Anda di halaman 1dari 8

GASTROENTERITIS

No.Dokumen : C/VII/SOP/VII/2016/308
No. Revisi : -
SOP Tanggal Terbit : 23-07-2016
Halaman : 1/7

UPT PUSKESMAS dr. Hj O.U Taty Damayanty


KUNCIRAN NIP :197304062006042020

1. PENGERTIAN Gastroenteritis (GE) adalah peradangan mukosa lambung dan usus halus yang
ditandai dengan diare, yaitu buang air besar lembek atau cair, dapat bercampur
darah atau lender, dengan frekuensi 3 kali atau lebih dalam waktu 24 jam, dan
disertai dengan muntah, demam, rasa tidak enak di perut dan menurunnya nafsu
makan. Apabila diare > 30 hari disebut kronis.
2. TUJUAN Sebagai acuan tatalaksana pasien yang menderita Gastroenteritis
3. KEBIJAKAN Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Kunciran Nomor. 07/SK-KAPUS/V/2016
Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas
4. REFERENSI Buku Panduan Praktek Klinis Dokter Layanan Primer, Kementerian Kesehatan
2013
5. PROSEDUR Alat :
1. Stetoskop
2. Tensimeter Air raksa Atau Digital
3. Kertas Resep
4. Kertas Rujukan
5. ATK
Langkah-Langkah :
Asuhan Keperawatan :
1. Petugas membersihkan atau mencuci tangan terlebih dahulu
2. Petugas menyapa pasien
3. Petugas memberikan penjelasan kepada pasien apa yang akan dilakukan
4. Pasien duduk rileks
5. Petugas memeriksaan tekanan darah menggunakan stetoskop dan
tensimeter
6. Petugas mencatat hasil dari pemeriksaaan tekanan darah serta
menanyakan keluhan pasien dicatat dalam rekam medis.
7. Petugas menyerahkan buku rekam medis kepada Dokter
GASTROENTERITIS

No.Dokumen : C/VII/SOP/VII/2016/308
No. Revisi : -
SOP Tanggal Terbit : 23-07-2016
Halaman : 2/7

Dokter :
1. Dokter memanggil pasien
2. Dokter menyapa pasien
3. Dokter menanyakan keluhan kepada pasien atau menganamnesis penyakit
pasien.
4. Dokter melakukan pemeriksaan fisik
5. Dokter memberikan resep obat hipertensi sesuai keluhan
6. Dokter mengedukasi pasien tentang penyakit hipertensi dan tatacara
pengobatan hipertensi
7. Dokter membuat rujukan ke Rumah sakit bila diperlukan
Anamesis (Subjective)
Keluhan Pasien datang ke dokter karena buang air besar (BAB) lembek atau cair,
dapat bercampur darah atau lendir, dengan frekuensi 3 kali atau lebih dalam waktu
24 jam. Dapat disertai rasa tidak nyaman di perut (nyeri atau kembung), mual dan
muntah serta tenesmus. Setiap kali diare, BAB dapat menghasilkan volume yang
besar (asal dari usus kecil) atau volume yang kecil (asal dari usus besar). Bila
diare disertai demam maka diduga erat terjadi infeksi. Bila terjadinya diare
didahului oleh makan atau minum dari sumber yang kurang hygienenya, GE dapat
disebabkan oleh infeksi..
. Pemeriksaan Fisik dan Penunjang (Objective)
Pemeriksaan Fisik menentukan tingkat/derajat dehidrasi akibat diare. Tanda-tanda
dehidrasi yang perlu diperhatikan adalah turgor kulit perut menurun, akral dingin,
penurunan tekanan darah, peningkatan denyut nadi, tangan keriput, mata cekung
tidak, penurunan kesadaran (syok hipovolemik), nyeri tekan abdomen, kualitas
bising usus hiperperistaltik. Pada anak kecil yaitu cekung ubun-ubun kepala. Pada
tanda vital lain dapat ditemukan suhu tubuh yang tinggi (hiperpireksi), nadi dan
pernapasan cepat.
GASTROENTERITIS

No.Dokumen : C/VII/SOP/VII/2016/308
No. Revisi : -
SOP Tanggal Terbit : 23-07-2016
Halaman : 3/7

Gejala Derajat Dehidrasi


Minimal (< Ringan Berat (>
3% dari sampai 9% dari
berat sedang (3- berat
badan) 9% dari badan)
berat
badan)
Status Baik, sadar Normal, Apatis,
mental penuh lemas, atau letargi,
gelisah, tidak sadar
iritabel
Rasa haus Minum Sangat Tidak dapat
normal, haus, minum
mungkin sangat
menolak ingin
minum minum
Denyut Normal Normal Takikardi,
jantung sampai pada kasus
meningkat berat
bradikardi
Kualitas Normal Normal Lemah atau
denyut nadi sampai tidak teraba
menurun
Pernapasan Normal Normal Dalam
cepat
Mata Normal Sedikit Sangat
cekung cekung
Air mata Ada Menurun Tidak ada
Mulut dan Basah Kering Pecah-
lidah pecah
Turgor kulit Baik < 2 detik > 2 detik
Isian kapiler Normal Memanjang Memanjang
, minimal
Ekstremitas Hangat Dingin Dingin
Output urin Normal Menurun Minimal
sampai
menurun
GASTROENTERITIS

No.Dokumen : C/VII/SOP/VII/2016/308
No. Revisi : -
SOP Tanggal Terbit : 23-07-2016
Halaman : 4/7

Pemeriksaan penunjang pada kondisi pasien yang telah stabil (dipastikan


hipovolemik telah teratasi), dapat dilakukan pemeriksaan:
1. Darah rutin (lekosit) untuk memastikan adanya infeksi.

2. Feses lengkap (termasuk analisa mikrobiologi) untuk menentukan penyebab.

Penegakan Diagnosis (Assessment)


Diagnosis Klinis ditegakkan berdasarkan anamnesis (BAB cair lebih dari 3 kali
sehari) dan pemeriksaan fisik (ditemukan tanda-tanda hipovolemik dan
pemeriksaan konsistensi BAB).
Diagnosis Banding
1. Demam tifoid

2. Kriptosporidia (pada penderita HIV)

3. Kolitis pseudomembran

Komplikasi:
Syok hipovolemik

Penatalaksanaan komprehensif (Plan)


Pada umumnya diare akut bersifat ringan dan sembuh cepat dengan sendirinya
melalui rehidrasi dan obat antidiare, sehingga jarang diperlukan evaluasi lebih
lanjut.
Terapi dapat diberikan dengan:
1. Memberikan cairan dan diet adekuat
a. Pasien tidak dipuasakan dan diberikan cairan yang adekuat untuk rehidrasi.
b. Hindari susu sapi karena terdapat defisiensi laktase transien.
c. Hindari juga minuman yang mengandung alkohol atau kafein, karena dapat
meningkatkan motilitas dan sekresi usus.
d. Makanan yang dikonsumsi sebaiknya yang tidak bergas, dan mudah
dicerna.

GASTROENTERITIS

No.Dokumen : C/VII/SOP/VII/2016/308
No. Revisi : -
SOP Tanggal Terbit : 23-07-2016
Halaman : 5/7

2. Pasien diare yang belum dehidrasi dapat diberikan obat antidiare untuk
mengurangi gejala dan antimikroba untuk terapi definitif.

Obat antidiare, antara lain:


- Turunan opioid: loperamide, difenoksilat atropine, tinktur opium.
\Obat ini sebaiknya tidak diberikan pada pasien dengan disentri yang disertai
demam, dan penggunaannya harus dihentikan apabila diare semakin berat
walaupun diberikan terapi.
- Bismut subsalisilat, hati-hati pada pasien immunocompromissed, seperti HIV,
karena dapat meningkatkan risiko terjadinya bismuth encephalopathy.
- Obat yang mengeraskan tinja: atapulgit 4x2 tablet/ hari atau smectite 3x 1 sachet
diberikan tiap BAB encer sampai diare stop.
- Obat anti sekretorik atau anti enkefalinase: Hidrasec 3x 1/ hari
Antimikroba, antara lain:
- Golongan kuinolon yaitu ciprofloxacin 2 x 500 mg/hari selama 5-7 hari, atau
- Trimetroprim/Sulfamethoxazole 160/800 2x 1 tablet/hari.
- Apabila diare diduga disebabkan oleh Giardia, metronidazole dapat
digunakan dengan dosis 3x500 mg/ hari selama 7 hari.
- Bila diketahui etiologi dari diare akut, terapi disesuaikan dengan etiologi.

Terapi probiotik dapat mempercepat penyembuhan diare akut.


Apabila terjadi dehidrasi, setelah ditentukan derajat dehidrasinya, pasien ditangani
apatis, irritable.

GASTROENTERITIS

No.Dokumen : C/VII/SOP/VII/2016/308
No. Revisi : -
SOP Tanggal Terbit : 23-07-2016
Halaman : 6/7

Konseling & Edukasi

Pada kondisi yang ringan, diberikan edukasi kepada keluarga untuk membantu
asupan cairan. Edukasi juga diberikan untuk mencegah terjadinya GE dan
mencegah penularannya.
Kriteria Rujukan
1. Ada tanda-tanda dehidrasi berat

2. Terjadi penurunan kesadaran

3. Nyeri perut yang signifikan


4. Pasien tidak dapat minum oralit

5. Tidak ada infus set serta cairan infus di fasilitas pelayanan

6. Unit Terkait UGD, Poli BP Umum, Apotik, Admin Rujukan


7. Dokumen terkait Rekam Medis , Kertas Resep, Surat Rujukan

GASTROENTERITIS

No.Dokumen: C/VII/SOP/VII/2016/308
No. Revisi : -
SOP
Tgl Terbit : 23-07-2016
Halaman : 7/7
8. REKAMAN
HISTORI No Yang diubah Isi Perubahan Tgl.mulai
PERUBAHAN diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai