Anda di halaman 1dari 2

Implementasi Pendidikan Pemikiran Bapak Pendidikan Nasional

Ki Hajar Dewantara

Oleh: Jelita Shaleha Sibarani

Bermula dari menanyakan alasan mengapa ingin menjadi seorang guru, kembali
memutar waktu untuk melihat ke belakang apa yang menjadi latar belakang sehingga bisa
berada di titik ini mengikuti PPG Prajabatan dalam rangka mengupgrade diri untuk menjadi
Guru Profesional. Lalu dilanjutkan dengan pertanyaan, Guru yang seperti apa saya saat ini
dan kembali merenungkan rasanya masih jauh dari kriteria Guru Profesional dan diakhiri
dengan pertanyaan yang cukup menjadi perenungan yaitu apakah pengajaran yang saya
lakukan sudah berpihak pada siswa? Dan kembali lagi merekaulang memori bahwa ternyata
pengajaran yang saya lakukan belum sepenuhnya berpihak pada siswa.

Setelah mempelajari banyak literatur terkait topik Perjalanan Pendidikan Nasional


dimulai dari buah pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang Pendidikan yang mana pendidikan
adalah menuntun segala kodrat pada anak-anak agar mencapai keselamatan yang setinggi-
tingginya agar mencapai keselamatan yang setinggi-tingginya dan kebahagiaan. Dari
pendidikan sendiri diharapkan menjadikan setiap individu menjadi Manusia Merdeka.
Manusia Merdeka menurut Ki Hajar Dewantara merupakan manusia yang hidupnya bersadar
kepada diri sendiri baik lahir maupun batin tanpa pengaruh orang lain.

Perjalanan Pendidikan Indonesia mulai dari zaman sebelum kemerdekaan (kolonial)


hingga saat ini era 4.0 sangat banyak terjadi perubahan. Yang mana pada zaman kolonial
pendidikan hanya untuk memajukan sumber daya masyrakat Indonesia untuk kepentingan
bangsa penjajah sendiri. Lalu dilanjutkan dengan pendidikan pasca kemerdekaan yang
memiliki tujuan mendidik anak-anak menjadi warga negara yang berguna, yang diharapkan
kelak dapat memberikan pengetahuannya kepada negara. Dasar-dasar pendidikan menganut
prinsip demokrasi, kemerdekaan, dan keadilan sosial. Kondisi pendidikan di Indonesia
setelah merdeka ini mengarah terhadap perubahan proses pembelajaran dan landasan
pendidikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendidikan di era ini, bangsa Indonesia
berusaha menghilangkan paham-paham pendidikan Belanda, sehingga siswa Indonesia
memiliki ciri khas dari siswa Indonesia. Pembelajaran didesain sedemikian rupa agar budaya
bangsa Indonesia dapat terus diwariskan kegenerasi selanjutnya.

Terakhir, keberadaan Abad ke-21 ditandai dengan adanya era revolusi industri 4.0
yang mana pada abad ke-21 menjadikan abad keterbukaan atau abad globalisasi. Pada saat ini
Indonesia memasuki dan bahkan sedang berjalan era revolusi industri 4.0. Pada pembelajaran
ini tidak lagi berfokus terhadap penerapan kebudayaan lagi. 

Namun, berfokus terhadapat kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah,


kecakapan komunikasi, kreativitas dan inovasi, serta kolaborasi. Pada zaman ini teknologi
merupakan sarana utama dalam pelaksanaan proses pembelajaran. 

Sebagai seorang guru, kita perlu meningkatkan kemampuan adaptasi teknologi serta
dapat memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan pembelajaran sehingga akan
membentuk siswa atau peserta didik yang memiliki kecakapan di era Abad ke-21 dan untuk
saat ini solusi yang tepat dalam mencapai tujuan dari pendidikan sesuai dengan era revolusi
industri 4.0 adalah dengan menerapkan kurikulum paradigma baru dan alur MERDEKA
Belajar yang berlandaskan pemikiran Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara.

Anda mungkin juga menyukai