Karakteristik Perseroan
Karakteristik dari Perusahaan Perseroan adalah sebagai berikut.
- Kesatuan Usaha Terpisah
Suatu perusahaan memiliki anggaran dasar yang disahkan notaries dan
harus didaftarkan serta mendapat persetujuan Departement Kehakiman.
Apabila anggaran telah disetujui Departement Kehakiman dan
diumumkan dalam lembaran Negara maka secara hukum perseroan telah
dipandang sebagai subyek hukum. Didalam akuntansi baik perusahaan
perseroan maupun persekutuan telah dipandang sebagai suatu kesatuan
akuntansi (seperti halnya perseroan),tetapi dari segi hukum perusahaan
perseorangan maupun persekutuan tidak merupakan subyek hukum sebab
para pemilik baik secara terpisah maupun bersama-sama tetap harus
dipertanggung jawabkan atas kewajiban-kewajiban perusahaannya.
- Pemindahan Pemilikan
Saham-saham yang dikeluarkan suatu perseroan dapat dipindahtangankan
tanpa mempengaruhi operasi perusahaan. Apabila saham dijual oleh
pemegangnya kepada pihak lain,maka hal in tidak perlu dibukukan oleh
perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut,tetapi cukup dengan membuat
suatu catatan atau keterangan dalam buku saham.
- Kelangsungan Hidup
Karena kepemilikan saham dapat dipindahakan atau dioperkan kepada pihak
lain tanpa menganggu jalannya operasi perusahaan,maka kelangsungan hidup
perseroan lebih terjamin apabila bibandingkan dengan persekutuan.
- Kemampuan Meningkatkan Modal
Tanggung jawab terbatas pemegang saham dan dan kemudahan dalam
menjual kembali saham merupakan daya tarik yang menyebabkan
perusahaan mudah meningkatkan modalnya apabila dikehendaki. Baik
pemegang saham dalam jumlah besar maupun kecil sama-sama memiliki hak
pemilikan dalam perseroan.
Deviden
Hak Suara
Saham Rp 100.000.000,00
pesanan saham. Misalkan perseroan menerima pesanan 500 lembar saham biasa
yang bernilai pari Rp 100.000,00 per lembar. Harga jual yang disepakati
untuk saham adalah Rp 120.000,00 per lembar,yang akan di bayar melalui dua
angsuran masing-masing Rp40.000,00 dan Rp80.000,00.
Kas Rp 20 .000.000,00
Kas Rp.40.000.000,00
Tanah Rp 7 0.000.000,00
(untuk mencatat pengeluaran 500 lembar saham dan menerima tanah seharga
70.000.000,00)
Kas Rp 12.000.000,00
E. Modal Sumbangan
berupa 100 lembar saham biasa. Saham tersebut dijual kembali oleh perseroan
dan laku dengan harga Rp125.000,00 per lembar. Catatan dan jurnal yang harus
dibuat oleh perseroan adalah sebagai berikut :
a) Untuk mencatat penerimaan sumbangan saham :
(catatan/memorandum) Diterima sumbangan 100 lembar saham
biasa.
b) Untuk mencatat penjualan saham sumbangan
Kas Rp 12 .500.000,00
Salah satu alat pengukur yang sangat penting didalam melakukan analisa
laporan keuangan ialah “nilai buku per lembar saham”.
Nilai buku saham adalah jurnal rupiah kekayaan (aktiva)bersih yang
tercermin dalam suatu lembar saham yang dapat ditentukan dengan cara sebagai
berikut :
Sebagai contoh misalkan bagian modal dari neraca suatu perseroan menunjukkan
informasi berikut :
Modal
Modal saham
Saham biasa,nilai pari Rp 50.000,00, 5000 lembar
Modal dasar,ditempatkan dan beredar Rp 250.000.000,00
Tambahan Modal:
Agio s aham B iasa Rp 1 00.000.000,00
Laba D itahan Rp 80.000.000,00
Jumlah M odal Rp 4 30.000.000,00
G. Laba Ditahan dan Dividen
Proses penentuan laba periodk akan menjadi lebih rumit bila terdapat
pendebetan atau pengkreditan yang disebabkan oleh kejadian-kejadian yang
bersifat luar biasa,tidak sering terjadi dan adanya penyesuian untuk tahun yang
lalu. Salah satu pendapat mengatakan bahwalapaoran rugi laba seyogyanya hanya
memuat hasil-hasil transaksi yang bersifat biasa ,normal dan sering terjadi. Apabila
terjadi transaksi yang bersifat luar biasa atau sering terjadi atau kejadian yang
bersangkutan dengan tahun yang lalu,maka transaksi demikian harus didebetkan
atau dikreditkan ke rekening laba ditahan.
Prinsip –prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) menganut konsep dimana
semua penghasilan dan biaya harus dilaporkan pada tahun yang bersangkutan
(baik rutin maupun tidak rutin),kecuali tentang hal-hal yang bersangkutan dengan
tahun yang lalu.
Penyesuaian untuk Tahun yang lalu
Penyesuaian untuk tahun yang lalu tidak boleh dilaporkan dalam laporan
rugi-laba. Penyesuaian – penyesuaian tersebut adalah berupa penyesuaian yang :
1) Bisa diidentifikasikan dan berhubungan langsung dengan aktifitas periode
yang lalu.
2) Tidak bisa dikaitkan peristiwa-peristiwa ekonomi yang terjadi sesudah
tanggal laporan keuangan tahun alu
3) Sangat tergantung pada keputusan yang di ambil oleh orang yang akan
Koreksi Kesalahan
Apabila suatu jurnal telah dibukukan ke dalam rekening yang benar tetapi
jumlah rupiahnya salah,maka koreksi dapat dilakukan dengan memcoret jumlah
yang salah dengan cara memberi garis melintang di atas jumlah yang benar di atas
jumlah semula. Karena kesalahan dibuat pada periode yang sama dengan periode
dimana koreksi dilakukan, maka koreksi di atas akan menghasilkan laporan
keuangan yang benar.
Akan tetapi jika kesalahan ditemukan pada periode berikutnya,maka perlu
diteliti lebih dahulu apakah kesalahan tersebut berpengaruh terhadap rugi-laba
tahun lalu atau tidak. Bila kesalahan tidak berpengaruh terhadap rugi-laba tahun
lalu,maka koreksi bila dilakukan dengan cara seperti diuraikan di atas.
Laba per lembar saham dalm perusahaan yang memiliki struktur modal
yamg sederhana dapat dihitung dengan cara membagi laba bersih dengan jumlah
rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama tahun yang bersangkutan.
I. Dividen
Deviden Tunai
Deviden Saham
J. Pemecahan Saham
Laba Ditahan:
Disisihkan untuk perlunasan perusahaan Tidak D Rp 60.000.000,00
isisihkan Rp 90.000.000,00
Jumlah L aba D itahan Rp. 1 50.000.000,00
Sebagai contoh misalkan perseroan dalam contoh di atas telah berhasil
melaksanakan perluasan pabrik sebagaimana direncanakan dengan biaya Rp
55.000.000,00. Karena tujuan telah tercapai, maka penyisihan dapat diakhiri
dengan membuat jurnal sebagai berikut:
Laba Ditahan-Disisihkan untuk perluasan Rp 60.000.000,00
Laba D itahan Rp 6
0.000.000,00 (untuk mencatat pengembalian penyisihan ke Laba
Ditahan)
Disisihkan:
Kurangi :
Deviden tunai Rp 15.000.000,00
Disisihkan untuk
Perluasan
Lihat di atas Rp 10.000.000,00
Rp 25.000.000,00
Rp 90.000.000,00
Jumlah Laba Ditahan 31 Desember 1993 Rp140.000.000.00