Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 1

KEPABEANAN DAN CUKAI


Dyah Kusuma Wati (044883931)

Soal
1. “PT Astema” adalah produsen bolam lampu untuk kendaraan. Perusahaan telah menerima
pemberitahuan kedatangan barang dari perusahaan pelayaran.yang berupa cairan kimia yang
dibeli vendor di Busan, Korea Selatan. Bagi perusahaan, ini adalah impor perdana.

Berdasarkan kepada latar belakang di atas cobalah tentukan langkah-langkah apa yang
harus dilakukan oleh PT TMG untuk memproses administrasi kepabeanan impor tersebut

2. Menghitung biaya administrasi kepabeanan impor


UNIT
ITEM DESCRIPTION QUANTITY TOTAL
PRICE
BS01SA Power inverter 500 W 1.500 $ 0,88 $ 1.320
$ 1.320

Ketentuan bea masuk sepeda atau barang impor lainnya diatur dalam Peraturan Menteri
Keuangan (PMK) Nomor NOMOR 17/PMK.010/2020 TENTANG PENETAPAN SISTEM
KLASIFIKASI BARANG DAN PEMBEBANAN TARIF BEA MASUK ATAS BARANG IMPOR.

Setiap impor Inverter 8504.40.40 bea masuk sebesar 10% dari harga jual. Lalu, Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) atas impor sebesar 10 %. Diasumsikan Kurs yang berlaku pada saat
pembayaran 1 US$ = Rp. 14.500, Sebagai informasi tambahan bahwa PT Sindoro Aji telah
memiliki API.
Berdasarkan Invoice di atas coba Anda hitung biaya yang harus dikeluarkan oleh PT
CJDW untuk mengurus administrasi kepabeanan impor!

Jawab :

1. Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh PT TMG untuk memproses administrasi


kepabeanan impor

Secara umum, tahapan penyelesaian kewajiban pabean atas barang impor meliputi proses :
Registrasi kepabeanan importir → Pemberitahuan Pabean → Pembayaran BM dan PDRI →
Pemenuhan Lartas → Tatalaksana PIB.

1. Registrasi Kepabeanan
Hal pertama yang harus dilakukan importir saat akan memproses administrasi kepabeanan
impor adalah melakukan registrasi importir. Sistem pemberitahuan barang impor barang
dilaksanakan secara elektronik, dimana setiap user wajib melakukan registrasi terlebih
dahulu melalui aplikasi kepabeanan dengan nama Customs and Excise Information
Systems Automation (CEISA). Proses penyampaian registrasi selanjutnya dilakukan melalui
laman www.oss.go.id yang dikelola oleh Kementerian Perekonomian. Bukti registrasi akses
kepabeanan melalui OSS ini adalah user akan menerima Nomor Induk Berusaha (NIB)
sesuai dengan bidang usahanya. Selanjutnya, setelah importir memperoleh NIB, maka
importir dapat menghubungi Kantor Bea dan Cukai setempat untuk memperoleh dan
mengaktivasi modul aplikasi elektronik Pemberitahuan Impor Barang (PIB). Modul PIB ini
yang nantinya digunakan sebagai media pengajuan PIB atas kegiatan.
2. Pemenuhan Izin Larangan dan Pembatasan (Lartas)
Sebelum menuju proses selanjutnya, dilakukan pengecekan atas jenis barang yang diimpor,
apakah termasuk barang yang dikenakan larangan dan pembatasan dalam rangka impor
dan harus mendapatkan izin. Izin lartas dikeluarkan oleh beberapa institusi pemerintah
sesuai tugas dan tanggung jawab lingkupnya masing-masing.

3. Pemberitahuan Impor Barang (PIB)


Langkah selanjutnya adalah pemrosesan PIB. PIB merupakan dokumen pemberitahuan
yang disampaikan importir yang berisi rangkuman data-data mengenai impor barang yang
dilakukan. PIB disusun berdasarkan data dokumen pengangkutan, dokumen komersial
perdagangan, dokumen pembayaran, serta dokumen perizinan impor dari instansi teknis
terkait. Pengisian data PIB dilakukan secara elektronik menggunakan Modul Aplikasi
Elektronik, dan wajib diisii secara lengkap. Bagian terpenting dalam pengisian PIB adalah
kolom data mengenai klasifikasi barang dan perhitungan bea masuk serta PDRI. Importir
atau pihak kuasa harus mampu menentukan nilai pabean dan mengklasifikasi barang untuk
menentukan tarif bea masuk atas barang yang diimpor, karena penghitungan dilakukan
secara self assessment.

4. Pembayaran Bea Masuk dan Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI)


Apabila telah dilakukan penghitungan, maka langkah selanjutnya yang perlu dilakukan yaitu
pembayaran bea masuk dan PDRI. Pembayaran dilakukan dengan pembuatan kode billing,
dan akan dianggap sah apabila dana telah diterima rekening kas negara dengan bukti
pembayaran berupa Bukti Penerimaan Negara (BPN). Pembayaran bisa dilakukan melalui
ATM, internet banking, maupun cara lain yang disediakan oleh Bank. Untuk mendapatkan
kode billing pembayaran, pengguna jasa terlebih dahulu mendaftarkan pemberitahuan
pabean melalui PDE. Selanjutnya sistem CEISA bea dan cukai secara otomatis akan
menerbitkan kode billing.

5. Penyelesaian PIB
Penyampaian PIB ke Kantor Pabean dilakukan untuk setiap pengimporan atau secara
berkala setelah pengangkut menyampaikan Pemberitahuan Pabean mengenai barang yang
diangkutnya, terkecuali bagi Importir yang ingin menyampaikan pemberitahuan
pendahuluan (prenotification).

6. Pemeriksaan Fisik Barang


Pemeriksaan fisik dilakukan di kawasan pabean atau di luar kawasan pabean dengan izin
Kepala Kantor Pabean. Tingkat pemeriksaan fisik barang impor adalah 10%, 30%, dan
100%, tergantung tingkat risiko barang dan profil importirnya. Dalam pelaksanaan
pemeriksaan barang ini, importir atau kuasanya wajib menyediakan barang untuk diperiksa.
Hasil dari pemeriksaan fisik akan dituangkan oleh pemeriksa fisik ke dalam Laporan Hasil
Pemeriksaan yang akan digunakan pemeriksa untuk dicocokkan dengan PIB yang telah
disampaikan.

7. Penelitian Tarif dan Nilai Pabean


Atas barang yang telah dilakukan pemeriksaan fisik, pejabat akan melakukan penelitian
terhadap tarif dan nilai pabean yang diberitahukan dan telah dilakukan pembayaran. Proses
penelitian diselesaikan dalam jangka waktu paling lama tiga puluh hari sejak tanggal
pendaftaran PIB. Apabila telah sesuai, maka akan diterbitkan SPPB (Surat Persetujuan
Pengeluaran Barang) yang dokumen yang diterbitkan oleh kantor pabean setelah formalitas
pabean telah dipenuhi. Selanjutnya, importir dalam hal ini PT TMG, perlu mencetak SPPB
tersebut untuk proses pengeluaran barang.
2. Penghitungan biaya administrasi kepabeanan impor
Diketahui :
Cost : $1.320
Bea Masuk : 10%
PPN impor : 10%
Kurs US$ : Rp14.500
Mempunyai API : 2.5%

Ditanya :
Biaya yang harus dikeluarkan oleh PT CJDW untuk mengurus administrasi kepabeanan
impor

Jawab :
Freight = 10% x FOB (asumsi)
= 10% x 1.320
= 132
Insurance = (cost + freight) x 0,5% (asumsi)
= (1.320 + 132) x 0,5%
=7
CIF = Cost + Insurance + Freight
= 1.320 + 7 + 132
= 1.459

Nilai Pabean = CIF x Kurs


= 1.459 x 14.500
= 21.159.270
Bea Masuk = Tarif x Nilai Pabean
= 10% x 21.159.270
= 2.115.927
Nilai Impor = Nilai Pabean + Bea Masuk
= 21.159.270 + 2.115.927
= 23.275.197
PPN = Tarif PPN x Nilai Impor
= 10% x 23.275.197
= 2.327.752
PPh 22 Impor = Tarif PPh x Nilai Impor
= 2,5% x 23.275.197
= 581.880
Jadi, dapat disimpulkan bahwa biaya administrasi kepabeanan impor yang harus dikeluarkan
PT CJWD adalah sebesar total Bea Masuk + PPN + PPh Impor atau senilai Rp5.025.000,00

Sumber referensi :
Surono. 2020. Kepabeanan dan Cukai (Edisi 3). Tangerang Selatan : Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai