Anda di halaman 1dari 121

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA

KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH

(Studi Pada Bank Umum Syariah, BNI Syariah, BRI Syariah,

Bank Panin Syariah Periode 2011 – 2014)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

ASMA KARIMAH

NIM. 1112085000021

PRODI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1437/2016
PENGART]H INTELLECTUAL CAPTTAL TERIIADAP KINERJA
KEUANcAI{ rERBANKAN syARrAIr isrupr pAr}A BAhrK riMr}M
SYARHH, BI\[I SYARIAHN BRT SYARIAII' BANK PAI\{IN SYARIAH
PERTODE 2811-2814)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Asma Karimah
nrIM. 1112085000021

Di BawahBimbingan

Pembimbing II
I
/!tln

ffilaryau'
Dr. Suhendra, S.Ae.. M.lU Av Maryani. SE.. M.Si
NIP. . t9711206 200312 1 001

JURUSAI\{ PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNTVERSITAS ISLAM NEGERI SYARItr' HIDAYATULLAH

JAKARTA
1437 H/2016 t}t
i
LEMBAR PENGESAHAN UJIA}I KOMPREHENSIT

Hari ini Kamis, 1l Februari 2016 telah dilakukan Idian Komprehensif atas
mahasiswa:

l. Nama Asma Karimah


2. NIM I I r2-085-0000-21
3. Jurusan Perbankan Syariah
4. Judul Skripsi Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja
Keuangan Perbankan Syariah (Studi pada Bank Umum
Syariah, BNI Syariah, BRI Syariah, Bank Panin Syariah
Periode 2011-2014)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan


yang bersangkutan selama proses lJjian Komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk
melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jalsrta.

Jakafia, Kamis I I Februari 2016

1. Drs. Ade Ananto Terminanto, MM


NIP : 19681 l2520l4ll 1002

2. Aini Masruroh, M.Si


Penguji II
LE,MBAR PE,NGE$AIIAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Kamis, 26 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa :

1. Nama Asma Karimah


2. NIM 1112085000021
3. Jurusan Perbankan Syariah
4. Judul Skripsi Pengaruh Intellectual Caprtal Terhadap Kinerja
Keuangan Perbankan Syariah (Studi Pada Bank
Umum Syariall BM Syariah, BRI Syariatu Bank
Panin Syariah Periode 20114014)

Setelah"mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang


bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mdrasiswa
tersebut di atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini dit€rima sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonorni dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

lakarla,

Adhitya Ginanjar, SE., M.Si


NrP. 197408 10201 r01 1001

Dr. Suhendra., SAg., MM


NrP. 1971 1 2fi62003t2t001
, /v,$qagL,

J. Hemmy Fauzan. SE., MM


NIP. 1976082220070n0l4

4. Dr. Suhendra., S.Ag., MM


NIP. 197r t20620ffi,2rc01 Pembimbing I

5. Ay Mmyani, SE,. M.Si

Pembimbing II

II
LEMBAR PER}TYATAAII KEASLIAN KARYA ILMIAII

Y?rng bertanda tangan di bawah ini:


Nama AsmaKarimah
NIM 1r12085000021
Fakultas Ekonomi danBisnis
Jurusan Perbankan Syariah

Dengan irli menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunokan ide orang lain tanpa mampu meugembaugkan


dan menpertanggungiawehkan
2,. Tidak melakukan plagiat terhadap naskoh karya orang laiu.
3. Tidak menggunakan karya oreng lain t*npa menyebutkan sumber
asli atau tanpa izin pemilik karya \
4. Tidak melakukan manipulasl dan pomalsuan datr
5. Mengcriakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungiawab atas
karya ini
Jil<a di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya" dan telah
melalui pe,rrbuktian yang dapat dipefianggung jawabkan, ternyata memrng
ditemukan bukti batrwa saya telatr melanggar pernyaraan di atas, maka saya siap
untrrk dikEnai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatrrllah Jakarta.

Demikian pernyataan ini sayabuat dengan sesungguhnya.

20 April2016

NrM. 1112085000021

iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)

Data Pribadi

Nama : Asma Karimah

Tempat & Tanggal Lahir : Tangerang, 1 Juni 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Inpres 4B RT. 002/09 No. 25 Larangan Utara,

Larangan, Kota Tangerang, Banten 15154

No. Telepon : 085883824590

E-mail : askrmh94@gmail.com

Pendidikan Formal

2000-2006 : MI Manbaul Khair

2006-2009 : SMPN 3 Tangerang

2009-2012 : MAN 10 Jakarta

2012- 2016 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta – S1 Perbankan

Syariah

Pendidikan Non Formal

2014-2015 : LBPP LIA

v
Pengalaman Organisasi

1. OSIS MAN 10 Jakarta, Divisi Apresiasi Seni dan Budaya 2010-2011

2. HMJ Perbankan Syariah, Kordinator Penelitian dan Pengembangan 2013-

2014

3. Youth Banten, Sekretaris 2016 - Present

Pengalaman Aktivitas

- Volunteer “Jakarta Mandiri Marathon” (Oktober 2014)

- Volunteer “Pengenalan Aplikasi Bango Unilever” (Desember 2014)

- Volunteer as a Event Registration in New Zealand Education Expo (Maret

2015)

- Volunteer “Ramadhan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation” (Juli 2015)

- Volunteer Unilever Bright Future (Oktober 2015)

- Volunteer Jurnalis WikiDPR (November – Januari 2016)

- Volunteer KomunitaID, Sebangsa.com (April 2016)

vi
ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze the effect of Intellectual Capital
on financial performance of Islamic Banking. The research samples are three
Islamic Commercial Banks. Those are BNI Syariah, BRI Syariah, and Bank Panin
Syariah in January 2011 to December 2014 period. Variable independents which
consist of three variables - VACA (Value Added Physical Capital), VAHU (Value
Added Human Capital), and STVA (Structural Capital Value Added) – are
measured by VAIC (Value Added Intellectual Capital). Whereas, variable
dependent is measured by financial performance using profitability of ROA
(Return on Asset) and ROE (Return on Equity). Multiple regression analysis is
used with SPSS 20.0 as data processing in this research. The result of this
research shows simultaneously that VAIC has a significant effect on ROA and
ROE. The research result also shows partially in BNI Syariah that VAHU and
STVA has a significant effect on ROA. This also occurs in Bank Panin Syariah
which shows that VAHU and STVA have a significant effect on ROA and VAHU
has a significant effect on ROE.

Keywords: VAIC (Value Added Intellectual Capital), ROA (Return on Asset),


and ROE (Return on Equity).

vii
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Intellectual Capital


terhadap kinerja keuangan Perbankan Syariah. Sampel pada penelitian ini adalah 3
Bank Umum Syariah, yaitu BNI Syariah, BRI Syariah, dan Bank Panin syariah,
periode triwulan Januari 2011 sampai dengan Desember 2014, pada penelitian ini
variabel independen diukur menggunakan VAIC (Value Added Intellectual
Capital) terdiri dari 3 variabel yaitu VACA (Value Added Physical Capital),
VAHU (Value Added Human Capital), STVA (Structural Capital Value Added),
sedangkan variabel dependen diukur dengan kinerja keuangan mengunakan
profitabilitas ROA (Return On Asset) dan ROE (Return On Equity). Penelitian ini
menggunakan analisis regresi berganda, dengan pengolahan data menggunakan
SPSS 20.0. Hasil penelitian secara simultan menunjukan bahwa VAIC
berpengaruh signifikan terhadap ROA dan ROE. Hasil penelitian juga
menunjukan bahwa secara parsial pada BNI Syariah menunjukan bahwa VAHU
dan STVA berpengaruh signifikan terhadap ROA, hal yang sama terjadi pada
Bank Panin Syariah menunjukkan bahwa VAHU dan STVA berpengaruh
signifikan terhadap ROA dan VAHU berpengaruh signifikan terhadap ROE,

Kata kunci: Value Added Intellectual Capital (VAIC), Return On Asset


(ROA), Return On Equity (ROE)

viii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Puji Syukur dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan kasih sayang-Nya yang tiada terkira kepada hambanya.
Shalawat dan salam tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Skripsi
ini bertujuan untuk memenuhi sebagai syarat mencapai gelar Sarjana Ekonomi
pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Skripsi ini memiliki judul “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap
Kinerja Keuangan Perbankan Syariah (Studi pada Bank Umum Syariah,
BNI Syariah, BRI Syariah, Bank Panin Syariah Periode 2011-2014)” Semoga
skripsi ini memberikan manfaat kepada semua pihak dan menambah wawasan
serta pengetahuan bagi pembaca.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :


1. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan FEB, Bapak Dr.
Amilin, SE., Ak., M.Si., CA., QIA., BKP selaku Wakil Dekan I Bid.
Akademik, Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid, S.Ag., M.H selaku Wakil
Dekan II Bid. Administrasi Umum dan Bapak Dr Desmadi Saharuddin,
M.A selaku Wakil Dekan III Bid. Kemahasiswaan yang telah memberikan
jalan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Adhitya Ginanjar, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Perbankan
Syariah dan Ibu Fitri Damayanti, SE., M.Si selaku Sekretaris Jurusan
Perbankan Syariah.
3. Bapak Dr. Suhendra, MM selaku dosen pembimbing I dan Ibu Ay
Maryani, SE, M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan
waktunya dengan penuh kesabaran untuk memberikan bimbingan dan
pengaruh dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, terima kasih atas curahan
ilmu yang Bapak dan Ibu berikan kepada kami.
5. Kedua Orang tua ku Bapak Wahyudi dan terutama untuk Ibunda ku
tercinta Ibu Yatmi yang telah memberikan dukungan baik doa dan
motivasi, serta adik ku Aisyah Karimah. Semoga Allah selalu memberikan
rahmat dan kasih sayangnya kepada kalian.
6. Sahabat sejak SMP Anggi Khairunnisa, Riana Ayu Lestari, Pangestu
Indarti, Mila Ramadhani. Dan teman tercinta di SMA, Chitra Nur Imaniar,
Amalia, Fita Megeta Sari, Intan Amaliah, Sri Budiharti, Nurul Fadillah,
Senja Ramadhany, Fiki Amalia, Utami Lestari yang telah banyak memberi
doa, bantuan, dan support kepada penulis.
7. Keluarga besar Youth Banten, yang senantiasa memberikan doa dan
keceriaan kepada penulis

ix
8. Sahabat Perjuangan Perbankan Syariah angkatan 2012, yaitu Garin Shasy
Novista, Hafizah Oktavia Habsari, Okto Arinda Putri, Fivi Fariha, Rara
Sekar Arum, Yanida Siti Hanifah, Diah Maya Sari, Melinda Sulistyorini
dan Enny Susilowati, Terima kasih atas bantuan, dukungan dan
kehangatannya selama ini.
9. Terimakasih kepada teman-teman Perbankan Syariah angkatan 2012 dan
adik-adik Perbankan Syariah yang tidak dapat disebutkan satu-persatu

Semoga Allah SWT dengan Ridho-Nya membalas segala kebaikan dengan


pahala yang berlipat ganda. Dalam menyusun skripsi ini, penulis telah berusaha
dengan semaksimal mungkin memberikan yang terbaik. Oleh karena itu,
penulis berharap adanya saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak
untuk menyempurnakan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat
bermanfaat dan semoga Allah SWT melimpahkan rahmatNya kepada kita.
Aamiin

Jakarta, 11 April 2016

Penulis

(Asma Karimah)

x
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................. i


LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................ iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................ iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... v
ABSTRACT ........................................................................................................ vii
ABSTRAK ......................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ................................................................................12
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................14
D. Manfaat Penelitian...................................................................................15
E. Sistematika Penulisan ..............................................................................16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Landasan Teori .......................................................................................17
1. Teori yang mendukung Intellectual Capital .....................................17
2. Intellectual Capital ............................................................................20
3. Kinerja Keuangan ..............................................................................27
4. Definisi Bank Syariah .......................................................................31
B. Review Studi Terdahulu .........................................................................34
C. Kerangka Pemikiran ...............................................................................37
D. Hipotesis..................................................................................................39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................41
B. Teknik Penentuan Sampel ......................................................................41

xi
C. Teknik Pengumpulan Data .....................................................................42
D. Teknik Analisis Data ..............................................................................43
E. Operasional Variabel Penelitian .............................................................49

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN


A. Gambaran Umum Sampel Penelitian ......................................................54
1. Deskripsi Objek Penelitian ................................................................54
1.1 BNI Syariah .................................................................................54
1.2 BRI Syariah .................................................................................55
1.3 Bank Panin Syariah .....................................................................57
B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian...........................................................58
1. Hasil Perhitungan ROA ....................................................................58
2. Hasil Perhitungan ROE .....................................................................60
3. Hasil Perhitungan VAIC ...................................................................61
C. Hasil Uji Statistik dan Hipotesis .............................................................64
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif .............................................................64
2. Uji Asumsi Klasik .............................................................................65
3. Uji Hipotesis .....................................................................................72
4. Uji Simultan ......................................................................................86

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................88
B. Implikasi ..................................................................................................90
C. Saran ........................................................................................................91

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................93


LAMPIRAN .......................................................................................................96

xii
DAFTAR TABEL

1.1. Perkembangan Jumlah Bank Syariah ........................................................ 1


1.2. Grafik Perkembangan Lembaga Perbankan Syariah ................................. 2
3.1. Operasional Variabel .................................................................................53
4.1. Perkembangan ROA Bank Umum Syariah ...............................................59
4.2. Perkembangan ROE Bank Umum Syariah ................................................63
4.3. Descriptive Statistik ...................................................................................65
4.4. Uji Multikoloniearitas ROA dan ROE ......................................................66
4.5. One Sample Kolmogrov – Smirnov Test ..................................................69
4.6. Ringkasan Hasil Uji Kolmogrov ...............................................................70
4.7. Hasil Uji Koefisien Determinasi ROA BNI Syariah .................................72
4.8. Hasil Uji t Statistik ROA BNI Syariah ......................................................73
4.9. Hasil Uji Koefisien Determinasi ROE BNI Syariah..................................75
4.10 Hasil Uji t Statistik ROE BNI Syariah ......................................................76
4.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi ROA BRI Syariah .................................77
4.12 Hasil Uji t Statistik ROA BRI Syariah ......................................................79
4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi ROE BRI Syariah ..................................80
4.14 Hasil Uji t Statistik ROE BRI Syariah .......................................................81
4.15 Hasil Uji Koefisien Determinasi ROA Bank Panin Syariah .....................82
4.16 Hasil Uji t Statistik ROA Bank Panin Syariah ..........................................83
4.17 Hasil Uji Koefisien Determinasi ROE Bank Panin Syariah ......................84
4.18 Hasil Uji t Statistik ROE Bank Panin Syariah ...........................................85
4.19 Hasil Uji Signifikansi Simultan ROA .......................................................86
4.20 Hasil Uji Signifikansi Simultan ROE ........................................................87

xiii
DAFTAR GAMBAR

2.1. Kerangka Pemikiran .....................................................................................37


4.1. Nilai VAIC Bank Syariah Tahun 2011-2014 ...............................................62
4.2. Grafik Heteroskedastisitas ROA ..................................................................67
4.3 Grafik Heteroskedastisitas ROE ...................................................................68

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

1. Data Variabel Penelitian .........................................................................96


2. Uji Statistik Deskriptif ............................................................................99
3. Uji Multikolinieritas ................................................................................99
4. Uji Heteroskedastisitas ............................................................................99
5. Uji Normalitas .........................................................................................100
6. Output Regresi BNI Syariah ...................................................................101
7. Output Regresi BRI Syariah....................................................................102
8. Output Regresi Bank Panin Syariah ........................................................104
9. Uji Signifikansi Simultan ........................................................................105

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan bank syariah di Indonesia selama satu tahun terakhir,

sampai dengan bulan Juni 2015 terdiri atas 12 Bank Umum Syariah, 22 unit

usaha syariah dan 161 BPR Syariah. Dari keseluruhan jumlah industri perbankan

yang ada total asset mencapai Rp. 273,494 triliun dengan pangsa pasar 4,61% .

Tabel 1.1

Perkembangan Jumlah Bank Syariah

Indikasi 1998 2003 2008 2013 2014 2015

BUS 1 2 5 11 12 12

UUS - 8 27 23 22 22

BPRS 76 84 131 163 163 161

Sumber: Statistik Perbankan Syariah BI

Perkembangan bank syariah sebagai sub sistem perbankan nasional

mempunyai potensi besar dalam meningkatkan fungsi Intermediasi dana

masyarakat atau potensi investasi yang ada pada masyarakat muslim Indonesia,

untuk disalurkan kedalam kegiatan-kegiatan produktif seperti pembiayaan

UMKM dan investasi lainnya sehingga pertumbuhan ekonomi sektor riil lebih

terwujud pada kesenjangan ekonomi masyarakat Indonesia.

1
Tabel 1.2

Grafik Perkembangan Lembaga Perbankan Syariah

(sumber: Statistik OJK Juli 2014)

Perbankan sebagai lembaga intermediasi memiliki posisi strategis dalam

perekonomian nasional. Dengan demikian upaya pengembangan perbankan

nasional termasuk perbankan syariah perlu dilakukan berkesinambungan untuk

meningkatkan kontribusinya terhadap pembangunan ekonomi

Dalam era manajemen bedasarkan pengetahuan sekarang ini pihak

manajemen tidak hanya melakukan usaha untuk memperoleh profit dalam

meningkatkan nilai perusahaannya, tetapi sampai kepada tanggung jawab sosial

dan lingkungan perusahaan tersebut. Karena keberlanjutan perusahaan hanya akan

terjamin apabila, perusahaan memperhatikan dimensi sosial dan lingkungan

hidup. Hal ini dikenal dengan apa yang disebut tanggung jawab perusahaan harus

berpijak pada triple bottom lines (Finansial, lingkungan dan sosial).

2
Perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut

perusahaan harus mampu menerapkan, memanfaatkan serta mengelola ilmu

pengetahuan (knowledge management) dan kemajuan dibidang teknologi sebagai

salah satu pijakan utama dalam pengembangan perusahaan (Suwatno dan Donni,

2011). Hingga saat ini hanya perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif

yang dapat bersaing dipasar global dalam era perkembangan perekonomian global

saat ini.

Para pelaku bisnis mulai merubah paradigma bahwa kemampuan bersaing

tidak hanya terletak pada kepemilikan asset berwujud, tetapi lebih pada asset tidak

berwujud seperti inovasi, sistem informasi, pengelolaan organisasi, budaya

organisasi dan sumber daya manusia yang dimilikinya. Saat ini banyak

perusahaan yang mengubah strategi bisnisnya, dari bisnis yang berdasarkan pada

tenaga kerja menuju bisnis berdasarkan pada pengetahuan (Intellectual Capital).

Pertumbuhan kehidupan bisnis yang sangat pesat di era globalisasi saat ini

termasuk juga dalam kehidupan bisnis islami, melahirkan kebutuhan SDM

berkualitas yang mendesak untuk dipenuhi. Adanya gap antara kebutuhan dengan

ketersediaan SDM yang ada, seringkali juga menimbulkan anggapan skeptik

dalam masyarakat, bahwa kehidupan bisnis Islami baru menyentuh nama

perusahaannya saja, tetapi belum menyentuh kepada para pelaku bisnisnya. Aspek

Sumber Daya Manusia pun menjadi salah satu faktor yang penting dalam upaya

peningkatan kinerja keuangan dalam sebuah perusahaan. Keberhasilan

menciptakan nilai dari suatu produk bukan terletak pada pabrik dan bangunan tapi

3
terletak pada pikiran manusia yang berada dibelakang penciptaan nilai dari produk

tersebut

Pada saat ini perbankan syariah masih kekurangan akan sumber daya

manusia yang memiliki kompetensi dalam bidang ekonomi islam atau perbankan

syariah secara khusus. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya karyawan bank syariah

yang tidak memiliki latar belakang pendidikan berbasis ekonomi syariah. Hal ini

menjadi salah satu faktor yang dapat menghambat pertumbuhan perbankan

syariah dan kalah bersaing dengan perbankan konvensional karena pengetahuan

karyawan akan ekonomi syariah masih sedikit. Perubahan kondisi ekonomi di

dunia, membuat pengetahuan berbasis Sumber Daya Manusia (Knowledge-based

resources) menjadi faktor utama dalam keberlangsungan kompetisi diantara

perusahaan saat ini. Intellectual Capital atau dalam Bahasa Indonesia biasa

disebut dengan modal intelektual merupakan komponen yang dimiliki oleh suatu

perusahaan dalam mengukur nilai sumber daya manusia didalamnya. Saat ini,

banyak perusahaan yang ada negara-negara maju didunia seperti Amerika,

Inggris, Australia dan Denmark telah menggunakan dan mengungkapkan

Intellectual Capital pada Laporan keuangan mereka

Dalam pokok-pokok hasil penelitian Bank Indonesia menyatakan bahwa

nasabah yang menggunakan jasa syariah, sebagian memiliki kecenderungan untuk

berhenti menjadi nasabah antara lain karena keraguan akan konsistensi penerapan

prinsip syariah. Kepatuhan dan kesesuain bank syariah terhadap prinsip syariah

sering dipertanyakan nasabah. Secara implisit hal tersebut menunjukkan bahwa

praktik perbankan syariah selama ini kurang memperhatikan prinsip-prinsip

4
syariah, salah satu penyebab reputasi dan kepercayaan masyarakat pada bank

syariah akan berdampak pada loyalitas masyarakat pengguna jasa bank syariah.

Peningkatan reputasi dan kepercayaan nasabah dapat digunakan sebagai indikator

keberhasilan perkembangan bank syariah dan sekaligus sebagai prediksi

keberhasilan bank syariah di masa yang akan datang dalam rangka meningkatkan

market share-nya.

Selain itu, entitas industri perbankan merupakan industri yang cukup

concern dalam pengembangan sumber daya berdasarkan pengetahuan, modal

seperti sumber daya alam, sumber daya keuangan, dan aktiva fisik lainnya

menjadi nomor dua dibandingkan dengan modal yang berdasarkan pengetahuan

dan inovasi teknologi. Ini disebabkan dengan menggunakan ilmu dan teknologi

kita dapat menggunakan modal lainnya secara efisien dan ekonomis yang pada

nantinya akan meningkatkan kinerja perusahaan.

Faezal Thaib (2013) dalam penelitiannya mengemukakan agar perusahaan

dapat bertahan, perusahaan harus dengan cepat mengubah strateginya dari bisnis

yang didasarkan pada tenaga kerja (labor- based business) menuju knowledge

based business (bisnis berdasarkan pengetahuan), sehingga karakteristik utama

perusahaannya menjadi perusahaan berbasis ilmu pengetahuan, salah satu

pendekatan yang digunakan dalam penilaian adalah pengukuran knowledge asset

(aset pengetahuan) tersebut adalah Intellectual Capital (selanjutnya disingkat IC)

yang telah menjadi fokus perhatian dalam bidang manajemen, Penelitian ini

menguji tiga elemen dari VAIC (VAHU, VACA, STVA) apakah berpengaruh

terhadap kinerja keuangan perusahaan. Data diperoleh dari 4 bank pemerintah

5
Indonesia yang sudah go public selama lima periode yaitu tahun 2007 – 2011.

Jumlah sampel yang di gunakan sebanyak 240 data laporan keuangan perbulan.

Temuan penelitian menunjukan value added human capital (VAHU) merupakan

indikator yang paling signifikan untuk menjelaskan konstruk keseluruhan VAIC,

dan kinerja keuangan perusahaan selama 5 tahun. Sementara value added physical

capital (VACA) hanya signifikan untuk tahun 2007-2009, sedangkan stuctural

capital value added (STVA) berpengaruh kecil pada keseluruhan tahun. Secara

simultan ketiga variable bebas VAIC menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

positif terhadap kinerja keuangan perusahaan Retrun on Asset (ROA), selama lima

tahun laporan keuangan pada empat bank pemerintah.

Berdasarkan Laporan Keuangan pada tahun 2011 BRI Syariah memiliki

nilai VAIC dalam kategori Bad Performers yaitu 1,44, sementara itu BNI

Syariah dan Bank Panin Syariah masuk dalam kategori good performers dengan

skor diatas 2,0. Perlu diketahui bahwa proses perhitungan besarnya VAIC

diperoleh dari hasil penjumlahan antara VACA, VAHU, dan STVA. Oleh sebab

itu, hasil pengujian ini juga pasti dipengaruhi oleh kontribusi dari masing-masing

komponen penyusun VAIC, jika dimungkinkan tidak adanya signifikansi

pengaruh dari VAIC tersebut disebabkan oleh adanya kebijakan dari masing-

masing bank kurang mendukung penciptaan VAIC, dalam hal ini kurang

optimalnya VAIC dapat dilihat dari hasil pengujian masing-masing komponen

VAIC yang akan dibahas selanjutnya dalam penelitian ini.

Tanda bahwa informasi akuntansi tidak dapat digunakan sebagai dasar

pengambilan keputusan adalah semakin meningkatnya perbedaan antara nilai

6
pasar dan nilai buku perusahaan. Para peneliti yakin bahwa ada nilai yang hilang

(hidden value) pada laporan keuangan sehingga menyebabkan gap antara nilai

buku dan nilai pasar perusahaan. Edvinsson dan Malone (1997) seperti dikutip

Chen et al. bahwa: the difference between a firm’s market value and book value as

the value of intellectual capital (IC). (Miing-Chin Chen, 2005) (Perbedaan antara

nilai pasar dan nilai buku merupakan nilai intelektual).

Ulum (2008) menyatakan bahwa di Indonesia penelitian yang secara

khusus menggunakan Value Added Intellectual Capital (VAIC) dengan kinerja

perusahaan juga masih jarang. Sektor perbankan dipilih karena menurut Firer dan

William (2003) industri perbankan adalah salah satu sektor yang paling intensif

IC-nya. Selain itu, dari aspek intelektual, secara keseluruhan karyawan di sektor

perbankan lebih homogeny dibandingkan dengan sektor ekonomi lainnya (Kubo

dan Saka dalam Ulum 2008).

Bank syariah yang berada ditengah era perkembangan teknologi informasi,

memicu tumbuhnya minat dalam Intellectual Capital, bank syariah menjadi

bagian dalam bisnis modern. Dimana Intellectual Capital akan menjadi aset yang

sangat bernilai bagi bank syariah. Namun demikian, masih sedikit penelitian di

Indonesia yang meneliti pengaruh Intellectual Capital terhadap Business

performance bank umum syariah (BUS). VAIC sebagai Proksi atas IC belum

banyak ditemukan. Penelitian yang menguji hubungan IC. Pandangan klasik

memberikan perhatian lebih pada asset karena peranannya dianggap lebih

dominan dalam menghasilkan keuntungan.

7
Semakin banyaknya jumlah bank syariah yang beroperasi di Indonesia,

baik dalam bentuk Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS)

dengan berbagai bentuk produk dan pelayanan yang diberikan dapat menimbulkan

permasalahan di masyarakat. Permasalahan yang paling penting adalah bagaimana

kualitas kinerja bank syariah yang ada. Bank syariah harus dapat memberi

manfaat yang optimal bagi masyarakat dan peran dan tanggung jawab bank

syariah selaku lembaga keuangan Islam tidak hanya terbatas pada kebutuhan

keuangan dari berbagai pihak, tetapi yang paling penting adalah kepastian seluruh

kegiatan yang dijalankan oleh bank syariah sesuai dengan prinsip syariah

(Hameed et al.,2004). Dalam penelitian yang dilakukan Chen et al. (2005) dengan

menggunakan data dari perusahaan listing di Taiwan, dibuktikan bahwa

intellectual capital berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan, dan dapat

digunakan sebagai indikator kinerja keuangan masa depan. Sedangkan penelitian

yang dilakukan oleh Ulum (2008) menguji pengaruh intellectual capital terhadap

kinerja keuangan perusahaan perbankan dan juga menguji pengaruh rata-rata

pertumbuhan IC (Rate Of Growth Of Intellectual Capital-ROGIC) terhadap

kinerja keuangan perusahaan di masa depan. Sebanding dengan hasil penelitian

Chen et al. (2005), hasil penelitian oleh Ulum (2008) tersebut membuktikan

bahwa intellectual capital berpengaruh terhadap kinerja perusahaan perbankan

maupun kinerja di masa datang. Hasil yang berbeda ditunjukkan oleh penelitian

Firer dan Williams (2003) yang mencoba meneliti topik yang serupa dengan

menggunakan data dari 75 perusahaan perdagangan publik di Afrika Selatan.

Penemuan mereka tidak dapat menemukan hubungan yang kuat antara IC dengan

8
profitabilitas perusahaan. Selain itu, Syed Najibullah (2005) melakukan penelitian

mengenai hubungan antara Intellectual Capital dengan kinerja keuangan

perusahaan pada perusahaan perbankan yang listing di Dhaka Stock Exchange-

Bangladesh. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan

yang kuat antara IC dengan kinerja perusahaan dan market value perusahaan.

Sampai saat ini intellectual capital masih belum dikenal secara luas.

Perbankan Indonesia cenderung menggunakan conventional based dalam

membangun bisnisnya, sehingga produk yang dihasilkannya masih miskin

kandungan teknologi (Abidin, 2000). Selain itu Roots (1997) juga

mengungkapkan bahwa banyaknya perusahaan yang memiliki aktiva berwujud

yang tidak signifikan dalam laporan keuangan namun penghargaan pasar atas

perusahaan-perusahaan tersebut sangat tinggi. Sehingga memang market value

perusahaan yang terbentuk, berasal dari sumbangsih konsep model intelektual

yang mana dapat meningkatkan nilai perusahaan tersebut.

Sebagai bagian dari “new economy”, yang secara prinsip didorong oleh

perkembangan teknologi informasi dan ilmu pengetahuan, yang telah memicu

tumbuhnya minat dalam intellectual capital, bank syariah tentunya juga tidak

terlepas dari hal ini.

Di Indonesia, fenomena IC mulai berkembang terutama setelah munculnya

PSAK No. 19 (revisi 2000) tentang aktiva tidak berwujud. Meskipun tidak

dinyatakan secara eksplisit sebagai IC, namun lebih kurang IC telah mendapat

perhatian. Menurut PSAK No. 19, aktiva tidak berwujud adalah aktiva non-

moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki
9
untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa,

disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan adminstratif. (Ihyaul Ulum

dkk, 2012)

Kesulitan dalam pengukuran IC menyebabkan keberadaanya dalam

perusahaan sulit untuk diketahui dan pengukuran yang tetap terhadap IC belum

dapat ditetapkan. Pada umumnya IC dikelompokkan menjadi tiga komponen,

yaitu Human Capital, Structural Capital dan Relational Capital. Human Capital

meliputi pengetahuan, keahlian, kompetensi dan motivasi yang dimiliki

karyawan.Structural capital mencakup budaya perusahaan, computer software,

dan teknologi informasi. Sedangkan Relational Capital meliputi loyalitas

konsumen, pelayanan jasa terhadap konsumen, dan hubungan baik dengan

pemasok (Pramelasari, 2010).

Dengan demikian VAIC dapat dinilai memenuhi kebutuhan dasar

kontemporer dari sistem pengukuran yang menunjukkan nilai sebenarnya dan

kinerja suatu perusahaan. Penciptaan value added pada perusahaan dapat

memprediksi kemampuan perusahaan dimasa yang akan datang. Hal ini sangat

berguna bagi stakeholder yang berada didalam value creation process (pemberi

kerja, karyawan, manajemen, investor pemegang saham, dan mitra bisnis) dan

dapat diterapkan pada semua aktivitas bisnis.

Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui bahwa terdapat beberapa aspek

yang membantu bank untuk berkembang dan mampu untuk menjadi penggerak

ekonomi nasional, salah satunya adalah Intelectual capital. Oleh karena itu

10
peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul. “PENGARUH

INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN

PERBANKAN SYARIAH (Studi Pada Bank Umum Syariah, BNI Syariah,

BRI Syariah, Bank Panin Syariah)”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka diperlukan identifikasi

masalah yang mungkin muncul pada objek yang akan diteliti, yaitu bagaimana

pengaruh IC terhadap kinerja keuangan Perbankan Syariah studi pada BNI

Syariah, BRI Syariah, Bank Panin Syariah.

11
1. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan peneliti akan

membatasi permasalahan yang akan diteliti pada Pengaruh Intellectual

Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah pada:

a. Periode Laporan keuangan Bank Umum Syariah yang digunakan

dalan penelitian ini yaitu:

1) BNI Syariah Periode Kuartal I tahun 2011 sampai Kuartal III

tahun 2014

2) BRI Syariah Periode Kuartal I tahun 2011 sampai Kuartal III

tahun 2014

3) Bank Panin Syariah Periode Kuartal I tahun 2011 sampai

Kuartal III tahun 2014

b. Menghitung Intellectual Capital dengan menggunakan metode VAIC

yaitu VACA, VAHU, dan STVA

c. Kinerja Bank Syariah diukur dengan ROA dan ROE sebagai Proksi

dari Profitabilitas

12
1.2. Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah komponen Intellectual capital VACA (Value Added Capital

Employed) mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan BNI

Syariah, BRI Syariah, Bank Panin Syariah?

2. Apakah komponen Intellectual capital VAHU (Value Added Human

Capital) mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan BNI

Syariah, BRI Syariah, Bank Panin Syariah?

3. Apakah komponen Intellectual capital STVA (Structural Capital

Value Added)) mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan BNI

Syariah, BRI Syariah, Bank Panin Syariah?

4. Apakah VAIC (Value Added Intellectual Capital) mempunyai

perngaruh terhadap kinerja keuangan (ROA dan ROE) BNI Syariah,

BRI Syariah, Bank Panin Syariah?

13
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari permasalahan diatas adalah:

1. Menganalisis pengaruh komponen Intellectual capital VACA

(Value Added Capital Employed) terhadap kinerja keuangan BNI

Syariah, BRI Syariah, Bank Panin Syariah.

2. Menganalisis pengaruh komponen Intellectual capital VAHU

(Value Added Human Capital) terhadap kinerja keuangan BNI

Syariah, BRI Syariah, Bank Panin Syariah.

3. Menganalisis pengaruh komponen Intellectual capital STVA

(Structural Capital Value Added)) terhadap kinerja keuangan BNI

Syariah, BRI Syariah, Bank Panin Syariah.

4. Mengukur seberapa besar VAIC (Value Added Intellectual Capital)

mempunyai perngaruh terhadap kinerja keuangan BNI Syariah,

BRI Syariah, Bank Panin Syariah.

14
2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

a. Manfaat Teoritis

1) Bagi penulis

Sebagai studi awal dan penambah wawasan mengenai

intellectual capital (IC) dan komponen-komponennya pada

perbankan syariah serta pengaruhnya terhadap kinerja keuangan.

2) Bagi Akademisi

Memberikan pemahaman bagi para akademisi untuk

melakukan kajian mendalam tentang intellectual capital (IC) pada

perusahaan dan menambah wawasan keilmuan bagi para

mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah khususnya mahasiswa

Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

b. Manfaat Praktis

Manfaat bagi Perbankan Syariah, dapat dijadikan sebagai

bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan dalam

perencanaan intellectual capital (IC) yang berbasis pengetahuan

serta memberi keunggulan kompetitif jangka panjang.

15
D. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dijelaskan latar belakang, identifikasi masalah,

batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini merupakan kajian kepustakaan yg menjadi dasar

pemikiran dalam penelitian ini, tinjauan studi terdahulu, dan

sistematika penulisan Secara rinci bab ini menjelaskan tentang

pengertian laporan keuangan, pengertian bank syariah, pengertian

sumber daya dan pengertian Intellectual Capital.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini menguraikan tentang metode penelitian, yang terdiri

dari ruang lingkup penelitian, metode pengumpulan data, metode

analisis, dan penjelasan mengenai operasional variabel.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dijelaskan tentang analisis dan pembahasan dari

data yang telah diolah, yang berisi data penelitian mengenai

Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan

Perbankan Syariah Periode 2011-2014

BAB V PENUTUP

Bab ini memuat kesimpulan yang merupakan jawaban dari

rumusan permasalahan yang telah dibahas sebelumnya dan saran.

16
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Teori-Teori Yang Mendukung Intellectual Capital

1.1. Resource-Based View Theory

Resoource-based theory yang dipelopori oleh penrose yang mengekemukakan

bahwa sumber data perusahaan adalah heterogen, tidak homogen, jasa produktif

yang tersedia berasal dari sumber daya yang memberikan karakter-karakter unik

bagi tiap-tiap perusahaan. suatu pemikiran yang berkembang dalam teori

manajemen strategis dan keunggulan kompetitif perusahaan yang meyakini bahwa

perusahaan akan mencapai keunggulan apabila memiliki sumber daya yang

unggul. (Faezal Thaib, 2013). Berdasarkan resourced-based view of the firm,

sumber daya perusahaan merupakan pemicu dibalik keunggulan bersaing dan

kinerja. Berbeda dengan pandangan sebelumnya yang lebih banyak memberikan

penekanan dan peran strategis asset fisik berwujud, resourced-based view or the

firm, melihat bahwa kinerja unggul perusahaan hanya mungkin dicapai dengan

mengakuisisi, memperoleh, menguasai, dan menggunakan asset-aset srategis yang

vital bagi keunggulan bersaing dan kuat pengaruhnya bagi kinerja keuangan.

Asset-asset tersebut meliputi baik asset berwujud maupun asset tidak berwujud.

Menurut Belkoui (2013) konsepsi Resource-based view of the firm telah banyak

diterima dalam disiplin ilmu dan literatur akuntansi, manajemen, ekonomi dan

manajemen strategis.

17
Menurut Nothnagel yang dikutip oleh ulum (2013), ada dua asumsi yang

melekat pada RBT, yaitu resource heterogenety dan resource immobility.

Resource heterogeneity (juga disebut resource diversuity) menyinggungg apakah

sebuah perusahaan memiliki sumber daya atau kapabilitas yang juga dimiliki oleh

perusahaan lain yang menjadi kompetitornya, sehingga sumberdaya tersebut

dianggap tidak dapat menjadi suatu keunggulan bersaing. (Ulum, 2009)

Sedangkan resource immobility menunjuk pada suatu sumber daya yang sulit

didapat oleh Kompetitor karena sulit untuk mendapatkan atau jika menggunakan

sumber daya tersebut biayanya sangat mahal.

1.2.Stakeholder Theory

Penelitian ini didasarkan pada stakeholder theory, dimana teori ini lebih

menitik beratkan pada posisi para stakeholder yang dipandang lebih memiliki

pengaruh. Kelompok inilah yang menjadi pertimbangan utama bagi suatu

perusahaan untuk mengungkapkan atau tidak mengungkapkan suatu informasi

dalam laporan keuangan. Kelompok-kelompok stakeholder disini bukan hanya

mencakup pelaku usaha dan pemegang saham perusahaan, tetapi juga para

pekerja/buruh/karyawan, pelanggan, pemasok, kreditor, pemerintah, masyarakat,

dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. Satu kesepakatan

umum dalam teori stakeholder dimana laba akuntansi hanyalah merupakan ukuran

return bagi pemegang saham (shareholder), sementara value added adalah ukuran

yang lebih akurat yang diciptakan stakeholder dan kemudian disalurkan kepada

stakeholder yang sama (Meek dan Gray, 1988 dalam Ulum, Ghozali dan Chariri

2008).

18
Stewart. Menurut Klein dan Prusak “ … we can define intellectual capital

operationally as intellectual material that has been formalized, captured, and

leveraged to produce a higher valued asset” (Stewart 1994). Bontis et al. (2000)

menyatakan bahwa secara umum, para peneliti mengidentifikasi tiga elemen

utama yang membangun Intellectual Capital (IC), yaitu: Human Capital (HC),

Structural capital (SC), dan Customer capital (CC). Lebih lanjut lagi Bontis

menyatakan secara sederhana bahwa human capital mencerminkan kemampuan

intelektual yang dimiliki oleh setiap individu dalam suatu organisasi yang

direpresentasikan oleh karyawannya. Human capital merupakan kombinasi dari

genetic inheritance; education; experience, dan attitude tentang kehidupan dan

bisnis (Ulum, Ghozali dan Chariri, 2008). Brinker (2000) memberikan beberapa

karakteristik dasar yang dapat diukur dari modal ini, yaitu program pelatihan,

pengalaman, kompetensi, kepercayaan, program pembelajaran, potensi individual

dan personal serta proses recruitment dan mentoring.

Tujuan utama dari teori stakeholder adalah untuk membantu manajer

korporasi mengerti lingkungan stakeholder mereka dan melakukan pengelolaan

dengan lebih efektif di antara keberadaan hubungan-hubungan di lingkungan

perusahaan mereka. Namun demikian, tujuan yang lebih luas dari teori

stakeholder adalah untuk menolong manajer korporasi dalam meningkatkan nilai

dari dampak aktifitas-aktifitas mereka, dan meminimalkan kerugian-kerugian bagi

stakeholder. Pada kenyataannya, inti keseluruhan teori stakeholder terletak pada

apa yang akan terjadi ketika korporasi dan stakeholder menjalankan hubungan

mereka (Ulum, 2007).

19
2. Intellectual Capital

Modal intelektual bisa juga disebut sebagai intellectual property,

intellectual asset, dan knowledge asset. Namun sebenarnya ketiga istilah tesebut

memiliki konsep yang berbeda. Modal intelektual dianggap sebagai pengetahuan

dengan nilai yang potensial. Ketika pengetahuan tersebut telah ditegaskan dengan

adanya kepemilikan, maka pengetahuan tersebut menjadi intellectual property

yang memiliki nilai yang dapat diukur tergantung penggunaannya. Pengetahuan

yang memiliki nilai yang dapat diukur tergantung penggunaannya yang spesifik

untuk tujuan tertentu menjadi asset intelektual bagi pemiliknya. Modal intelektual

menunjukkan pengetahuan yang ditransformasikan menjadi sesuatu yang bernilai

bagi perusahaan, sedangkan asset intelektual atau knowledge asset merupakan

pertukaran bentuk bagi transformasi pengetahuan tersebut. (Wijaya, 2013)

Banyak organisasi dan pakar dunia telah berusaha menguraikan definisi

mengenai intellectual capital diantaranya adalah Bontis et al. (2000), Choong

(2008) dan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

Definisi Intellectual capital yang ditemukan dalam beberapa literatur cukup

kompleks dan beragam. Secara umum, modal intelektual adalah ilmu pengetahuan

atau daya pikir, yang dimliki oleh perusahaan, tidak memiliki bentuk fisik (tidak

berwujud), dan dengan adanya modal intelektual tersebut, perusahaan akan

mendapatkan tambahan keuntungan atau kemapanan proses usaha serta

memberikan perusahaan suatu nilai lebih dibanding dengan kompetitor atau

perusahaan lain (Ellanyndra, 2011).

20
Ada beberapa definisi mengenai model intelektual (intellectual capital)

diantaranya:

a. Menurut Brooking seperti yang dikutip oleh Astuti dan sabeni,

mendefinisikan Intellectual capital sebagai berikut:

“intellectual capital is term given the combined intagibel assets of market,

intellectual property, human centred and infrastructure – which enable the

company to function”. (Sabeni & Astuti, 2005)

b. Menurut Sawarjuwono dan kadir, mendefinisikan intellectual capital

sebagai berikut:

“jumlah dari apa yang dihasilkan oleh tiga elemen utama organisasi

(human capital, structural capital, customer capital) yang berkaitan

dengan pengetahuan dan teknologi yang dapat memberikan nilai lebih bagi

perusahaan berupa keunggulan bersaing organisasi”. (Tjiptohadi &

prihatin, 2003)

Ada sedikit ketidakjelasan dalam membedakan antara IC, aset tidak

berwujud (intangible assets), dan kekayaan intelektual (intellectual property).

Aset tidak berwujud disisi lain hanya ditujukan pada standar keuangan yang

mengakui aset untuk dimasukkan ke dalam neraca (Ting dan Lean, 2009).

Kekayaan itelektual dapat didefinisikan sebagai aset tidak berwujud, seperti hak

paten, merek dagang dan hak cipta, yang dapat dimasukkan dalam laporan

keuangan. Mengukur kekayaan intelektual adalah penting karena sebuah

organisasi mengetahui apa yang dimiliki tetapi tidak mengetahui proses yang

diperlukan untuk mencapainya. IC dapat dikatakan sebagai hasil dari proses

21
transformasi ilmu pengetahuan atau ilmu pengetahuan yang bertransformasi

menjadi kekayaan intelektual (Ting dan Lean, 2009).

Salah satu definisi IC adalah yang ditawarkan oleh Organisation for

economic Cooperation and Development (OECD) yang menjelaskan IC sebagai

nilai ekonomi dari dua kategori asset tak berwujud: (1) organizational (structural)

capital dan (2) human capital. (Ulum, 2009)

2.1.IB-VAIC (Islamic Banking Value Added Intellectual Coefficient)

Value added intellectual coefficient (VAIC) dikembangkan oleh Pulic

(1998) didesain sebagai metode untuk menyajikan informasi tentang value

creation efficiency dari asset berwujud (tangible asset) dan asset tidak berwujud

(intangible asset) yang dimiliki perusahaan. VAIC merupakan instrumen untuk

mengukur kinerja intellectual capital perusahaan, dan metode ini memiliki

keunggulan karena data yang dibutuhkan relatif mudah diperoleh dari berbagai

sumber dan jenis perusahaan. Data yang dibutuhkan untuk menghitung berbagai

rasio tersebut adalah angka-angka keuangan yang standar yang umumnya tersedia

dari laporan keuangan perusahaan (Ulum, 2007).

Kemampuan perusahaan untuk menciptakan value added adalah hal

pertama yang diukur dalam model ini. Value added merupakan indikator yang

paling objektif untuk menilai keberhasilan bisnis dan menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam menciptakan nilai (value creation). Value added dihitung

sebagai selisih antara output dan input (Pulic dalam Ulum,2007).

22
Dalam penelitiannya, Ulum (2013) memformulasikan model penilain

kinerja IC untuk perbankan syariah yang dinamakan IB-VAIC (Islamic Banking

Value Added Intelectual Coefficient) yang mana merupakan modifikasi dari model

yang telah ada yaitu VAIC, didesain untuk mengukur kinerja IC perusahaan-

perusahaan dengan jenis transaksi yang umum sementara perbankan syariah

memliki jenis transaksinya sendiri yang relatif berbeda dari perbankan

umum/konvensional. Ini adalah rumus yang digunakan dalam IB-VAIC yaitu:

(Ulum, 2013)

1. Menghitung IB-Value Added (IB-VA)

IB-VA= OUT – IN

Output (OUT) mempresentasikan revenue dan mencakup seluruh produk dan jasa

yang djual dipasar. Yang diperoleh dari:

a. Pendapatan bersih kegiatan syariah terdiri = pendapatan operasi utama

kegiatan syariah + pendapatan operasi lainnya – hak pihak ketiga atas bagi

hasil dan syirkah temporer. Pendapatan operasi utama kegiatan syariah

terdiri:

1) Pendapatan penyalur dana

 Pendapatan dari jual beli (pendapatan margin murabahah)

 Pendapatan bersih salam parallel

 Pendapatan bersih istishna parallel

 Pendapatan sewa ijarah

 Pendapatan bagi hasil musyarakah

23
 Pendapatan bagi hasil mudharabah

 Pendapatan dari penyertaan

 Lainnya

2) Dari Bank Indonesia

 Bonus SBIS

 Lainnya

3) Dari bank bank lain di Indonesia

 Bonus dari bank syariah lain

 Pendapatan bagi hasil mudharabah

 Tabungan mudharabah

 Deposito mudharabah

 Sertifikat investasi mudharabah antar bank

 Lainnya

b. Pendapatan operasi lainnya

 Jasa investasi (mudharabah muqayyadah)

 Jasa layanan

 Pendapatan dari transaksi valuta asing

 Koreksi PPAP

 Koleksi penyusuhan penghapusan transaksi rek. Administrasi

 Lainnya

c. Hak pihak ketiga atas bagi hasil syirkah temporer

1) Pihak ketiga bukan bank

 Tabungan Mudharabah
24
 Deposito Mudharabah

 Lainnya

2) Bank Indonesia

 FPJP Syariah

 Lainnya

3) Bank-bank lain di Indonesia dan di luar Indonesia

 Tabungan mudharabah

 Deposito mudharabah

 Sertifikat Investasi mudharabah antar bank

 Lainnya

d. Pendapatan non-operasional

IN (input): Beban usaha/operasional dan beban non operasional kecuali

beban kepegawaian/karyawan

Beban usaha/operasional kecuali beban kepegawaian

1) Beban penyisihan kerugian asset produktif-bersih

2) Beban estimasi kerugian komitmen dan kontijensi

3) Beban operasi lainnya

4) Beban bonus titipan wadiah

5) Beban administrasi dan umum

6) Beban penurunan nilai surat berharga

7) Beban transaksi valuta asing

8) Beban promosi

25
2. Tahap kedua dengan menghitung value added capital employed, VACA

adalah indicator untuk IB-VA yang diciptakan oleh satu unit dari human

capital. Rasio ini menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap unit dari

CE terhadap value added perusahaan.

IB-VACA=

Keterangan:
IB-VACA : value added capital employed; rasio dari IB-VA terhadap CE
IB- VA : value added
CE : capital Employed, dana yang tersedia (total ekuitas)
3. Tahap ketiga dengan menghitung value added Human Capital (IB-VAHU),

menunjukan berapa banyak VA dapat dihasilkan dengan dana yang

dikeluarkan untuk tenaga kerja. Rasio ini menunjukkan kontribusi yang

dibuat oleh setiap rupiah yang diiventasikan dalam HC terhadap value added

organisasi.

IB-VAHU=

Keterangan

IB-VAHU: Value added human Capital; rasio dari IB-VA terhadap HC

IB-VA : Value Added

HC : Human capital; beban karyawan

4. Tahap keempat dengan menghitung structural capital Value Added (IB-

STVA). Rasio ini mengukur jumlah SC yang dibutuhkan untuk menghasilkan

satu rupiah dari IB – VA dan merupakan indikasi keberhasilan SC dalam

penciptaan nilai

IB-STVA =

26
Keterangan

STVA : structural capital Value Added; rasio dari SC terhadap IB-VA

SC : structural capital; IB-VA-HC

IB-VA : Value added

5. Tahap kelima menghitung value Added Intellectual Coefficient (IB-VAIC).

mengindikasikan kemampuan intelektual organisasi yang dapat juga

dianggap sebagai BPI (Business Performance Indicator). IB-VAIC

merupakan penjumlahan dari tiga komponen sebelumnya

IB-VAIC = IB- VACA + IB VAHU + STVA

Hasil perhitungan VAIC dapat dijadikan sebagai pemeringkat

terhadap Sejumlah perbankan. Sejauh ini belum ada standar tentang skor

kinerja IC tersebut, namun penelitian ulum (2008) telah merumuskan untuk

memberikan kategori dari hasil perhitungan VAIC, yaitu: (Ulum, 2013)

1. Top performers - skor VAIC diatas 3,00

2. Good performance – skor VAIC diantara 2,0 – 2,99

3. Common performers – skor VAIC antara 1,5 – 1,99

4. Bad performers – skor VAIC dibawah 1,5

3. Kinerja keuangan

Kinerja keuangan bank secara keseluruhan merupakan gambaran prestasi

yang ingin dicapai dalam operasionalnya, baik menyangkut aspek keuangan,

pemasukan penghimpunan, dan penyaluran dana, teknologi sumber daya manusia.

Keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada kondisi

tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan dan maupun penyaluran dana

27
yang biasanya diukur dengan indicator kecukupan modal, likuiditas, dan

profibilitas bank.

Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan

dimanapun, karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan

dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Selain itu tujuan pokok

penilaian kerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran

organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan

sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diharapkan. Standar

perilaku dapat berupa kebijakan manajemen dalam rencana formal yang

dituangkan dalam anggaran. (Jumingan, 2006)

Kinerja keuangan memiliki fungsi yang sangat penting dalam

menggambarkan keberhasilan yang sudah tercapai oleh perbankan dan hal

tersebut dapat dilihat dari rasio-rasio keuangan dengan menggunakan informasi

dari laporan laba rugi dan neraca. Kinerja keuangan juga dapat menggambarkan

tingkat kesehatan bank tersebut.

Adapun tujuan dari analisa laporan keuangan perusahaan adalah:

(Munawir, 2009)

a. Mengetahui Tingkat Likuiditas

Likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk

memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera diselesaikan pada

saat ditagih.

28
b. Mengetahui Tingkat Solvabilitas

Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban

keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi, baik jangka

pendek maupun jangka panjang.

c. Mengetahui Tingkat Rentabilitas

Rentabilitas atau yang sering disebut profibiltas menunjukkan

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode

tertentu.

d. Mengetahui Tingkat Stabilitas

Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya

dengan stabil, yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan

perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya serta membayar bunga

atas hutang tepat waktunya.

Firer dan Williams menyatakan dimensi tradisional kinerja perusahaan

terdiri dari profitability, productivity, market valuation.

3.1. Profitabilitas

Profitabilitas atau kemampuan menghasilkan laba merupakan ukuran

seberapa baik suatu sistem menurut besarnya laba yang berhasil di ciptakan. Laba

sangat penting bagi suatu perusahaan agar dapat terus menjalankan dan

mengembangkan kegiatan usahanya. Laba sering dijadikan indikator oleh para

investor untuk menilai untuk menanamkan modalnya.

29
Untuk dapat memperoleh laba yang maksimal maka bank syariah harus

dapat mengelola dana yang tersedia secara efektif dan efisien. Profitabilitas dalam

dunia perbankan dapat dihitung dengan Return On Assets (ROA) dan Return On

Equity (ROE).

1. Return On Assets (ROA)

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank

dalam mengelola asset guna memperoleh keuntungan secara

keseluruhan. ROA menggunakan laba sebagai salah satu cara untuk

menilai efektifitas dalam penggunaan aktiva perusahaan dalam

menghasilkan laba.

ROA merupakan salah satu indikasi kesehatan keuangan

perbankan semakin besar ROA maka semakin besar pula tingkat

keuntungan yang dicapai dan semakin baik pula posisi tersebut dari segi

penggunaan asset.

2. Return On Equity (ROE)

Rasio ini merupakan rasio yang sering digunakan oleh para

saham untuk menilai kinerja perusahaan dan untuk mengukur besarnya

tingkat pengrmbalian modal dari sebuah perusahaan. Semakin besar

ROE maka semakin besar pula tingkat pengembalian modal yang

diperoleh para pemegang saham.

30
4. Bank Syariah

Berdasarkan Undang-Undang No.10 tahun 1998 tentang perbankan,

pengertian bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk

kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup

rakyat banyak. Namun, ditinjau dari sudut pandang hukum, ruang lingkup

pengertian perbankan itu masih bersifat umum sehingga belum sampai pada

kesimpulan apakah jenis kegiatan usaha yang dilakukan di lembaga perbankan

tersebut halal atau haram. Karena itu untuk menjamin kehalalan kegiatan usaha

perbankan, maka dalam operasionalnya harus menggunakan prinsip-prinsip

syariah. Dengan demikian lembaga perbankan yang kegiatan usahanya

berdasarkan pada prinsip-prinsip syariah maka dapat dikatakan sebagai perbankan

syariah (Susanto, 2008).

Islam mengajarkan segala sesuatu yang baik dan memberikan manfaat

bagi manusia, sehingga Islam juga disebut sebagai agama fitrah atau yang sesuai

dengan sifat dasar manusia. Aktifitas keuangan dan perbankan merupakan suatu

sarana yang setidaknya dapat membawa manusia dalam dua ajaran dalam Al-

Qur’an. Prinsip yang pertama adalah prinsip Al-Ta’awun yakni prinsip untuk

saling membantu dan bekerjasama antara umat manusia dalam kebaikan. Prinsip

yang kedua adalah prinsip menghindari Al-Ikhtinaz yakni membiarkan uang tidak

bergerak dan tidak berputar dalam transaksi yang bermanfaat bagi masyarakat

(Hosen, et al., 2008).

31
Rivai (2007) menyatakan secara kelembagaan bank syariah di Indonesia

dapat dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu:

4.1. Bank Umum Syariah (BUS)

Bank Umum Syariah (BUS) adalah bank yang melaksanakan

kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. BUS merupakan badan

usaha yang setara dengan bank umum konvensional dengan bentuk hukum

perseroan terbatas, perusahaan daerah, atau koperasi. Seperti halnya bank

umum konvensional, BUS dapat berusaha sebagai bank devisa atau bank

non devisa.

4.2. Unit Usaha Syariah (UUS)

Unit Usaha Syariah (UUS) adalah unit kerja di kantor pusat bank

umum konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor

cabang syariah atau unit syariah. Secara struktur organisasi, UUS berada

satu tingkat dibawah direksi bank umum konvensional yang bersangkutan.

UUS dapat berusaha sebagai bank devisa atau non devisa.

Sebagai unit kerja khusus UUS mempunyai tugas: (1) mengatur

dan mengawasi seluruh kegiatan kantor cabang syariah; (2) melakukan

fungsi treasury dalam rangka pengelolaan dan penempatan dana yang

bersumber dari kantor cabang syariah; (3) menyusun laporan keuangan

konsolidasi dari seluruh kantor cabang syariah; dan (4) melakukan tugas

penatausahaan laporan keuangan kantor cabang syariah.

32
4.3.Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS)

Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) adalah bank yang

melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. BPRS

merupakan badan usaha yang setara dengan bank perkreditan rakyat

konvensional dengan bentuk hukum perseroan terbatas, perusahaan

daerah, atau koperasi.

Untuk menjaga agar bank syariah berjalan sesuai koridor syariah,

wewenang untuk menetapkan dan mengeluarkan fatwa-fatwa hukum Islam

tentang ekonomi dan keuangan, dilaksanakan oleh suatu lembaga yang

disebut Dewan Syariah Nasional (DSN). Dalam pengawasan pelaksanaan

fatwa DSN di lapangan oleh bank syariah, dilaksanakan oleh suatu

lembaga yang disebut Dewan Pengawas Syariah (DPS).

Secara ringkas, tugas utama DPS ada empat yaitu, (1) sebagai

penasihat dan pemberi saran kepada pengurus dan pengelola mengenai

hal-hal yang berkaitan dengan syariah, (2) sebagai pengawas aktif dan

pasif dari pelaksanaan fatwa-fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) serta

memberi pengarahan dan pengawasan atas produk dan jasa serta kegiatan

usaha agar sesuai dengan prinsip syariah, (3) sebagai mediator antara bank

dan DSN dalam mengkomunikasikan usul dan saran pengembangan bank

syariah yang diawasinya kepada DSN, dan (4) sebagai perwakilan DSN

33
yang ditempatkan pada bank, dan wajib melaporkan kegiatan usaha serta

perkembangan bank syariah yang diawasinya kepada DSN.

B. Review Studi Terdahulu

No Nama penulis/ Judul Hasil Penelitian


Tahun Penelitian
1. Faezal Thaib, “Value Added Penelitian ini membahas
Jurnal EMBA, Intellectual tentang pengaruh value
September 2013. Capital Added Intellectual Capital
(VAHU, terhadap kinerja keuangan
VACA, bank pemerintah data yang
STAVA) digunakan pada penelitian ini
pengaruhnya yaitu data laporan keuangan
terhadap bank pemerintah yang sudah
kinerja go public selama 2007-2011..
keuangan Hasil dari penelitian ini yaitu
Bank ketiga variable value Added
pemerintah Intelectual Capital (VAIC)
periode 2007- berpengaruh positif terhadap
2011” kinerja keuangan perusahaan.

2. Nanda Harianto, “Pengaruh Berdasarkan hasil jurnal ini,


Muchammad modal dapat ditarik beberapa
Syafruddin, intelektual kesimpulan, yaitu IC (VAIC)
dalam jurnal terhadap berpengaruh terhadap kinerja
Akutansi kinerja Bisnis keuangan perusahaan. Dalam
Universitas Bank Umum konteks ini, IC diuji terhadap
Dipenogoro yang Syariah (BUS) Islamicity Financial
berjudul Vol. 2, Di Indonesia” Performance Index
Nomor 4 Tahun perusahaan dalam periode
2013 tahun 2008-2011. IC juga
berpengaruh terhadap
Islamicity Financial
Performance Index masa
depan. Dalam konteks ini, IC
diuji terhadap kinerja
keuangan perusahaan dengan
lag 1 tahun. Secara umum,
hasil Pengujian Hipotesis
ketiga adalah bahwa rata-rata
pertumbuhan IC (ROGIC)
berpengaruh terhadap kinerja
keuangan perusahaan masa

34
depan. Temuan penelitian ini
sesuai dengan Tan et al. (2007)
yang menunjukkan adanya
pengaruh signifikan ROGIC
terhadap kinerja keuangan masa
depan
3. Damar Asih Dwi “Pengaruh Jurnal penelitian ini termasuk
Rachmawati, Intellectual penelitian ex-post facto.
dalam Jurnal Capital Populasi dalam penelitian ini
Akutansi Jurnal Terhadap yaitu perusahaan perbankan
Nominal Return On yang terdaftar di Bank
Erlangga, Vol. 1 Asset (ROA) Indonesia periode 2006-2009
Nomor 1 Tahun Perbankan.” dengan sampel sebanyak 68
2012 perusahaan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh positif antara
Intellectual Capital terhadap
ROA
4. Novia Wijaya. “Pengaruh Jurnal ini membahas
Jurnal Intellectual tentang pengaruh VAIC
Bisnis dan Capital terhadap ROE, ATO, dan
Akuntansi terhadap MBR. Sampel penelitian ini
vol. 14, No.3, Kinerja adalah 98 perusahaan yang
Desember 2012. Keuangan dan terdaftar di BEI periode
Nilai Pasar 2008-2011. Penelitian ini
Perusahaan menggunakan analisis
Perbankan regresi berganda. Hasil
dengan penelitiannya adalah
Metode Value komponen VAHU, STVA
Added dan DER tidak berpengaruh
Intellectual signifikan terhadap ROE
Coefficient” sedangkan VACA,LDR dan
NPM berpengaruh
signifikan terhadap ROE.
VACA berpengaruh terhadap
ATO. VACA, VAHU dan
STVA berpengaruh
signifikan terhadap MBR
5 Ihyaul Ulum, “Model Penelitian ini adalah
Program Doktor pengukuran mengembangkan suatu
Ilmu Ekonomi, Kinerja ukuran kinerja Intellectual
Universitas Intellectual Capital (IC) untuk perbankan
Dipenogoro, Capital syariah di Indonesia dengan
Jurnal Penelitian Dengan IB- memodifikasi model Pulic
Sosial VAIC di yang populer dengan sebutan
Keagamaan, Vol. Perbankan VAIC. Penelitian ini

35
7, No. 1, Juni Syariah.” dilakukan melalui
2013 dokumentasi dan Fokus
diskusi grup bersama pakar di
bidang akuntansi keuangan
dan akuntan publik. Hasil
penelitian menunjukkan
bahwa rumus utama untuk
mengukur Kinerja IC
perbankan syariah tidak jauh
berbeda yaitu IB-VAIC = iB-
VACA + iB-VAHU + iB
STVA, perbedaannya terletak
pada rumus Value Added
dalam model pulic
dikontruksi dari total
pendapatan, sementara dalam
iB-VAIC, VA dari aktivitas-
aktivitas syariah

36
C. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan landasan teori dan perumusan masalah penelitian. Peneliti

mengidentifikasikan 3 (tiga) Variabel independen yaitu VACA (x1), VAHU (x2),

STVA (x3) diperkirakan mempengaruhi kinerja keuangan (y) baik secara parsial

maupun simultan.

Kerangka Pemikiran

[x1] iB-VACA

[y] Kinerja Keuangan :


[x2] iB-VAHU
ROA & ROE

[x3] iB-STVA

Gambar 2.1

Kinerja merupakan fungsi dari kemampuan organisasi untuk memperoleh

dan menggunakan sumber daya dalam berbagai cara untuk mengembangkan

keunggulan kompetitif (Wijaya, pengaruh intellectual capital terhadap kinerja

keuangan dan nilai pasar perusahaan perbankan dengan metode VAIC, 2012).

Terdapat dua tipe sumber daya yakni (1) sumber daya berwujud (tangible

resources), dan (2) sumber daya tidak berwujud (intangible resources).

Sumber daya berwujud adalah aktiva berwujud dan aktiva tidak berwujud

yang dapat disajikan dalam neraca (balance sheet assets); sedangkan sumber daya

tidak berwujud adalah aktiva tidak berwujud yang tidak dapat disajikan dalam

neraca (off balance sheet assets).

37
Pada era ekonomi modern ini banyak perusahaan perbankan yang

berinvestasi dalam pelatihan karyawan, penelitian dan pengembangan (Research

and Development/ R&D), hubungan konsumen, sistem komputerisasi dan

administrasi, dan lain-lain. Hal ini dianggap lebih menguntungkan karena dengan

kekayaan intelektual yang dimiliki karyawan maka perbankan akan dapat lebih

bersaing dan dapat membuat strategi serta penemuan terbaru untuk

mengembangkan usahanya.

38
D. Hipotesis

1. Hubungan Intellectual Capital dengan Kinerja Keuangan

Resource-Based Theory yang dipelopori oleh Penrose (1959)

mengungkapkan bahwa suatu pemikiran bahwa sumber daya perusahaan

bersifat heterogen dan jasa produktif yang berasal dari sumber daya

perusahaan memberikan karakter yang kompetitif bagi perusahaan, yang

berkembang dalam teori manajemen strategis dan keunggulan kompetitif

perusahaan yang meyakini bahwa perusahaan akan mencapai keunggulan

apabila memiliki sumber daya yang unggul.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Ulum (2008),

menunjukkan bahwa Intellectual Capital berpengaruh positif terhadap

kinerja keungan perusahaan. Apabila perusahaan dapat memanfaatkan dan

mengelola potensi yang dimiliki karyawan dengan baik, maka hal ini akan

dapat meningkatkan produktivitas karyawan. Jika produktivitas karyawan

meningkat, maka kinerja perusahaan pun meningkat. Berdasarkan teori

dan penelitian tersebut peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. Variabel VACA

Ho : VACA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja

keuangan

H1 : VACA berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan.

2. Variabel VAHU

Ho : VAHU tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja

keuangan

39
H2 : VAHU berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan.

3. Variabel STVA

Ho : STVA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja

keuangan

H3 : STVA berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan.

4. Variabel VAIC

Ho : VAIC tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja

keuangan

H4 : VAIC berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan.

40
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Populasi adalah semua bagian atau anggota dari objek yang akan diamati,

populasi bisa berupa orang, benda, objek, peristiwa, atau apapun yang menjadi

objek dari survey (Eriyanto, 2007). Data yang digunakan adalah data sekunder

yang berasal dari laporan keuangan yang memiliki data lengkap terkait dengan

asset, akuitas, pendapatan, beban, biaya karyawan, laba, yang data-datanya

diperoleh dari Bank Umum Syariah, namun peneliti hanya meneliti sampel 3 bank

yaitu, BNI Syariah, BRI Syariah, dan Bank Panin Syariah laporan keuangan

periode 2011-2014.

B. Teknik Penentuan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

purposive sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel dengan

pertimbangan atau kriteria tertentu. Penentuan sampel berdasarkan kriteria-kriteria

sebagai berikut:

1. Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia dalam periode

2011-2014

2. Menyajikan laporan keuangan triwulan yang dipublikasikan dalam

periode 2011-2014

41
3. Memiliki data lengkap terkait dengan asset, ekuitas, pendapatan, beban,

biaya, karyawan, laba.

4. Memiliki nilai Value Added yang positif

5. Terintegritas system informasi yang mudah

Dapat diketahui bahwa total Bank Umum Syariah yang terdaftar dalam

periode 2011 berjumlah 11 bank. Namun, berdasarkan hasil seleksi sampel hanya

ada 3 bank. Periode pengamatan yang diambil oleh peneliti adalah 4 tahun, yaitu

tahun 2011, 2012, 2013, 2014 menggunakan data Triwulan, Jadi, total sampel

yang diteliti sebanyak 45 data laporan triwulan bank umum syariah. Dari proses

seleksi sampel tersebut, diperoleh bank yang menjadi sampel dalam penelitian ini

yaitu, BNI Syariah, BRI Syariah, Bank Panin Syariah periode laporan keuangan

2011-2014. Laporan keuangan tersebut digunakan untuk menghitung kinerja

Inttelectual Capital serta meghitung rasio kinerja keuangan.

C. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan metode dokumentasi. Peneliti memperoleh data-data penelitian

yang bersumber dari:

1. Penelitian pustaka (library research)

Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang

diteliti melalui buku, jurnal, laporan penelitian, tesis, internet, dan

perangkat lain yang berkaitan dengan penelitian ini.

42
2. Penelitian lapangan (field research)

Seluruh data sekunder dalam penelitian ini bersumber dari laporan

tahunan Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2011, 2012 dan 2013,

2014 yang telah dipublikasikan secara lengkap di masing-masing

website BUS tersebut.

D. Teknik Analisis

Setelah melakukan pemilihan sampel, dan menentukan variabel-variabel

yang dugunakan dalam penelitian, langkah selanjutnya adalah melakukan

pengolahan data. Regresi digunakan untuk mengukur besarnya pegaruh variabel

independen terhadap variabel dependen.Analisis regresi ada 2 jenis, yaitu regresi

linier sederhana dan regresi linier berganda. Penelitian ini menggunakan regresi

linier berganda karena variabel independen yang digunakan lebih dari satu

variabel. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

SPSS vesrsi 20.0. Metode analisis regresi berganda.yang digunakan dalam

penelitian meliputi statistik deskripitif, uji asumsi klasik, uji hipotesis dan uji

statistik.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai maksimum

dan nilai minimum. Statistik deskriptif ini menggambarkan sebuah data

menjadi informasi yang lebih jelas dan mudah untuk dipahami dalam

menginterpretasikan hasil analisis data dan pembahasannya. Statistik

43
deskriptif dalam penelitian juga menjadi proses transformasi data dalam

bentuk tabulasi. Tabulasi menyajikan ringkasan, pengaturan atau

penyusunan data dalam bentuk tabel numerik dan grafik. (Suporno, 2002)

2. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah persamaan

regresi yang telah ditentukan merupakan persamaan yang dapat

menghasilkan estimasi yang tidak bias. Uji asumsi klasik ini terdiri dari:

a. Uji Multikolonieritas

Multikolonieritas adalah suatu kondisi yang menunjukkan satuatau

lebih variabel independen terdapat korelasi dengan variabel independen

lainnya. Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ada korelasi antar variabel independen (bebas). Model regresi

dikatakan baik apabila tidak terjadi korelasi di antara variabel

independen.Adanya multikolonieritas dapat dilihat dari tolerance value

atau nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Batas dari nilai

tolerance adalah 0,01 dan batas VIF adalah 10. Apabila nilai tolerance

dibawah 0,01 atau nilai VIF diatas 10 maka terjadi multikolonieritas.

(Ghozali, 2011)

b. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas merupakan suatu varian pengganggu yang tidak

mempunyai varian yang sama untuk setiap observasi, sehingga

mengakibatkan penaksiran regresi yang tidak efisien. Uji

heteroskedastisitas bertujuan untuk megetahui apakah dalam model regresi

44
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain.

Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heterokedastisitas, yaitu melihat grafik plot antara lain nilai prediksi

variabel terikat yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Dasar analisis;

(1) jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

teratur yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka

mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas; (2) jika tidak ada pola

yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada

sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. (Ghozali, 2011)

c. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji variabel pengganggu

(residual) dalam model regresi memiliki distribusi normal atau tidak.

Model regresi yang baik adalah distribusi datanya normal atau mendekati

normal. Uji F dan uji t mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti

distribusi normal. Variabel pengganggu atau residual dapat dideteksi

berdistribusi normal dengan menggunakan dua pendekatan analisis, yaitu

analisis grafik dan uji statistik. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

uji statistik non-parametik Kolmogorov-Smirnov untuk menguji

normalitas data.

Test ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel

independen bila datanya berbentuk ordinal yang tersusun pada tabel

distribusi frekuensi kumulatif dengan menggunakan kelas-kelas interval.

45
Hipotesis:

Hο : sampel data berdistribusi normal

H₁ : sampel data tidak berdistribusi normal

Pedoman pengambilan keputusan pada uji ini adalah:

Jika Sig / Probabilitas > 0,05, Distribusi adalah normal

Jika Sig / Probabilitas < 0,05, Distribusi adalah tidak normal

3. Uji Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model

regresi berganda (multiple regression). Model regresi berganda umumnya

digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen

terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran interval atau rasio

dalam suatu persamaan linier.

Analisis regresi berganda merupakan eksistensi dari model regresi

dalam analisis bivariate yang umumnya digunakan untuk menguji

pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan atas enam variabel

dengan menggunakan rumus persamaan matematis seperti di bawah ini :

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε

Dimana :

Y = Kinerja Keuangan (ROA & ROE)

α = Konstanta (tetap)

β1- β5 = Koefisien variabel independen, apabila nilai β positif maka akan

46
terjadi kenaikan pada variabel dependen (Y), sedangkan jika

nilai β negatif akan terjadi penurunan pada variabel dependen.

X1 = IB- VACA

X2 = IB – VAHU

X3 = IB - STVA

ε = Kesalahan baku/error

4. Uji Statistik

a. koefisien determinasi (R2)

Uji ini digunakan untuk menjelaskan besarnya kontribusi atau

pengaruh variabel independen yaitu VAIC terhadap variabel dependen

yaitu ROA dan ROE. Nilai koefisien ini adalah antara nol dan satu, jika

nilainya kecil maka kemampuan variabel independen dalam menjelaskan

variabel dependen sangat terbatas, jika nilainya mendekati satu maka

variabel independen mampu memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Besarnya koefisien determinasi (R2) didapat dari mengkuadratkan

koefisien korelasi (R).Semakin besar R2 maka semakin besar (kuat) pula

hubungan antara variabel terikat dengan satu atau banyak variabel bebas.

Angka koefisien korelasi yang dihasilkan dalam uji ini dapat berguna

untuk menunjukkan kuat lemahnya hubungan antara variabel independen

dan dependennya.

Kelemahan mendasar dalam menggunakan koefisien determinasi

adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan dalam

47
model. Apabila satu variabel independen ditambah, R2 akan meningkat

tanpa mempedulikan apakah variabel tersebut berpengaruh secara

siginifikan atau tidak terhadap variabel dependen. Oleh karena itu,

penelitian ini menggunakan nilai adjusted R2 untuk mengevaluasi model

regresi. Nilai adjusted R2 mampu naik atau turun apabila satu variabel

independen ditambahkan dalam model regresi. Seperti halnya koefisien

determinasi (R2), nilai adjusted R2 juga berkisar antara nol dan satu.

Apabila mendekati nilai 1 berarti semakin kuat kemampuan variabel

independen dalam menjelaskan variabel dependennya

b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Statistik t)

Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing

variabel independen terhadap vairiabel dependen. Uji statistik-t pada

dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen

secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali,

2011). Kriteria pengambilan keputusan dilakukan dengan tingkat

signifikansi 5%. Hipotesis diterima jika tingkat signifikansi < 5% (kurang

dari 0,05) dan hipotesis ditolak apabila tingkat signifikansi >5%.

c. Uji Signifikansi Simultan (Statistik F)

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel inpenden

atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen. Untuk menguji hipotesis ini

digunakan statistic F dengan kriteria pengambilan keputusan bahwa

48
apabila nilai signigfikansi > 0,05 maka H1 ditolak, sedangkan apabila niai

signifikansi < 0,05 maka H1 diterima. (Ghozali, 2011)

E. Operasional Variabel Penelitian

Penelitian ini menganilisa secara empiris pengaruh intellectual capital

terhadap kinerja keuangan bank syariah. Oleh karena itu, perlu dilakukan

pengujian atas hipotesis yang telah diajukan. Pengajuan hipotesis dilakukan

menurut metode penelitian dan analisis yang dirancang sesuai dengan variabel-

variabel yang diteliti agar mendapatkan hasil akurat. Berdasarkan kerangka

pemikiran, defininsi operasional atas variabel-variabel dalam penelitian ini dalah

sebagai berikut:

Variabel-variabel yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah

1. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel dependen merupakan variabel yang menjadi perhatian utama

peneliti. Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau

dipengaruhi variabel independen. Variabel terikat dalam penelitian ini

(Suporno, 2002) berupa:

 Kinerja Keuangan yang direpresentasikan dengan ROA

(Returnon Assets) dan ROE (Return On Equity). ROA merupakan

perbandingan antara laba sebelum pajak dengan total asset dalam

suatu periode, rumus yang digunakan untuk mencari ROA adalah:

ROA= x 100%

49
ROE (Return on Equity) mempresentasikan return pemegang

saham, dan biasanya menjadi bahan pertimbangan dalam indikator

serta pertimbangan keuangan yang penting bagi investor, rumus

yang digunakan yaitu

ROE= x 100%

2. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel independen yaitu variabel yang menjadi penyebab terjadinya

atau terpengaruhinya variabel dependen, baik secara positif maupun

negatif. Jika terdapat variabel dependen maka variabel independen juga

harus hadir, dan di setiap unit kenaikan dalam variabel independen maka

akan terdapat pula kenaikan atau penurunan dalam variabel dependen

(terikat). Variabel independen dalam penelitian ini adalah:

 Value added Intellectual Coefficient (VAIC) yang dikembangkan

oleh Pulic dalam pengukuran Intellectual Capital. Metode yang

ditemukan oleh Pulic ini, bertujuan untuk menyajikan informasi

tentang value creation efficiency dari aset berwujud (tangible

assets) dan asset tidak berwujud (intangible assets) yang dimiliki

oleh perusahaan. Value added Intellectual Coefficient (VAICTM)

ini merupakan penjumlahan dari beberapa komponen Intellectual

Capital, yaitu:

a) Physical capital (VACA)

b) Human capital (VAHU)

c) Structural capital (STVA)

50
1. Tahap pertama menghitung IB-Value Added (IB-VA)

IB-VA= OUT – IN

Output (OUT) mempresentasikan revenue dan mencakup seluruh

produk dan jasa yang djual dipasar. Yang diperoleh dari:

Pendapatan bersih kegiatan syariah terdiri= pendapatan operasi

utama kegiatan syariah + pendapatan operasi lainnya – hak pihak

ketiga atas bagi hasil dan syirkah temporer. Pendapatan operasi

utama kegiatan syariah terdiri:

IN (input): Beban usaha/operasional dan beban non operasional

kecuali beban kepegawaian/karyawan

2. Tahap kedua dengan menghitung value added capital

employed, VACA adalah indikator untuk IB-VA yang diciptakan

oleh satu unit dari human capital. Rasio ini menunjukkan

kontribusi yang dibuat oleh setiap unit dari CE terhadap value

added perusahaan.

IB-VACA=

Keterangan:
IB-VACA : value added capital employed; rasio dari VA terhadap CE
IB- VA : value added
CE : capital Employed, dana yang tersedia (total ekuitas)

3. Tahap ketiga dengan menghitung value added Human

Capital (IB-VAHU), menunjukan berapa banyak VA dapat

51
dihasilkan dengan dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja. Rasio

ini menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap rupiah yang

diiventasikan dalam HC terhadap value added organisasi.

IB-VAHU=

Keterangan:

IB-VAHU: Value added human Capital;; rasio dari IB-VA terhadap HC

IB-VA : Value Added

HC : Human capital; beban karyawan

4. Tahap keempat dengan menghitung structural capital

Value Added (IB- STVA). Rasio ini mengukur jumlah SC yang

dibutuhkan untuk menghasilkan satu rupiah dari IB – VA dan

merupakan indikasi keberhasilan SC dalam penciptaan nilai

IB-STVA =

Keterangan

STVA : rasio dari SC terhadap IB-VA

SC : structural capital; IB-VA-HC

IB-VA : Value added

5. Tahap kelima menghitung value Added Intellectual Coefficient

(IB-VAIC). mengindikasikan kemampuan intelektual organisasi

yang dapat juga dianggap sebagai BPI (Business Performance

Indicator). IB-VAIC merupakan penjumlahan dari tiga komponen

sebelumnya. IB- VAIC = IB- VACA + IB VAHU + IB STVA

52
Tabel 3.1

Operasional Variabel

Variabel Indikator skala

IB-VAIC= IB-VACA + IB- VAHU + IB-STVA


Rasio

 IB- VACA=
Intellectual

capital  IB- VAHU=

 IB- STVA=

ROA= x 100% Rasio


Profitabilitas
ROE= x 100%
(Profit)

53
BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Sampel Penelitian

1. Deskripsi Objek Penelitian

1.1 BNI Syariah

Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan

sistem perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya

yaitu adil, transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan

masyarakat terhadap sistem perbankan yang lebih adil. Dengan

berlandaskan pada Undang-undang No.10 Tahun 1998, pada tanggal

tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI

dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara

dan Banjarmasin. Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28

Kantor Cabang dan 31 Kantor Cabang Pembantu.

Disamping itu nasabah juga dapat menikmati layanan syariah di

Kantor Cabang BNI Konvensional (office channelling) dengan lebih

kurang 1500 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di

dalam pelaksanaan operasional perbankan, BNI Syariah tetap

memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah. Dengan Dewan

Pengawas Syariah (DPS) yang saat ini diketuai oleh KH.Ma’ruf

Amin, semua produk BNI Syariah telah melalui pengujian dari DPS

sehingga telah memenuhi aturan syariah.

54
Berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor

12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian izin

usaha kepada PT Bank BNI Syariah. Dan di dalam Corporate Plan

UUS BNI tahun 2000 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer

dan akan dilakukan spin off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana

pada tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai

Bank Umum Syariah (BUS). Realisasi waktu spin off bulan Juni 2010

tidak terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang

kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No.19 tahun 2008 tentang

Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun 2008

tentang Perbankan Syariah. Disamping itu, komitmen Pemerintah

terhadap pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan

kesadaran terhadap keunggulan produk perbankan syariah juga

semakin meningkat.

Juni 2014 jumlah cabang BNI Syariah mencapai 65 Kantor

Cabang, 161 Kantor Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 22 Mobil

Layanan Gerak dan 20 Payment Point.

1.2 BRI Syariah

Berawal dari akuisisi Bank Jasa Arta oleh Bank Rakyat Indonesia

pada tanggal 19 Desember 2007 dan kemudian diidkuti dengan

perolehan ijin dari Bank Indonesia untuk mengubah kegiatan usaha

Bank Jasa Arta dari bank umum konvensional menjadi bank umum

yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah pada

55
tanggal 16 Oktober 2008, maka lahirlah Bank Umum Syariah yang

diberi nama PT. Bank Syariah BRI (yang kemudian disebut dengan

nama PT. Bank BRI Syariah) pada tanggal 17 November 2008.

Aktivitas BRI Syariah semakin kokoh setelah pada tanggal 19

Desember tahun 2008 ditandatanganinya akta pemisahan Unit Usaha

Syariah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., untuk melebur ke

dalam PT. Bank BRI Syariah (spin off process) yang berlaku efektif

pada tanggal 1 Januari tahun 2009. Penandatanganan tersebut

dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir sebagai Direktur Utama PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dan Bapak Ventje Rahardjo sebagai

Direktur Utama PT. Bank BRI Syariah.

Sampai saat ini, BRI Syariah telah menjadi bank syariah yang

ketiga terbesar berdasarkan jumlah asetnya. BRI Syariah tumbuh

sangat pesat baik dari sisi aset, jumlah pembiayaan maupun perolehan

dana pihak ketiga. Dengan berfokus di segmen menengah bawah,

Bank BRI Syariah menargetkan menjadi bank ritel modern terkemuka

dengan berbagai ragam produk dan layanan perbankan.

Berdasarkan penjabaran visinya, saat ini PT. Bank BRI Syariah

bersinergi dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., yang

memanfaatkan jaringan kerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),

Tbk., sebagai Kantor Layanan Syariah dalam mengembangkan bisnis

yang berfokus pada penghimpunan dana dari masyarakat dan kegiatan

lainnya berdasarkan prinsip-prinsip syariah.

56
1.3 Bank Panin Syariah

Bank Panin Syariah Tbk (PNBS) didirikan di Malang tanggal 08

Januari 1972 dengan nama PT Bank Pasar Bersaudara Djaja. Kantor

pusat PNBS beralamat di Gedung Panin Life Center Lt.3 Jl. Letjend S.

Parman Kav.91 Jakarta Barat 11420 – Indonesia dan memiliki 12

kantor cabang.

PNBS beberapa kali melakukan perubahan nama, antara lain:

1. PT Bank Pasar Bersaudara Djaja, per 08 Januari 1972

2. PT Bank Bersaudara Jaya, per 08 Januari 1990

3. PT Bank Harfa, per 27 Maret 1997

4. PT Bank Panin Syariah, per 03 Agustus 2009

PNBS memperoleh izin operasi syariah dari Bank Indonesia

tanggal 6 Oktober 2009 dan kemudian resmi beroperasi sebagai bank

syariah pada tanggal 02 Desember 2009.

Induk usaha PNBS adalah Bank Panin Indonesia Tbk (Bank

Panin) (PNBN), sedangkan induk usaha terakhir adalah PT Panin

Investment. Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham

Bank Panin Syariah Tbk, antara lain: Bank Panin (induk usaha)

(51,86%) dan Dubai Islamic Bank PJSC-2048594000 (39,50%).

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan

PNBS adalah menjalankan kegiatan jasa umum perbankan dengan

Prinsip Syariah (Bank Umum Syariah). Pada tanggal 30 Desember

57
2013, PNBS memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham

PNBS (IPO) kepada masyarakat sebanyak 4.750.000.000 dengan nilai

nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp100,- per

saham disertai dengan Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma

sebagai insentif sebanyak 950.000.000 dengan pelaksanaan sebesar

Rp110,- per saham. Setiap pemegang saham Waran berhak membeli

satu saham perusahaan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal

15 Juli 2014 sampai dengan 14 Januari 2017. Saham dan waran

tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 15

Januari 2014.

B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini diuji dengan model

regresi berganda secara parsial dan simultan, tujuannya adalah

memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai pengaruh variabel

independen (VACA, VAHU, STVA) terhadap variabel dependen yaitu

kinerja keuangan perbankan syariah (ROA, ROE)

1. Hasil Perhitungan Return On Asset (ROA)

Hasil dari perhitungan ROA selama periode 2011-2014 dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

58
Tabel 4.1

Perkembangan ROA Bank Umum Syariah

Tahun Return on Asset (ROA) (%)

Panin Syariah BNI Syariah BRI Syariah

2011 1.75 1.29 0.2

2012 3.29 1.48 1.19

2013 1.03 1.37 1.15

2014 1.99 1.27 0.08

Rata-rata 2.02 1.35 0.66

Sumber : Data Diolah

Tabel diatas menunjukkan pertumbuhan nilai ROA yang dihasilkan

oleh BNI Syariah, BRI Syariah, Bank Panin Syariah. ROA menunjukkan

kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan pendapatan dari

pengelolaan aset yang dimiliki. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-

rata nilai ROA paling tinggi diperoleh oleh Bank Panin Syariah dengan

nilai rata-rata ROA 2,02%. Hal ini berarti selama periode tahun 2011 -

2014 Bank Panin Syariah dapat dikatakan berada pada kondisi keuangan

yang sehat, nilai ROA terendah terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar

1,03%. Hal ini terjadi karena manajemen tidak dapat menggunakan aset

yang dimiliki secara efektif untuk menghasilkan keuntungan.

Pada BNI Syariah memiliki trend nilai ROA yang stabil,

dibandingkan dengan kedua Bank Umum Syariah lainnya. Kemampuan

manajemen dalam mengelola asset sudah baik.

59
Hal berbeda dialami oleh BRI Syariah, rata-rata nilai ROA BRI

Syariah adalah 0,66%. Hal ini berarti pada periode 2011-2014 kinerja

keuangan BRI Syariah berada pada posisi yang kurang baik. BRI Syariah

harus mengevaluasi kinerja manajemennya dalam mengelola aset yang

dimiliki agar aset yang dimiliki bisa lebih efektif dan efisien untuk

menghasilkan laba.

2. Hasil Perhitungan Return On Equity (ROE)

Hasil dari perhitungan ROE selama periode 2011-2014 dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.2

Perkembangan ROE Bank Umum Syariah

Return on equity (ROE) (%)


Tahun
BNI Syariah Panin Syariah BRI Syariah

2011 6.63 2.8 1.19

2012 10.18 7.75 10.41

2013 11.37 4.44 10.2

2014 13.98 7.66 0.44

Rata-rata 10.54 5.66 5.56

Sumber: Data Diolah

Tabel diatas menunjukkan pertumbuhan nilai ROE masing-masing

BUS selama periode tahun 2011-2014. ROE menunjukkan kemampuan

bank dalam menghasilkan pendapatan dari ekuitas. Rata-rata nilai ROE

tertinggi diperoleh oleh BNI Syariah dengan rata-rata nilai 10,54%. Bank

60
Panin Syariah menempati posisi kedua dengan rata-rata ROE 5,66,

sedangkan rata-rata nilai ROE terendah diperoleh oleh BRI Syariah dengan

nilai rata-rata 5,56%. Hal ini mengindikasikan bahwa manajemen BRI

Syariah masih kurang memaksimalkan ekuitas yang ada untuk

menghasilkan laba.

Rata-rata nilai ROE yang diperoleh masing-masing BUS masih

tergolong dalam peringkat kurang sehat, hal ini menunjukkan bahwa tingkat

pengembalian kepada para pemegang saham masih terbilang rendah, karena

nilai ROE tertinggi hanya 10,54% yang diperoleh oleh BNI Syariah, hasil

ini masih berada dibawah standar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia

yaitu 12%. Jika bank tidak meningkatkan kualitas manajemennya maka para

investor akan menarik modalnya.

3. Hasil Perhitungan Value Added Intellectual Capital (VAIC) BNI

Syariah, BRI Syariah, Bank Panin Syariah periode Tahun 2011-2014

Berikut ini adalah grafik yang menggambarkan nilai VAIC BNI

Syariah, BRI Syariah, Bank Panin Syariah sampel per tahun.

61
Nilai VAIC Bank Syariah Tahun 2011-2014

4.5

3.5

3
2011
2.5
2012
2 2013
1.5 2014

0.5

0
BNIS BRIS Panin Syariah

Gambar 4.1

Sumber: laporan keuangan Bank Syariah (data diolah)

Dari tabel diatas menunjukkan tingkat perkembangan VAIC (Value

Added Intellectual Capital) ketiga bank syariah, sampel selama 2011-

2014, mengalami perkembangan fluktuatif dimulai dari tahun 2011, nilai

VAIC tertinggi dimiliki oleh Bank Panin Syariah yaitu 2,34, BNI Syariah

2,61 dan terendah BRI Syariah 1,44.

Tahun 2012 BNI Syariah mendapatkan nilai VAIC tertinggi jika

dibandingkan dengan Bank Syariah yang lainnya dengan nilai sebesar 4,17

dan masuk dalam kategori Top performers. Terendah yaitu BRI Syariah

dengan nilai 2,16. Tahun 2013, dari ketiga bank tersebut semuanya

mengalami penurunan nilai VAIC, yaitu tertinggi Bank Panin Syariah

62
2,39. Terakhir tahun 2014 yaitu Bank Panin Syariah dengan nilai 3,53 dan

masuk dalam kategori Top Performance.

Secara keseluruhan rata-rata dari nilai VAIC dimiliki oleh Bank

Panin Syariah dengan rata-rata 3,11, hal ini menggambarkan bahwa Bank

Panin Syariah sangat efisien dalam menggunakan sumber daya berwujud

dan aset tidak berwujud.

Perusahaan yang memiliki nilai VAIC yang tinggi dalam laporan

tahunannya bank tersebut memberikan jumlah dana yang besar terhadap

beban karyawannya. Artinya perusahaan tersebut memberikan perhatian

yang cukup besar terhadap karyawannya, dengan memberikan pelatihan

dan mengembangkan pengetahuan, sehingga karyawannya mampu

memberikan nilai tambah bagi bank tersebut. Selain itu bank tersebut

mampu mengelola asset fisik (modal) dengan baik dan juga mampu

menggunakan sumber informasi berteknologi tinggi serta jaringan yang

baik.

Dalam meningkatkan nilai VAIC maka perusahaan harus

meningkatkan sumber dayanya. Berdasarkan resource based theory,

sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan merupakan suatu keunggulan

yang membuat perusahaan dapat bersaing secara kompetitif. Salah satu

sumber daya yang dapat memberikan keunggulan adalah modal

intelektual, intelektual setiap orang berbeda, dari keberagaman intelektual

akan memberikan banyak ide, inovasi, kreatifitas dan strategi baru yang

63
dapat menciptakan suatu nilai yang dapat berupa peningkatan reputasi dan

keuntungan.

Berdasarkan parameter efisiensi modal intelektual yang

dikembangkan oleh Pulic, peneliti Kamath (2007) menyebutkan bahwa

nilai VAIC > 2,5 merupakan tanda kinerja bisnis yang sukses (Ihyaul

Ulum, 2012). Hasil ini terutama diterima oleh perusahaan dari binsis

teknologi tinggi. Ini adalah tingkat efiesiensi yang benar-benar dapat

memastikan bisnis dan tempat kerja yang aman.

C. Hasil Uji Statistik Dan Hipotesis

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Penelitian statistik memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,

minimum, sum, range, kurtosis dan sweakness (kemencengan distribusi)

(Ghozali, 2011). Pada penelitian ini statistik deskriptif akan

menggambarkan deskripsi dari masing-masing variabel.

Pada tabel dibawah ini menggambarkan statistik deskriptif seluruh

variabel dalam penelitian ini yang meliputi minimum, maksimum, mean

(rata-rata), standar deviasi, dan Sweakness. Nilai minimum

menggambarkan nilai paling kecil yang diperoleh dari hasil pengolahan

dan analisis data yang telah dilakukan terhadap bank sampel. Nilai

maksimum menggambarkan nilai paling besar yang diperoleh dari hasil

pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan, sedangkan mean (rata-

rata) menunjukkan nilai rata-rata dari masing-masing variabel.

64
Tabel 4.3

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

VAIC 48 -.823 5.449 2.20130 1.084510


ROA 48 -1.55 3.42 1.2881 .99942
ROE 48 -4.68 18.63 7.3623 5.28308
Valid N (listwise) 48
Sumber Data Diolah (Output SPSS 20.0)

Variabel VAIC yang merupakan gabungan dari VACA, VAHU,

dan STVA, menunjukan nilai rata-rata VAIC sebesar 2,201. Nilai VAIC

minimum VAIC -0,823 dan nilai VAIC maksimum 5,45.

Ukuran kinerja perusahaan diukur dengan menggunakan proksi

Return On Asset (ROA). Untuk variabel ROA, hasil penelitian dengan

sampel penelitian laporan keuangan triwulan BNI Syariah, BRI Syariah,

Bank Panin Syariah periode 2011-2014 diperoleh nilai rata-rata ROA

sebesar 1,288. Nilai ROA terkecil sebesar -1,55 atau rugi sebesar 15,5%

dari total asset perusahaan nilai ROA terbesar adalah 3,42 atau

memperoleh laba sebesar 34,2% dari total asset perusahaan.

Nilai rata-rata ROE sebesar 7,36. Nilai terbesar ROE adalah 18,63

atau dari total penjualan dan nilai ROE terkecil sebesar -4,68 atau rugi dari

total penjualan.

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dalam penelitian ini menggunakan uji

multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji normalitas.

65
a. Uji Multikoloniearitas

Uji multikoloniearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi

yang baik yaitu model regresi yang tidak terjadi korelasi di antara variabel

bebas, untuk mengetahui ada atau tidaknya multikoloniearitas dapat dilihat

dari nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor (VIF) yang

terdapat pada masing-masing variabel seperti pada tabel 4.5 berikut.

Tabel 4.4

Uji Multikoloniearitas ROA dan ROE

a
Coefficients

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF Tolerance VIF


ROA ROA ROE ROE

(Constant)

VACA .948 1.055 .882 1.133


1
VAHU .366 2.730 .349 2.864

STVA .374 2.674 .366 2.729


a. Dependent Variable: ROA & ROE
Sumber: Data diolah (Output SPSS 20.0)

Dari tabel 4.4 ROA dan ROE menunjukkan bahwa hasil

perhitungan menunjukkan tidak ada variabel independen yang nilai

tolerance kurang dari 0,10. Hal ini berarti tidak ada korelasi antar variabel

bebas. Suatu model regresi juga dinyatakan bebas dari multikolonieritas

jika mempunyai nilai VIF dibawah 10. Dari tabel tersebut juga dapat

diketahui bahwa pada model regresi, semua variabel bebas memiliki nilai

66
VIF yang rendah dan jauh di bawah angka 10 yang berarti bahwa tidak

terjadi multikolonieritas dalam model regresi.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan apakah dalam model regersi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi

heteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi

yang heteroskedastisitas karena data ini menghimpun berbagai data yang

mewakili semua ukuran baik kecil, sedang, maupun besar. (Ghozali, 2011)

Penelitian ini menggunakan uji statistik. Hasil dari uji heteroskedatisitas

dapat dilihat dalam gambar 4.2 dan 4.3:

Hasil Uji Heteroskedastisitas ROA

Sumber : data yang diolah

Gambar 4.2

67
Grafik Scatterplot

Hasil Uji Heteroskedastisitas ROE

Sumber: Data diolah


Gambar 4.3

Grafik Scatterplot

Berdasarkan tampilan pada Scatterplot dalam gambar 4.2 dan 4.3

diatas terlihat bahwa plot menyebar secara acak diatas maupun dibawah

angka nol pada sumbu Regression Studentized Residual, karena itu maka

berdasarkan uji heterokdastisitas menggunakan metode analisis grafik, pada

model regresi yang terbentuk dinyatakan tidak terjadi gejala heteroksiditas

c. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel-variabel

dalam penelitian ini mempunyai distribusi data yang normal atau tidak

normal. Uji normalitas ini untuk menentukan alat uji statistik yang dapat

68
digunakan dalam pengujian hipotesis, apakah menggunakan alat uji

statistik parametrik atau non parametrik, untuk melihat data yang

terdistribusi secara normal atau tidak, maka dilakukan uji normalitas

dengan metode one sample kolmogorov-smirnov dengan ketentuan

pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas:

Hipotesa:

Jika Sig > 0,05 maka Ho berdistribusi normal

Jika Sig < 0,05 maka Ho berdistribusi tidak normal

Berikut ini adalah hasil pengujian normalitas:

Tabel 4.5

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

VAIC_BNIS VAIC_BRIS VAIC_Panin ROA_BNIS

N 16 16 16 16

a,b
Mean 2.3269 1.5985 2.6786 1.4775
Normal Parameters
Std. Deviation 1.03459 .37343 1.35206 .68570
Absolute .314 .220 .215 .250
Most Extreme
Positive .314 .220 .131 .250
Differences
Negative -.210 -.163 -.215 -.171
Kolmogorov-Smirnov Z 1.255 .881 .859 .999
Asymp. Sig. (2-tailed) .086 .420 .452 .271

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.

69
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ROA_BRIS ROA_PANIN ROE_BNIS ROE_BRIS ROE_Panin

N 16 16 16 16 16
Mean .7087 1.6781 10.8844 6.3975 4.8050
a,b
Normal Parameters Std.
.59462 1.32189 3.46990 6.11618 4.09948
Deviation
Absolute .227 .181 .170 .225 .170
Most Extreme
Positive .227 .111 .124 .225 .104
Differences
Negative -.208 -.181 -.170 -.158 -.170
Kolmogorov-Smirnov Z .909 .726 .678 .900 .681
Asymp. Sig. (2-tailed) .381 .668 .747 .393 .743

a. Test distribution is Normal.


Sumber: Data Diolah

Tabel 4.6

Ringkasan Hasil Uji Kolmogrov

No Variabel Asymp. Sig Keterangan Distribusi

1 VAIC BNI Syariah 0,086 P > 0,05 Normal

2 VAIC BRI Syariah 0,420 P > 0,05 Normal

3 VAIC Panin Syariah 0,452 P > 0,05 Normal

4 ROA BNI Syariah 0,271 P > 0,05 Normal

5 ROA BRI Syariah 0,381 P > 0,05 Normal

6 ROA Panin Syariah 0,668 P > 0,05 Normal

7 ROE BNI Syariah 0,747 P > 0,05 Normal

8 ROE BRI Syariah 0,393 P > 0,05 Normal

9 ROE Panin Syariah 0,743 P > 0,05 Normal

70
Dari hasil uji normalitas pada tabel duatas dapat dijelaskan bahwa:

1. Variabel VAIC (Value Added Intellectual Capital) BNI Syariah signifikan

dengan asymp sig.(2-Tailed) = 0,86 > α = 0,05, sementara VAIC BRI

Syariah juga signifikan yaitu 0,420 > α = 0,05 dan VAIC Bank Panin

Syariah 0,452 > α = 0,05 maka dari ketiga bank tersebut signifikan maka

Ho diterima, VAIC terdistribusi normal.

2. ROA (Return On Asset) dengan nilai asymp sig (2-Tailed) BNI Syariah

0,271 > α= 0,05, BRI Syariah 0,381 > α= 0,05 , Panin Syariah 0,668 > α=

0,05, dari ketiga bank tersebut signifikan, maka Ho diterima, ROA

terdistribusi normal.

3. ROE (Return On Equity) dengan nilai sig (2- Tailed) BNI Syariah 0,747>

α= 0,05 , BRI Syariah 0,393 > α= 0,05 , Bank Panin Syariah 0,743> α=

0,05, dari ketiga bank tersebut signifikan karena > 0,05, maka Ho diterima,

ROE terdistribusi normal.

Dari hasil pengujian normalitas diatas maka dapat dilihat bahwa

variabel-variabel yang digunakan semuanya berdistribusi normal

dikarenakan nilai Sig. dari masing-masing variabel tersebut lebih besar

dari 0,05 (p>0,05). Maka dalam penelitian ini data diuji dengan

menggunakan statistik parametric harus memenuhi asumsi normalitas.

71
3. Uji Hipotesis

3.1.Analisis Regresi BNI Syariah

a. Hasil uji regresi ROA

Tabel 4.7

Hasil Uji Koefisien Determinasi ROA

Model Summary

b
Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson


Square Estimate
a
1 .987 .974 .968 .12326 1.128

a. Predictors: (Constant), STVA, VACA, VAHU


b. Dependent Variable: ROA_BNIS

Sumber: Data diolah

Dari tabel diatas nilai R menunjukkan korelasi (hubungan) antara

variabel VACA, VAHU, STVA terhadap ROA. sebesar 98,7% hal ini

menunjukkan hubungan teresbut dapat dikatakan tinggi.

Dari tabel diatas nilai adjusted R square menunjukkan nilai

koefisien determinasi sebesar 96,8% artinya variabel Y1 (ROA) dapat

dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel X1 VACA, X2 VAHU, X3 STVA

(VAIC) sebesar 96,8%, dan sisanya 3,2% dipengaruhi oleh variabel

lainnya.

VAIC dapat menjelaskan ROA sebesar 96,8% karena dalam

perusahaan perbankan modal intelektual sudah digunakan dengan

maksimal, karena dalam perbankan masih banyak tenaga kerja yang

72
kemampuan intelektualnya tidak sesuai dengan posisinya dalam perbankan

tersebut. Hal ini mengakibatkan tidak adanya strategi, inovasi dan

kreatifitas yang dapat diciptakan untuk mendukung kinerja perbankan

tersebut.

Berdasarkan hasil pengujian regresi diatas membuktikan bahwa

modal intelektual dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi

perusahaan sehingga dapat meningkatkan laba. Kombinasi dari

kemampuan, keahlian dan pengetahuan karyawan digunakan dengan baik

sehingga proses operasional, proses organisasi dan teknologi juga dapat

digunakan dengan efektif dan efisien sehingga dapat menghasilkan laba

bagi perusahaan.

Tabel 4.8

Hasil Uji Statistik t (Uji t)

a
Coefficients

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) -.041 .082 -.494 .630

VACA .004 .064 .003 .062 .951


1
VAHU -.269 .118 -.320 -2.275 .042

STVA 6.016 .643 1.277 9.350 .000

a. Dependent Variable: ROA_BNIS


Sumber: Data Diolah

Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dibuat persamaan regersi

sebagai berikut:

Y = - 0,041 + 0,004x1 – 0,269x2 + 6,016x3 + 0,082ε

73
Dimana:

Y = ROE

X1 = VACA X2= VAHU X3= STVA

ε = Kesalahan baku/ error

Berdasarkan hasil pengujian VAIC diatas dapat diketahui bahwa

variabel VACA memiliki nilai signifikansi sebesar 0,951 > 0,05,

berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa intellectual capital

tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Variabel VAHU memiliki

signifikansi sebesar 0,042 < 0,05, itu berarti VAHU berpengaruh

signifikan terhadap ROA, dan variabel STVA memiliki signfikansi 0,000

< 0,05 hal ini menunjukkan bahwa STVA berpengaruh signifikan terhadap

ROA.

Dari variabel pembentuk VAIC BNI Syariah, yang paling

berpengaruh secara signifikan adalah variabel STVA. Hal ini

mengindikasikan bahwa BNI Syariah mengutamakan kemampuan

organisasi atau perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan

dan strukturnya yang mendukung usaha karyawan untuk menghasilkan

kinerja intelektual yang optimal serta kinerja bisnis secara keseluruhan,

misalnya: sistem operasional perusahaan, proses manufakturing, budaya

organisasi, dan filosofi manajemen.

Karyawan yang memiliki pengetahuan dan keahlian yang baik

akan mempunyai nilai tambah dan mampu menggunakan sumber daya lain

secara efektif dan efisien, selain itu karyawan juga dapat membangun

74
hubungan baik dengan nasabah sehingga akan memberikan reputasi baik

bagi perusahaan. Karyawan juga dapat membuat sebuah ide-ide kreatif

serta strategi baru agar perusahaan dapat terus bersaing dalam

menghasilkan laba.

b. Hasil uji regresi ROE BNI Syariah

Tabel 4.9
Hasil Uji Koefisien Determinasi

b
Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson


Square Estimate
a
1 .479 .230 .037 3.40476 .410

a. Predictors: (Constant), STVA, VACA, VAHU


b. Dependent Variable: ROE

Sumber: Data diolah

Dari tabel diatas nilai R menunjukkan korelasi (hubungan) antara

variabel VACA, VAHU, STVA terhadap ROE, sebesar 47,9%. Hubungan

tersebut dapat dikatakan sedang. Nilai adjusted R square menunjukkan

nilai koefisien determinasi sebesar 37% artinya variabel Y (ROE) dapat

dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel X (VACA, VAHU, STVA)

sebesar 37%, dengan demikian sisanya 63% dipengaruhi oleh variabel

lainnya.

VAIC hanya dapat menjelaskan ROE sebesar 37% karena dalam

perusahaan perbankan modal intelektual belum digunakan dengan

maksimal. Hal ini disebabkan perbankan masih banyak memiliki tenaga

kerja yang kemampuan intelektualnya tidak sesuai dengan posisinya. Hal

75
ini mengakibatkan tidak adanya strategi, inovasi dan kreatifitas yang dapat

diciptakan untuk mendukung kinerja perbankan tersebut. Menurut teori

sumber daya, kemampuan intelektual merupakan sumber daya yang unik

yang dapat memberikan suatu karakter kepada perusahaan.

Berdasarkan hasil pengujian regresi diatas membuktikan bahwa

modal intelektual dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi

perusahaan sehingga dapat meningkatkan laba. Kombinasi dari

kemampuan, keahlian dan pengetahuan karyawan digunakan dengan baik

sehingga proses operasional, proses organisasi dan teknologi juga dapat

digunakan dengan efektif dan efisien sehingga dapat menghasilkan laba

bagi perusahaan.

Tabel 4.10
Hasil Uji Statistik t (uji t)

a
Coefficients

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 7.077 2.270 3.117 .009

VACA .272 1.760 .044 .155 .880


1
VAHU .150 3.265 .035 .046 .964

STVA 10.703 17.773 .449 .602 .558

a. Dependent Variable: ROE


Sumber: Data diolah

Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dibuat persamaan regresi

sebagai berikut:

Y= 7,007 + 0,272x1 + 0,150x2 + 10,703x3 + 2,270 ε

76
Dimana:

Y = ROE

X1 = VACA X2= VAHU X3= STVA

ε = Kesalahan baku/ error

Secara keseluruhan variabel VAIC diatas dapat diketahui bahwa

variabel VACA memiliki nilai signifikansi sebesar 0,88 > 0,05,

berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa VACA tidak

berpengaruh signifikan terhadap ROE. Variabel VAHU memiliki

signifikansi sebesar 0,964 > 0,05, itu berarti VAHU tidak berpengaruh

signifikan terhadap ROE, dan variabel STVA memiliki signfikansi 0,558 >

0,05 hal ini menunjukkan bahwa STVA tidak berpengaruh signifikan

terhadap ROE, sehingga membuktikan tidak adanya pengaruh dari ketiga

variabel tersebut.

3.2. Analisis Regresi BRI Syariah

a. Hasil Uji ROA BRI Syariah

Tabel 4.11

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the


Square Estimate
a
1 .940 .883 .854 .22730

a. Predictors: (Constant), STVA, VACA, VAHU


Sumber: Data diolah

77
Dari tabel diatas nilai R menunjukkan korelasi (hubungan) antara

variabel VACA, VAHU, STVA terhadap ROA. sebesar 94% hal ini

menunjukkan hubungan teresbut dapat dikatakan tinggi.

Nilai adjusted R square menunjukkan nilai koefisien determinasi

sebesar 85,4% artinya variabel Y (ROA) dapat dijelaskan atau dipengaruhi

oleh variabel X1 VACA, X2 VAHU, X3 STVA (VAIC) sebesar 85,4%, dan

sisanya 14,6% dipengaruhi oleh variabel lainnya.

VAIC dapat menjelaskan ROA sebesar 85,4% karena dalam BRI

Syariah, modal intelektual sudah digunakan dengan maksimal.

Berdasarkan hasil pengujian regresi diatas membuktikan bahwa

modal intelektual dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi

perusahaan sehingga dapat meningkatkan laba. Kombinasi dari

kemampuan, keahlian dan pengetahuan karyawan digunakan dengan baik

sehingga proses operasional, proses organisasi dan teknologi juga dapat

digunakan dengan efektif dan efisien sehingga dapat menghasilkan laba

bagi perusahaan.

78
Tabel 4.12

Hasil Uji Statistik t (Uji t)

a
Coefficients

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 2.679 3.213 .834 .421

VACA -.201 .617 -.035 -.327 .750


1
VAHU -2.716 3.282 -.916 -.828 .424

STVA 8.667 5.205 1.860 1.665 .122

a. Dependent Variable: ROA

Sumber: Data diolah

Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dapat dibuat persamaan

regresi sebagai berikut:

Y= 2,679 - 0,201x1 – 2,716x2 + 8,667 x3 + 3,213 ε

Dimana:

Y = ROE

X1 = VACA X2= VAHU X3= STVA

ε = Kesalahan baku/ error

Berdasarkan hasil pengujian VAIC diatas dapat diketahui bahwa

variabel VACA memiliki nilai signifikansi sebesar 0,75 > 0,05,

berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa VACA tidak

berpengaruh signifikan terhadap ROA. Variabel VAHU memiliki

signifikansi sebesar 0,424 > 0,05, itu berarti VAHU tidak berpengaruh

signifikan terhadap ROA, dan variabel STVA memiliki signfikansi 0,122

79
> 0,05 hal ini menunjukkan bahwa STVA tidak berpengaruh signifikan

terhadap ROA, dari ketiga variabel VAIC tersebut tidak ada yang

berpengaruh signifikan.

b. Uji Analisis ROE

Tabel 4.13

Hasil Uji Koefisien Determinasi ROE

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the


Square Estimate
a
1 .923 .853 .816 2.62450

a. Predictors: (Constant), STVA, VACA, VAHU

Sumber: Data diolah

Dari tabel diatas nilai R menunjukkan korelasi (hubungan) antara

variabel VACA, VAHU, STVA terhadap ROE, sebesar 92,3%. Hubungan

tersebut dapat dikatakan sedang. Nilai adjusted R square menunjukkan

nilai koefisien determinasi sebesar 85,3% artinya variabel Y (ROE) dapat

dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel X (VACA, VAHU, STVA)

sebesar 85,3%, dengan demikian sisanya 14,7% dipengaruhi oleh variabel

lainnya.

VAIC dapat menjelaskan ROE sebesar 85,3% berarti dalam

perusahaan perbankan modal intelektual sudah digunakan dengan

maksimal, karena dalam perbankan masih banyak tenaga kerja yang

kemampuan intelektualnya sudah sesuai dengan posisinya dalam

perbankan tersebut. Menurut teori sumber daya, kemampuan intelektual

80
merupakan sumber daya yang unik yang dapat memberikan suatu karakter

kepada perusahaan.

Tabel 4.14

Hasil Uji Statistik t (uji t)

a
Coefficients

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta


(Constant) -3.713 37.098 -.100 .922

VACA -5.245 7.118 -.090 -.737 .475


1
VAHU 4.145 37.894 .136 .109 .915

STVA 38.948 60.100 .813 .648 .529

a. Dependent Variable: ROE_BRIS

Sumber: Data diolah

Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dapat dibuat persamaan

regresi sebagai berikut:

Y= -3,713 – 5,245x1 + 4,145x2 + 38,948 x3 + 37,098 ε

Dimana:

Y = ROE

X1 = VACA X2= VAHU X3= STVA

ε = Kesalahan baku/ error

Secara keseluruhan variabel VAIC diatas dapat diketahui bahwa

variabel VACA memiliki nilai signifikansi sebesar 0,475 > 0,05,

berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa VACA tidak

berpengaruh signifikan terhadap ROE. Variabel VAHU memiliki

81
signifikansi sebesar 0,915 > 0,05, itu berarti VAHU tidak berpengaruh

signifikan terhadap ROE, dan variabel STVA memiliki signfikansi 0,529 >

0,05 hal ini menunjukkan bahwa STVA tidak berpengaruh signifikan

terhadap ROE, dari ketiga variabel tersebut tidak ada yang signifikan.

3.3. Anlisis Regresi Bank Panin Syariah

a. Uji analisis ROA

Tabel 4.15

Hasil Uji Koefisien Determinasi ROA

b
Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson


Square Estimate
a
1 .978 .957 .946 .30770 1.302

a. Predictors: (Constant), STVA, VACA, VAHU


b. Dependent Variable: ROA_Panin

Sumber: Data diolah

VAIC dapat menjelaskan ROA sebesar 97,8% ini berarti pada

Bank Panin Syariah, modal intelektual digunakan dengan efektif. Modal

intelektual mencakup semua pengetahuan, struktur organisasi, struktur

operasional, infrastruktur, teknologi, kekayaan intelektual, hubungan

dengan nasabah dan kemampuan karyawan yang dapat digunakan untuk

menciptakan nilai tambah bagi perusahaan serta memberikan keunggulan

kompetitif secara berkelanjutan karena modal intelektual merupakan

sumber daya yang langka, tidak dapat ditiru, dan tidak dapat diganti oleh

sumber daya. Modal intelektual yang digunakan dengan efektif dan efisien

akan memicu penggunaan sumber daya lainnya dengan efektif.

82
Tabel 4.16

Hasil Uji Statistik t (Uji t)

a
Coefficients

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) -.983 .339 -2.899 .013

VACA -3.055 2.183 -.105 -1.399 .187


1
VAHU 1.144 .201 .726 5.691 .000

STVA .853 .307 .341 2.782 .017


a. Dependent Variable: ROA_Panin

Sumber: Data diolah

Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dapat dibuat persamaan


regresi sebagai berikut:

Y= -0,983 – 3,055x1 + 1,144x2 + 0,853x3 + 0,339 ε

Dimana:

Y = ROA

X1 = VACA X2= VAHU X3= STVA

ε = Kesalahan baku/ error

Secara keseluruhan variabel VAIC diatas dapat diketahui bahwa

variabel VACA memiliki nilai signifikansi sebesar 0,187 > 0,05,

berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa VACA tidak

berpengaruh signifikan terhadap ROA. Variabel VAHU memiliki

signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, itu berarti VAHU berpengaruh

signifikan terhadap ROA, dan variabel STVA memiliki signfikansi 0,017

< 0,05 hal ini menunjukkan bahwa STVA berpengaruh signifikan terhadap

83
ROA. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel VAHU sudah menunjukkan

banyak Value Added yang sudah dihasilkan dengan dana yang dikeluarkan

untuk tenaga kerja, sudah di manfaatkan semaksimal mungkin. STVA

berarti struktur modal yang berupa total dari nilai Value Added dibagi

Human Capital pada perbankan syariah di Indonesia telah berperan

penting dalam kontribusi peningkatan nilai perusahaan. Sesuai dengan

teori yang diungkapkan dalam (Ulum, 2009) bahwa komponen Intellectual

Capital yang bernilai ekonomi yaitu Human Capital (HC), structural

Capital (SC).

b. Uji analisis ROE

Tabel 4.17

Hasil Uji Koefisien Determinasi ROE

b
Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson


Square Estimate
a
1 .939 .881 .852 1.57891 .785

a. Predictors: (Constant), STVA, VACA, VAHU


b. Dependent Variable: ROE_Panin

Sumber: Data diolah

Dari tabel diatas nilai R menunjukkan korelasi (hubungan) antara

variabel VACA, VAHU, STVA terhadap ROE, sebesar 93,9%. Hubungan

tersebut dapat dikatakan sedang. Nilai adjusted R square menunjukkan

nilai koefisien determinasi sebesar 88,1% artinya variabel Y (ROE) dapat

dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel X (VACA, VAHU, STVA)

sebesar 88,1%, dengan demikian sisanya 11,9% dipengaruhi oleh variabel

lainnya.

84
VAIC dapat menjelaskan ROE sebesar 88,1% berarti dalam

perusahaan perbankan modal intelektual sudah digunakan dengan

maksimal, karena dalam perbankan masih banyak tenaga kerja yang

kemampuan intelektualnya sudah sesuai dengan posisinya.

Tabel 4.18

Hasil Uji Statistik t (Uji t)

a
Coefficients

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) -2.769 1.740 -1.592 .137

VACA 12.251 11.204 .135 1.093 .296


1
VAHU 2.541 1.031 .520 2.464 .030

STVA 2.797 1.574 .360 1.777 .101


a. Dependent Variable: ROE_Panin

Sumber : Data diolah

Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dapat dibuat persamaan

regresi sebagai berikut:

Y= -2,769 + 12,251x1 + 2,541x2 + 2,797x3 + 3,213 ε

Dimana:

Y = ROE

X1 = VACA X2= VAHU X3= STVA

ε = Kesalahan baku/ error

Berdasarkan hasil pengujian VAIC diatas dapat diketahui bahwa

variabel VACA memiliki nilai signifikansi sebesar 0,296 > 0,05,

berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa VACA tidak

85
berpengaruh signifikan terhadap ROE. Variabel VAHU memiliki

signifikansi sebesar 0,030 < 0,05, itu berarti VAHU berpengaruh

signifikan terhadap ROE, dan variabel STVA memiliki signfikansi 0,101 >

0,05 hal ini menunjukkan bahwa STVA tidak berpengaruh signifikan

terhadap ROE. Hasil dari variabel yang siginifikan yaitu VAHU

menunjukkan bahwa Value Added yang sudah dihasilkan dengan dana

yang dikeluarkan untuk tenaga kerja, sudah di manfaatkan semaksimal

mungkin.

4. Uji Simultan

Uji F menunjukkan semua variabel independen yang ada dalam model

regresi mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen.

Apabila nilai signifikansi < 0,05 maka Ha diterima. Pengaruh secara

simultan VACA, VAHU, STVA terhadap Kinerja Keuangan.

Tabel 4.19

Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ROA

a
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


b
Regression 41.967 3 13.989 123.647 .000

1 Residual 4.978 44 .113

Total 46.945 47

a. Dependent Variable: ROA


b. Predictors: (Constant), STVA, VACA, VAHU

Sumber: Data diolah

86
Tabel 4.20

Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ROE

a
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


b
Regression 426.380 3 142.127 7.063 .001

1 Residual 885.435 44 20.124

Total 1311.815 47

a. Dependent Variable: ROE


b. Predictors: (Constant), STVA, VACA, VAHU

Sumber: Data diolah

Hasil pengolahan data dalam tabel diatas melalui uji Anova atau F

test ROA terlihat bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Nilai

probabilitas pengujian lebih kecil dari 0,05 menunjukkan model regresi

dapat digunakan secara bersama- sama untuk memprediksi tingkat kinerja

keuangan (ROA), dan dalam ROE mempunyai nilai regresi 0,001 < 0,05.

Hal ini membuktikan bahwa VACA, VAHU, STVA secara simultan

berpengaruh positif terhadap indeks kinerja keuangan. Hal ini

menyimpulkan bahwa H1 diterima dalam model regresi penelitian ini.

87
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Hasil analisis pada Bank Umum Syariah BNI Syariah

menunjukkan bahwa intellectual capital secara keseluruhan

berpengaruh terhadap ROA dan ROE. Semakin baik nilai dan

penggunaan modal intelektual juga akan semakin meningkatkan

kinerja perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan

koefisien determinasi (adjusted R2) pada ROA sebesar sebesar

98,7%, dan pengaruh pada ROE sebesar 47,9%, angka tersebut

menandakan bahwa besarnya kontribusi pengaruh intellectual

capital terhadap ROA dan ROE, berdasarkan hasil uji statistik t

pada BNI Syariah menunjukkan bahwa variabel VAHU dan STVA

yang berpengaruh signifikan terhadap ROA. Dapat dilihat dari nilai

signifikansinya yaitu variabel VAHU sebesar 0,042 dan variabel

STVA 0,000. Sedangkan perhitungan koefisien pada ROE VAIC

tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE, dilihat dari nilai

signifikannya > 0,0 5.

2. Hasil analisis pada Bank Umum Syariah BRI Syariah

menunjukkan bahwa intellectual capital secara keseluruhan

berpengaruh terhadap ROA dan ROE. Semakin baik nilai dan

penggunaan modal intelektual juga akan semakin meningkatkan

88
kinerja perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan

koefisien determinasi (adjusted R2) pada ROA sebesar 85,4%,

angka tersebut dan pengaruh pada ROE sebesar 92,3%

menandakan bahwa besarnya kontribusi pengaruh variabel

intellectual capital dan berdasarkan hasil uji statistik t pada BNI

Syariah menunjukkan bahwa variabel dari VACA, VAHU, STVA

tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Dapat dilihat dari

nilai signifikansinya yaitu variabel VACA. VAHU, STVA nilai

signifikansinya > 0,05. Sedangkan perhitungan koefisien pada

ROE VAIC juga tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE,

dilihat dari nilai signifikannya > 0,05.

3. Hasil analisis pada Bank Umum Syariah Bank Panin Syariah

menunjukkan bahwa intellectual capital secara keseluruhan

berpengaruh terhadap ROA dan ROE. Semakin baik nilai dan

penggunaan modal intelektual juga akan semakin meningkatkan

kinerja perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan

koefisien determinasi (adjusted R2) pada ROA sebesar 97,8%, dan

pengaruh pada ROE sebesar 93,9% angka tersebut menandakan

bahwa besarnya kontribusi pengaruh Variabel intellectual capital

yaitu VACA, VAHU, STVA dan berdasarkan hasil uji statistik t

pada BNI Syariah menunjukkan bahwa variabel VAHU dan STVA

yang berpengaruh signifikan terhadap ROA. Dapat dilihat dari nilai

signifikansinya yaitu variabel VAHU sebesar 0,000 dan variabel

89
STVA 0,017. Sedangkan perhitungan koefisien pada ROE VAIC

hanya variabel STVA yang berpengaruh signifikan terhadap ROE,

dilihat dari nilai signifikannya yaitu sebersar 0,030.

4. Secara simultan, hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh

signifikan antara komponen variabel VAIC (Value Added

Intellectual Capital) yaitu VACA, VAHU, STVA, terhadap

profitabilitas BNI Syariah, BRI Syariah dan Bank Panin Syariah

B. Implikasi

Dari hasil penelitian ini mengindikasikan adanya pengaruh yang

signifikan atas modal fisik dan finansial yang dimiliki bank untuk

menunjang peningkatan kinerja keuangan bank baik di masa ini maupun

dimasa datang. Bagi perusahaan, dari penelitian ini dapat diketahui bahwa

aset berwujud dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk

meningkatkan kinerja keuangannya. Melakukan pengeluaran untuk

pembelian aset berwujud tidak lagi dipandang sebagai sebuah pengeluaran

saja tetapi juga dipandang sebagai alat untuk meningkatkankinerja

keuangan perusahaannya. Tentunya hal ini bias tercapai apabila aset

tersebut dikelola secara efisien.

1. Hasil analisis pada BNI Syariah menunjukkan bahwa dari variabel

intellectual capital BNI Syariah menunjukkan bahwa variabel VAHU dan

STVA yang berpengaruh signifikan terhadap ROA, dengan adanya

efisiensi yang tinggi atas modal struktural perusahaan akan mampu

meningkatkan kinerja keuangan bank. Biaya yang digunakan oleh

90
perusahaan selain biaya gaji tenaga kerja terbukti memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kinerja keuangan bank, semakin tinggi modal

struktural yang dimilki bank, maka keuangan bank akan semakin

meningkat.

2. Hasil analisis pada Bank Panin Syariah menunjukkan bahwa hasil uji

statistik t, variabel VAHU dan STVA yang berpengaruh signifikan

terhadap ROA, maka ini merupakan kecenderungan bahwa kinerja

keuangan akan ikut naik. Sedangkan perhitungan koefisien pada ROE

VAIC hanya variabel STVA yang berpengaruh signifikan terhadap ROE,

hal ini berarti struktur modal yang berupa total dari nilai Value Added

dibagi nilai Human Capital pada kinerja keuangan telah berperan penting

dalam kontribusi peningkatan nilai perusahaan. Oleh sebab itu, faktor

utama yang menjadi kendala utama dalam efisiensi SDM adalah dengan

tidak optimalnya pemanfaatan asset perusahaan.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan beberapa

keterbatasannya dapat disampaikan beberapa saran yang bisa menjadi

masukan bagi beberapa pihak, antara lain:

1. Bagi manajemen bank

Dari penelitian ini diharapkan agar manajemen perbankan dapat

memperhatikan pentingnya modal intelektual sebagai alat untuk

meningkatkan nilai perusahaan, karena modal intelektual memiliki

karakteristik yang unik dan dapat memberikan suatu keunggulan

91
bagi perusahaan. Investasi dalam pengembangan human capital

merupakan suatu investasi yang penting karena dapat

meningkatkan produktivitas, human capital yang memiliki

keahlian, pengalaman dan pengetahuan yang tinggi dapat

menguntungkan perusahaan karena menjadi suatu modal yang

potensial untuk terciptanyanya suatu nilai bagi perusahaan.

2. Bagi nasabah bank/ masyarakat

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

gambaran dan rujukan bagi masyarakat untuk melihat kinerja Bank

Umum Syariah agar masyarakat dapat menentukan strategi

investasi jangka pendek dan jangka panjang, selain itu juga dapat

melihat bagaimana bank mengelola modal intelektualnya yang

sebagai suatu keunggulan lainnya.

3. Bagi penelitian berikutnya

Bagi penelitian berikutnya sebaiknya menggunakan rentang waktu

yang lebih panjang dan objek penelitan yang lebih banyak serta

menambah proksi pengukuran kinerja lainnya agar dapat terlihat

bagaimana gambaran yang lebih menyeluruh pengaruh modal

intelektual terhadap kinerja perusahaan.

92
Daftar Pustaka

Abidin. Pelaporan MI: Upaya mengembangkan ukuran-ukuran baru. Jurnal


Media Akuntansi, Edisi 7. Tahun VII 2000. Hal 46

Astuti dan Sabeni, Hubungan Intelletual Capital dan Business Performance


dengan Diamond Specification. Sebuah perspektif Akuntansi. Symposium
Nasional Akuntansi VIII Solo. 2005. Hal 696

Bontis, Nick. Intellectual Capital: an Exploratory Study that Develope Measure


and Models. Manajemen Decision. Volume.36 Nomor 2

Chen, M.C., S.J. Cheng, Y. Hwang. An Impirical Investigation of the relationship


between Intellectual Capital and Fimrs’ Market Value and Financial
Performance. Journal of Intellectual Capital. Vol 6. Nomor 3. 2005

Ciptaningsih, Tri. Uji Pengaruh Modal Intelektual terhadap Kinerja Keuangan


BUMN yang Go Public di Indonesia. STIE YKPN Yogyakarta, Volume.
12. No. 3. 2013.

Dini Attar, Islahuddin, M. Shabri. Pengaruh Penerapan Manajemen Risiko


terhadap Kinerja Keuangan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah kuala.
Magister akuntansi FE. Februari 2014

Eriyanto. Teknik Sampling (Analisis Opini Publik). Yogyakarta: LKIS


Yogyakarta, 2007. Hal 61

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19,
Edisi 5. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2011.

Ihyaul Ulum, imam Ghozali dan Anis Chairi. Intelectual Capital dan Kinerja
keuangan Perusahaan: Suatu Analalisis dengan Pendekatan Partial Least
Square. Hal. 1

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pedoman


Penulisan Skripisi. www.feb-uinjkt.net diakses tanggal November 2015.

Ihyaul ulum, “Resource-Based Theory” artikel diakses pada 25 Oktober 2015 dari
http://ihyaul.staff.umm.ac.id/2013/05/resource-based-theory-rbt/

Indriantoro, Nur dan Bambang Suporno. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk


Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama. Yogyakarta: Lembaga Penerbit
BPFE. 2002. Hal. 63.

93
Jumingan. Analisis laporan keuangan. Jakarta: PT. Bumi aksara. 2006

Kasmir. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana, 2009.

Munawir, Slamet. Analisa Laporan Keuangan Edisi Keempat. Yogyakarta:


Loiberty. 2009. Hal. 13

Nasih, Moh. “Peran Strategis Intellectual Capital Sebagai Variabel Antara


Pengaruh Financial Capital Terhadap Kinerja Keuangan”

Pulic, Ante. Measuring the Performance of Intellectual Potential in Knowledge


Economy, Pape Presented at the 2nd McMaster Word Congress on
Measuring and Managing Intellectual Capital by the Austrian Team for
Intellectual Potential 1998

Rivai, Veithzal. Bank and Financial Institution Management. Jakarta: Raja


Grafindo Persada. 2007.

Rulfah M daud dan Abrar Amri. pengaruh Intellectual Capital dan CSR terhadap
kinerja keuangan perusahaan (study empiris pada perusahaan manufaktur
di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Telaah dan Riset Akuntansi. Volume 1
Nomor. 2. 2008. Hal. 214

Sangkala, Intellectual Capital Management Strategi Baru Membangun Daya


Saing Perusahaan” Jakarta: Yapensi, 2006. Hal. 40

Sawarjuwono Tjiptohadi dan agustine prihatin kadir, “Intellectual capital;


perlakuan, pengukuran dan pelaporan (sebuah library Research)” jurnal
Akuntansi dan keuangan. Vol. 5 NO. 1 (2003). H. 38

Susilo, Lora Anjis. “Analisis Pengaruh Pengungkapan Intellectual Capital


Terhadap Abnormal Return Saham (Studi Pada Perusahaan Non Keuangan
Yang Terdaftar di BEI)”. Skripsi S1 Jurusan Akuntansi, STIE Asia
Malang, 2012.

Sutrisno, Edy. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana, 2009.

Suwatno, Donni J priansa, Manajemen SDM dalam organisasi public dan bisnis,
Bandung: ALFABETA, 2011. Hal. 103.

Thaib, Faezal. Value Added Intellectual Capital (VAHU, VACA, STVA),


Pengaruhnya terhadap Kinerja Keuangan Bank Pemerintah periode 2007-
2011. Jurnal EMBA, Volume. 1. No.3. 2013. Hal. 153

94
Ulum, Ihyaul. Model Pengukuran Kinerja Intellectual Capital dengan IB- VAIC
di Perbankan Syariah. Jurnal Inferensi Penelitian Sosial dan Keagamaan,
Volume. 7. No. 1 (Juni 2013). Hal 199

Wardayanti, Siti Maria. Implikasi Sharia Governance terhadap Reputasi dan


kepercayaan Bank Syariah. Jurnal Walisongo Volume. 19. Nomor. 1.
2011. Hal. 5

Wijaya , Novia. Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan dan


Nilai Pasar Perusahaan Perbankan dengan Metode Value Added
Iintellectual Coefficient. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Volume. 14 No. 3.
2013. H. 160

Yuliani, Santi. “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Kinerja Sosial


Bank Umum Syariah Di Indonesia Tahun 2006-2007”. Skripsi S1 Program
Ekstensi Manajemen Kekhusuasan Keuangan Syariah. Universitas
Indonesia. 2012.

95
Lampiran 1 : Data Penelitian BNI Syariah

Value Ekuitas Beban


Tahun Out In VACA VAHU SC STVA VAIC ROA ROE
Added (CE) Personalia
q1 2011 167926 35803 132123 1098431 0.12 29046 4.54875 103077 0.780159 5.4492 3.42 16.2
q2 2011 323140 171394 151746 1080385 0.14 81229 1.86813 70517 0.464704 2.4733 2.22 10.49
q3 2011 535661 285616 250045 1113941 0.224 132654 1.88494 117391 0.46948 2.5789 2.37 11.65
q4 2011 758754 485734 273020 1076677 0.254 183764 1.48571 89256 0.32692 2.0662 1.29 6.63
q1 2012 167969 93217 74752 1080984 0.069 60586 1.23381 14166 0.189507 1.4925 0.63 4.23
q2 2012 416716 255085 161631 1106362 0.146 132449 1.220326 29182 0.180547 1.547 0.65 4.2
q3 2012 631765 353249 278516 1115329 0.25 190724 1.460309 87792 0.315213 2.0252 1.31 8.64
q4 2012 970309 515492 454817 187219 2.429 317073 1.434424 137744 0.302856 4.1666 1.48 10.18
q1 2013 285378 142921 142457 1222215 0.117 95371 1.493714 47086 0.330528 1.9408 1.62 13.98
q2 2013 528222 232358 295864 1241639 0.238 220666 1.340777 75198 0.254164 1.8332 1.24 10.87
q3 2013 838141 381843 456298 1273875 0.358 340320 1.340791 115978 0.254172 1.9532 1.22 11.54
q4 2013 1194390 553262 641128 1304680 0.491 461512 1.38919 179616 0.280156 2.1608 1.37 11.37
q1 2014 311422 144617 166805 1339183 0.125 120486 1.384435 46319 0.277684 1.7867 1.22 13.79
q2 2014 636673 279550 357123 1371161 0.26 268315 1.330984 88808 0.248676 1.8401 1.11 13.28
q3 2014 983908 432119 551789 1909111 0.289 412967 1.336158 138822 0.251585 1.8768 1.22 13.12
q4 2014 1491980 627389 864591 1950000 0.443 644458 1.341579 220133 0.254609 2.0396 1.27 13.98

96
Lampiran 2: Data Penelitian BRI Syariah

Value Ekuitas Beban


Tahun Out In VACA VAHU SC STVA VAIC ROA ROE
Added (CE) Personalia
q1 2011 147614 81987 65627 959028 0.068 61620 1.065028 4007 0.061057 1.1945 0.23 1.23
q2 2011 303685 152877 150808 962439 0.157 143301 1.052386 7507 0.049779 1.2589 0.2 1.52
q3 2011 476684 215043 261641 978338 0.267 238325 1.097833 23316 0.089114 1.4544 0.4 3.18
q4 2011 691999 372823 319176 966676 0.33 302475 1.055214 16701 0.052325 1.4377 0.2 1.19
q1 2012 221362 140714 80648 971270 0.083 76054 1.060404 4594 0.056964 1.2004 0.17 1.41
q2 2012 461903 228620 233283 1031813 0.226 168146 1.387384 65137 0.279219 1.8927 1.21 9.98
q3 2012 705977 339919 366058 1078271 0.339 254463 1.438551 111595 0.304856 2.0829 1.34 11.4
q4 2012 989808 528373 461435 1068564 0.432 323383 1.426899 138052 0.29918 2.1579 1.19 10.41
q1 2013 254903 93480 161423 1129371 0.143 100616 1.604347 60807 0.376694 2.124 1.71 18.63
q2 2013 535934 222682 313252 1673437 0.187 208351 1.503482 104901 0.334877 2.0256 1.41 14.81
q3 2013 724544 344769 379775 1726553 0.22 328920 1.154612 50855 0.133908 1.5085 1.36 13.16
q4 2013 1118012 564185 553827 1698128 0.326 400267 1.383644 153560 0.277271 1.9871 1.15 10.2
q1 2014 271808 116662 155146 1716899 0.09 135081 1.148541 20065 0.12933 1.3682 0.46 4.07
q2 2014 545283 300233 245050 1699218 0.144 242666 1.009824 2384 0.009729 1.1638 0.03 0.24
q3 2014 861471 476709 384762 1704117 0.226 358511 1.073222 26251 0.068227 1.3672 0.2 0.49
q4 2014 1155056 662641 492415 1707843 0.288 477030 1.032252 15385 0.031244 1.3518 0.08 0.44

97
Lampiran 3: Data Penelitian Bank Panin Syariah

Value Ekuitas VAC Beban


Tahun Out In VAHU SC STVA VAIC ROA ROE
Added (CE) A Personalia
q1 2011 5369 3978 1391 141598 0.01 3162 0.439911 -1771 -1.27318 -0.823 -1.55 -4.68
q2 2011 13718 9219 4499 441163 0.01 6712 0.670292 -2213 -0.49189 0.1886 -0.79 -2.91
q3 2011 29770 15629 14141 445893 0.032 10785 1.311173 3356 0.237324 1.5802 0.7 1.16
q4 2011 47988 20622 27366 452069 0.061 14956 1.829767 12410 0.453482 2.3438 1.75 2.8
q1 2012 18863 8960 9903 456832 0.022 4241 2.335062 5662 0.571746 2.9285 2.35 3.73
q2 2012 40910 16184 24726 464661 0.053 8657 2.856186 16069 0.649883 3.5593 3.03 5.35
q3 2012 68039 27194 40845 473129 0.086 13485 3.028921 27360 0.669849 3.7851 2.9 6.05
q4 2012 95097 28341 66756 487666 0.137 19907 3.353393 46849 0.701795 4.1921 3.29 7.75
q1 2013 36959 15057 21902 498933 0.044 6879 3.183893 15023 0.685919 3.9137 2.72 9.97
q2 2013 64434 25484 38950 525995 0.074 16238 2.398694 22712 0.583107 3.0559 2.34 8.92
q3 2013 117162 49489 67673 525995 0.129 25612 2.642238 42061 0.621533 3.3924 2.18 8.94
q4 2013 137977 73440 64537 525995 0.123 35375 1.824367 29162 0.451865 2.3989 1.03 4.44
q1 2014 50160 23832 26328 998734 0.026 12142 2.168341 14186 0.538818 2.7335 1.45 5.27
q2 2014 128407 67788 60619 1013533 0.06 26700 2.270375 33919 0.559544 2.8897 1.64 5.75
q3 2014 210056 108415 101641 1039260 0.098 40723 2.495911 60918 0.599345 3.1931 1.82 6.68
q4 2014 265023 114556 150467 1072795 0.14 54735 2.749009 95732 0.636233 3.5255 1.99 7.66

98
Lampiran 3 : Uji Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

VAIC 48 -.823 5.449 2.20130 1.084510


ROA 48 -1.55 3.42 1.2881 .99942
ROE 48 -4.68 18.63 7.3623 5.28308
Valid N (listwise) 48

Lampiran 4 : Uji multikolonieritas


a
Coefficients

Model Collinearity Statistics

Tolerance Tolerance VIF VIF


ROA ROE ROA ROE

(Constant)

VACA .948 .882 1.055 1.133


1
VAHU .366 .349 2.730 2.864

STVA .374 .366 2.674 2.729


a. Dependent Variable: ROA & ROE

Lampiran 5 : Uji Heteroskedastisitas

99
Lampiran 6 : Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

VAIC_BNIS VAIC_BRIS VAIC_Panin ROA_BNIS

N 16 16 16 16

a,b
Mean 2.3269 1.5985 2.6786 1.4775
Normal Parameters
Std. Deviation 1.03459 .37343 1.35206 .68570
Absolute .314 .220 .215 .250
Most Extreme
Positive .314 .220 .131 .250
Differences
Negative -.210 -.163 -.215 -.171
Kolmogorov-Smirnov Z 1.255 .881 .859 .999
Asymp. Sig. (2-tailed) .086 .420 .452 .271

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.

100
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ROA_BRIS ROA_PANIN ROE_BNIS ROE_BRIS ROE_Panin

N 16 16 16 16 16
Mean .7087 1.6781 10.8844 6.3975 4.8050
a,b
Normal Parameters Std.
.59462 1.32189 3.46990 6.11618 4.09948
Deviation
Absolute .227 .181 .170 .225 .170
Most Extreme
Positive .227 .111 .124 .225 .104
Differences
Negative -.208 -.181 -.170 -.158 -.170
Kolmogorov-Smirnov Z .909 .726 .678 .900 .681
Asymp. Sig. (2-tailed) .381 .668 .747 .393 .743

a. Test distribution is Normal.

Lampiran 7 : Output Regresi BNI Syariah

a. ROA BNI Syariah

Hasil Uji Koefisien Determinasi

b
Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson


Square Estimate
a
1 .987 .974 .968 .12326 1.128

a. Predictors: (Constant), STVA, VACA, VAHU


b. Dependent Variable: ROA_BNIS
Hasil Uji Statistik t (Uji t)

a
Coefficients

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) -.041 .082 -.494 .630

VACA .004 .064 .003 .062 .951


1
VAHU -.269 .118 -.320 -2.275 .042

STVA 6.016 .643 1.277 9.350 .000

a. Dependent Variable: ROA_BNIS

101
b. ROE BNI Syariah
Hasil Uji Koefisien Determinasi

b
Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson


Square Estimate
a
1 .479 .230 .037 3.40476 .410

a. Predictors: (Constant), STVA, VACA, VAHU


b. Dependent Variable: ROE

Hasil Uji Statistik t (uji t)

a
Coefficients

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 7.077 2.270 3.117 .009

VACA .272 1.760 .044 .155 .880


1
VAHU .150 3.265 .035 .046 .964

STVA 10.703 17.773 .449 .602 .558

a. Dependent Variable: ROE

Lampiran 8 : Output Regresi BRI Syariah

a. ROA BRI Syariah

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the


Square Estimate
a
1 .940 .883 .854 .22730

a. Predictors: (Constant), STVA, VACA, VAHU

102
Hasil Uji Statistik t (Uji t)

a
Coefficients

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 2.679 3.213 .834 .421

VACA -.201 .617 -.035 -.327 .750


1
VAHU -2.716 3.282 -.916 -.828 .424

STVA 8.667 5.205 1.860 1.665 .122

b. ROE BRI Syariah

Hasil Uji Koefisien Determinasi ROE

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the


Square Estimate
a
1 .923 .853 .816 2.62450

a. Predictors: (Constant), STVA, VACA, VAHU

Hasil Uji Statistik t (Uji t)

a
Coefficients

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) -3.713 37.098 -.100 .922


VACA -5.245 7.118 -.090 -.737 .475
1
VAHU 4.145 37.894 .136 .109 .915

STVA 38.948 60.100 .813 .648 .529

a. Dependent Variable: ROE_BRIS

103
Lampiran 9 : Output Regresi Bank Panin Syariah

a. ROA Bank Panin Syariah

Hasil Uji Koefisien Determinasi ROA

b
Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson


Square Estimate
a
1 .978 .957 .946 .30770 1.302

a. Predictors: (Constant), STVA, VACA, VAHU


b. Dependent Variable: ROA_Panin

Hasil Uji Statistik t (Uji t)

a
Coefficients

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) -.983 .339 -2.899 .013

VACA -3.055 2.183 -.105 -1.399 .187


1
VAHU 1.144 .201 .726 5.691 .000

STVA .853 .307 .341 2.782 .017


a. Dependent Variable: ROA_Panin

ROE

b. ROE Bank Panin Syariah

Hasil Uji Koefisien Determinasi ROE

b
Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson


Square Estimate
a
1 .939 .881 .852 1.57891 .785

a. Predictors: (Constant), STVA, VACA, VAHU


b. Dependent Variable: ROE_Panin

104
Hasil Uji Statistik t (Uji t)

a
Coefficients

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) -2.769 1.740 -1.592 .137

VACA 12.251 11.204 .135 1.093 .296


1
VAHU 2.541 1.031 .520 2.464 .030

STVA 2.797 1.574 .360 1.777 .101


a. Dependent Variable: ROE_Panin

Lampiran 10 : Uji Signifikansi Simultan

Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ROA

a
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


b
Regression 41.967 3 13.989 123.647 .000

1 Residual 4.978 44 .113

Total 46.945 47

a. Dependent Variable: ROA


b. Predictors: (Constant), STVA, VACA, VAHU

Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ROE

a
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


b
Regression 426.380 3 142.127 7.063 .001

1 Residual 885.435 44 20.124

Total 1311.815 47

a. Dependent Variable: ROE


b. Predictors: (Constant), STVA, VACA, VAHU

105

Anda mungkin juga menyukai