Anda di halaman 1dari 16

TUGAS RUTIN

MATA KULIAH
TEKNOLOGIALAT BERAT

Skor Nilai :

SISTEM HIDROLIK MOTOR DIESEL

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 :

NAMA MAHASISWA

Diansyah 5202122001
Sartika Yulianti Pakpahan 5203122018
Imam Kana Putra 5201122009

DOSEN PENGAMPU Prof. Dr. SIMAN, M.Pd.


BUDI HARTO,S.Pd., M.T.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Bulan Oktober 2022


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas ke hadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
“Sistem Hidrolik ” ini tepat pada waktunya.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi bagi kami dan pembaca pada umumnya.

Medan, 6 Oktober 2022

Penyusun

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................1

A. Tujuan................................................................................................................................1

B. Manfaat ..............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................................................2
A. Sistem Pemasukan dan Pembuangan .....................................................................................2

B. Sistem Bahan Bakar Sesuai Unit ............................................................................................2

1. EXCAVATOR ...................................................................................................................2

2. BULLDOZER ....................................................................................................................5

3. DUMP TRUCK..................................................................................................................6
C. Komponen Sistem Hidrolik....................................................................................................10
D. Manfaat Sistem Hidrolik........................................................................................................10

BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 11


A. Kesimpulan ...................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
Secara umum, hydraulic system atau sistem hidrolik merupakan suatu komponen
penggerak yang mengacu pada fluida hidraulik. Fluida umumnya berupa liquid yakni oli.
Fluida terlebih dahulu diubah pada pompa hidrolik untuk menghasilkan tekanan pada
mesin hidrolik.

Secara sederhana, hydraulic system merupakan sebuah rangkaian komponen yang


bekerja dengan menggunakan fluida bersifat liquid (cair). Bahan cair inilah yang dapat
mengubah menjadi daya energi dalam menjalankan mesin. Oleh sebab itu dalam
kinerjanya hanya menggunakan poros maju dan mundur atau gerakan putaran satu arah.

Dengan kata lain, sistem hidrolik membutuhkan tenaga oli atau cairan fluida untuk
menggerakkan komponen mesin. Nah, oli yang digunakan harus memiliki standar terbaik
dan memiliki kandungan SAE tepat sesuai spesifikasi mesin. Hal ini bertujuan agar tenaga
yang dihasilkan dapat maksimal menggerakkan attachment atau part mesin.

Hydraulic system berarti mekanisme pemindahan tenaga menggunakan media zat


cair berupa fluida. Dalam sistem ini, diterapkan hukum Pascal yang mempunyai
istilah “Tekanan yang diberikan pada zat cair di ruang tertutup, maka akan diteruskan ke
segala arah”.

A. Tujuan
1. Mengetahui sistem sistem hidrolik.

2. Mengetahui sistem sistem hidrolik yang digunakan.

B. Manfaat
Manfaat dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan mengenai
teknologi alat berat serta bagi penulis sendiri adalah untuk pemenuhan salah satu tugas
mata kuliah teknologi alat berat.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Hidrolik Pada Alat Berat


Alat berat adalah mesin yang berukuran besar dan didesain untuk
melaksanakan fungsi konstruksi yang digunakan untuk pengerjaan tanah serta
memindahkan bahan bangunan. Alat berat biasanya digunakan pada
pertambangan, pembangunan kota, kehutanan dan lain lain dengan skala yang
besar. Kontruksi alat ini sangat lincah untuk penggalian dan pemindahan tanah pada
area yang sempit. Secara umum, hydraulic system atau sistem hidrolik merupakan
suatu komponen penggerak yang mengacu pada fluida hidraulik. Fluida umumnya
berupa liquid yakni oli. Bahan cair inilah yang dapat mengubah menjadi daya energi
dalam menjalankan mesin. Oleh sebab itu dalam kinerjanya hanya menggunakan poros
maju dan mundur atau gerakan putaran satu arah. Hal ini bertujuan agar tenaga yang
dihasilkan dapat maksimal menggerakkan attachment atau part mesin. Hydraulic
system berarti mekanisme pemindahan tenaga menggunakan media zat cair berupa
fluida.

B. Sistem Bahan Bakar Sesuai Unit

1. EXCAVATOR
Ekskavator atau mesin pengeruk adalah alat
berat yang terdiri dari batang, tongkat, keranjang
dan rumah rumah dalam sebuah wahana putar dan
digunakan untuk penggalian. Rumah rumah
diletakan di atas kereta bawah yang dilengkapi
Roda rantai atau Roda. Ekskavator kabel
menggunakan Winch dan Tali besi untuk bergerak.

Gambar 1.1. Excavator

2
Adapun spesifikasi dasar :

Gambar 1.2. Sistem Hidrolik Excavator

Sistem hidrolik dibutuhkan karena memiliki tenaga dorong atau tarik atau juga torsi
yang jauh lebih besar. Pada sistem pneumatik diuntungkan karena aktuator-aktuatornya
bergerak dengan cepat dan bersih tetapi tidak tahan panas, tetapi dengan menggunakan
sistem hidrolik diuntungkan karena gerakan aktuator-aktuatornya memiliki torsi yang jauh
lebih besar, lebih tahan panas, walaupun kurang steril.

Dengan melihat mengelompokkan penempatan komponen hidrolik seperti rangkaian di


atas, selanjutnya tinggal mengubah banyak silinder dan gerakkan aktuator yang akan
mengubah tipe dan banyak katup yang dapat mengatur aktuator-aktuator tersebut.

Gambar 1.3. Sistem Hidrolik Excavator

3
Mekanisme Kerja Excavator Hidrolik

Ada dua tipe tenaga penggerak pada hydraulic excavator, yaitu:

1. Engine type (diesel)

2. Battery type (motor listrik)

Secara umum, tenaga penggerak utama excavator hidrolik adalah mesin diesel yang
akan mengubah energi mekanik menjadi energi hidrolik melalui tekanan pompa, kemudian
didistribusikan ke silinder hidrolik untuk menghasilkan gerakan.

Adapun motor listrik berfungsi menghidupkan mesin dan menyuplai energi ke


komponen-komponen elektrik seperti dinamo, lampu, alat-alat ukur operator, dan
sebagainya.

Berikut ini mekanisme kerja sistem hidrolik pada excavator:

1. Mesin diesel memutar pompa, kemudian mengalirkan fluida dari tangki ke


dalam sistem dan kembali lagi ke tangki.

2. Pompa hidrolik akan mengubah energi mekanik menjadi energi hidrolik dalam
bentuk aliran dan tekanan.

3. Control valve akan mengalihkan energi hidrolik dengan cara mengendalikan


aliran fluida dan arahnya.

4. Fluida (cairan hidrolik) ini mengalir di dalam pipa / selang untuk meneruskan
tenaga / daya ke masing-masing komponen. Di sini berlaku Hukum Pascal:
“Dalam sebuah ruangan tertutup, tekanan yang bekerja pada fluida akan
merambat ke semua arah secara merata (sama besar)”. Besarnya tekanan dalam
fluida adalah gaya (F) dibagi luas bidang tekanan (A). Komponen-komponen
yang mendapat distribusi fluida dan pompa adalah bucket cylinder, arm
cylinder, boom cylinder, swing motor, dan travel motor.

5. Begitu mendapat fluida, bagian-bagian yang termasuk actuator ini mengubah


energi hidrolik menjadi energi mekanis dalam bentuk gerakan linear dan
putaran, untuk melakukan fungsi masing-masing.

4
2. BULLDOZER

Gambar 2.1. Sistem Hidrolik Excavator


Buldoser atau mesin penggusur adalah jenis peralatan konstruksi bertipe traktor
menggunakan track atau rantai serta dilengkapi dengan bilah yang terletak di depan.
Buldoser diaplikasikan untuk pekerjaan menggali, mendorong dan menarik material.
Secara garis besar, sistem hidrolik mempunyai komponen-komponen utama
sebagai berikut:
1. Tangki hidrolik (hydraulic
tank) adalah sebagai tempat
penampungan oli dari sistem.
Selain itu juga berfungsi
sebagai pendingin oli yang
kembali
2. Pompa hidrolik (hydraulic
pump) sebagai pemindah oli
dari tangki ke dalam sistem.
Dan bersama komponen lain
menimbulkan hydraulic
pressure (tenaga hidrolik) Gambar 2.2. Sistem Hidrolik Bulldozer
3. Control valve gunanya untuk mengarahkan jalannya oli ke tempat yang
diinginkan
4. Actuator (hydraulic cylinder) adalah sebagai perubah dari tenaga hidrolik
menjadi tenaga mekanik
5. Main relief valve gunanya untuk membatasi tekanan maksimum yang
diijinkan dalam hydraulic system, agar sistem sendiri tidak rusak
akibat over pressure.
6. Selain itu juga diperlukan filter untuk menyaring kotoran–kotoran
seperti gram-gram agar tidak ikut bersirkulasi kembali.

5
Dalam sebuah sistem hidrolik, terjadi perubahan tenaga dari tenaga hidrolis
menjadi tenaga mekanis. Sebelum dirubah menjadi tenaga mekanis, besarnya aliran, arah
aliran, dan besarnya tekanan di dalam sistem hidrolis harus diatur agar didapatkan tenaga
mekanis yang terkontrol arah gerakannya, kecepatan geraknya ataupun besar tenaganya.

3. DUMP TRUCK
Truk jungkit atau truk pembuang adalah
truk yang isinya dapat dikosongkan tanpa
penanganan. Truk pembuang biasa digunakan
untuk mengangkut barang semacam pasir, kerikil
atau tanah untuk keperluan konstruksi.

Gambar 3.1. Dump Truck

Prinsip kerja hidrolik


dump truck ini sebenarnya
memanfaatkan hukum
pascal yang berbunyi
"Tekanan yang diberikan
pada fluida dalam sebuah
wadah tertutup, maka

Gambar 3.2. Sistem Hidrolik Dump Truck


tekanannya akan diteruskan
sama besar dan merata kesemua arah". Prinsip ini jugalah yang digunakan pada dongkrak
botol untuk mengangkat sebagian bodi mobil ketika mengganti ban.

Jika dongkrak botol menggunakan tuas pengungkit yang dipompa naik turun untuk
menaikkan dongkrak, maka pada sistem hidrolik dump truck ini menggunakan putaran
mesin yang terhubung dengan PTO untuk digunakan memutar pompa hidrolik.

6
Gambar 3.3. Sistem Hidrolik Dump Truck

CARA KERJA HIDROLIK DUMP TRUCK

1. Posisi dumping (buang muatan) pada dump truck dilakukan saat mesin hidup. Tenaga
putar mesin disaluran melalui transmisi, lalu ke PTO kemudian menuju ke pompa
hidrolik.

2. Untuk menghubungkan putaran mesin dengan PTO, maka tuas PTO harus ditarik
terlebih dahulu dengan sebelumnya menekan pedal kopling guna memastikan putaran
mesin tidak memutar input shaft transmisi. Dengan cara ini, maka proses terhubungnya
gear PTO dengan idle gear transmisi tidak terganggu dan tidak menyentak.

7
3. Ketika tuas PTO di tarik, maka gear pada PTO dan idle gear transmisi akan terhubung.
Karena pedal kopling masih kita tekan, hal ini menyebabkan putaran mesin tidak
tersambung dan PTO dalam kondisi diam (tidak ikut berputar).

4. Setelah menyambung PTO dengan transmisi, maka kita perlu menutup katup pada
pompa hidrolik agar tekanan oli hidrolik bisa menekan piston dan mendorong bak
dump truck naik hingga terangkat. Caranya adalah dengan menarik tuas pompa hidrolik
yang ada dekat tuas PTO di dalam kabin. Putaran mesin dengan PTO sudah terhubung
dan katup pompa hidrolik sudah menutup. Untuk menaikan bak dump truck ke atas,
kita tinggal melepas pedal kopling perlahan agar PTO bisa memutar pompa hidrolik
dan memberikan tekanan oli hidrolik ke dalam silinder hidrolik.

5. Pada contoh diatas bisa terlihat bahwa putaran pompa akan menekan oli hidrolik
sehingga piston slinder terdorong keatas, prinsip ini juga digunakan pada hidrolik
dump truck.

6. Namun begitu, terkadang putaran idling mesin tidak cukup untuk mengangkat bak
dump truck yang berisi muatan. Oleh karenanya, dibutuhkan tambahan putaran dengan
cara menekan pedal gas agar tekanan oli yang dihasilkan pompa hidrolik bisa
meningkat dan sanggup untuk menaikan bak dump truck tersebut. Saat pedal gas di
tekan dan rpm mesin meningkat, maka putaran pada pompa hidrolik juga bertambah.
Akibatnya tekanan dalam silinder hidrolik juga terus bertambah dan mampu
mengangkat bak dump truck berisi muatan tadi.

7. Untuk mencegah terjadinya tekanan berlebih yang dapat merusak selang dan
sambungan antara pompa dengan silnder hidrolik, maka didalam silinder hidrolik
terdapat katup regulator yang berfungsi untuk membuang tekanan yang berlebih
kembali menuju ke tangki oli hidrolik.

8. Untuk menurunkan bak dump truck maka kita perlu membuat putaran mesin terputus
dengan PTO dengan cara mengembalikan tuas PTO ke posisi semula. Saat ini, posisi
dump tetap tertahan karena saluran oli hidrolik dalam silinder belum dibocorkan.

9. Untuk membocorkan tekanan oli dalam silinder hidrolik maka kita perlu
mengembalikan posisi tuas pompa hidrolik ke posisi awal secara perlahan. Saat tuas

8
mulai bergeser, katup akan membuka dan tekanan akan keluar sehingga bak dump
truck perlahan akan turun kembali.

10. Dengan begitu, proses dumping (buang muatan) bisa dilakukan dan sistem hidrolik
dump truck tetap aman serta terhindar dari kerusakan. Demikianlah cara kerja hidrolik
dampu truck ini bisa ombro sampaikan,

Gambar 3.4. Silinder Hidrolik

9
C. Komponen Sistem Hidrolik
Komponen utama dari sistem hidrolik adalah :
1. Unit Tenaga, berfungsi sebagai sumber tenaga dengan liquid/ minyak hidrolik
2. Unit Penggerak (Actuator), berfungsi untuk mengubah tenaga fluida menjadi tenaga
mekanik
3. Unit Pengatur, berfungsi sebagai pengatur gerak sistem hidrolik
D. Manfaat Sistem Hidrolik
Adalah sbb :
1. Ringan
2. Mudah dalam pemasangan
3. Sedikit perawatan
4. Sistem hidrolik hampir 100 % efisien, bukan berarti masalah menghadapi masalah
fluida.
5. Tenaga yang dihasilkan sistem hidrolik besar sehingga banyak diaplikasikan pada alat
berat seperti crane, kerek hidrolik dll.
6. Oli juga bersifat sebagai pelumas sehingga tingkat-tingkat kebocoran lebih jarang
dibandingkan dengan sistem pneumatik.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan paparan materi yang telah dijelaskan diatas, dapat disimpulkan bahwa :
Kata hidrolik berasal dan bahasa lnggris hydraulic yare berarti cairan atati minyak. Sistem
hidrolik adalah teknologi yang memenfaatkan zat cair, biasanya oli, untuk melakukan suatu
gerakan segaris atau putaran. Prinsip dan peralatan hidrolik memanfaatkan konsep tekanan,
yaitu tekanan yang diberikan pada salah satu silinder akan diteruskan ke silinder yang lain.,
sesuai dengan hukum Pascal. Komponen utama dari sistem hidrolik adalah unit tenaga, unit
penggerak dan unit pengatur. Untuk deskripsi masing-masing komponen yang ada pada alat
berat, misalnya: pada bulldozer, excavator, crane dll memiliki hampir seluruh komponen sama
sesuai dengan penjelasan makalah diatas. Manfaat sistem hidrolik ini pada alat berat dan
kehidupan sehari hari adalah ringan,mudah dalam pemasangan, sedikit perawatan, sistem
hidrolik hampir 100 % efisien, bukan berarti masalah menghadapi masalah fluida,tenaga yang
dihasilkan sistem hidrolik besar sehingga banyak diaplikasikan pada alat berat seperti crane,
kerek hidrolik dll.
Sistem hidrolik banyak memiliki keuntungan. Sebagai sumber kekuatan untuk banyak
variasi pengoperasian. Keuntungan sistem hidrolik antara lain:
1. Ringan
2. Mudah dalampemasangan
3. Sedikit perawatan
4. Sistem hidrolik hampir 100% efisien

Selain itu untuk perawatan sistem hidrolik pada alat berat adalah jumlah level oli hidrolik,
oli yang di gunakan sesuai stadard unit, dilakukan penggantian oli hidrolik dan filter secara
berkala sesuai omm, dilakukan PPM sistem hidrolik alat berat secara berkala untuk
mengetahui peforma.

B. Saran
Penulis mengetahui bahwa dalam penyelesaian Tugas Rutin (TR) yakni makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan karna keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang penulis miliki, oleh
karna itu penulis sangat mengharapkan rekomendasi, saran ataupun kritik yang sifatnya

11
membangun guna menyempurnakan tugas ini agar dalam pembuatan tugas yang sama
kedepannya jauh lebih baik. Terimakasih.

12
DAFTAR PUSTAKA

Arismunandar, W dan Kuichi Tsuda, 1983, Motor Diesel Putaran Tinggi, Paramudya
Paramita, Jakarta.

CATERPILLAR. (2022). CAT. Retrieved from CATERPILLAR:


https://www.caterpillar.com/

Karyanto E, 1986, Teknik Perbaikan, Penyetelan, Pemeliharaan, Trouble Shooting Motor


Diesel, Pedoman Ilmu Jaya, Jakarta.

Siswanto, B. T. (2008). Teknik Alat Berat . Jakarta: Diktorat Pembinaan Sekolah


Menengah Kejuruan.

Suharto, 1991, Manajemen Perawatan Mesin, Rimeka Cipta, Jakarta.


Sujanto, 1982, Pesawat kapal 1, Jakarta.
UTAMA, P. T. (2017, 1 1). TRAKINDO CAT. Retrieved from TRAKINDO:
https://www.trakindo.co.id/

V.L Maleev, M.E. Dr.A.M dan Priambodo B, 1986, Operasi dan Pemeliharaan Mesin
Diesel, Erlangga, Jakarta.

Yanmar Diesel, 1980. Buku Petunjuk Mesin Diesel Yanmar, PT. Yanmar Indonesia,
Jakarta.

http://eprints.ulm.ac.id/1134/1/Ringkasan_Buku_Teori_Dasar_Motor_Diesel.pdf

http://repository.iti.ac.id/bitstream/123456789/739/3/12.%20BAB%201%20State%20Of%
20The%20Art%20Revisi%20TA.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai