Anda di halaman 1dari 9

F019/SOP/018-023/AKD

ASUHAN KEPERAWATAN PADA


GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN “ASMA”

Unit : IGD Tanggal Pengkajian : 16 Juni 2015


Ruang/Kamar: - Waktu Pengkajian : 14.30 WIB
Tgl. Masuk : 16 Juni 2015 Auto Anamnese :√
Jam : 14.15 WIB Allo Anamnese :√

I. IDENTIFIKASI
A. PASIEN
Nama : Tn. X
Umur : 48 Tahun
Jenis Kelamin : Laki - laki
Status Perkawinan : Menikah
Agama/Suku : Budha / Jawa
Warga Negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Jawa
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Buruh
Alamat Rumah : Sugihmanik - Grobogan
Dx. Medik : Asma

B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Nn. Z
Alamat : Sugihmanik - Grobogan
Hubungan dgn pasien : Anak

C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama : Sesak Nafas
2. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Sebelum masuk ke Rumah Sakit, pasien bekerja ditempat kerja 2 hari lembur
hingga pulang larut malam. Ketika pasien pergi dan bekerja, pasien pingsan
karena kelelahan dan penyakit asma yang di derita kambuh lalu Pasien dibawa ke
rumah sakit melalui IGD.
3. Riwayat Kesehatan Lalu :
Pasien mempunyai penyakit asma sejak kecil.
4. Riwayat Kesehatan keluarga :
Terdapat anggota keluarga yang menderita penyakit Asma seperti yang diderita
Tn. X yakni ibunya.
GENOGRAM (Tiga generasi)

II. PEMERIKSAAN FISIK


A. TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran
Kualitatif : √ Compos Mentis Somnolen
Soporocomatous Koma

Kuantitatif :
Skala Coma Glasgow : - Respon Motorik :6
- Respon Bicara :5
- Respon Membuka Mata :4
Total : E4M6V5
Kesimpulan : pasien dalam keadaan sadar penuh
2. Tekanan Darah : 135/90 mmHg
MAP : 105 mmHg

3. Suhu : 36.9 ˚C Oral Axillar


√ Rectal

4. Pernapasan : Frekuensi 26 x/menit


Irama : Reguler √ Irreguler
Jenis : √ Dada Perut

5. Nadi : 88 x/menit

B. ANTROPOMETRI
1. Lingkar Lengan Atas : 30 cm
2. Tinggi Badan : 173 cm
3. Berat Badan : 69 kg
4. I.M.T (Indeks Massa Tubuh) : 23.05 kg/m2
Kesimpulan : Berat badan pasien ideal

C. PEMERIKSAAN FISIK(head to toe)


1. Kepala:
Bentuk kepala pasien mesoshepal , pada kulit kepala tidak ada allopecia dan
terdapat ketombe. Kulit kepala tampak terlihat berminyak, rambut lurus terlihat
berwarna hitam dengan beberapa rambut putih. Wajah tampak pucat, tidak ada
nyeri tekan, tidak ada lesi pada kepala, tidak ada edema pada daerah wajah.

2. Mata:
Mata pasien terlihat sayu dan terdapat kantung mata, konjungtiva pasien terlihat
anemis pucat, sklera pasien ikterik tampak terlihat sedikit kuning, kornea pasien
terlihat normal, dan reflek pupil pasien baik. Tidak terdapat konjungtivitis

3. Hidung:
Bentuk hidung simetris, mancung dan besar, tidak ada polip dan tidak ada sinusitis.
Hidung bersih, tidak ada secret tidak ada darah tidak ada nyeri tekan. Penciuman
berfungsi dengan baik.

4. Telinga :
Kedua telinga pasien sejajar dan simetris, bentuk kedua telinga pasien normal dan
tidak ada kelainan, pada telinga bersih tidak ada secret tidak ada darah tidak ada
nyeri tekan dan pendengaran berfungsi dengan baik, bersih, tidak menggunakan
alat bantu dengar.

5. Mulut:
mukosa bibir lembab, tidak terdapat caries gigi, lidah bersih, tidak menggunakan
gigi palsu, tidak ada stomatitis, tidak ada gingivitis, gigi masih lengkap.

6. Leher :
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, Tidak ada peningkatan JVP, Tidak ada nyeri
telan.
7. Thorax (Paru-paru) :
1). Inspeksi : perkembangan dada kanan dan kiri simetris tidak ada retraksi
interkosta,
2). Palpasi : fremitus raba kanan dan kiri sama,
3).Perkusi : terdengar bunyi sonor,
4).Auskultasi : terdengar bunyi tambahan wheezing.

8. Jantung:
1). Inspeksi : ictus cordic tidak nampak
2). Palpasi : ictus cordic kuat angkat
3). Perkusi : batas jantung tidak melebar
4). Auskultasi : bunyi jantung I dan II murni

9. Abdomen:
1). Inspeksi : dinding perut cekung dari dada, tidak ada lesi,
2). Auskultasi : terdengar bising usus dan peristaltik usus 15x/menit.
3).Perkusi : terdengar suara tympani
4).Palpasi tidak ada nyeri tekan, dan tidak ada edema.

10. Ekstremitas:
Pada ekstremitas atas pada tangan kiri terpasang infus D5+Aminophiline 20 tetes
per menit (tpm), dan ekstremitas bagian kanan bisa digerakkan, tidak ada luka
maupun edema. Pada ekstremitas bawah tidak ada edema, tidak ada gangguan
gerak hanya saja terlihat lemas.

III.PENGKAJIAN POLA KESEHATAN


A. POLA PERSEPSI KESEHATAN-PEMELIHARAAN KESEHATAN
Sebelum pasien sakit, pasien percaya bahwa sehat dan sakit itu datangnya dari Tuhan
dan sakitnya ini disebabkan karena penyakit keturunan dan bukan karena guna-guna
atau santet. Pasien mengatakan jarang melakukan olahraga. Bila pasien sakit selalu
periksa ke dokter. Pasien mengatakan jika kondisinya kurang enak badan digunakan
untuk beristirahat. Setelah pasien sakit pasien mengatakan sakitnya merupakan ujian
dari Tuhan.

B. POLA NUTRISI METABOLIK


Pada pola nutrisi metabolik pasien mengatakan bahwa sebelum sakit makan tiga kali
sehari dengan komposisi nasi, sayur dan lauk pauk. Selama sakit pasien makan tiga
kali sehari dengan diit dari Rumah Sakit tetapi kadang-kadang hanya hanis setengah
porsi saja, pasien makan disuapi dengan keluarga.

C. POLA ELIMINASI
Pada pola eliminasi sebelum sakit pasien mengatakan BAB satu kali sehari setiap pagi
dengan konsistensi lunak, warna kuning, bau khas dan tidak encer, sebelum sakit
pasien BAK 6-7 kali per hari, warna kuning, bau khas dan tidak ada keluhan saat
BAK.Selama sakit pasien BAB satu kali sehari dengan konsistensi lunak dan bau
khas, selama sakit pasien BAK 5—6 kali perhari dengan bantuan keluarga.

D. POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN


Pola aktivitas dan latihan,sebelum sakit pasien mengatakan melakukan semua
aktivitasnya secara mandiri, mulai dari mandi makan dan minum, penyakit yang
diderita pasien tidak mempengaruhi aktivitas pasien hanya saja apabila terlalu
kelelahan akan memicu sesak nafas yang dialami pasien. Selama sakit aktivitas pasien
dibantu oleh keluarga dan perawat karena pasien merasa badannya lemas dan takut
bila sesak nafasnya kambuh.

E. POLA ISTIRAHAT TIDUR


Pola istirahat tidur, sebelum sakit pasien biasa tidur 6-8 jam pada malam hari, tidur
siang hanya satu jam. Selama sakit pasien mengatakan tidur 5-6 jam per hari pada
malam hari, kadang - kadang tidak bisa tidur saat merasa sesak nafas dan sering
terbangun, dan kurang lebih 2 jam saat siang hari sering terbangun karena lingkungan
sekitar yang berisik dan kadang terbangun saat sesak.

F. POLA PERSEPSI KOGNITIF


Pola persepsi kognitif, pada penglihatan pasien tidak menggunakan alat bantu
penglihatan seperti kacamata, pasien dapat melihat dengan jelas. Pada pendengaran
pasien tidak mengalami penurunan pendengaran pada kedua telinga, ketika dipanggil
tidak perlu di sentuhan tau beberapa kali dalam memanggil. Pada pengecapan, pasien
tidak mengalami penurunan fungsi pengecapan. Dan fungsi penciuman pasien masih
normal, pasien dapat membedakan bau makanan dan obat. Pada sensasi, pasien dapat
merasakan sentuhan kulit, sentuhan halus, kasar mau pun cubitan.

G. POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI


Body Image : Pasien saat sakit terlihat bersih karena 16 selalu disbin oleh keluarga
setiap hari. Ideal diri : Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan segera pulang.
Peran : Pasien mengatakan istri dari suaminya dan ibu dari ketiga anaknya,saat sakit
pasien merasakan adanya perubahan peran pada pada dirinya. Identitas diri : Pasien
dapat mengenali dirinya bahwa dia dia adalah seorang perempuan berusia 37 tahun

H. POLA PERAN DAN HUBUNGAN


Pada pola hubungan dan peran, pasien memiliki hubungan baik dengan keluarga, dan
masyarakat dikarenakan keluarga yang menunggu selalu bergantian dan banyak pula
tetangga yang menjenguk pasien dan pasien mengatakan jika pasien punya masalah
selalu menceritakan dengan keluarga.

I. POLA REPRODUKSI-SEKSUAL
Pasien mengatakan tidak ada gangguan masalah reproduksi. Pasien mengatakan
waktu menikah usianya dulu sekitar 25 tahun, memiliki anak pertama usia 27 tahun,
memiliki anak kedua pada usia 33 tahun. pasien mengatakan tidak memiliki gangguan
dalam pola reproduksi. Pasien selalu ditemani oleh istrinya.

J. POLA MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI TERHADAP STRES


Keluarga pasien mengatakan jika pasien ada masalah selalu diungkapkan pada
keluarga. Keluarga pasien mengatakan pasien mempunyai tipikal orang yang suka
marah.. Keluarga pasien mengatakan terkadang pasien merasa sedih dan putus asa
terhadap kondisi kesehtatannya, tapi tetap optimis untuk bisa sembuh dan berkumpul
dengan keluarga.

K. POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN


Pola system nilai dan keyakinan pasien mengatakan bahwa pasien beragama Islam,
dan sebelum sakit pasien selalu menjalankan sholat selama sakit hanya mampu berdoa
untuk kesembuhanya.

IV. DATA PENUNJANG


A. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan Laboratorium tanggal:…….
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Hemoglobin 9,9 Gr/dl 12.0 – 15.6
………….. ………….. …………. ………….

B. PEMERIKSAAN FOTO RONTGEN


(disertai tanggal pemeriksaan)

C. PEMERIKSAAN EKG

D. TERAPI
Cara
No Obat Dosis Indikasi
Pemberian
1 Ceftriaxone 3 x 1 gr Intravena Infeksi – infeksi yang
disebabkan oleh
pathogen, spt: infeksi
saluran nafas, saluran
kemih…
2 ………….. ………….. …………. ………….

E. DLL
V. ANALISA DATA
HARI, TTD,
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
TGL NAMA
1 Rabu, DS : Hiperplasia Bersihan jalan Michella
16 Juni Pasien mengeluh sesak dinding jalan nafas tidak Putri
2020 nafas. nafas efektif

DO :
Pasien tampak gelisah.
Terdengar suara wheezing
Frekuensi nafas 26 x mnt
TD 135/90 mmHg
Suhu 36.9 ᵒC
Nadi 88 x/menit

VI. DIAGNOSA KEPERAWATAN (Sesuai Prioritas Masalah)

NO.DK DIAGNOSA KEPERAWATAN

1 Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan hiperplasia dinding jalan
nafas ditandai dengan wheezing

VII. INTERVENSI KEPERAWATAN


Setelah dilakukan Intervensi keperawatan selama 3 x 24 jam, maka bersihan jalan nafas
dapat ditingkatkan, dengan kriteria hasil:
- Produksi sputum (skala 5; menurun)
- Wheezing (skala 5; menurun)
- Dyspnea (skala 5; menurun)
- Gelisah (skala 5; menurun)
- Frekuensi nafas (skala 5; membaik)
- Pola nafas (skala 5; membaik)

Intervensi utama :
Manajemen jalan napas:
Observasi :
a. Monitor bunyi napas tambahan (mis. gurgling, mengi, wheezing, ronkhi kering)
b. Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
Terapeutik :
a. Ajarkan teknik nafas relaksasi.
Intervensi tambahan :
Pemantauan Respirasi:
Observasi :
a. Monitor kemampuan batuk efektif
b. Monitor adanya produksi sputum
c. Monitor adanya sumbatan jalan napas

VIII. IMPLEMENTASI
Nama/Umur : Tn. X
Ruang/Unit : - -
TTD,
TGL DK JAM IMPLEMENTASI RESPON PASIEN
NAMA
16 1 15.30 Mengukur vital DS: Pasien masih mengeluh Michel
Juni sign sesak nafas
2020
DO: pasien tampak gelisah.
TD 130/80 mmHg, Suhu 37ºC,
Nadi 88 x/menit, Frekuensi
pernafasan 23 x/menit

DS : Pasien mengeluh masih


15.45 Memonitor bunyi sulit bernafas Michel
napas tambahan
DO: terdapat suara nafas
tambahan (Wheezing)

DS : Pasien mengatakan sudah


16.00 Mengajarkan sedikit lega untuk bernafas. Michel
teknik nafas
relaksasi DO : Sudah tidak terdengar
suara nafas tambahan
(Wheezing), TD 120/80
mmHg, Suhu 37ºC, Nadi 88
x / menit, Frekuensi pernafasan
19 x / menit
IX. EVALUASI KEPERAWATAN
Nama/Umur : Tn. X
Ruang/Unit : --

TANGGAL/ DK CATATAN PERKEMBANGAN TTD,


JAM (EVALUASI) NAMA

16 Juni 2020 1 S : Pasien sudah tidak mengeuh sesak nafas. Michel


Jam 19.00 O: TD 120/80 mmHg, S.37ºC, N.88 x/menit,
Frekuensi pernafasan 19 x/menit
A: Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai