Tenaga medis
Tenaga paramedis
Tenaga laboratorium
Tenaga non medis
Teknisi
2. Sarana & prasarana yang harus ada di ICU
d. Alat komunikasi
e. Tempat cuci tangan dapat dibuka tutup dengan siku
dan tangan
f. Ruang dokter jaga
g. Ruang untuk perawat
h. Ruang tempat buang kotoran
i. Ruang tempat penyimpanan barang dan obat
j. Ruang tunggu keluarga pasien
k. Ruang pencuci alat
l. Dapur
m. Sumber air
n. Sumber listrik cadangan / generator, emergency lamp
o. Sumber O2 sentral O2
p. Suction sentral
q. Lemari linen, obat instrumen
r. Lemari pendingin 4 – 5 derajat C
s. Laboratorium kecil
t. Alat – alat :
• Ventilator
• ECG monitor / recording
• Defibrilator
• Infus set
• CVP set
• Infusion pump, syringe
pump
• Nebulizer
• Tensimeter biasa / elektrik
• Thermometer biasa /
elektrik
• Gantungan infus
• Papan resusitasi
• Matras anti dekubitus
u. Emergency Trolley yang berisi :
•Alat – alat intubasi
•Laryngoskop dengan bladenya
•OTT, NTT dari bermacam – macam ukuran
•Airway (mayo, guedel, nasopharyng) macam –
macam ukuran
•Xilocain spray dan jelly KY
•Magill forcep
•Spuit 10/20 cc untuk mengisi cuff
•Plester untuk fiksasi
•Ambu bag & face mask macam – macam ukuran
•Tracheostomy set
•Cricothyrotomy set
•Suction set
•Obat – obatan :
• Vasopressor • Kalmethason
• Adrenalin • Oradexon, dll
• Nor adrenalin • Antihistamin
• Ephedrin • Analgetika
• Lidocain 2 % • Morphine, pethidine,dll
• Meylon atau nabic • Anti coagulantia
• Calcium gluconas • Diuretika
• Sulfas atropin • Lasix, manitol dll
• Corticosteroid
• Cortison
• Dexamethason
•Antipiretika
•Xylomidon, dellamidon, dll
•Sedativa
•Valium, diazepam, luminal, dormicum, penthotal
•Muscle relaxant,
•Scolin, pavulon dll
•KCl, NaCl
•Heparin
•Cairan
•Plasma expander: expafusin, haemacell, dextran
•NaCl 0,9 %
•Ringer Lactat
•Dextrose 5 %, 10 %, 20 % dll
Indikasi Masuk dan Keluar ICU
Indikasi masuk ICU meliputi 3 Prioritas :
A. Prioritas 1
Penyakit / gangguan akut pada sistem organ vital yang
memerlukan tindakan terapi yang intensif dan agresif untuk
mengatasinya, yaitu:
a. Gangguan / gagal nafas akut
b. Gangguan / gagal sirkulasi
c. Gangguan / gagal susunan syaraf pusat
d. Gangguan / gagal ginjal
Contoh : edema paru, status konvulsivus, septik
shock
Indikasi Masuk dan Keluar ICU
B. Prioritas 2
Pemantauan / observasi intensif secara infasif atau non
infasif atas keadaan yang dapat menimbulkan
ancaman / gangguan terhadap sistem organ vital,
misalnya :
1. Observasi intensif pasca bedah ekstensif
2. Observasi intensif pasca henti jantung
3. Observasi intensif pasien pasca bedah jantung
C. Prioritas 3
Pasien yang dalam keadaan sakit kritis dan tidak stabil yang mempunyai
harapan kecil untuk disembuhkan atau manfaat yang didapat dari
tindakan – tindakan ICU kecil. Pasien ini hanya memerlukan terapi intensif
pada penyakit akutnya tetapi tidak dilakukan intubasi atau RKP.
KEADAAN INDIKASI MASUK ICU
Memerlukan inotropik
TD Sistole > 120mmHg, dg Oedem paru, HT enselopaty
Gagal Nafas , PaO2 <50 mmHg
Koma, apapun sebabnya
AMI
Aritmia Jantung yang mengancam jiwa
Trauma ganda
Pasca bedah Op Besar (Trepanasi,Open Hart, thorakotomy)
Pasien – pasien dibawah ini tidak
memerlukan perawatan di ICU :
Lingkungan ICU
1. Pintu ruang ICU (luar dan dalam) harus selalu dalam keadaan tertutup
2. Pemasangan alas lantai didepan pintu dalam ICU harus tetap terpasangdan
dalam kondisi basah dengan larutan desinfektan.
3. Pengaturan batas tegas antara daerah semi steril dan non steril
sesuaiprosedur.
4. Melakukan pembersihan rutin ruang ICU dan peralatan ICU sesuai
jadwalyang telah ditentukan
5. Melakukan sterilisasi ruangan (UV) setelah pembersihan ruangan
sesuaiprosedur.6.
6. Penanganan sampah pembuangan BAB dan BAK pasien sesuai
denganprosedur
Petugas ICU (dokter dan perawat) harus :
1. Petugas ICU harus memakai skort dan alas kaki
khusus ruang ICU.
2. Petugas harus mencuci tangan sebelum dan sesudah
melakukantindakan.
3. Pemakaian handscoen dalam melakukan tindakan
perawatanterhadap pasien.
4. Penggunaan softa-man bagi petugas setiap selesai kontak
denganpasien.
Untuk pengunjung pasien ICU / keluarga
pasien :
1. Spatel lidah
2. Pipa orofaring (Guedel) dan nasofaring berbagai
ukuran
3. Kateter hidung
4. Sungkup muka
5. Kanula binasal
6. Sungkup muka “rebreathing” dengan kantong
oksigen.
7. Sungkup muka “non-rebreathing” dengan kantong
oksigen
8. Alat sungkup dengan balon pompa untuk intubasi
trakea
9. Pipa endotrakea bermacam ukuran dengan stylet
10. Laringoskop
11. Spuit 20 cc
12. Xylocain jelli
13. Xylocain spray
14. Forcep Magill
15. Plester
16. Gunting
17. Jarum pungsi dan kanula lengkung untuk krikotirotomi
18. Kateter penghisap dan alat penghisap
19. Sumber oksigen
20. Humidifier
21. Flow meter
JALAN NAPAS DENGAN GUEDEL HUDSON
JALAN NAPAS DENGAN GUEDEL
BERGMAN
JALAN NAPAS DENGAN NASO-
PHARYNGEAL
Stopper
MASKER PELINDUNG
MASKER SAKU
KANULA HIDUNG
Katup
Regulator tekanan
Kembangkan dengan
10 ml udara
(dapat bertambah
pada ketinggian)
Indikasi masuk:
1. Pasien gagal organ potensi tinggi komplikasi dan tidak perlu
monitor dan alat bantu invasif
2. Pasien yang memerlukan perawatan dan pengawasan
perioperatif.
• Indikasi keluar :
1. Pasien stabil
2. Pasien kondisi memburuk perlu pindah ke ICU
Tidak masuk HCU
a.Tingkat kesadaran
b. Fungsi pernapasan dan sirkulasi
c. Oksigen
d. Keseimbangan cairan
ALUR PELAYANAN HIGH CARE UNIT ( HCU) DAN
INTENSIF CARE UNIT ( ICU)
Pasien Baru
Gawat
Tidak Ya
Poliklinik IGD
Kamar
Operasi
Kesimpulan