Anda di halaman 1dari 2

I.

LATAR BELAKANG
Pendidikan kesehatan adalah bagian dari seluruh upaya kesehatan, yang
menitikberatkan pada upaya untuk meningkatkan perilaku sehat. Pengetahuan
mengenai obat-obatan sangatlah bermanfaat besar, karena obat selain bisa sebagai
penyembuh dari sakit juga bisa berpotensi untuk mendatangkan malapetaka. Oleh
karena itu semakin lengkap pengetahuan tentang obat dan bagaimana cara
menggunakannya secara tepat dan aman, akan lebih banyak kita memetik
manfaatnya.

Obat adalah senyawa kimia yang sangat kuat. Di samping manfaat yang besar,
obat berpotensi untuk mendatangkan malapetaka. Oleh karena itu semakin lengkap
pengetahuan tentang obat dan bagaimana cara menggunakannya secara tepat dan
aman, maka kita akan lebih banyak memetik manfaatnya. Sebetulnya banyak
penyakit dan cedera jenis ringan yang dapat dirawat di rumah dengan obat-obatan
yang dibeli tanpa resep dokter yang dikenal dengan istilah swamedikasi.

Swamedikasi atau pengobatan mandiri adalah kegiatan atau tindakan mengobati


diri sendiri dengan obat atau tanpa resep secara tepat dan bertanggung jawab
(rasional). Makna swamedikasi adalah bahwa penderita sendiri yang memilih obat
tanpa resep untuk mengatasi penyakit yang dideritanya. Dalam kehidupan sehari-
hari, banyak penyakit dan gangguan kesehatan dapat dikenali dan diobati secara
mandiri (swamedikasi) baik oleh penderita maupun oleh orang di sekitarnya. Di
Indonesia obat yang dapat digunakan secara swamedikasi adalah obat dari golongan
bebas, obat bebas terbatas dan obat keras. Keuntungan swamedikasi menggunakan
obat bebas dan obat bebas terbatas antara lain aman bila digunakan sesuai dengan
aturan, efektif untuk menghilangkan keluhan (karena 80% keluhan sakit bersifat self-
limiting), efisiensi biaya, waktu, lebih mudah karena pengobatan dilakukan sendiri
menggunakan obat yang mudah diperoleh, aman karena obat yang dipakai adalah
obat yang telah melewati serangkaian pengujian dan tertera aturan (dosis) pemakaian
obat, dan meringankan beban pemerintah dalam keterbatasan jumlah tenaga dan
sarana kesehatan di masyarakat. Maka dari itu, perlu dilakukan penyuluhan mengenai
swamedikasi pada masyarakat terutama pada hal ini yaitu pada guru pendamping di
Pesantren agar dapat memberikan penanganan awal pada penyakit ringan.
II. PERMASALAHAN
1. Adanya permintaan dari pesantren pada puskesmas untuk memberikan panduan
swamedikasi.
III. PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan mengenai swamedikasi kepada guru
pendamping di Pesantren Nurul Huda Ngablam, maka diadakan penyuluhan yang
dilaksanakan pada:
Hari, tanggal : Kamis, 14 April 2022
Waktu : 11.00 – selesai
Tempat : Aula Pesantren Nurul Huda Ngablak

IV. PELAKSANAAN
Penyuluhan dilaksanakan pada hari Kamis 14 April 2022 pukul 10.00 di Aula
Pesantren Nurul Huda Ngablak. Peserta yang hadir adalah Tim Promosi Kesehatan
Puskesmas Ngablak, Santri dan santriwati serta guru pendamping Pesantren Nurul
Huda.
Penyuluhan ini menggunakan metode ceramah sebagai metode informasi kepada
peserta penyuluhan dengan media presentasi. Penyuluhan berisi tentang penjelasan
mengenai swamedikasi, jenis-jenis keluhan yang dapat diobati sendiri, dan kapan
harus datang ke dokter. Peserta kemudian diberikan kesempatan untuk bertanya
setelah penyuluhan dilakukan. Setelah presentasi selesai, guru pendamping diberikan
panduan swamedikasi berisi jenis pengobatan pada setiap penyakit berupa file pdf.
V. MONITORING DAN EVALUASI
Pelaksanaan penyuluhan berlangsung dengan lancar dan tertib. Peserta
mengikuti jalannya penyuluhan dengan antusias dan aktif bertanya kepada pemberi
materi. Dengan adanya penyuluhan ini, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan
para guru pendamping di Pesantren Nurul Huda mengenai swamedikasi sehingga
dapat memberikan penanganan awal pada santri yang mengalami sakit.

Anda mungkin juga menyukai