I. IDENTIFIKASI
A. PASIEN
Nama : Tn. X
Umur : 48 Tahun
Jenis Kelamin : Laki - laki
Status Perkawinan : Menikah
Agama/Suku : Budha / Jawa
Warga Negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Jawa
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Buruh
Alamat Rumah : Sugihmanik - Grobogan
Dx. Medik : Asma
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Nn. Z
Alamat : Sugihmanik - Grobogan
Hubungan dgn pasien : Anak
C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama : Sesak Nafas
2. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Sebelum masuk ke Rumah Sakit, pasien bekerja ditempat kerja 2 hari lembur
hingga pulang larut malam. Ketika pasien pergi dan bekerja, pasien pingsan
karena kelelahan dan penyakit asma yang di derita kambuh lalu Pasien dibawa ke
rumah sakit melalui IGD.
3. Riwayat Kesehatan Lalu :
Pasien mempunyai penyakit asma sejak kecil.
4. Riwayat Kesehatan keluarga :
Terdapat anggota keluarga yang menderita penyakit Asma seperti yang diderita
Tn. X yakni ibunya.
GENOGRAM (Tiga generasi)
Kuantitatif :
Skala Coma Glasgow : - Respon Motorik :6
- Respon Bicara :5
- Respon Membuka Mata :4
Total : E4M6V5
Kesimpulan : pasien dalam keadaan sadar penuh
2. Tekanan Darah : 135/90 mmHg
MAP : 105 mmHg
5. Nadi : 88 x/menit
B. ANTROPOMETRI
1. Lingkar Lengan Atas : 30 cm
2. Tinggi Badan : 173 cm
3. Berat Badan : 69 kg
4. I.M.T (Indeks Massa Tubuh) : 23.05 kg/m2
Kesimpulan : Berat badan pasien ideal
2. Mata:
Mata pasien terlihat sayu dan terdapat kantung mata, konjungtiva pasien terlihat
anemis pucat, sklera pasien ikterik tampak terlihat sedikit kuning, kornea pasien
terlihat normal, dan reflek pupil pasien baik. Tidak terdapat konjungtivitis
3. Hidung:
Bentuk hidung simetris, mancung dan besar, tidak ada polip dan tidak ada sinusitis.
Hidung bersih, tidak ada secret tidak ada darah tidak ada nyeri tekan. Penciuman
berfungsi dengan baik.
4. Telinga :
Kedua telinga pasien sejajar dan simetris, bentuk kedua telinga pasien normal dan
tidak ada kelainan, pada telinga bersih tidak ada secret tidak ada darah tidak ada
nyeri tekan dan pendengaran berfungsi dengan baik, bersih, tidak menggunakan
alat bantu dengar.
5. Mulut:
mukosa bibir lembab, tidak terdapat caries gigi, lidah bersih, tidak menggunakan
gigi palsu, tidak ada stomatitis, tidak ada gingivitis, gigi masih lengkap.
6. Leher :
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, Tidak ada peningkatan JVP, Tidak ada nyeri
telan.
7. Thorax (Paru-paru) :
1). Inspeksi : perkembangan dada kanan dan kiri simetris tidak ada retraksi
interkosta,
2). Palpasi : fremitus raba kanan dan kiri sama,
3).Perkusi : terdengar bunyi sonor,
4).Auskultasi : terdengar bunyi tambahan wheezing.
8. Jantung:
1). Inspeksi : ictus cordic tidak nampak
2). Palpasi : ictus cordic kuat angkat
3). Perkusi : batas jantung tidak melebar
4). Auskultasi : bunyi jantung I dan II murni
9. Abdomen:
1). Inspeksi : dinding perut cekung dari dada, tidak ada lesi,
2). Auskultasi : terdengar bising usus dan peristaltik usus 15x/menit.
3).Perkusi : terdengar suara tympani
4).Palpasi tidak ada nyeri tekan, dan tidak ada edema.
10. Ekstremitas:
Pada ekstremitas atas pada tangan kiri terpasang infus D5+Aminophiline 20 tetes
per menit (tpm), dan ekstremitas bagian kanan bisa digerakkan, tidak ada luka
maupun edema. Pada ekstremitas bawah tidak ada edema, tidak ada gangguan
gerak hanya saja terlihat lemas.
C. POLA ELIMINASI
Pada pola eliminasi sebelum sakit pasien mengatakan BAB satu kali sehari setiap pagi
dengan konsistensi lunak, warna kuning, bau khas dan tidak encer, sebelum sakit
pasien BAK 6-7 kali per hari, warna kuning, bau khas dan tidak ada keluhan saat
BAK.Selama sakit pasien BAB satu kali sehari dengan konsistensi lunak dan bau
khas, selama sakit pasien BAK 5—6 kali perhari dengan bantuan keluarga.
I. POLA REPRODUKSI-SEKSUAL
Pasien mengatakan tidak ada gangguan masalah reproduksi. Pasien mengatakan
waktu menikah usianya dulu sekitar 25 tahun, memiliki anak pertama usia 27 tahun,
memiliki anak kedua pada usia 33 tahun. pasien mengatakan tidak memiliki gangguan
dalam pola reproduksi. Pasien selalu ditemani oleh istrinya.
C. PEMERIKSAAN EKG
D. TERAPI
Cara
No Obat Dosis Indikasi
Pemberian
1 Ceftriaxone 3 x 1 gr Intravena Infeksi – infeksi yang
disebabkan oleh
pathogen, spt: infeksi
saluran nafas, saluran
kemih…
2 ………….. ………….. …………. ………….
E. DLL
V. ANALISA DATA
HARI, TTD,
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
TGL NAMA
1 Rabu, DS : Hiperplasia Bersihan jalan Michella
16 Juni Pasien mengeluh sesak dinding jalan nafas tidak Putri
2020 nafas. nafas efektif
DO :
Pasien tampak gelisah.
Terdengar suara wheezing
Frekuensi nafas 26 x mnt
TD 135/90 mmHg
Suhu 36.9 ᵒC
Nadi 88 x/menit
1 Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan hiperplasia dinding jalan
nafas ditandai dengan wheezing
Intervensi utama :
Manajemen jalan napas:
Observasi :
a. Monitor bunyi napas tambahan (mis. gurgling, mengi, wheezing, ronkhi kering)
b. Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
Terapeutik :
a. Ajarkan teknik nafas relaksasi.
Intervensi tambahan :
Pemantauan Respirasi:
Observasi :
a. Monitor kemampuan batuk efektif
b. Monitor adanya produksi sputum
c. Monitor adanya sumbatan jalan napas
VIII. IMPLEMENTASI
Nama/Umur : Tn. X
Ruang/Unit : - -
TTD,
TGL DK JAM IMPLEMENTASI RESPON PASIEN
NAMA
16 1 15.30 Mengukur vital DS: Pasien masih mengeluh Michel
Juni sign sesak nafas
2020
DO: pasien tampak gelisah.
TD 130/80 mmHg, Suhu 37ºC,
Nadi 88 x/menit, Frekuensi
pernafasan 23 x/menit