Anda di halaman 1dari 7

Nama : Yusron Nur Hadi

NIM : 2103016009

Kelas : PAI 3B

Matkul : Statistika Pendidikan

Dosen Pengampu : Dwi Yunitasari, M. Si.

LAPORAN PRAKTIKUM UJI-T DUA SAMPEL INDEPENDEN

“PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW


TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM DAN BUDI PEKERTI SISWA KELAS X DI SMK HARAPAN MULYA
KENDAL TAHUN AJARAN 2018/2019”

A. Menentukan Hipotesis Uji


1. Tabel Data Nilai Kelas Eksperimen (X1)

Tabel 1. Hasil Pre-Test Peserta didik Kelas X TKJ 2 SMK Harapan Mulya Kendal

No Responden Nilai
1 Agus Abdullah 60
2 Agus Riyadi 70
3 Arman Maulana 60
4 Dewi Rosita 65
5 Diah Mega Saputri 70
6 Eka Sunarsiyanti 75
7 Erwan Hendriyanto 76
8 Fredy Fernanda Putra 50
9 Hazlinda Ditta Anjani 65
10 Ika Rahma Nur Maulita 82
11 Iwan Sutrimo 83
12 Khoirul Anam 70
13 Latriyani 65
14 M Lutfi Taftazani 80
15 Muhammad Abdul Rosid 78
16 Muhammad Abdul Umar 70
17 Muhammad Rizki Nur Ivandi 80
18 Novita Apriliani 75
19 Nuvi Nur Setyaningsih 69
20 Ratih Setya Mahesti 65
21 Rismawati 50
22 Rizki Al Mubarok 55
23 Rudi Fajarudin 45
24 Sintia Setia Ningsih 50
25 Siti Arofah Febriyani 80
26 Siti Fatimah 70
27 Siti Nurul Maftukah 75
28 Schan Habir Rahmad 60
29 Ubaidillah Saputra 65
30 Widi Pramono 70
∑ 2028

Tabel 1 diatas merupakan data dari Variabel X1. Data ini berisi tentang Hasil
Pre-Test Uji Coba mengenai Pengaruh Sistem Pembelajaran menggunakan Model
Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam & Budi
Pekerti Kelas X TKJ 2 SMK Harapan Mulya Kendal. Dari data tersebut dapat
dianalisis bahwa Jumlah responden yang dijadikan sebagai Eksperimen (Percobaan)
adalah sebanyak 30 Peserta didik & Jumlah Akumulatif dari Perolehan Skor masing-
masing Responden adalah 2028. Dari 30 Responden yang tertera diatas, Terdapat
Responden yang mendapatkan Skor Tertinggi & Terendah, Deskripsi Perolehan Skor
tertinggi jatuh pada Peserta didik atas nama Iwan Sutrimo dengan Perolehan Skor
83. Dan Skor terendah dari Pre-Test ini jatuh pada Peserta didik atas nama Rudi
Farajudin dengan Perolehan Skor 45.

2. Tabel Data Nilai Kelas Kontrol (X2)

Tabel 2. Hasil Pre-Test Peserta Didik Kelas X TKJ 3 SMK Harapan Mulya Kendal Melalui
Model Pembelajaran Kooperatif (X2)
No Responden Nilai
1 Aditiya Dicha Wibowo 40
2 Aditya Rifqi Wijaksono 50
3 Akhad Yani 55
4 Althiani Soleha 70
5 Ayuk Putri Cahayanti 70
6 Ayu Rohmawati 75
7 Dewita Anggreini 79
8 Dhimas Ady Parsetyo 79
9 Fahri Afif Gusthomi 80
10 Fahru Rozi 30
11 Iin Inayah 50
12 Lukcy Bagas Pradana 70
13 Maulana Martin 35
14 Meinanda Maulana Nuryan 60
15 Misbahul Munir 70
16 Muhammad Arifudin 75
17 Muhammad Majid 79
18 Muhammad Prayoga Y 80
19 Noval Rizki Saputra 60
20 Nur Luqna Diana 79
21 Pinki Ainun Saputri 60
22 Regita Ayu Setya Nur Aeini 60
23 Rizky Mahendra 60
24 Sela Indriani 65
25 Septiana Ainil Wafa 65
26 Teguh Setiawan 75
27 Vanessa Ardelia Slando 69
28 Vivi Dian Pasmawati 70
29 Zahrani Putri S 43
30 Zedda Arkaeda 55
∑ 1908

Tabel 2 diatas merupakan data dari Variabel X2. Data ini berisi tentang Hasil
Pre-Test Uji Coba mengenai Pengaruh Sistem Pembelajaran menggunakan Model
Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam & Budi
Pekerti di Kelas X TKJ 3 SMK Harapan Mulya Kendal. Dari data tersebut dapat
dianalisis bahwa Jumlah responden yang dijadikan sebagai Eksperimen (Percobaan)
adalah sebanyak 30 Peserta didik & Jumlah Akumulatif dari Perolehan Skor masing-
masing Responden adalah 1908. Dari 30 Responden yang tertera diatas, Terdapat
Responden yang mendapatkan Skor Tertinggi & Terendah, Deskripsi Perolehan Skor
tertinggi jatuh pada Peserta didik atas nama Fahri Afif Gusthomi & Muhammad
Prayoga P. dengan Perolehan Skor 80. Dan Skor terendah dari Pre-Test ini jatuh
pada Peserta didik atas nama Fahru Rozi dengan Perolehan Skor 30. Dari 2 Variabel
diatas, Variabel X1 (Kelas X TKJ 2) dapat diberikan kode 1 karena sebagai Kelas
Eksperimen, sedangkan Variabel X2 (Kelas X TKJ 3) diberikan Kode 2 karena
sebagai Kelas Kontrol.

Jenis hipotesis yang digunakan untuk mengetahui Seberapa besar Pengaruh


Model Pembelajaran Kooperatif diatas, yaitu hipotesis uji dua pihak (two tail test).
Hal ini memiliki suatu tujuan untuk mengetahui Seberapa besar Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap hasil belajar mata pelajaran PAI dan
Budi Pekerti dalam materi Iman Kepada Malaikat Allah SWT di kelas X Jurusan
Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) di SMK Harapan Mulya.

Ho : M1=M2
Ha : M2≠M2
Ho : Tidak terdapat suatu perbedaan yang signifikan antara hasil belajar mata
pelajaran PAI dan Budi Pekerti materi Iman Kepada Malaikat Allah melalui
model pembelajaran Kooperatif di kelas X TKJ SMK Harapan Mulya.

Ha : Ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar mata pelajaran PAI dan
Budi Pekerti materi Iman Kepada Malaikat Allah melalui metode
pembelajaran Kooperatif di kelas X TKJ SMK Harapan Mulya.

B. Menentukan Taraf Signifikansi (α)


• Taraf signifikansi : α = 0.05
• N1 = 30
• N2 = 30
• Derajat bebas : df = (N1+N2) – 2
= (30+30) – 2
= 60– 2
= 58
• Titik kritis : t-tabel (df, α) = t-tabel (60, 0.05)= 1,67155
Atau bisa diakses menggunakan Microsoft excel dengan rumus
=TINV(α,df) setelah itu control. Setelah itu hasil yan didapat
dicocokkan dengan tabel titik persentase distribusi t .
C. Formulasi Data dengan SPSS
Setelah menentukan Taraf Signifikansi dari data yang diperoleh, maka langkah
selanjutnya adalah Formulasi data dengan SPSS. Dari data X 1 dan X2 yang telah
dipaparkan diatas, dapat diinputkan Hasil belajar nya ke dalam SPSS sesuai dengan

Kode Kelas Eksperimen (1) dan Kode Kelas Kontrol (2).

Gambar 1. Penginputan data ke dalam SPSS & Pemberian Kode Kelas

Setelah data Kelas Eksperimen (X1) dan (X2) di input sesuai dengan
prosedurnya, maka langkah selanjutnya kita akan memformulasikan data tersebut,
dengan cara Klik Analyze (pada bagian opsi dilayar SPSS) – Pilih Compare Means –
Independent Samples T-Test, & memasukkan data Hasil_Belajar pada kolom Test-
Variable, dan memasukkan data Kelas pada kolom Grouping Variable. Atau kurang
lebih dapat dilihat seperti gambar dibawah ini
Gambar 2. Prosedur Formulasi data di IBM SPSS

Setelah sampai ke prosedur tadi, selanjutnya kita akan ditampilkan kedalam


halaman yang berisi tentang output dari analisis data yang kita masukan tadi, Hasilnya
dapat saya tampilkan melalui tabel dibawah ini

Group Statistics
Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Hasil_Belajar 1 30 67.600 10.3244 1.8850
2 30 63.600 13.9274 2.5428

Independent Samples Test


Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence Interval
Sig. (2- Mean Std. Error of the Difference
F Sig. t Df tailed) Difference Difference Lower Upper
Nilai Equal variances 2.725 .104 1.264 58 .211 4.00000 3.1653 -2.3359 10.3359
assumed
Equal variances not 1.264 53.480 .211 4.00000 3.1653 -2.3474 10.3474
assumed

Tabel 3. Hasil Perhitungan Formulasi data dengan IBM SPSS


Dari Tabel diatas, kita dapat menyimpulkan beberapa hal yang berkaitan
dengan data yang telah diinput, yaitu :
 Nilai t-Hitung : 1.264
 Nilai Sig. (2-tailed) : 211
 Nilai Sig. : 0.104
 Nilai F : 2.725
D. Analisis
 Menggunakan nilai hitung dari formulasi dengan SPSS
a. Nilai t-tabel = 1.67155
b. Nilai t-hitung = 1.264
 Membandingkan t-hitung dengan t-tabel
Maka dapat disimpulkan bahwa t hitung > t-tabel yaitu 1.67155 > 1.264. Dengan
demikian hipotesis nihil (H0) ditolak dan hipotesis alternative (H1) diterima.
Yang berarti bahwa ada Ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar mata
pelajaran PAI dan Budi Pekerti materi Iman Kepada Malaikat Allah melalui
metode pembelajaran Kooperatif di kelas X TKJ SMK Harapan Mulya.
E. Kesimpulan
Berdasarkan keputusan dari penelitian di atas adalah Hipotesis Nihil (H0) ditolak dan
Hipotesis Alternatif (H1) diterima. maka dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata
(mean) dari belajar mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti materi Iman Kepada
Malaikat Allah melalui metode pembelajaran Kooperatif di kelas X TKJ 2 adalah
sebesar 67.600, Sedangkan nilai rata-rata (mean) dari belajar mata pelajaran PAI &
Budi Pekerti kelas X TKJ 3 sebesar 63.600. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif yang diajarkan lebih meningkat dari pada
kelas yang diajar dengan menerapkan Metode yang biasa saja.

Anda mungkin juga menyukai