Anda di halaman 1dari 12

CV.

MEBEL KREATIF
Bekasi, 05 Oktober 2021
No : 005/BKS/X/2021
Hal : Multiple Product Process Chart (MPPC)
Lamp : 1 Buah Proposal Multiple Product Process Chart (MPPC)

Kepada Yth:

Sdr. Ir.Florida Butarbutar, MT

Ditempat

Dengan hormat,
Sebagai kelanjutan dari pengajuan surat kami Nomor 004/BKS/X/2021 tanggal
4 Oktober 2021 mengenai produk kursi laboratorium yang diproduksi oleh CV.
MEBEL KREATIF, pada kesempatan ini kami kembali mengajukan surat dengan
disertai lampiran Multiple Product Process Chart (MPPC) sebagai bahan 
pertimbangan.
Multiple Product Process Chart (MPPC) adalah suatu tabel yang
memperlihatkan aliran masing-masing komponen (material dalam proses) serta
kebutuhan mesin baik secara teoritis maupun actual.
Demikian penawaran ini kami sampaikan. Atas kesempatan dan Kerjasama
Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami

RIDWAN SUPRIATIN

Jalan Raya Jatiwaringin, RT. 03 / RW. 04, Jatiwaringin, Pondok Gede, RT.009/RW.005, Jaticempaka, Kec.
Pondokgede, Kota Bks, Jawa Barat 13077
MODUL V
MULTIPLE PROCESS PRODUCT CHART (MPPC)

5.1 LANDASAN TEORI


5.1.1 Definisi Multiple Product Process Chart
Multiple Product Process Chart (MPPC) adalah suatu tabel yang
memperlihatkan aliran masing-masing komponen (material dalam proses)
serta kebutuhan mesin baik secara teoritis maupun aktual. Penyusunan MPPC
ini didasarkan kepada OPC dan Routing Sheet, selanjutnya dimuat pula
mengenai gudang dan penyimpanan bahan dan barang yang terbagi atas
receiving, shipping, warehouse, dan storage. MPPC juga berfungsi untuk
menunjukkan keterkaitan produk antara komponen-komponen produk atau
antar produk mandiri, bahan, bagian, pekerjaan atau kegiatan.
Dengan MPPC dapat dilakukan analisa efisiensi lintasan dengan menilai
ada tidaknya arus balik pada tiap lintasan. Untuk meningkatkan efisiensi
lintasan, backtracking (backward) harus diminimalkan. Backward adalah
perpindahan bolak balik yang harus dikenakan penalty, maka dari itu
backward merupakan hal yang harus dihindari dan diminimalkan.
Dari MPPC juga dapat dilihat aliran proses tiap jenis komponen dan
mengetahui jumlah mesin teoritis yang dibutuhkan untuk tiap jenis mesin
serta total jumlah mesin yang akan digunakan. Simbol-simbol yang
dipergunakan dalam Multi Product Process Chart (MPPC) ini sama dengan
simbol-simbol yang digunakan pada (Operation Process Chart) OPC, antara
lain operasi, pemeriksaan dan penyimpanan. Cara penomoran pada (Operation
Process Chart) OPC dilakukan berdasarkan urutan- urutan proses operasi
perkomponen (Sritomo, 1992).
MPPC (Multi Product Process Chart) juga dapat diartikan sebagai suatu
peta yang menggambarkan jumlah pemakaian kebutuhan mesin dari Routing
Sheet. Simbol-simbol yang dipergunakan dalam MPPC (Multi Product
Process Chart) ini sama dengan simbol-simbol yang digunakan pada OPC
(Operation Process Chart), antara lain operasi, pemeriksaan dan penyimpanan.
Cara penomoran pada OPC (Operation Process Chart) dilakukan berdasarkan
urutan-urutan proses operasi perkomponen (Harding, 1994).
Simbol-simbol yang di pergunakan dalam Multi Product Process Chart ini
sama dengan simbol- simbol yang di gunakan pada Operation Process Chart,
antara lain operasi, pemeriksaan dan penyimpanan. Hanya saja pada cara
penomorannya dilakukan berdasarkan urutan-urutan proses operasi
perkomponen.
Multi Product Process Chart berguna untuk menunjukkan keterkaitan
produksi antara komponen produk atau antar produk mandiri, bahan, bagian,
pekerjaan, atau kegiatan. Biasanya Multi Product Process Chart sangat
berguna sebagai petunjuk teman kerja dalam suatu proses produksi dan
terdapat pula kegunaan lainnya. Fungsi lain dari MPPC diantaranya adalah
untuk menghitung jumlah mesin atau mesin teoritis, untuk keperluan
membuat setiap komponen, menentukan jumlah mesin setiap unit dan jumlah
operator.
Untuk menggambarkan peta ini dengan baik, berikut petunjuk-petunjuk
pembuatan peta Multi Product Process Chart :
a. Menuruni sisi kertas, tulis daftar departemen atau bagian, kegiatan, proses
dan mesin yang harus dilalui komponen.
b. Sepanjang baris atas dituliskan komponen yang sedang dikaji.
c. Pencatatan operasi pada tiap komponen/produk berhadapan dengan nama
departemen/ proses/ mesin yang sesuai dengan lingkaran yang berisikan
nomor operasi dari peta proses operasi.
d. Hubungan lingkaran menurut urutannya, walaupun mungkin saja terjadi
garis balik.
e. Menjumlahkan nilai jumlah teoritis untuk setiap proses dan dicatat pada
kotak paling kanan untuk setiap baris.
Simbol-simbol yang di pergunakan dalam MPPC ini sama dengan
simbolsimbol yang digunakan pada OPC, antara lain operasi, pemeriksaan
dan penyimpanan. Hanya saja pada cara penomorannya dilakukan
berdasarkan urutan-urutan proses operasi per komponen.

5.1.2 Tujuan Multi Product Process Chart


Tujuan dari pembuatan Multi Product Process Chart (MPPC) yaitu untuk
dapat memahami aliran proses produksi suatu produk secara keseluruhan
beserta dengan total waktu pengoperasian mesin yang digunakan.
Adapun maksud dan tujuan dari MPPC adalah :
a. Menentukan berapa banyak kebutuhan mesin.
b. Menunjukkan keterkaitan produksi antara komponen-komponen produk.
c. Sebagai pedoman dalam menjalankan proses produksi.
d. Sebagai alat kerja yang memberikan informasi yang berguna dalam
perbaikan sistem.

Berdasarkan Multi Product Process Chart (MPPC) tersebut akan dipelajari


dan dianalisis dua hal yang memiliki pengaruh yang cukup signifikasi dalam
perencanaan tata letak seperti (Wignjosoebroto, 2003) :

a. Aliran balik dimana dalam hal ini ditunjukan dengan adanya aliran balik
akibat fasilitas produksi tidak di tempatkan sesuai dengan urutan proses.
Aliran balik dalamproses perencanaan tata letak merupakan indikator
penting karena hal tersebut akan menunjukan langkah pemindahan
material yang sama sekali tidak efisien.
b. Pengelompokan pola aliran yaitu pengelompokan komponen yang
memiliki urutan proses pengerjaan dan menggunakan mesin yang sama.
Hal ini akan penting dalam penyusunan tata letak berdasarkan
pengelompokan proses produksi.
5.1.3 Fungsi Multi Product Process Chart
Fungsi dari peta ini adalah untuk menunjukkan keterkaitan produksi antar
komponen atau antar produk mandiri, bahan, bagian, pekerjaan atau kegiatan.
Kegunaan Multi Product Process Chart ialah menunjukan keterkaitan
produksi antar komponen produk, bahan, bagian, pekerjaan atau kegiatan dan
dapat juga untuk menganalisis dan merencanakan aliran barang dalam pabrik
yang sudah berdiri maupun bagi perencanaan proyek baru. Selanjutnya, ada
kegunaan lain dari Multi Product Process Chart tersebut, diantaranya adalah:
a. Mengananlisis efisiensi lintasan dengan menilai ada tidaknya backtrack
pada setiap lintasan.
b. Meningkatkan efisiensi lintasan dengan meminimalisir backtracking yang
ada.
c. Memahami aliran proses dan mengetahui jumlah mesin teoritis yang
dibutuhkan untuk setiap jenis komponen.
Selain itu, peta ini juga digunakan untuk membantu operasi Job Shop. Job
Shop merupakan bagian dari diagram perencanaan produksi. Process Design
terdapat tipe aliran dasar, yaitu
a. Flow Shop
Flow Shop merupakan suatu pembuatan produk yang memiliki rancangan
dasar yang cenderung tetap yang beberapa waktu lama. Flow Shop
dikehendaki memenuhi pangsa pasar besar. Flow Shop memiliki dua tipe,
yaitu Continuous Flow Shop dan Intermittent Flow Shop.
b. Job Shop
Job Shop didefinisikan sebagai proses konversi dimana unit-unit produk
yang berasal dari pemesanan yang berbeda-beda dibuat mengikuti
langkahlangkah yang berbeda dan melalui fasilitas produksi yang
dikelompokkan sesuai dengan jenis atau fungsi kerjanya. Kebutuhan
untuk bias memiliki fleksibilitas dalam menangani berbagai macam desain
produk tidak bisa tidak memerlukan penggunaan mesin, peralatan kerja
atau tenaga kerja berubah.
c. Proyek
Proyek adalah suatu proses kerja yang menghasilkan produk (output) yang
agak kompleks sifatnya dan biasanya hanya dibuat satu kali pada saat
tertentu. Disini akan memerlukan sejumlah kegiatan yang menggunakan
sumber-sumber terbatas yang harus dikoordinasikan secara ketat.
Umumnya output dari kegiatan proyek tidak akan berulang pada saat dan
lokasi yang sama dalam jangka waktu yang singkat

5.1.4 Jenis Layout pada Multi Product Process Chart


Penentuan mesin secara aktual ditentukan oleh tipe atau jenis layout yang
digunakan. Jenis layout yang digunakan dalam Multi Product Process Chart
ada dua, yaitu :
a. Layout by Process
Metode pengaturan dan penempatan dari segala mesin serta peralatan
produksi yang memiliki tipe atau jenis yang sama ke dalam satu
departemen tanpa memperhatikan aliran proses pembuatan produk. Ciri-
ciri Layout by Process yaitu :
 Produk yang dibuat terdiri dari beberapa jenis produk.
 Volume produk dibuat dalam jumlah serta dalam jangka waktu yang
relatif singkat.
 Proses pembuatannya memerlukan banyak pengawasan yang ketat.
b. Layout by Product
Metode pengaturan dan penempatan semua fasilitas yang diperlukan ke
dalam satu departemen khusus berdasarkan aliran proses pembuatan
produk. Tujuannya adalah untuk mengurangi proses pemindahan bahan
dan memudahkan pengawasan di dalam proses produksinya.
5.1.5 Teknik dalam Perncanaan Multi Product Process Chart
Multi Product Process Chart (MPPC) juga merupakan suatu diagram
yang menunjukkan urutan-urutan proses untuk masing-masing komponen
yang akan diproduksi. Beberapa teknik yang digunakan dalam merencanakan
aliran proses produksi yang nantikan dibahas mengenai MPPC, yaitu :
a. Peta Produk Darab
Peta produk darab ialah suatu diagram yang menggambarkan aliran atau
urutan operasi kerja tiap elemen produk disetiap mesin atau stasiun kerja
(Wignjosoebroto, 2000). Berikut adalah contoh tabel peta produk darab
dapat dilihat pada tabel :
Tabel Peta Produk Darab

sumber: Wignjosoebroto, 2000)

Dengan membuat diagram ini dapat diperoleh gambaran umum


mengenai tata letak mesin atau fasilitas produksi yang seharusnya
dirancang. Berdasarkan peta tersebut akan dapat dipelajari dan dianalisis
dua hal yang memiliki pengaruh yang cukup nayta dalam perancangan tata
letak seperti: Aliran balik dimana hal ini ditunjukkan dengan adanya
”aliran balik” akibat fasilitas produksi tidak ditempatkan sesuai dengan
urutan prosesnya, dan pengelompokkan pola aliran yaitu pengelompokkan
komponen yang memiliki urutan proses pengerjaan dan menggunakan
mesin yang sama.
Peta ini terutama berguna untuk menunjukkan keterkaitan produksi
antara komponen-produk-produk atau antar produk mandiri, bahan,
bagiaan, pekerjaan atau kegiatan. Peta ini berguna untuk membantu
operasi Job Shop.
b. Diagram Tally
Peta yang menggambarkan aliran unsur pada tata letak daerah tertentu
dengan menggunakan tally, benang untuk menunjukkan perpindahan
elemen pada sutu daerah.
c. Peta Proses
Peta yang menggambarkan langkah-langkah proses pada suatu tabel.
Merupakan teknik yang paling umum dalam perencanaan dan
penganalisaan aliran barang. Untuk perencanaan diperlukan pengetahun
banyak tentang kegiatan yang akan dilaksanakan dan di bandingkan peta
rakitan atau peta proses karena peta ini memberikan ciri-ciri tentang
langkah-langkah perpindahan barang.
d. Diagram Aliran
Suatu gambaran grafis dari langkah-langkah proses yang dibuat atas tata
letak suatu temapt yang sedang dikaji. Peta ini berguna sebagai pendukung
peta proses.
e. Peta Proses Aliran
Merupakan kombinasi antara peta proses operasi (OPC) dan peta proses
untuk tiap komponen produk atau rakitan. Digambarkan secara keseluruhan
proses secara lengkap pada gambaran grafisnya.
f. Peta Dari-Ke
Teknik baru yang digunakan dalam pekerjaan tata letak dan material
handling Peta ini berguna apabila barang yang mengalir pada suatu wilayah
sangat banyak. Selain itu, berguna jika keterkaitan terjadi antara beberapa
kegiatan dan jika diinginkan adanya penyusunan kegiatan optimum.
g. Peta Prosedur
Teknik yang digunakan untuk menunjukkan aliran komunikasi lisan atau
tertulis antara kegiatan, departemen, manusia dan untuk menunjukkan
aliran barang yang diikat oleh komunikasi tersebut. Dengan adanya
informasi, maka berpengaruh dalam menentukkan efisiensi kegiatan.
h. Jaringan Lintasan Kritis
Merupakan pengembangan dari Gantt Chart, menggunakan bagan
jaringan untuk memberikan gambaran grafis hubungan antar tahap suatu
proyek. Perkiraan penyelesaian kegiatan dalam proyek digunakan untuk
menentukkan jalur kritis yaitu urutan dari kejadian yang menggambarkan
waktu total minimum yang dibutuhkan proyek.

5.1.6 Tabel pada Multi Product Process Chart


Dalam MPPC digunakan 4 macam tabel, yaitu :
a. Rough Lumber
Kebutuhan Rough Lumber setelah prefabrikasi adalah kebutuhan
Rough Lumber yang didpatakan dari jumlah part yang harus disiapkan.
Artinya, kebutuhan Rough Lumber setelah pre-fabrikasi adalah kebutuhan
Rough Lumber yang digunakan untuk memproduksi keseluruhan part
sehingga permintaan pasar terhadap keseluruhan produk dapat dipenuhi
oleh perusahaan.
Kebutuhan Rough Lumber setelah pre-fabrikasi sudah
memperhitungkan jumlah reject untuk setiap proses pada semua part yang
diproduksi, tapi belum memperhitungkan jumlah reject yang mungkin
terjadi pada saat proses pre-fabrikasi berlangsung.
b. Fabrikasi
Fabrikasi adalah suatu rangkaian pekerjaan dari beberapa komponen
material dirangkai menjadi satu dengan pelaksanaan setahap demi setahap
sampai menjadi suatu bentuk salah satu dari tipe-tipe konstruksi sehingga
dapat dipasang menjadi sebuah bentuk bangunan hingga selesai.
Pelaksanaan pengerjaannya melalui beberapa proses-proses produksi
setahap demi setahap, itu dinamakan proses cutting, proses drilling, dan
sebagainya. Macam-macamnya fabrikasi itu ada 4 macam jenis pekerjaan
antara lain :
 Workshop Fabrications
Workshop Fabrications adalah pekerjaan konstruksi baja yang
dilakukan didalam suatu bangunan atau gedung yang didalamnya sudah
dipersiapkan segala macam alat untuk melakukan proses produksi dan
pekerjaan-pekerjaan fabrikasi lainnya. Seperti bridge crane, portal
crane, material carriage, instalasi pipa gas CO2, acetyline, air
compressor, water line dan instalasi listrik, instalasi telepon, instalasi
instrument mesin-mesin, instalasi jaringan network lokal.
Pabrik-pabrik atau workshop fabrikasi yang ada pada umumnya,
dapat dipastikan mempunyai standard kategori peralatan yang dipakai
untuk kepentingan pekerjaan proses produksi, hampir semua fabrikasi
memiliki mesin-mesin yang sama kegunaannya cuma berbeda
mereknya saja. Mesin-mesin yang biasa terpasang pada bangunan
workshop itu seperti mesin potong, mesin bor, mesin pan, mesin
sharing, mesin roll, mesin las, mesin shotblast dan mesin pengecatan.
 Site Fabrications
Site Fabrications adalah pekerjaan konstruksi baja yang dikerjakan
diluar suatu bangunan atau workshop lebih tepatnya pekerjaan
dilakukan di area lapangan terbuka, dilokasi dimana bangunan akan
didirikan.
Disitulah segala macam proses produk di fabrikasi dilakukan, dari
penimbunan stok material, memotong dan mengebor material, proses
assembling, proses pengelasan, proses finishing, proses sandblast dan
painting dan yang terakhir proses pemasangan konstruksi dan
seandainya terjadi hujan maka akan kehujanan atau sebaliknya apabila
terkena sinar matahari langsung sudah pasti terasa panas sekali.
 Onshore Fabrications Onshore fabrication yaitu fabrikasi dan instalasi
yang dilakukan di darat.
 Offshore Fabrications Offshore fabrication yaitu fabrikasi dan instalasi
yang dilakukan di tengah laut.

c. Assembling
Lini perakitan adalah sebuah proses pabrikan dimana bagian-bagian
tertentu (biasanya yang memiliki suku cadang) suatu produk dirakit dan
digabungkan satu persatu dengan urutan tertentu hingga menjadi produk
akhir. Proses ini menghasilkan tingkat produksi yang lebih cepat daripada
metode biasa, di mana untuk membuat satu produk jadi, seluruh bagian
produk tersebut dirakit oleh satu orang ahli.
Bentuk paling terkenal dari konsep lini perakitan adalah lini perakitan
bergerak (moving assembly line) yang dikembangkan oleh Ford Motor
Company pada tahun 1908 dan 1915. Dengan metode tersebut, Ford
menghasilkan Ford T-Model, mobil paling murah di masanya. Ford juga
menjadi perusahaan pertama yang mendirikan pabrik besar yang
menerapkan proses lini perakitan.
d. Ringkasan
Ringkasan adalah penyajian singkat dari suatu karangan asli,
sedangkan bagian atau bab dari karangan asli secara proposional tetap di
pertahankan dalam bentuknya yang singkat atau cara yang efektif untuk
menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk yang singkat.
Ringkasan merupakan penyajian singkat dari karangan asli tetapi
dengan tetap mempertahankan urutan isi dan sudut pandangan pengarang
asli, sedangkan perbandingan bagian atau bab dari karangan asli secara
proposional tetap dipertahankan dalam bentuknya yang singkat itu.
5.2 PENGOLAHAN DATA

MULTIPLE PROCESS PRODUCT CHART (MPPC)


JUMLAH MESIN
KOMPONEN BESI HOLO
KETERANGAN KAKI KURSI MULTIPLEX BUSA KAIN/KULIT
(PENYANGGA) TEORITIS AKTUAL
ALAT

RECEIVING (STORAGE)

63 133,6 9,6 5,4 5,2


ROUGH LUMBER PENGUKURAN (METERAN) o-8 o-10 o-17 o-19 2.467 6

52 59,2
PEMOTONGAN (CUTTER) o-18 o-20 1.157 2

FABRICATION
1027,6 925,2 104,2
PEMOTONGAN (GERGAJI) O-2 o-9 o-11 4.050 6

i-1 i-6 i-7 i-2 i-3


INSPEKSI PEMERIKSAAN i i-4 i-5

306,4 98
PELUBANGAN (MESIN DRILL) o-3 o-12 1.042 2

308,6
PEMBENDINGAN (RAGUM) o-4 1.302 2

5005,2 5005,2
PENGELASAN (MESIN LAS) o-5 o-5 3.470 4

108 36
PENGAMPLASAN (MESIN o-13
FABRICATION o-6 3.123 5
AMPLAS)

594,6
22,2
PENGECATAN (KUAS CAT) o-7 o-14 1.735 2

30,6 30,6
PENGELEMAN (KUAS LEM) o-15 o-15 0.744 1

32 32
DISTRAPLES (STAPLES) o-16 o-16 0.651 1

44,8 44,8
PERAKITAN (KUNCI PAS) o-21 o-21 6 1.487 2

ASSEMBLING
PERAKITAN KAKI KURSI DAN 40
10 o-22 1.487 2
KARET

11

Anda mungkin juga menyukai