Jawaban :
1. Aset keuangan memiliki dua fungsi utama dalam perekonomian yaitu :
a. Sebagai media untuk intermediasi antara pihak yang membutuhkan dana, dan
pihak yang kelebihan dana.
Contoh : pak joko membutuhkan tambahan modal untuk memperbesar usahanya,
pak joko bisa menerbitkan asset keuangan dalam bentuk saham atau obligasi
misalnya, lalu di jual kepada pemilik dana, nantinya dana tersebut bisa digunakan
untuk modal memperbesar usaha pak joko.
b. Sebagai media untuk membagi risiko aset.
Bagi seorang pengusaha resiko ketidakpastian pendapatan usahanya adalah
sesuatu yang pasti ada atau tidak terhindarkan.
Contoh : pak joko usahanya di biayai oleh pemegang saham karena pak joko
menjual sahamnya kepada pemilik dana maka resiko ketidak pastian tersebut tidak
akan ditanggung pak joko sendiri melainkan ditanggung oleh banyak pihak.
1
meningkatkan produksi. Dengan kondisi ini maka tidak akan ada dana
menganggur, karena sangat memungkinkan untuk memobilisasi dana guna
memenuhi kebutuhan investasi, yang selanjutnya akan meningkatkan pendapatan
masyarakat.
c. memberikan keleluasaan bagi rumah tangga dan institusi-institusi lain untuk
melakukan investasi, meskipun mereka tidak perlu melakukan usaha secara teknis.
Kondisi ini mungkinkan rumah tangga untuk memilih altermatif tabung guna
mengoptimalkan pendapatannya.
6. Peranan bank sentral yang mendasar dalam perekonomian yaitu sebagai penyedia
uang inti, yaitu yang bertugas mencetak dan mengedarkan uang. Selain itu ada tiga
fungsi utama lain bank sentral dalam perekonomian yang meliputi :
a. Fungsi kebijakan moneter
Untuk menjaga stabilitas nilai uang, bank sentral diberi beberapa kewenangan,
antara lain merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter untuk
mengendalikan jumlah uang beredar, Stabilitas nilai uang dalam hal ini adalah
stabil terhadap barang dan jasa maupun stabil terhadap mata uang negara lain,
yang dari keduanya berarti inflasi rendah.
b. Melakukan pengaturan dan pelaksanaan sistem pembayaran
Fungsi terkait dengan pengaturan dan pelaksanaan sistem pembayaran, mencakup
sekumpulan kesepakatan, aturan, standar, dan prosedur peredaran uang antar
pihak dengan menggunakan instrumen pembayaran yang sah.
c. Bank sentral sebagai banknya para bank (bank's of the banks)
Selain sebagai otoritas moneter dan pengatur sistem pembayaran, bank sentral
juga berperan sebagai banknya para bank. Artinya, jika perbankan membutuhkan
uang untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya, maka bank akan meminjam uang
dari bank sentral.
d. Mengatur dan mengawasi perbankan
Bank merupakan lembaga yang cukup vital dalam proses intermediasi. Oleh
karena itu bank sentral perlu mengatur dan mengawasi perbankan.
2
7. Ada 2 pendekatan yang dilakukan BI dalam menjalankan tugas pengawasan bank
yaitu :
a. Pendekatan pengawasan berdasarkan kepatuhan (compliance based supenision )
Pada dasarnya menekankan pemantauan kepatuhan bank untuk melaksanakan
ketentuan-ketentuan yang terkait dengan operasi dan pengelolaan bank.
Pendekatan ini mengacu pada kondisi bank di masa lalu dengan tujuan untuk
memastikan bahwa bank telah beroperasi dan dikelola secara baik dan benar
menurut prinsip-prinsip kehati-hatian.
b. pendekatan pengawasan berdasarkan risiko (risk based supervision RBS)
Merupakan pendekatan pengawasan yang berorientasi ke depan (forsard looking).
Dengan menggunakan pendekatan tersebut pengawasan/pemeriksaan suatu bank
difokuskan pada risiko-risiko yang melekat (inherent risk) pada aktivitas
fungsional bank serta sistem pengendalian risiko (risk control system). Melalui
pendekatan ini akan lebih memungkinkan otoritas pengawasan bank untuk
proaktif dalam melakukan pencegahan terhadap permasalahan yang potensial
timbul di bank.
8. Tugas pokok Bank Indonesia yang tertuang dalam Undang-Undang No, 23 Tahun
1999 tentang Bank Indonesia yang telah diubah dengan Undang-Undang No, 3 Tahun
2004 meliputi 3 tugas utarna, yaitu;
a. menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter,
b. mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran,
c. mengatur dan mengawasi Bank.
3
4