Disusun oleh
Zulfa Ukhti Sa’adah : 2186236013
Zahro Muna Lutfia : 2186236028
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Jenis-Jenis
Media Belajar Bahasa Arab bagi Anak Usia Dini” dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Arab. Selain
itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang pengertian metode
pembelajaran, jenis & klasifikasi media pembelajaran dan juga media media
pembelajaran Bahasa arab.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................ii
Daftar Isi......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan.......................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan.............................................................................................16
3.2 Saran.......................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
2.2 Media pembelajaran Bahasa Arab
7
demikian, anak didik lebih mudah mencerna bahan daripada tanpa bantuan
media.
Media pengajaran dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Ada
beberapa alasan, mengapa media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar
siswa. Alasan pertama berkenaan dengan manfaat media pengajaran dalam
proses belajar siswa antara lain: (a) Pengajaran akan lebih menarik perhatian
siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, (b) Bahan pengajaran
akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan
memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih balk, (c) Metode
mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui
penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak
kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran, (d)
Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
Contoh sederhana, guru akan mengajarkan kaifiyat memandikan janazah.
Ia menggunakan media seperti boneka, kain basahan, ember, air, dan timba.
Setelah guru memberikan penjelasan teknis, ia lalu menggunakan alat yang
tersedia dan siswa memperhatikan dengan sungguh-sungguh. Hal ini akan jauh
lebih menarik daripada hanya mendengar ceramah guru ntentang kaifiyat
tersebut. Dan siswa juga akan lebih termotivasi untuk belajar dan memudahkan
pemahan karena langsung berhadapan dengan media sesuai dengan materi.
Ada banyak media pembelajaran, mulai dari yang sangat sederhana hingga
yang kompleks dan rumit, mulai dari yang hanya menggunakan indera mata
hingga perpaduan lebih dari satu indera. Dari yang murah dan tidak
memerlukan listrik hingga yang mahal dan sangat tergantung pada perangkat
keras.
Dalam perkembangannya media mengikuti perkembangan teknologi.
Teknologi yang paling tuan yang dimanfaatkan dalam proses belajar adalah
percetakan yang bekerja atas dasar prinsip mekanis. Kemudian lahir teknologi
8
audio-visual yang menggabungkan penemuan mekanis dan elektronis untuk
tujuan pembelajaran. Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut, media
pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam empat jenis, yaitu:
1. media hasil teknologi cetak,
2. media hasil teknologi audio-visual,
3. media hasil teknologi berbasis komputer, dan
4. media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer.
Pengelompokan berbagai jenis media apabila dilihat dari segi
perkembangan teknologi oleh Seels dan Glasgow yang dikutip Arsyad
(2006:33) dibagi ke dalam dua kategari luas, yaitu pilihan media tradisional
dan pilihan media teknologi mutakhir.
1. Pilihan Media Tradisional
1. Visual diam yang diproyeksikan (proyeksi tak tembus pandang,
proyeksi overhead, slide, (filmstrips).
2. Visual yang tak diproyeksikan (gambar, poster, foto, charts, grafik,
diagram, pameran, papan info, papan bulu/flanel)
3. Audio (rekaman piringan hitam dan pita kaset)
4. Penyajian multimedia (slide plus suara, paduan gambar-suara, dan
multi image)
5. Visual dinamis yang diproyeksikan (film, televisi, video).
6. Cetak (buku teks, modul, teks terprogram, buku kerja, majalah
berkala, lembaran lepas atau hand-out).
7. Permainan (teka-teki, simulasi, permainan papan).
8. Realia (model, specimen/contoh, manipulatif (peta, globe, boneka)
2. Pilihan Media Teknologi Mutakhir
1. Media berbasis telekomunikasi (teleconference dan telelecture)
2. Media berbasis mikroprosesor ( pembelajaran berbantuan
komputer, permainan komputer, pembelajaran interaktif,
hypermedia, dan compact video disc).
Pengelompokan media yang banyak dianut oleh para pengelola pendidikan
adalah seperti yang disampaikan oleh Kemp dan Dayton (1985). Oleh mereka,
media dikelompokkan dalam delapan jenis, yaitu:
9
1. Media cetak,
2. Media pajang,
3. Overhead transparacies (OHT) dan Overhead Projector (OHP),
4. Rekaman audiotape,
5. Slide dan filmstrip,
6. Penyajian multi-image,
7. Rekaman video dan film,
Setiap media sudah pasti memiliki kelebihan dan keterbatasan dalam
penggunaannya. Seorang guru seharusnya dapat mengkaji kelebihan dan
keterbatasan itu, kemudian menjadikan kajiannya itu sebagai bahan
pertimbangan dalam memilih dan menggunakan media dalam proses
pembelajaran yang dilakukan di sekolah.
10
Prof. Ely dalam kuliahnya di Fakultas Pascasarjana IKIP Malang
tahun 1982 mengatakan bahwa pemilihan media seyugyanya tid k terlepas
dari konteknya bahwa media merupakan komponen dari sistem intruksional
secara keseluruhan, karena itu meskipun tujuan dan isinya sudah diketahui,
faktor-faktor lain seperti karakteristik siswa, strategi belajar mengajar,
organisasi kelompok belajar, alokasi waktu dan sumber, serta prosedur
penilainnya juga perlu dipertimbangkan.
11
proses pemilihan media itu. Pemilihan dan penggunaan suatu media
pembelajaran harus melibatkan tenagan yang mampu, terampil, dan
profesional untuk memanfaatkannya disetiap lembaga pendidikan. Biaya
yang dibutuhkan juga harus tersedia dan terjangkau oleh suatu lembaga
pendidikan yang bersangkutan.
Selanjutnya perlu diingat bahwa tidak ada satu mediapun yang sifatnya bisa
menjelaskan semua permasalahan atau materi pembelajaran secara tuntas.
12
atau pertimbangan-pertimbangan yang dapat digunakan guru dalam
melakukan seleksi terhadap media pembaelajaran yang akan digunakan.
1. Menyesuaikan Jenis Media dengan Materi Kurikulum
Sewaktu akan memilih jenis media yang akn dikembangkan atau
diadakan maka perlu yang diperrhatiakan adalah jenis materi pelajaran
yang mana yang terdapat di dalam kurkulum yang dinilai perlu ditunjang
oleh media pembelajaran. Kemudian, dilakukan telaah tentang jenis media
apa yang diniai tepat untuk menyajikan materi pelajaran yang dikehendaki
tersebut. Sebagai contoh misalnya, pelajaran Bahasa Arab, untuk
kemampuan berbahasa mendengarkan atau menyimak (maharah istima’),
media yang lebih tepat digunakan adalah media kaset audio. Sedangkan
untuk kemampuan menulis atau tata bahasa, maka media yang lebih tepat
digunakan adalah media cetak. Sedangkan untuk mengajarkan kepada
peserta didik tentang cara-cara menggunakan organs of spech untuk
menuturkan kata atau kalima (pronounciation), mak media video akan
lebih tepat digunakan.
13
Sebaliknya, pemilihan media pembelajaran sederhana(seperti misalnya
media kaset audio) untuk dirancang dan dikembangkan akan sangat
bermanfaat karena peralatan / fasilitas pemanfaatannya tersedia di sekolah
atau mudah diperoleh di masyarakat, selain itu sumber energi yang
diperlukan untuk mengoperasikan peralatan pemanfaatan media sederhana
juga cukup mudah yaitu hanya dengan menggunakan baterai kering. Dari
segi ekspertis atau keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan untuk
mengembangkan media sederhana seperti media kaset audio atau
transparasi misalnya tidaklah terlalu sulit untuk mendapatkannya. Tidaklah
juga terlalu sulit untuk mempelajari cara-cara perancangan dan
pengembangan media sederhana.
14
Aspek lain yang juga tidak kalah pentinnya untuk dipertimbangkan
dalam pengembangan atau pengadaan media pembelajaran adalah
kemudahan guru atau peserta didik memanfaatkannya. Tidak akan terlalu
bermanfaat apabila media pembelajaran dikembangkan sendiri atau yang
dikontrakkan pembuatannya ternyata tidak mudah dimanfaatkan, baik oleh
guru maupun oleh peserta didik. Media yang dikembangkan atau dibeli
tersebut hanya akan berfungsi sebagai pajangan di sekolah.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Metode pembelajaran adalah sebuah proses sistematis dan teratur yang
dilakukan oleh guru atau pendidik dalam menyampaikan materi kepada siswanya.
Pendapat lain juga mengatakan bahwa learning methods merupakan sebuah
strategi atau taktik dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas
yang diaplikasi tenaga pendidik agar tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan
bisa tercapai dengan baik.
3.2 Saran
Dengan Adanya Makalah ini Semoga bisa bermanfaat dan menambah
wawasan kita mengenai pembelajaran bahasa arab pada anak usia dini dan kita
dapat memahami serta dapat mengamalkan dalam kehidupan sehari hari.
16
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Mujib, Jusuf Mudzakkir., Ilmu Pendidikan islam, Jakarta: Kencana, 2008.
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2006), Cet.ke-3, h. 120
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru
Algesindo, 2002), Cet.ke-5, h. 2
17