A. Nama Pelatihan
Nama pelatihan yang diikuti penulis adalah Pendidikan dan
Pelatihan Teknis Administrasi Kejaksaan (TAK) yang
diselenggarakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan
Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Kepala Badan
Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan Republik Indonesia Nomor :
KEP-10/I/ltf/02/2021 meliputi 83 jam pelajaran. Diklat TAK yang
dilaksanakan Badan Diklat Kejaksaan RI Jl. Harsono RM No.6,
RW.7, Ragunan, Kec. Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta, ini dilaksanakan mulai tanggal 13 April 2021
sampai tanggal 21 April 2021.
89
5. Revolusi Mental 3 Endi Arofa, SH., MH.
6. Peraturan Urusan 3 Eka Kurnia Sukmasari, SH.,
Dalam Kejaksaan MH.
(PUDK)
7. Peraturan Baris 9 Pelatih Dari TNI AL
Berbaris (PBB)
II. KAJIAN
ADMINISTRASI
1. Tugas dan Fungsi serta 7 Yudi Triadi, SH., MH
Administrasi
Pembinaan, dan Tata
Persuratan Dinas
2. Tugas dan Fungsi serta 6 Adi Kusumo, SH., MH.
Administrasi Intelijen
3. Tugasdan Fungsi serta 6 Tasjrifin, SH., MH
Administrasi Perkara
Tindak Pidana Umum
4. Tugas dan Fungsi serta 6 Yadyn Palembangan, S.H.
Administrasi Perkara M.H.
Tindak Pidana Khusus
5. Tugas dan Fungsi serta 6 Dr Nana Mulyana, .SH.,MH.
Administrasi Perdata
dan TUN
6. Tugas dan Fungsi serta 6 Juwita Pasaribu, SH.,MH.
Administrasi
Pengawasan
III. KAJIAN WAWASAN
1. Ketentuan Tentang 3 Sesjamwas
Penyelenggaraan
Pengawasan
2. Organisasi dan Tata 3 Kristanto, S.H., M.Hum.
Laksana Kejaksaan R.I.
90
serta Reformasi
Birokrasi
3. Pembinaan Karier dan 3 Danang Suryowibowo, S.H.,
Kepegawaian LL.M.
4. Data Statistik Kriminal 3 Didik Farkhan Alisyahdi, S.H.,
dan Teknologi Informasi M.H.
IV. UJIAN 3 Penyelenggara
VI. EVALUASI 6 Kepala Pusat Diklat Teknis
KELULUSAN Fungsional, Kabid
Penyelenggara DTF,
Widyaiswara/ Pengajar dan
Penyelenggara
JUMLAH 83
91
3. Pengarahan Program
Materi yang diperoleh dari pendidikan pelatihan Pendidikan dan
Pelatihan Teknis Administrasi Kejaksaan (TAK) untuk Mata
pembelajaran Pengarahan Program adalah mengenai Progam dan
Kurikulum Diklat Teknis Administrasi kejaksaan yang akan
dilaksanakan dan dijalankan peserta selama pendidikan Diklat TAK
di Kampus A Badan Diklat Kejaksaan RI di Jakarta.
4. Integritas
Integritas adalah suatu konsep yang menunjuk konsistensi
antara tindakan dengan nilai dan prinsip. Artinya selaras antara
tindakan serta pikiran sehingga diharapkan dengan adanya materi
pembelajaran integritas diharapkan peserta diklat dapat membentuk
karakter yang berjiwa integritas yang tinggi dalam melakukan
pekerjaan dengan rasa penuh tanggung jawab.
5. Revolusi Mental
Revolusi Mental adalah adalah perubahan yang relative cepat
dalam cara berpikir untuk merespon, bertindak, dan bekerja.
8 Prinsip Revolusi Mental
1. Bukan proyek tapi gerakan sosial untuk menjadi lebih baik.
2. Ada tekad politik untuk menjamin kesugguhan pemerintah.
3. Harus bersifat lintas-sektoral.
4. Bersifat partisipatif (kolaborasi pemerintah, masyarakat sipil,
sektor privat dan akademisi)
5. Diawali dengan pemicu (value attack).
6. Desain program harus ramah pengguna, popular, menjadi
bagian dari gaya hidup, dan sistemik-holistik (berencana-
semesta).
7. Nilai-nilai yang dikembangkan bertujuan mengatur kehidupan
sosial (moralitas publik).
8. Dapat diukur dampaknya.
92
Diharapkan dengan adanya materi pembelajaran revolusi
mental peserta Diklat TAK menjadi PNS/ ASN yang memiliki pola
pikir maupun perilaku yang menggantikan pola orde lama yang
mengarah ke kinerja yang lambat dan kurang melayani masyarakat
dengan sepenuh hati serta pamrih.
93
8. Pengelolaan angkutan, dan
9. Penanganan Pelanggaran
KETERTIBAN
Jam kerja senin-kamis : 07.30 – 16.00; jumat: 07.30 – 16.30.
Apel kerja
Mengisi daftar hadir dan daftar pulang melalui mesin
elektronik/manual
Pegawai yang keluar kantor pada jam kerja harus memperoleh
ijin tertulis dari atasan.
Pegawai yang berhalangan dan/melakukan tugas keluar
kantor :DL,S,I,C,TAK.
Setiap pegawai yang akan bepergian keluar negeri untuk
keprluan pribadi wajib melaporkannya kepada Jaksa Agung,
medapatkan clearance dari JAMINTEL, memperoleh Surat Ijin
Perjalanan dari JAMBIN.
Keluar negeri untuk keperluan dinas /tugas belajar - harus
mendapatkan persetujuan tertulis dari Jaksa Agung.
94
Meninggalkan daerah hukumnya pada hari kerja wajib
mendapatkan ijin dari atasannya.
Melaksanakan tugas - wajib mengenakan pakaian dinas,
terdiri dari PDH, PDL, PDU(PDUBHBA, 17 Agustus, upacara
persemayaman: PDUK upacara ziarah TMP, serah terima
jabatan dan upacara lainnya).
Pakaian batik setiap hari jumat atau acara-acara tertentu.
Pakaian Sipil Harian (PSH) : eselon II keatas atau pangkat IV/c
keatas (kejagung); eselon III atau pangkat IV/b keatas (kejati &
kejari) senin wajib PDH.
Penggunaan tanda pengenal.
Penerimaan tamu, pengecualian tamu VIP/VVIP
KEAMANAN
Dibentuk Satuan Tugas Jaga personil, dokumen, sarpras,
disiplin pegawai.
Koordinator : Kabag Kamdal, Kabag TU, Asbin, Kasubagbin,
Kacabjari.
Penjagaan : Kantor kejaksaan, rumah jabatan JA, WAJA, Jaksa
Agung Muda, Kaban, Kajati.
Setiap pegawai dibebani tugas piket, kecuali eselon III keatas,
pangkat IV/a keatas, Kasubag Protokol dan pengamanan
pimpinan (ADC), pimpinan satker, ajudan, petugas sandi,
petugas kesehatan, telah berusia 50 tahun keatas, karena
kesehatannya.
KEPROTOKOLAN
Tugas : penyelenggaraan upacara, penerimaan tamu VIP/VVIP,
penyelengaraan rapat JA, mempersiapkan perjalanan dinas JA
dan WAJA, pengiriman undangan/kartu ucapan JA untuk
pejabat VIP/VVIP, menyusun daftar hari nasional dari semua
95
perwakilan negara asing, melakukan koordinasi dengan pihak
terkait.
Ajudan JA (III/c), WAJA (III/b), eselon I (III/b), Kajati (III/a).
96
PEMELIHARAAN DAN PENGGUNAAN PANJI ADHYAKSA
Panji Adhyaksa disimpan di Kejagung diruang kerja JA atau
ruang lain yang disediakan, diletakkan dalam lemari kaca
dalam keadaan terpasang pada togkat dan standarnya serta
harus terselubung.
Kebersihan 2 wira kamdal
Pemeliharaan diberi bahan anti serangga, melakukan
pemeriksaan bersama.
PENGELOLAAN ANGKUTAN
Pengunaan semua kendaraan dinas dan kendaraan lainnya
diatur oleh kabag Rumga, Asbin, Kasubagbin, kaur Pembinaan.
Pemeliharaan, pemanfaatan, dan pengadministrasian
kendaraan dilaksanakan oleh : kasubag angkutan, Kasubag
Umum&Kepegawaian, Kasubag Umum, Kasubagbin, Kaur
Pembinaan.
PENANGANAN PELANGGARAN
Provos mengadministrasikan pelanggaran dan melaporkannya
kepada kabag Kamdal.
Kabag Kamdal menyampaikan laporan kepada atasan
langsung pegawai.
Atasan langsung pegawai wajib melakukan pengawasan
melekat dengan menindak lanjuti laporan.
97
menjadikan PNS / ASN yang memiliki dedikasi tinggi serta memiliki
karakter dengan kualitas disiplin yang kuat terhadap instansi
Kejaksaan RI.
b. Kajian Administrasi
98
2. Tugas Pokok dan Fungsi serta Administrasi Intelijen
Secara umum intelejen telah banyak diketahui, namun kesan
tentang intelijen sangat beragam, tergantung kepada pengalaman,
pengetahuan dan pendidikan yang melatarbelakangi masing-masing.
Salah satu hal yang terpenting dalam pelaksanaan tugas dan fungsi
intelejen adalah menghasilkannya produk intelijen yang dilaksanakan
secara baku dalam Administrasi Intelijen sebagaimana diatur dalam
Peraturan Jaksa Agung Nomor 024/A/JA/08/2014. Berdasarkan hasil
evaluasi bidang intelijen yang dilaksanakan oleh Jaksa Agung Muda
Bidang Intelijen tahun 2016 bahwa pengelolaan Administrasi Intelijen
Kejaksaan RI “belum diselenggarakan secara optimal” teurtama
terhadap penyelengaraan intelijen kejaksaan di daerah”.
Intelijen mempunyai beberapa kemampuan, antara lain:
a. Pengumpulan dan Pengolahan Data
b. Analisis
c. Antisipasi Pemikiran secara dini
d. Deteksi dini, kemampuan menemukan atau mencari indikasi yang
akan terjadi
e. Melacak, kemampuan untuk melakukan penjejakan, melacak,
menelusuri melalui kegiatan penyelidikan baik secara terbuka
maupun tertutup
f. Proteksi, kemampuan melakukan proteksi melalui kegiatan
pengamanan
g. Jejaring, intelijen mempunyai kemampuan untuk menanamkan sel
melalui kegiatan penggalangan atau prakondisi
h. Perkiraan, estimasi atau ramalan yang akan dating
i. Kemampuan lain sesuai dengan tingkat intelijensa manusia.
99
a. Tindak Pidana sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-undang
Hukum Pidana (KUHP) dan semua perundang-undangan yang
mengubah dan menambah KUHP;
b. Tindak pidana umumlain yang diatur dalam peraturan perundang-
undangan lain di luar KUHP.
Pasal 267 Peraturan Jaksa Agung R.I. Nomor :
PER-006/A/JA/07/2017 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kejaksaan R.I, kedudukan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana
Umum adalah sebagai unsur pembantu pimpinan dalam
melaksanakan tugas dan wewenang Kejaksaan dalam bidang tindak
pidana umum dan bertanggung jawab kepada Jaksa Agung.
Pelaksanaan tugas dan wewenang Kejaksaan dalam bidang tindak
pidanan umum meliputi :
a) Pra Penuntutan
b) Pemeriksaan tambahan
c) Penuntutan
d) Upaya hukum
e) Pelaksanaan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap
f) Eksaminasi
g) Pengawasan terhadap pelaksanaan pidana bersyarat, pidana
pengawasan , pengawasan terhadap pelaksanaan keputusan
lepas bersyarat dan tindakan hukum lainnya.
Dalam melaksanakan tugas dan wewenang di bidang tindak
pidana umum, Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum
menyelenggarakan fungsi ( pasal 268 Peraturan Jaksa Agung RI
Nomor : PER-006/A/JA/07/2017) :
a) Perumusan kebijakan di bidang tindak pidana umum ;
b) Pelaksanaan penegakan hukum di bidang tindak pidana umum ;
c) Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang
tindak pidana umum ;
100
d) Pelaksaanaan hubungan kerja dengan instansi atau lembaga baik
di dalam negeri maupun di luar negeri
e) Pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan di bidang tindak pidana umum
f)Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Jaksa Agung.
Berdasarkan pasal 1 (ketentuan umum) Keputusan Jaksa Agung
RI nomor KEP-120/JA/12/1992 tanggal 31Desember 1992
disebutkan bahwa yang dimaksud dengan Administrasi Perkara
Tindak Pidana adalah bagian dari Administrasi umum Kejaksaan
yang meliputi segala administrasi yang mengelola perkara tindak
pidana umum dan perkara tindak pidana khusus mengenai
perkara, tahanan, barang sitaan, barang bukti, barang rampasan,
barang temuan dan hasil dinas, baik secara teknis yuridis maupun
yang hanya merupakan pencatatan proses penanganan
berbentuk Surat-Surat, register dan laporan sesuai dengan bentuk
dan kode yang ditentukan.
Yang dimaksud dengan surat-surat adalah segala bentuk dan
macam surat baik berupa surat menyurat, Surat perintah, Surat
Ketetapan dan Berita Acara yang diperlukan menurut ketentuan
KUHAP.
Yang dimaksud dengan register adalah buku daftar yang
memuat secara lengkap dan terinci mengenai perkara, benda
sitaan, barang bukti, barang rampasan, barang temuan dan hasil
dinas.
Yang dimaksud dengan laporan adalah penyampaian
informasi dan data secara berkala berupa :
1) Laporan bulanan
2) Laporan triwulan
3) Laporan tahunan, atau
4) Sewaktu-Waktu (insendentil)
Mengenai:
1) Perkara
101
2) Tahanan
3) Benda sitaan
4) Barang bukti/barang rampasan
5) Hasil dinas
102
b. Peraturan Jaksa Agung RI Nomor : 039/A/JA/10/2010 tentang
Tata Kelola Teknis dan Administrasi Penanganan Perkara Tindak
Pidana Khusus
c. Petunjuk teknis lainnya.
Administrasi Perkara Tindak Pidana adalah bagian dari
administrasi umum kejaksaanyang meliputi segala administrasi
yang mengelolaperkara tindak pidana umum dan perkara tindak
pidana khusus mengenai perkara tahanan, barang sitaan, barang
bukti, barang rampasan, barang temuan dan hasil dinas baik
secara teknis yuridis maupun yang hanya merupakan pencatatan
proses penanganan berbentuk surat-surat, register, dan laporan
sesuai dengan bentuk dank ode yang ditentukan.
Ruang Lingkup Adminstrasi Perkara Tindak Pidana Khusus :
1) Segi Perkara Tindak Pidana Khusus yakni :
a) Perkara Tindak Pidana Korupsi, tindak pidana perpajakan
dan perkara tindak pidana ekonomi (kepabeanan dan cukai)
b) Perkara pelanggaran HAM berat
c) Perkara Tindak Pidana Pencucian Uang
2) Segi Tahap Penanganan Perkara Tindak Pidana Khusus :
a) Perkara TPK dan TPPU dengan tindak pidana asal TPK
mulai dari tahap prapenyelidikan sampai dengan tahap
eksekusi
b) Perkara pelanggaran HAM berat mulai dari tahap
prapenyidikan sampai dengan tahap eksekusi
c) Perkara Tindak Pidana Korupsi, tindak pidana perpajakan
dan perkara tindak pidana ekonomi (kepabeanan dan cukai)
mulai dari tahap prapenuntutan sampai dengan tahap
eksekusi
3) Segi Daerah Hukum :
a) Kejaksaan Agung
b) Kejaksaan Tinggi
c) Kejaksaan Negeri
103
d) Cabang Kejaksaan Negeri
104
penuntutan serta kewenangan lain berdasawkan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Pelaksanaan kekuasaan negara
tersebut diselenggarakan oleh Kejaksaan Agung, Kejaksaan Tinggi,
dan Kejaksaan Negeri berlandaskan pada asas een en ondelbaar
(satu dan tak terpisahkan) dalam hal ini dibawah Jaksa Agung
Bidang Pengawasan berkedudukan sebagai unsur pembantu
pimpinan yang melaksanakan tugas di bidang pengawasan, unsur
pembantu pimpinan dalam melaksanakan tugas dan wewenang
kejaksaan di bidang pengawasan, yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian pelaksanaan pengawasan atas
kinerja dan keuangan intern kejaksaan, serta pelaksanaan
pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Jaksa Agung
sesuai dengan ketentuan peraturan perndang-undangan. Dalam
melaksanakan tugas dan wewenang tersebut, Jaksa Agung Muda
Bidang Pengawasan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan di bidang pengawasan intern kejaksaan
b. Pelaksanaan dan pengendalian pengawasan intern kejaksaan
terhadap kinerja dan keuangan melalu audit, review, evaluasi,
pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya.
c. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas
penugasan Jaksa Agung sesuai dengan ketentuan penugasan
Jaksa Agung sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
d. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang
pengawasan
e. Pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi/lembaga baik di
dalam negeri maupun di luar negeri.
f. Penyusunan laporan hasul pengawasan
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Jaksa Agung RI
105
c. Kajian Wawasan
106
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, dan Pasal 58
ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004.
107
peran pegawai ASN sebagai perencana, pelaksana dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan
nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang
profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik
korupsi, kolusi, nepotisme.
Jenjang karier pegawai Kejaksaan RI melalui:
a. Jabatan Struktural, yang pembinaan kariernya diberlakukan
ketentuan yang berlaku untuk jabatan struktural.
b. Jabatan Fungsional, yang pembinaan kariernya diberlakukan
ketentuan yang berlaku untuk jabatan fungsional.
Jabatan rangkap, yang pembinaan kariernya diberlakukan
ketentuan yang berlaku untuk jabatan rangkap.
d. Ujian
Pada tahap materi pembelajaran ini adalah peserta
melaksanakan ujian terhadap semua materi yang telah dipelajari
selama Diklat TAK, sehingga diharapkan peserta setidaknya dapat
memahami dan mengerti materi pembelajaran selama pendidikan
TAK ini sehingga dapat menjadi bekal saat ditempatkan di satuan
kerja masing-masing.
108
e. Evaluasi Kelulusan
109