang umum digunakan dalam
metoda geofisika adalah :
3. Pengukuran lapangan.
6. Penggambaran profile.
7. Interpretasi anomal.
Geofisika eksplorasi juga bisa digunakan untuk langsung mendeteksi gaya target
mineralisasi, melalui mengukur sifat fisik secara langsung. Sebagai contoh, seseorang
mungkin mengukur kepadatan yang kontras antara bijih besi dan batu dinding silikat,
atau mungkin mengukur konduktivitas kontras listrik antara mineral sulfida konduktif
dan mineralsilikat keras. Teknik utama yang digunakan adalah:
Banyak teknik lain, atau metode integrasi teknik di atas, telah dikembangkan dan
digunakan saat ini. Namun ini tidak seperti biasa karena efektivitas biaya, penerapan
yang luas dan / atau ketidakpastian dalam hasil yang dihasilkan. Geofisika eksplorasi
juga digunakan untuk memetakan struktur bawah permukaan dari suatu daerah, untuk
menjelaskan struktur yang mendasari, distribusi spasial satuan batuan, dan untuk
mendeteksi struktur seperti kesalahan, lipatan dan batuan intrusi. Ini merupakan metode
tidak langsung untuk menilai kemungkinan endapan bijih atau akumulasi hidrokarbon.
Metode ini dirancang untuk menemukan mineral atau hidrokarbon deposito juga dapat
digunakan di daerah lain seperti pemantauan dampak lingkungan, pencitraan bawah
permukaan situs arkeologi, penyelidikan air tanah, bawah permukaan pemetaan
salinitas, investigasi situs teknik sipil dan pencitraan antarplanet.
Pada bab ini akan dijelaskan tentang eksplorasi minyak dan gas menggunakan
metode gravitasi, sebagai berikut :
Metode Gravitasi adalah salah satu metode dalam survey geofisika, yang
termasuk sebagai metode pasif. Metode ini memanfaatkan perbedaan nilai
medan gravitasi di permukaan bumi. Perbedaan/variasi nilai medan gravitasi tersebut
kemudian dipetakan distribusinya. Pada kenyataannya, medan gravitasi bumi di
permukaan tidaklah homogen. Gravitasi sangat dipengaruhi oleh massa jenis benda,
termasuk batuan penyusun kerak bumi.
Dalam bidang eksplorasi, dari model yang dihasilkan dapat diketahui anomali
medan gravitasi yang bisa mengindikasikan adanya suatu akumulasi mineral tertentu,
atau barang tambang yang ekonomis. Selain itu, metode ini dapat juga
digunakan untuk mendeteksi adanya struktur geologi, batuan dasar (basement),
kontak intrusi batuan beku/magma, rongga dalam massa batuan, endapan sungai
purba, logam terpendam, dan lain-lain. Metode ini memiliki sensitifitasi tinggi
terhadap perubahan vertikal.
Variasi medan gravitasi di permukaan bumi, apabila dibandingkan dengan nilai
gravitasi absolut sangatlah kecil. Namun, dengan teknologi alat ukur yang sangat
sensitif dan presisi, perbedaan tersebut dapat diketahui. Teknologi ukur pengukuran
gravitasi menggunakan alat Gravitymeter, yang memiliki komponen utama berupa
pegas dengan kontruksi tertentu.
dimana 1 gal = 1 cm/s2 = 0,01 m/s2. Gravitasi rata-rata di permukaan bumi sekitar
980 gal.
Data pengukuran medan gravitasi yang diperoleh akan mengandung anomali
yang terdiri dari efek lokal dan efek regional. Efek lokal merupakan sasaran dari
pengukuran mikro-gravitasi, dimana pengukuran ini dilakukan pada ketelitian
pengukuran hingga satuan mikrogal (10/-6 gal). Efek lokal ini membawa anomali
medan gravitasi yang sangat dekat dengan permukaan.
Teori yang mendasari metode ini adalah Hukum Gravitasi Universal Newton,
yang menyatakan bahwa gaya tarik F antara dua titik massa m1 dan m2 yang
berjarak r (dengan G
𝑮𝒎�
F=
𝒎�
��
�
dan Hukum Gerak Newton, yang menyatakan gaya yang bekerja F dipengaruhi oleh
massa m
F = m.g
𝑮𝑴 𝑬
g=
𝑹𝑬 �
2.4 Potensial Medan Gravitasi
𝑮𝑴𝑬
g= 𝒓
� �
𝑹𝑬
𝑮𝒎
U=
Up(r1) merupakan potensial medan gravitasi pada sembarang titik P di luar benda.
Percepatan medan gravitasi bumi beragam di permukaan, dimana nilainya
bergantung pada :
(x,y,z), (Δg (x,y,z)) merupakan selisih dari medan gravitasi terukur (gobs(x,y,z))
terhadap medan gravitasi teoritis (gTeoritis(x, y, z)).
Medan gravitasi teoritis adalah medan yang diakibatkan oleh faktor-
faktor non- geologi dan nilainya dihitung berdasarkan persamaan yang dijabarkan
secara teoritis.
Nilai medan ini dipengaruhi oleh letak lintang, ketinggian, dan massa
topografi di sekitar titik tersebut.
Pengukuran di titik yang sama pada waktu yang berbeda dapat menghasilkan
nilai medan gravitasi yang berbeda. Hal ini dapat disebabkan karena faktor
alat, maupun faktor dari pasang-surut akibat gaya tarik menarik antara bumi
dengan matahari dan bulan . permasalahan tersebut dapat diatasi dengan
koreksi penyimpangan yang dapat dilakukan dengan metode :
Adanya beda ketinggian antara titik pengukuran dengan datum/muka air laut
rata-rata (mean sea level) memberikan suatu masalah. Hal ini disebabkan
karena medan gravitasi nomal masih berada pada bidang datum (z = 0)
CF = 3. 086 h
Hasil koreksi tersebut kemudian dapat diterapkan untuk memperoleh nilai
anomaly Udara-Bebas (ΔgF) :
ΔgF = gobs + CF − �𝝓
CB = 0.000419 ∆�𝝆
Rectangular Grid
Hammer Chart
Dari koreksi Medan ini pada akhirnya akan dapat diperoleh nilai anomaly
2.7 Interpretasi
Gambar. Hasil survey gravitasi, menyatakan peta kontur Anomali Bouger Lengkap
(kiri) dan Anomali Lokal (kanan). (gambar hasil fieldcamp geofisika ugm 2013,
sengaja warna di-greyscale-kan).
3.1 Kesimpulan :