Anda di halaman 1dari 46

BAB I

PENDAHULUAN

1.2 LATAR BELAKANG

Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai lembaga

penghubung bagi pihak yang memerlukan dana ( deficit unit ) dengan pihak yang

memiliki kelebihan dana (surplus unit ). Kegiatan utama bank adalah menghimpun

dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali pada masyarakat dalam bentuk

kredit dan pembiayaan lainnya , dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

Tugas utama bank adalah untuk mengelola uang, oleh karena itu peranan bank

sangat penting dalam perekonomian suatu negara. Bank juga membantu pemerintah

dalam pembangunan nasional dengan berbagai fasilitas yang dimilikinya. Menurut

Kasmir (2016 : 3) menyatakan Bank adalah lembaga keuanganyang kegiatan

utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali

dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. Bank menyalurkan

kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit dengan tujuan untuk

meningkatkan taraf hidup masyarakat. Peran bank tersebut sesuai dengan isi dari

Undang Undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998, yang

mendefinisikan bank sebagai badan usaha yang menghimpun dana dalam bentuk

simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau

bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.


Kredit merupakan suatu fasilitas keuangan yang memungkinkan seseorang

atau badan usaha untuk meminjam uang untuk membeli produk dan membayarnya

kembali dalam jangka waktu yang ditentukan. UU No. 10 tahun 1998 menyebutkan

bahwa kredit adalah "penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan

itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan

pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka

waktu tertentu dengan pemberian bunga". Jika seseorang menggunakan jasa kredit,

maka ia akan dikenakan bunga tagihan. Menurut Grameen Banking (2003) dalam

Ramdhini (2008) mendefinisikan kredit mikro sebagai pengembangan pinjaman

dalam jumlah kecil kepada pengusaha yang terlalu rendah kualifikasinya untuk dapat

mengakses pada pinjaman dari bank tradisional.

Kredit usaha Mikro,Kecil dan menengah (UMKM) itu sendiri kredit kepada

debitur usaha mikro,kecil,dan menengah yang memenuhi definisi dan kriteria usaha

mikro,kecil,menengah sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun

2008 Tentang UMKM. UMKM itu sendiri adalah usaha produktif yang memenuhi

kriteria usaha dengan atasan tertentu kekayaan bersih dan hasil penjualan.

Program pemerintah yang saat ini tengah dilakukan untuk mengurangi tingkat

kemiskinan dan pengangguran di Indonesia diantaranya dengan menyediakan fasilitas

kredit UMKM yang mudah dan cepat dimana dalam pelaksanaannya pemerintah

bekerjasama dengan bank-bank yang ada di Indonesia untuk mempermudah para

pelaku usaha dalam memperoleh pinjaman modal seperti fasilitas Kredit Usaha

Rakyat yang memiliki Bungan kredit yang rendah sehingga tidak terlalu
memberatkan para pelaku usaha dalam melakukan pengembalian kredit. Dengan

adanya fasilitas kredit ini diharapkan para pelaku UMKM yang ada di Indonesia

dapat terus mengembangkan kegiatan usahanya dan berperan aktif dalam

menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sehingga dapat mengurangi angka

kemiskinan dan pengangguran di Indonesia.

Sejalan dengan perkembangan organisasi Divisi kredik UMKM di bank bjb

pengelolaan Kredit Mikro Utama bank bjb harus tetap memperhatikan prinsip kehati-

hatian dan memenuhi asas pemberian kredit yang sehat prinsip dan asas tersebut

dijalnkan dengan mempertimbangkan penilaian terhadap

watak,kemampuan,modal,agunan dan prospek usaha dari debitur. Bahwa untuk

memberikan pemahaman yang sama serta landasan bagi kantor cabang ata kantor

cabang pembantu terkait pengelolaan Kredit Mikro Utama,yang ditetapkan oleh suatu

standar operasional tertentu dan prosedur yang dijadikan sebagai pedoman.

Salah satu produk kredit bank Bjb saat ini yaitu Kredit Mikro Utama (KMU).

Kredit ini ditujukan untuk segmen pasar kredit pada skala mikro dan kecil yang masih

memliki potensi untuk dibiayai dengan kredit yaitu para pelaku usaha perorangan

dalam sector ekonomi produktif. Kredit produktif sendiri ini digunakan untuk

pembiayaan Kredit Modal atau Kredit Inventasi sebagai penunjang usaha yang

berkaitan dengan calon debitur. Pada KMU bank Bjb ini juga terdapat Target Market

untuk pengusaha,pedagang,wirausaha yang memenuhi kriteria pada Usaha

Mikro,Usaha Kecil dan Usaha Menengah.


Namun pada produk kredit bank Bjb saat ini menetapkan standar operasional

yang masih sering terjadi kekurangan dokumen calon debitur untuk pencairan dana

pada Kredit Mikro Utama ini sehingga adanya kelengkapan dari beberapa aspek guna

memenuhi syarat sebagai debitur. Pemberian fasilitas Kredit Mikro Utama ini masih

banyak mengalami hambatan diantaranya banyak terjadi kredit macet, atau kendala

yang berasal dari pihak internal dan eksternal perusahaan. Oleh karena itu diperlukan

suatu tinjauan untuk mengetahui bagaimana prosedur pemberian Kredit Mikro Utama

di Bank Bjb, sehingga dapat diketahui apa hambatan dan solusi terbaik untuk

mengatasi hambatan tersebut. Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik

untuk melakukan suatu penelitian lebih jauh tentang Kredit Mikro Utama, dengan

mengambil judul “PROSEDUR PENGAJUAN KREDIT MIKRO UTAMA

(KMU) PADA BANK BJB KANTOR CABANG SUCI BANDUNG”

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan ini adalah untuk

melihat keadaan nyata pada lapangan, sehingga penulis dapat membandingkannya

dengan ilmu teori yang penulis kuasai.

Adapun tujuan penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan ini diantaranya adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana prosedur pemberian Kredit Mikro Utama pada PT.

Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten , Tbk (Bank Bjb) Kantor Cabang

Suci Bandung.
2. Untuk mengetahui hambatan dalam pelaksanaan Prosedur Pengajuan Kredit Mikro

Utama pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten , Tbk (Bank Bjb)

Kantor Cabang Suci Bandung.

3. Untuk memberikan solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi hambatan yang

terjadi dalam prosedur pemberian kredit Kredit Mikro Utama pada PT. Bank

Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten , Tbk (Bank Bjb) Kantor Cabang Suci

Bandung.

1.3 Kegunaan Praktik Kerja Lapangan

Adapun kegunaan dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini adalah sebagai

berikut :

a. Bagi Penulis

Mengaplikasikan ilmu teori yang penulis dapatkan selama di bangku kuliah

dan membandingkannya dengan melihat keadaan nyata pada lapangan atau

lingkungan kerja yang sebenarnyaa. Memperluas wawasan dan pengetahuan

mengenai Prosedur Alur Kredit Mikro Utama pada Bank Bjb Kantor Cabang Suci

bandung.

b. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan tentang prosedur pemberian Kredit Mikro Utama

pada Bank BJB KCP Sukaraja Sukabumi

c. Bagi Pembaca
Untuk dapat memberikan gambaran pada pembaca selanjutnya mengenai

Prosedur Alur Kredit Mikro Utama pada Bank Bjb Kantor Cabang Suci Bandung.

1.4 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan

Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan di Divisi Kredit UMKM,yang

bertempat di Kantor Cabang Suci Kota Bandung Jalan PHH Mustofa

Cikutra,Bandung. Adapun waktu pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dimulai

pada tanggal 01 Juli 2020 sampai dengan05 Agustus 2020, dilaksanakan selama 5

hari kerja dalam satu minggu yang dimulai pada pukul 08.00 WIB sampai dengan

16.30 WIB.
BAB II

GAMBARAN UMUM TEMPAT PRAKTIK KERJA LAPANGAN

2.1. Sejarah Singkat Berdirinya PT. Bank Jabar Banten

Pendirian bank bjb diawali oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

nomor 33 tahun 1960 tentang Penentuan Perusahaan di Indonesia Milik Belanda

Yang di nasionalisasi.Salah satu perusahaan milik Belanda yang berkedudukan di

Bandung yang dinasionalisasi yaitu NV Denis (De Erste Nederlansche Indische

Shareholding) yang sebelumnya bergerak di bidang bank hipotek. Sebagai tindak

lanjut dari Peraturan Pemerintah nomor 33 tahun 1960, Pemerintah Propinsi Jawa

Barat berdasarkan Akta Pendirian No.125 tanggal 19 November 1960 juncto Akta

Nomor 152 tanggal 21 Maret 1961 dan Akta Nomor 84 tanggal 13 Mei 1961

seluruhnya dibuat Notaris Noezar dan sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur

Propinsi Jawa Barat nomor 7/GKDH/BPD/61 tanggal 20 Mei 1961 mendirikan

Perusahaan Daerah ”PT Bank Karja Pembangunan Daerah Jawa Barat” dengan modal

dasar untuk pertama kali berasal dari Kas Daerah sebesar Rp. 2.500.000,00.

2.1.1. Perubahan Badan Usaha

Untuk menyempurnakan kedudukan hukum PT Bank Karja Pembangunan

Daerah Jawa Barat, dikeluarkan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat nomor 11/PD-

DPRD/72 tanggal 27 Juni 1972 tentang kedudukan hukum.Bank Karja Pembangunan

Daerah Jawa Barat sebagai Perusahaan Daerah yang berusaha di bidang


perbankan.Selanjutnya melalui Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat nomor 1/DP-

040/PD/1978 tanggal 27 Juni 1978,nama PD Bank Karja Pembangunan Daerah Jawa

Barat diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat.

2.1.2. Peningkatan Aktivitas

Pada tahun 1992 aktivitas Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat ditingkatkan

menjadi Bank Umum Devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia

Nomor 25/84/KEP/DIR tanggal 2 November 1992 serta berdasarkan Perda Nomor 11

Tahun 1995 mempunyai sebutan “ Bank Jabar “ dengan logo baru.

2.1.3. Perubahan Bentuk Hukum

Dalam rangka mengikuti perkembangan perekonomian dan perbankan, maka

berdasarkan Perda Nomor 22 Tahun 1998 dan Akta Pendirian Nomor 4 Tanggal 8

April 1999 berikut Akta Perbaikan Nomor 8 Tanggal 15 April 1999 yang telah

disahkan oleh Menteri Kehakiman RI tanggal 16 April 1999, bentuk hukum Bank

Jabar diubah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT).

2.1.4. Perluasan Bentuk Usaha (Dual Banking System)

Dalam rangka memenuhi permintaan masyarakat akan jasa layanan perbankan

yang berlandaskan Syariah, maka sesuai dengan izin Bank Indonesia No. 2/

18/DpG/DPIP tanggal 12 April 2000, sejak tanggal 15 April 2000 Bank Jabar

menjadi Bank Pembangunan Daerah pertama di Indonesia yang menjalankan dual


banking system,yaitu memberikan layanan perbankan dengan sistem konvensional

dan dengan sistem syariah.

2.1.5. Perubahan Nama dan Call Name Perseroan

Berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) PT

Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat tanggal 3 Juli 2007 di Bogor, sesuai dengan

Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 9/63/KEP.GBI/2007 tanggal 26

November 2007 tentang Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT Bank

Pembangunan Daerah Jawa Barat menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank

Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten serta SK Direksi Nomor 1065/SK/DIR-

PPN/2007 tanggal 29 November 2007 maka nama perseroan berubah menjadi PT

Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten dengan sebutan (call name) Bank

Jabar Banten.

2.1.6. Perubahan Logo dan Call Name Perseroan

Pemisahan (spin off) Unit Usaha Syariah Bank Jabar Banten menjadi anak

perusahaan yang berdiri sendiri dengan nama Bank Jabar Banten Syariah berdasarkan

izin usaha dari Bank Indonesia sesuai dengan Keputusan Gubernur Bank Indonesia

No.12/35/KEP.GBI/2010 Tentang Pemberian Izin Usaha PT Bank Jabar Banten

Syariah tertanggal 30 April 2010. Pada tanggal 29 Juni 2010, Perseroan memperoleh

Surat Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran dari Ketua Bapepam dan LK

berdasarkan Surat No. S-5901/BL/2010 untuk melaksanakan penawaran umum


perdana saham dengan harga penawaran sebesar Rp 600,00 (enam ratus Rupiah)

setiap saham yang dicatatkan dalam Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 Juli

2010.Berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) PT.

Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Nomor 26 tanggal 21 April 2010,

sesuai dengan Surat Bank Indonesia No.12/78/APBU/Bd tanggal 30 Juni 2010

perihal Rencana Perubahan Logo serta Surat Keputusan Direksi Nomor

1337/SK/DIR-PPN/2010 tanggal 5 Juli 2010, maka perseroan telah resmi berubah

menjadi bank bjb pada tanggal 2 Agustus 2010

2.2 VISI DAN MISI

2.2.1 Visi

Visi bank Jabar Banten adalah “Menjadi 10 bank terbesar dan Berkinerja baik di

Indonesia”

2.2.2 Misi

1. Penggerak dan Pendorong laju Perekonomian Daerah.

2. Melaksanakan Penyimpanan uang daerah.

3. Salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah

2.3 Fungsi Bank bjb

Adapun fungsi dari bank bjb berdasarkan UU No. 5/1974 tentang pokok-pokok

Pemerintah Daerah adalah sebagai berikut:


1. Bank Pembangunan

Yaitu dalam pengumplan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk

deposito dan mengeluarkan kekuasaan berupa surat berharga jangka menengah dan

jangka panjang di bidsng pembangunan.

2. Bank Umum

Yaitu bank yang dalam penarikan dan pengumpulan dananya teruama menerima

simpanan dalam bentuk golongan giro dan deposito serta usaha utamanya

memberikan kredit jangka pendek dan menengah.

3. Pemegang Kas Daerah

Yaitu melaksanakan penerimaan, penyimpanan, penyaluran uang atas perintah dan

berdasarkan ketentuan-ketentuan dari pemerintah daerah. Penyaluran gaji dan

pensiun-pensiun daerah otonom.

4. Bank Devisa

Contohnya jasa di bidang eksport, bidang import, dan jasa-jasa yang berhubungan

dengan mata uang asing.

5. Pembina Lembaga Perkreditan Kecamatan

2.4 Budaya Kerja Bank bjb

Dalam rangka mendukung pencapaian visi misi bank bjb menjadi 10 bank

terbesar dan berkinerja baik di Indonesia, bank bjb telah melakukan beberapa

perubahan, salah satunya perubahan budaya perusahaan. Budaya perusahaan tersebut

mencerminkan semangat bank bjb dalam mengahadapi persaingan perbankan yang


semakin ketat dan dinamis. Nilai-nilai budaya perusahaan (corporate values) yang

telah dirumuskan yaitu GO SPIRIT.

Gambar 1.1

www.bankbjb.co.id
Adapun perwujudan dan nilai-nilai strategis yang menjadi dasar bagi manajemen dan

karyawan untuk bertindak atau berprilaku yang "SPIRIT" dapat dijabarkan dalam 6

perilaku utama diantaranya:

Tabel 1.1

Budaya Kerja Bank bjb

No Corporate Values Perilaku Utama

1 Service Excellence 1. Ramah, tulus, kekeluargaan.

2. Selalu memberikan pelayanan prima.

2 Professionalism 1. Cepat, tepat, akurat.

2. Kompeten dan bertanggung jawab.

3. Memahami dan melaksanakan

ketentuan perusahaan.

3 Integrity 1. Konsisten, disiplin, dan penuh

semangat.

2. Menjaga citra bank melalui perilaku

terpuji dan menjunjung tinggi etika.

4 Respect 1. Fokus pada nasabah.

2. Peduli pada lingkungan.

5 Intellegence 1. Selalu memberikan solusi yang terbaik.

2. Berkeinginan kuat untuk

mengembangkan diri.

3. Menyukai perubahan positif.


6 Trust 1. Menumbuhkan transparansi,

kebersamaan, dan kerjasama yang

sehat.

2. Menjaga rahasia bank dan perusahaan.

Sumber : www.bankbjb.co.id

2.5 Makna Logo Bank BJB

Gambar 1.2

www.bankbjb.co.id

Logo bank bjb memiliki makna sebagai berikut :

1. Brand Name : bank bjb adalah sebuah akronin, menggambarkan sifat

kesederhanaan dan sifat modern masyarakat dimana bank bjb akan berbakti.
Nama ini menggambarkan transformasi bank bjb untuk menjadi lebih efektif

dan profesional dalam melayani seluruh lapisan masyarakat di Indonesia

2. Brand Shape : Jangkauan Pelayanan, dalam prespektif sekunder berarti sayap

yang terbang untuk kemajuan. Bentuk sayap pada logo bank bjb

melambangkan lengan yang menjangkau jauh untuk memberikan pelayanan

terbaik kepada nasabah, shareholder dan seluruh masyarakat. Sedangkan

penggunaan huruf pada logotype merupakan pengembangan bentuk huruf

Alte Haas Grothesk yang memiliki makna bahwa perusahaan ini bergerak

dibidang perbankan.

3. Brand Color : Pemilihan warna pada logo bank bjb terinspirasi oleh sejarah

masa lampau Bank Jabar Banten dan Brand Personality bank bjb yang baru.

Warna tersebut terdiri dari warna biru tua, biru muda, dan kuning yang

memiliki arti sendiri.

1) Calm Water Blue (Tegas, Disiplin, Semangat, Konsisten, Institusional,

Berwibawa, Teduh, Mapan)

2) Atmospheriic Ambience Blue (Visioner, Fleksibel, Modern)

3) Sincere True Yellow (Melayani, Kekeluargaan, Tumbuh)

2.6 Struktur Organisasi Bank Bjb Kantor Cabang Suci Bandung


Gambar 1.3

Sumber : Sekum Bank Bjb Cabang Suci Bandung

Adapun uraian-uraian tugas dari masing-masing jabatan pada PT. Bank BJB

adalah sebagai berikut :

2.6.1 Pimpinan Cabang


Tugas, wewenang dan tanggung jawab pimpinan sebagai berikut:

a. Merencanakan, mengendalikan, mengawasi dan menjaga seluruh ketertiban

kegiatan operasional kantor.

b. Memberikan keputusan pinjaman kredit berdasarkan ketentuan dan peraturan

yang berlaku dan berwenang memberi kredit berdasarkan ketentuan dari Surat

Keputusan Direksi.

c. Menyelenggarakan, memelihara hubungan baik dengan instansi lain dalam

menjaga kelancaran pelaksanaan operasional bank.

d. Melaksanakan pembinaan dan bimbingan terhadap karyawan, guna

meningkatkan pengetahuan kualitas kerja dan disiplin para karyawan.

e. Menandatangani surat-surat berharga bersama-sama dengan pejabat yang

berwenang.

f. Memegang rahasia nasabah, brankas dan kode keuangan.

g. Mengawasi dan menjaga seluruh kekayaan bank dan persediaan fasilitas kerja

yang diperlukan dalam hal ini termasuk pengadaan sepanjang batas

kewenangan.

2.6.2 Manager Konsumer

Tugas, Tanggung Jawab dan Kewenangan Manager Konsumer

a. Menyusun rencana strategi aktivitas pengeloaan produk secara

berkala.

b. Melakukan pemasaran dana, jasa dan kredit bank.


c. Melakukan koordinasi dengan kantor pusat dan kantor wilyah

dalamrangka memonitoring perkembangan bisnis.

d. Melakukan koordinasi dalam mengelola seluruh keluhan debitur

dan kreditur terselesaikannya dengan baik.

e. Melakukan koordinasi dengan divisi an lembaga terkait

pengelolaan dana, jasa dan kredit.

f. Menetapkan pembagian tugas serta penegakan disiplin kepada

pegawai.

g. Melakukan penilaian kinerja secara objektif dan memberikan

feedback, baik positif maupun negatif guna meningkatkan kinerja.

h. Menyampaikan rekomendasi pngembangan pegawai.

2.6.3 Manager UMKM

Tugas,Tanggung Jawab dan Kewenangan

a. Mengorganisir, mengkoordinasi, dan mendelegasi kegiatan pada

produk mikro.

b. Mengukur dan melaksanakan penerapan manajemen risiko dalam

produk mikro.

c. Mengelola produk mikro secara tertib dan akurat.

d. Menjamin keterlaksanakannya aktivitas seksi produk mikro secara

efektif, efisien, dan akurat.

e. Menetapkan pembagian tugas serta penegakan disiplin kepada

pegawai.
f. Melakukan penilaian kinerja secara objektif dan memberikan

feedack baik positif maupun negatif guna meningkatkakn kinerja.

g. Menyampaikan rekomendasi pengembangan pegawai bawahan.

2.6.4 Manager Komersial

Tugas, Tanggung Jawab dan Kewenangan

a. Melaksanakan seluruh tugas pokok pada unit kerja. Pimpinan

Bagian Pemasaran secara efektif dan efisien sesuai dengan batasan

dan wewenang yang ditetapkan direksi.

b. Membina hubungan kerja dengan baik pada semua pihak internal

maupun eksternal.

c. Membantu Pemimpin Cabang dalam merumuskan dan menyusun

rencana kerja dan anggaran Bagian Pemasaran serta

mengevaluasinya.

d. Memberikan rekomndasi terhadap usulan fasilitas L/C

e. Menandatangani surat-surat, laporan-laporan serta dokumen-

dokumen.

f. Menandatangani cek atau penarikan dengan cara lainnya atau

rekening nasabah dalam batas wewenang yang diberikan.

2.6.5 Manager Operasional

Tugas, Tanggung Jawab dan Kewenangan

a. Menentukan kebutuhan likuiditas untuk transaksi di kantor cabang.

b. Mengelola administrasi kredit

c. Mengelola pembuatan surat keterangan atau dukungan bank


d. Mengawasi proses penilaian agunan kredit dalam rangka

pengajuan pemohonan kredit.

e. Memastikan operasional kredit sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

f. Menetapkan pembagian tugas serta penegakan disiplin kepada

pegawai.

g. Melakukan penilaian kinerja serta objektif dan memberikan

feedback, baik positif ataupun negatif unutk meningkatkan kinerja

bawahan.

h. Menyampaikan rekomdasi pengembangan pegawai bawahan.

2.6.6 Manager KIC

Tugas, Tanggung Jawab dan Kewenangan

a. Menerima laporan mengenai pelaksanaan prosedur operasional dan

manajemen risiko di kantor wilayah.

b. Memberikan masukan atas permasalahan yang dihadapi kantor

cabang dan kantor cabang pembantu dan unit kerja dibawahnya.

c. Menganalisis data aktivitas operasional dan bisnis yang telah

dilaksanakan, baik data yang terkait dengan risiko maupun data

keuangan, yaitu melakukan pemeriksaan rincian dan aktivitas

dimaksud dibandingkan dengan prosedur yang berlaku.

d. Menetapkan pembagian tugas serta penegakan disiplin kepada

pegawai.
e. Melakukan penilaiain kinerja secara objektif dan memberikan

feedback, baik positif maupun negatif guna meningkatkan kinerja.

f. Menyampaikan rekomendasi pengembangan pegawai bawahan.

2.7. Aktivitas Usaha Bank bjb

2.7.1. Menghimpun Dana dari Masyarakat (Funding)

Bank bjb melakukan aktivitas penghimpunan dana yang diarahkan kepada

corporate maupun instansi dan departemen terkait, melalui upaya peningkatan mutu

layanan dan kegiatan pemasaran. Adapun penghimpunan dana ini dilakukan melalui

produk-produk sebagai berikut:

1. Tabungan

Tabungan merupakan simpanan yang penarikannya dilakukan sesuai dengan

syarat-syarat tertentu tanpa menggunakan cek, bilyet giro atau yang

dipersamakn dengan itu. Adapun jenis-jenis tabungan yang dikeluarkan oleh

bank bjb antar lain:

1) bjb Tandamata (Tabungan Anda Masa Datang)

Yaitu tabungan yang diperuntukan bagi nasabah perorangan maupun

non perorangan dengan tingkat suku bunga yang menarik dan biaya

terjangkau untuk keperluan dimasa yang akan datang.

2) bjb Tandamata Berjangka

Yaitu simpanan dalam mata uang Rupiah dengan jumlah setoran

bulanan dan jangka waktu tertentu yang disertai dengan manfaat

perlindungan asuransi jiwa.

3) bjb Tandamata Bisnis


Yaitu tabungan perorangan yang dapat digunakan untuk memudahkan

transaksi usaha atau bisnis nasabah dalam berbagai fitur dan fasilitas

yang dimiliki serta optimalisasi dana nasabah.

4) bjb Tandamata Gold

Yaitu tabungan istimewa untuk kemudahan bertransaksi dengan

tingkat suku bunga menarik disertai perlindungan asuransi gratis

dengan nominal saldo tertentu.

5) bjb Tandamata Purnabakti

Yaitu tabungan yang diperuntukan bagi nasabah pensiunan dalam

mata uang rupiah yang dipergunakan sebagai sarana penerimaan untuk

pembayaran gaji pensiun dan mendapatkan fasilitas Kartu ATM sesuai

kebutuhan nasabah.

6) bjb Tandamata Dollar

Yaitu salah satu produk tabungan valuta asing dari bank bjb tersedia

dalam mata uang Dollar Amerika Serikat (USD) dan Dollar Singapura

(SGD). Diperuntukan bagi nasabah perorangan, non perorangan.

7) bjb Tandamata MyFirst

Yaitu tabungan yang diperuntukan bagi nasabah perorangan berusia 0-

17 tahun dalam mata uang rupiah sebagai tabungan edukasi perbankan

sejak dini bagi anak untuk memulai belajar dan membudayakan

menabung.

8) Simpeda (Simpanan Pembangunan Daerah)


Yaitu tabungan yang digunakan oleh bank bjb untuk membantu

pembangunan Daerah.

9) bjb Simpel (Simpanan Pelajar)

Yaitu tabungan untuk siswa yang diterbitkan secara nasional oleh

bank-bank di Indonesia, dengan persyaratan mudah dan sederhana

serta fitur yang menarik, dalam rangka edukasi dan inklusi keuangan

untuk mendorong budaya menabung

10) bjb Tandamata SiMuda

bjb Tandamata SiMuda merupakan tabungan yang di inisiasi OJK

diperuntukan khusus bagi mahasiswa dan pemuda bagi kelompok usia

18-30 tahun yang dilengkapi dengan fitur asuransi.

11) TabunganKu

Yaitu tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan

ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia

untuk menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

2. Deposito

Deposito serimg disebut deposito berjangka (time deposit) adalah dana pihak

ketiga pada bank yang penarikannya dilakukan pada saat jatuh tempo sesuai

kesepakatan. Jangka waktu deposito ini pada umumnya adalah 1 bulan, 3

bulan, 6 bulan, 12 bulan, dan 24 bulan.

1) bjb Deposito Berjangka


yaitu simpanan berjangka dalam mata uang rupiah yang aman, dengan

bunga menarik dan beragam keuntungan lainnya.

2) bjb Deposito Suka-suka

Yaitu salah satu bentuk simpanan dengan jangka waktu tertentu yang

pencairannya dapat dilakukan kapan saja tanpa denda penalty.

3) bjb Deposito Valas

Adalah simpanan berjangka pihak ketiga baik perorangan, non

perorangan maupun joint account dalam mata uang asing (USD, SGD,

EUR, JPY) pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada

waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara deposan dengan bank.

3. Giro (dalam bentuk rupiah maupun valas)

Giro sering juga disebut rekening koran. Disebut rekening koran karena dalam

pelaksanaan giro di tata usahakan atau dibukukan oleh bank dalam suatu

rekening koran, dalam arti setiap saat ditarik atau disetor oleh pemegang

rekening.

2.7.2. Menyalurkan Dana Ke Masyarakat (Lending)

Penyaluran dana lebih diarahkan kepada peningkatan kredit retail yang

memberikan dampak multiplier kepada seluruh sektor usaha kecil dan penyaluran

kredit program kepada debitur-debitur binaan yang prospektif dengan tetap mengatur

kesesuaian penyakuran kredit konsumtif dan produktif secara bertahap.


Penyaluran dana ini dilakukan dalam bentuk pinjaman kepada masyarakat

untuk berbagai jenis dan sektor usaha yang terdiri dari:

1. bjb Kredit Guna Bhakti

Yaitu fasilitas kredit yang diberikan oleh bank bjb untuk debitur

berpenghasilan tetap yang gajinya disalurkan melalui bank bjb yang dapat

digunakan untuk berbagai keperluan dengan sumber pembayaran utama

berasal dari penghasilan yang bersangkutan.

2. bjb KPR

Fasilitas kredit konsumtif yang diberikan bank bjb kepada Calon Debitur

perorangan untuk membeli atau memilki Properti (Rumah Tapak/Apartemen/

Rumah Toko/Rumah Kantor), baik pembelian baru (Primary) dari

Pengembang Perusahaan maupun pembelian bekas (Secondary) dari non

Pengembang Perumahan.

3. bjb Kredit Pra Purna Bhakti (KPPB)

Adalah pembiayaan dengan tujuan multiguna yang diberikan oleh bank bjb

kepada Aparatur Sipil Negera (ASN) yang akan memasuki masa pension.

4. bjb Kredit Kepada BPR

Yaitu kredit yang diberikan kepada Bank Perkreditan Rakyat sebagai salah

satu bentuk dukungan konkret bank bjb.

5. bjb Kredit Kepada Koperasi (Kopkar)

Yaitu bentuk penyaluran dana yang diperuntukkan untuk koperasi dalam

rangka mencapai tujuan koperasi.

6. bjb Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE)


Yaitu kredit investasi dan atau modal kerja yang diberikan dalam rangka

mendukung pelaksanaan Program Ketahanan Pangan dan Program

Pengembangan Tanaman Bahan Bahu Bahan Bakar Nabati.

7. bjb Kredit Mikro Utama

bjb Kredit Mikro Utama merupakan fasilitas kredit yang dapat dinikmati oleh

para pelaku usaha perorangan dalam sektor ekonomi produktif yang masuk

kategori Usaha Mikro Kecil dan Menengah seperti pengusaha kecil,

pedagang, wirausaha, yang saat ini aktif menjalankan usahanya (minimal 2

tahun).

8. bjb Skema Subsidi Resi Gudang (SSRG)

Yaitu kredit yang mendapatkan Subsidi Bunga dari Pemerintah dengan

jaminan Resi Gudang yang diberikan oleh bank kepada Petani, Kelompok

Tani, Gabungan Kelompok Tani dan Koperasi.

9. bjb Kredit Cinta Rakyat

Yaitu fasilitas Kredit Layanan UMKM, yang dapat dinikmati oleh segmen

pasar kredit perorangan atau Badan Usaha, yaitu untuk para pelaku usaha

dalam sektor produktif meliputi pertanian, tanaman pangan, perkebunan,

peternakan, dan sektor lainnya dengan usaha telah berjalan minimal 1 tahun

(perorangan) dan 2 tahun (badan usaha).

10. bjb Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Yaitu kredit/pembiayaan yang diberikan kepada UMKM di bidang usaha yang

produktif untuk tujuan Modal Kerja/Investasi.

11. bjb Kredit Investasi Umum


Yaitu kredit yang diberikan kepada para investor untuk investasi yang

penggunaannya jangka panjang.

12. bjb Kredit Modal Kerja

Yaitu kredit yang diberikan untuk membiayai kegiatan suatu usaha dan

biasanya bersifat jangka pendek guna memperlancar transaksi perdagangan.

13. bjb Supply Chain Financing

Adalah fasilitas kredit yang disediakan oleh bank untuk membayar tagihan

para Supplier.

14. bjb Lending Working Capital

Adalah fasilitas kredit yang dipergunakan untuk membayar tagihan listrik

debitur kepada PT PLN (Persero).

15. bjb Kredit Jangka Pendek

Adalah fasilitas kredit berjangka waktu pendek dengan media penarikan

berupa promes (janji bayar).

16. bjb Kredit Cash Collateral

Adalah fasilitas kredit bagi korporasi yang disediakan oleh bank kepada

debitur dengan agunan berupa simpanan di bank.

2.7.3. Memberikan Jasa Bank Lainnya (Service)

Diarahkan untuk memberikan jasa layanan yang unggul sesuai dengan

kebutuhan masyarakat melalui upaya peningkatan teknologi, perluasan jaringan


kantor dan kemitraan dengan lembag/badan usaha lainnya. Selain itu jasa bank juga

dilakukan untuk meningkatkan fee base income, diantaranya sebagai berikut :

1. Transfer

Transfer atau kiriman uang adalah jasa yang diberukan bank kepada

masyarakat untuk mempermudah alur lalu lintas giro.

2. Kliring

Kliring adalah jasa yang disediakan oleh bank bagi nasabahnya dalam rangka

menagih dan membayarkan warkat antar bank melalui lemaga kliring.

3. Jaminan Bank

Jaminan bank adalah jaminan dalam bentuk surat yang diberikan kepada

nasbah pemohon yang dipergunakan untuk salah satu syarat tertentu seperti

syarat tender.

4. Garansi Bank

Garansi bank adalah sertifikat jaminan bank kepada orang ketiga, dimana

pihak bank akan menjamin pembayaran dana bilamana pihak ketiga menglami

wanprestasi.

5. Reksadana

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat yang

selanjutnya diinvestasikan kembali.

6. DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan)

Merupakan badan hukum yang menyelenggarakan program PPIP, yaitu

program yang menjanjikan sejumlah uang yang pembayarannya secara

berkala.
7. Mobile Banking

Layanan perbankan elektronik bank bjb dengan menggunakan jaringan

internet yang dapat di akses melalui PC/laptop/tablet/handphone.

8. Produk Treasury

Contoh produk treasury yang biasa digunakan oleh nasabah bank bjb adalah

capital market, foreign exchange, hedging instrument, money market, dll

9. Kiriman Uang dan Western Union

Kiriman uang adalah perpindahan dana dari suatu tempat (pengirim) ke

tempat lain (penerima) untuk kepentingan nasabah.

10. Penerimaan pembayaran ibadah haji, pembayaran rekening telepon, pajak,

tiket pesawat, dan PDAM adalah suatu jasa yang diberikan untuk bank

pembayaran tagihan-tagihan telepon, pajak, dan lain-lain.


BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

3.1 Hasil Praktik Kerja Lapangan

3.1.1 Prosedur Pengajuan Kredit Mikro Utama pada Bank Bjb Kantor Cabang

Suci Bandung

Bank bjb merupakan bank pemerintah daerah Jawa Barat dan Banten. Salah

satu program bank bjb adalah meningkatkan kredit yang produktif. Untuk menunjang

pencapaian program bank bjb tersebut saat ini bank bjb banyak memberikan fasilitas

kredit pada pelaku usaha terutama UMKM yang terdapat di daerah Jawa Barat dan

Banten sejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan jumlah pelaku

UMKM di Indonesia. Namun, dalam rangka mengembangkan usahanya dimulai dari

sector usaha riil, dimana perkembangan usahanya dimuali dari sector usaha Mikro,

yang dimana diharapkan akan berkembang menjadi sector usaha Kecil dan

Menengah. Maka bank bjb bermaksud untuk mengembangkan dan mempermudah

produk pengajuan kredit pada pelaku usaha Mikro melalui pengajuan kredit dengan

persyaratan yang dapat dijangkau oleh para pelaku usaha Mikro.

Prosedur pengajuan kredit adalah tahapan yang harus dilalui sebelum

pencairan kredit diberikan, tujuannya agar dapat menilai apakah calon debitur dan

permohonan kreditnya layak atau tidak diberikan fasilitas kredit. Berikut adalah

Prosedur Pengajuan Kredit Mikro Utama,


Calon Debitur AO UMKM
menyerahkan formlir melakukan verifikasi Berkas lengkap dan
permohonan kredit dan seluruh kelengkapan memenuhi persyaratan
melengkapi seluruh permohonan KMU
persyaratan

AO UMKM melakukan AO UMKM


AO UMKM melakukan
analisa kredit mengmpulkan semua
On The Spot ke tempat
berdasarkan data yang data dan informasi yang
usaha dan tempat
diperoleh dari On The dibtuhkan untuk proses
tinggal calon debitur
Spot analisa

AO UMKM Komite Kredit dan


Hasil analisa kredit dari
menyampaikan hasil Pimpinan KCP/Cabang
AO UMKM menyatakan
analisa kredit kepada menganalisa hasil
kredit diterima
Komite Kredit analisa kredit dari AO
UMKM
Adiministrasi kredit, BL, Administrasi Kredit
Komite Kredit dan
Notaris dan Debitur menyiapkan selruh pimpinan KCP/Cabang
melakkan kegiatan berkas untuk kegiatan
menyetujui
perjanjian dan nperjanjian dan permohonan kredit
pengikatan kredit pengikatan kredit

Administrasi kredit dan Debitr melakukan


AO Supervisor dan
costumer service pencairan kredit dan
PPK melakukan
melakukan pencairan membayar cicilan kredit
monitoring kredit
dan pelaksanaan kredit sesuai waktu yang telah
debitur
sesuai kewenangannya disepakati

Debitur melunasi kreditnya sesuai dengan waktu yang telah


SELESAI
disepakati

Gambar 3.1

Prosedur Pengajuan Kredit Mikro Utama


Sumber : Dokumen AO Mikro Bank bjb Cabang Suci Bandung

Berikut merupakan penjelasan dari tahap-tahap pemberian Kredit Mikro Utama pada

Bank BJB Kantor Cabang Pembantu (KCP) Sukaraja Sukabumi:

A. Permohonan Kredit

Calon debitur menyampaikan permohonan KMU dengan mengisi formulir

pemohonan kredit dan melengkapi berkas-berkas yang di persyaratkan.

Selanjutnya berkas permohonan diproses sebagai berikut:

a. Dicatat ke register permohonan KMU.

b. Verifikasi kelengkapan administrasi permohonan kredit, apabila kelengkapan

administrasinya belum lengkap, maka harus segera ditindak lanjuti kepada

calon debitur untuk melengkapi persyaratan berkasnya. Memastikan bahwa

permohonan kredit harus benar-benar berprofesi sebagai pelaku usaha di

wilayah tersebut, dengan mengkonfirmasikan terlebih dahulu kepada

pengelola pasar atau instansi terkait yang membawahinya mengenai

kebenaran data yang diterima.

c. Melakukan verifikasi kelengkapan administratif dan keabsahan agunan

kepada instansi terkait dan menilai agunan untuk selanjutnya di buatkan

BATJ.

d. Melakukan pengecekan pada Sistem Informasi Debitur (SID) untuk

memastikan dengan bahwa calon debitur tidak termasuk ke dalam debitur

yang bermasalah.
B. Analisis Kredit

1. Proses analisis meliputi tahapan sebagai berikut:

a. Pengumpulan data dengan merencanakan jenis data yang diperlukan, sumber

data dan cara memperoleh data, melaksanakan pengumpulan dan penyeleksian

data.

b. Verifikasi data melalui On the Spot (OTS), Bl checking, pengecekan ke

supplier atau pemasok.

c. Analisis keuangan, termasuk penilaian arus kas atas seluruh beban dari

pendapatan debitur.

2. Petugas Staf Analisis KMU (AO UMKM) melakukan kunjungan ke lapangan

(on the spot), dengan aktifitas sebagai berikut:

1) Melakukan verifikasi tentang aktifitas usaha yang dilakukan oleh calon

debitur.

2) Mengumpulkan data-data untuk keperluan analisis kredit, dengan cara:

a. Wawancara langsung kepada calon debitur.

b. Mengamati aktifitas usaha yang dilakukan calon debitur.

c. Bila perlu, melakukan konfirmasi kepada relasi usaha, petugas pasar, tetangga

maupun kepada pihak-pihak lain yang mengetahui tentang aktifitas usaha dan

karakter calon debitur.

d. Melakukan evaluasi sumber penghasilan tambahan calon debitur dengan

ketentuan setiap penghasilan calon debitur baik itu penghasilan utama maupun

penghasilan tambahan.

e. Infomasi mengenai calon debitur disajikan dalam bentuk laporan tertulis.


3) Melakukan analisis kredit

a. Setelah berkas permohonan kredit lengkap dan telah memperoleh data-data,

maka selanjutnya petugas Staf Analisis Kredit Usaha Mikro Utama (AO

UMKM) segera melakukan analisis kredit.

b. Melakukan penilaian agunan yang diberikan oleh calon debitur dengan

membuat lembar Berita Acara Taksasi Jaminan (BATJ).

c. Analisa KMU dilakukan dengan menggunakan scoring system. Hal ini

bertujuan untuk memberikan pemahaman atau pengertian secara detail dan

jelas mengenai calon debitur atau tentang segala sesuatu mengenai rencana

kreditnya tersebut.

d. Analisis juga harus dapat memberikan gambaran yang cukup jelas tentang

kelayakan calon debitur. _

C. Keputusan Kredit.

Keputusan kredit dilakukan oleh Komite Kredit, dari data analisis yang disajikan

oleh Staf Analis KMU (AO UMKM) dengan proses berikut: .

1. SDM Staf Analis KMU (AO UMKM) memberikan rekomendasi untuk berkas

aplikasi yang di prosesnya berdasarkan verifikasi dan analisis apakah:

a. Direkomendasikan untuk disetujui. .

b. Persyaratan yang belum dipenuhi oleh debitur dapat direkomendasikan untuk

disetujui oleh Komite Kredit atau ditolak.


2. Berkas aplikasi uang yang direkomendasi oleh SDM Staf Analisis KMU (AO

UMKM) dapat ditolak karena kurang memenuhi syarat, tetapi dapat

direkomendasikan kembali untuk disetujui dengan exception.

Komite Kredit di kantor Cabang dan atau Kantor Cabang Pembantu

dapat memutuskan untuk menyetujui, setelah dikonsultasikan dan mendapat

persetujuan kredit dari Pimpinan Cabang/pimpinan Kantor Cabang Pembantu.

Dalam keputusan kredit terdapat 4 tahapan, yaitu:

1. Pelaksanaan Keputusan Kredit dilakukan oleh Staf Administrasi Kredit Mikro

Utama, mencakup dua tahapan yaitu:

1) Persiapan Pencairan Kredit

Setelah lcredit diputuskan, kemudian dicatat dalam buku register keputusan

KMU dan selanjutnya mempersiapkan berkas-berkas untuk pencairan kredit,

yang terdiri atas:

a. (SP3K) Surat Pemberitahuan Persetujuan Pemberian Kredit.

b. Perjanjian kredit.

c. Surat kuasa pemindahbukuan antar rekening debitur.

d. Berkas pengikat jaminan, berupa gadai.

e. Kwitansi pencairan kredit.

f. Kwitansi/nota pembayaran provisi kredit.

g. Nota pembayaran imbal jasa penj aminan.

h. Kwitansi asuransi apabila debitur ikut dalam asuransi jiwa.

i. Tanda terima pembayaran bukti pemilikan jaminan asli.


j. Mendokumentasikan seluruh berkas kredit pada setiap rekening kredit dalam

softmap.

2) Pencairan Kredit

Setelah berkas pencairan kredit lengkap, kredit dicairkan oleh staf admistrasi

KMU dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Telah lengkapnya penandatanganan surat pemberitahuan persetujuan

pemberitahuan kredit (SP3K).

b. Telah ditandatanganinya perjanjian kredit oleh debitur beserta

penanggung/avahlist dan bank.

c. Debitur menandatangani seluruh berkas-berkas yang perlu ditandatangani

sesuai ketentuan yang berlaku.

d. Pencairan harus dilakukan melalui tabungan, selanjutnya debitur mencairkan

uangnya dari tabungan.

e. Melakukan proses pencairan kredit, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Petugas meminta nomor rekening debitur (customer identification file) kepada

Customer Service.

b) Membuka rekening kredit angsuran tetap.

c) Melakukan input jaminan kredit.

d) Melakukan input kolektibilitas grup jika rekening kredit terkait dengan

rekening lainya.

2. Layanan Pick-up Payment atau Collecting.

a. Fungsi Pickup payment/collecting dimaksudkan untuk mengumpulkan dana

debitur secara harian atau sesuai kesepakatan antara bank dan debitur
(misalnya mingguan), untuk menentukan besaran angsuran harian maka

kewajiban angsuran perbulan debitur dibagi 20 (dua puluh) hari kerja.

b. Dana berasal dari debitur dimasukan ke dalam rekening tabungan masing-

masing debitur secara harian dan akan dipindahbukuan ke rekening kredit yang

bersangkutan pada tanggal angsuran.

c. Untuk memonitor jumlah uang yang disetorkan pada petugas pick-up payment

atau petugas collecting, debitur diberikan buku setoran yang sewaktu-waktu

dicocokkan dengan buku tabungan yang bersangkutan. Staf Supervisi &

Penyelamatan Kredit Mikro Utama/Staf Analisis Kredit Mikro Utama wajib

memverifikasi atau mencocokkan data ini secara berkala minimal 1 (satu)

minggu sekali.

d. Buku setoran wajib diisi dan ditandatangani oleh petugas pick-up payment atau

petugas collecting.

e. Setiap kali debitur melakukan pembayaran, petugas pick-up payment atau

petugas collecting wajib mencatat setoran tersebut pada buku setoran,

kemudian membubuhkan tandatangan pada kolom yang disediakan dalam

menyerahkan kembali buku tersebut kepada debitur untuk dicocokkan

kebenarannya (antara jumlah uang yang disetorkan dan jumlah setoran yang

tercatat dibuku).

3. Monitoring kredit.

1) Monitoring kredit dilakukan untuk:

a. Mengevaluasi basil prestasi debitur


b. Pemantauan barang jaminan

c. Mendorong staf supervisi dan penyelamatan KMU untuk segera melakukan

tindakan preventif dalam rangka mengurangi kemungkinan memburuknya

kredit dan memperbaiki kualitas kredit.

2) Pemantauan kredit dilakukan sejak fasilitas kredit dicairkan sampai kredit

lunas.

3) Pemantauan KMU dilaksanakan oleh staf analis KMU dan staf supervisi dan

penyelamatan KMU yang dibantu oleh SDM Direct Sales.

4) Pemantauan debitur dapat diperoleh melalui berbagai informasi yaitu laporan

kunjungan petugas.

5) Infomasi dari petugas pemantauan KMU dituangkan secara tertulis ke dalam

kartu pembinaan dan Monitoring Credit on Call, untuk kemudian

ditandatangani oleh petugas yang bersangkutan, disampaikan kepada Manajer

komersial/Pimpinan cabang pembantu.

4. Laporan Kredit Mikro Utama terdiri dari:

1) Daftar debitur KMU bermasalah wajib dibuat oleh setiap staf administrasi

KMU dan dilaporkan kepada Manajer unit UMKM wilayah, selambat-

lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya dengan mempergunakan formulir yang

telah disediakan.

2) Tembusan deklarasi penjaminan KMU, paling lambat tanggal 10 setiap

bulanya menggunakan format laporan deklarasi penjaminan yang terutang

dalam perjanjian kerjasama antara Bank dengan Lembaga Penjamin.


3.1.2 Hambatan Dalam Pelaksanaan Prosedur Pengajuan Kredit Mikro Utama

pada Bank bjb Kantor Cabang Suci Bandung

Dalam Pelaksanaan Prosedur Pengajuan Kredit Mikro Utama pada Bank bjb

Kantor Cabang Suci Bandung tidak selalu berjalan lancar. Adapun beberapa

hambatan dalam pengajuan kredit ini sebagai berikut :

1. Suku bunga kredit yang ditawarkan bank lain lebih rendah disbanding bank

bjb,sehingga membuat persaingan yang ketat.

2. Tingginya angka pencairan kredit karena dalam pencairan Kredit Mikro

Utama harus melibatkan notaris dan notaris memakan biaya yang cukup

mahal.

3. Proses krdit yang panjang sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama

agar dapat menuju tahap pencairan.

4. Masih banyaknya debitur yang kurang melengkapi syarat-syarat pengajuan

kredit.

3.1.3 Solusi Untuk Mengatasi Hambatan Yang Terjadi Dalam Pelaksanaan

Prosedur Pengajuan Pemberian Kredit Mikro Utama pada Bank bjb Kantor

Cabang Suci Bandung

Adapun solusi yang dapat membantu mengurangi hambatan yang terjadi

dalam pelaksanaan prosedur pengajuan Kredit Mikro Utama pada Bank bjb Kantor

Cabang Suci Bandung,sebagai berikut :


1. Menjalin kerjasama dengan notaris bertarif dibawah rata-rata.

2. Pemberian wewenang pemutus kredit pada officer bisnis berplafond ≤ Rp 50

Juta.

3. Membuat permohonan memo bunga deviasi dan diadakannya KUR for all

segmen.

4. Melengkapi secepatnya segala dokumen serta melakukan survey bersama

antara AO,CR,Officer dan Manajer Bisnis.

3.2 Pembahasan Praktik Kerja Lapangan

3.2.1 Prosedur Pemberian Kredit Mikro Utama pada Bank bjb Kantor Cabang

Suci Bandung disbanding dengan teori

Dalam melaksanakan prosedur pemberian Kredit Mikro Utama pada Bank bjb

kantor Cabang Suci Bandung jika dibandingkan dengan teori yang ada mengenai

prinsip-prinsip pemberian kredit Menurut Fahmi dan Hadi (2004:17) telah sesuai

dengan teori yang menyatakan bahwa prinsip-prinsip pemberian kredit diantaranya

adalah dengan melakukan analisis 5C,yaitu :

1. Charater

Sebelum melakukan analisa kredit AO mikro akan melakukan On The

Spot ke lokasi usaha dan tempat tinggal calon debitur untuk menganalisis
sikap atau karakter dari calon debitur baik karakter di lingkungan keluarga,

masyarakat atau di lingkungan usaha calon debitur yang mana penilaiannya

akan dituangkan dalam satu form penilainan karakter calon debitur dan hasil

dari penilaian akan digunakan sebagai salah satu dasar dalam tahap analisa

kredit.

1. Capital

Dalam melakukan tahap analisa kredit, AO Mikro bank bjb KCP

Kalijati akan mengumpulkan informasi mengenai struktur permodalan usaha

calon debitur sehingga akan diketahui rasio permodalan usahanya apakah

lebih banyak dari utang atau dari modal sendiri yang pada akhirnya akan

dapat menentukan keputusan apakah permohonan kredit tersebut dapat

diterima atau ditolak.

2. Capacity

Bank bjb KCP Sukaraja juga melakukan analisis terhadap kemampuan

calon debitur dalam mengelola usahanya sehingga dapat diketahui apakah

debitur tersebut dapat mengembalikan pinjaman kreditnya atau tidak. Hal ini

dibuktikan dengan perhitungan Installment to Disposible Income Ratio (IDIR)

yang dilakukan pada tahap analisa kredit.

3. Collateral

Setiap calon debitur yang akan mengajukan kredit, AO Mikro bank bjb

KCP Sukaraja selalu menanyakan agunan atau jaminan apa yang dimiliki oleh

calon debitur sehingga ketika pelaksanaan kredit calon debitur terjadi kredit

macet agunan, jaminan tersebut dapat digunakan sebagai sumber engembalian


kredit yang macet. Selain itu pada tahap On the Spot juga akan dilakukan

penilaian apakah agunan tersebut layak diterima untuk mengcover jumlah

kredit yang diberikan kepada debitur atau tidak.

4. Condition of Economic

Selain menganalisis permodalan, karakter dan agunan calon debitur, bank bjb

KCP Sukaraja juga melakukan penilaian terhadap kondisi ekonomi saat ini.

AO Mikro akan menganalisis apakah kondisi ekonomi saat ini mendukung

pertumbuhan UMKM atau tidak, atau menganalisis kondisi umum sektor

ekonomi yang menjadi fokus usaha calon debitur melalui berita atau informasi

yang didapat dari media elektronik, media cetak, internet atau informasi

langsung dari lapangan.

3.2.2 Hambatan dan Solusi Untuk Mengatasi Hambatan Dalam Prosedur

Pengajuan Kredit Mikro Utama pada Bank bjb Kantor Cabang Suci

Bandung Dibandingkan Dengan Teori

Proses pelaksanaan kredit yang panjang mengakibatkan kegiatan

pencairan kredit membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga calon

debitur harus menunggu waktu yang lama agar dapat memperoleh pencairan

dana kredit. menurut Mulyadi (2014:8) dimana karakteristik prosedur

diantaranya “prosedur menunjukkan tidak adanya keterlambatan atau

hambatan”

Selain adanya hambatan,banyaknya debitur yang mengajukan kredit

tetapi masih belum memenuhi persyaratan pengajuan kredit sehingga dapat

menghambat proses pemberian kredit. Hal ini dapat menyebabkan tujuan


pemberian KMU oleh bank untuk membantu mengembangkan usaha menjadi

tersendat dan tidak tercapai.

Oleh karena itu solusi yang diberikan penulis adalah AO harus selalu

mengingatkan kepada calon debitur untuk segera melengkapi seluruh

persyaratan permohonan kredit sehingga proses pencairan kredit tidak akan

terhambat. Selain itu solusi yang diberikan adalah memebri wewenang untuk

memutus kredit dengan plafond ≤ Rp 50 Juta sehingga akan dapat

mempercepat proses pencairan dan pengawasan kredit. Solusi lainnya adalah

dengan melakukan kerjasama dengan notaris yang memiliki harga dibawah

rata-rata sehingga dapat meminimalkan biaya pencairan kredit. Solusi tersebut

sesuai dengan teori karakteristik prosedur yaitu prosedur mampu menciptakan

adanya pengawasan yang baik dan menggunakan biaya yang seminimal

mungkin.

3.3 Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan

Penulis melaksanakan kegiatan praktik kerja lapangan yaitu di Bank

bjb Kantor Cabang Suci Bandung yang berlokasi di Jalan PH.H. Mustofa

No.66, Cikutra, Kec. Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat 40124. Praktik

Kerja Lapang dimulai pada tanggal 1 Juli 2020 sampai dengan 5 Agustus 2020

dengan Jam Operasional Bank bjb Kantor Cabang Suci dari hari senin-jumat

yang dimulai pada 08.00-16.30 WIB .


Dalam melaksanakan praktik kerja lapangan ini,penulis dapat mengerti

dan memahami apa yang harus dilakukan dalam proses pengajuan kredit

khususnya Kredit Mikro Utama dan memperoleh data sebagai gambaran kinerja

perusahaan dengan jangka waktu tertentu serta penulis juga dapat

mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari baik secara teori maupun praktik yang

diperoleh selama dibangku perkuliahan.

Dalam melaksanakan praktik kerja lapangan ini juga penulis mendapat

bimbingan dan pengarahan oleh pihak Bank tersebut, sehingga penulis dapat

mengerti dan memahami apa yang dikerjakan oleh penulis.

Selama pelaksanaan praktik kerja lapangan penulis juga melakukan

kegiatan-kegiatan antara lain merapihkan berkas permohonan kredit

mikro,menginput data nasabah pada system dan menginput data nasabah untuk

pembukaan rekening tabungan agar mempermudah pencairan debitur, merekap

pembukuan penjualan,menginput laporan keuangan,menganalisis omset

penjualan,BI checking,checking rekening Koran nasabah Pengalaman ini benar-

benar bermanfaat bagi penulisapabila nanti penulis bekerja di Bank.


BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian hasil dari pembahasan bab sebelumnya mengenai prosedur

pengajuan Kredit Mikro Utama pada Bank bjb Kantor Cabang suci Bandung

maka dapat diambil beberapa kesimpulan,diantaranya :

1. Prosedur Ppengajuan Kredit Mikro Utama (KMU) pada bank bjb Kantor

Cabang suci dilakukan secara sistematis dan selalu sesuai pada SOP (Standar

Operasional Prosedur) yang dibuat oleh perusahaan, pelaksanaan dan

pemberian KMU dilakukan melalui beberapa tahap yaitu permohonan

kredit,analisis kredit,pelaksanaan kredit, dan monitoring kredit.

2. Hambatan yang dihadapi dalam proses pelaksanaan pemberian Kredit

Mikro Utama (KMU) pada bank bjb Kantor Cabang Suci Bandung, yaitu

tingginya biaya pencairan kredit karena dalam proses pencairan Kredit Mikro

Utama harus melibatkan notaris dimana notaris tersebut biaya pembayarannya

mahal, suku bunga kredit yang ditawarkan oleh bank pesaing lebih rendah dari

bank bjb sehingga persaingan semakin ketat, proses kredit yang panjang

sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk sampai ke tahap pencairan

kredit.

1. 3. Solusi yang dapat diberikan untuk menghadapi hambatan dalam prosedur

pemberian Kredit Mikro Utama pada bank bjb Kantor Cabang Suci adalah

dengan menjalin kerjasama dengan notaris bertarif di bawah rata-rata dan

membuat memo permohonan memo biaya provisi, membuat permohonan


memo bunga deviasi dan diadakannya KUR for all segment, pemberian

wewenang pemutus kredit pada officer bisnis berplafond Rp. 50 juta,

melengkapi secepatnya segala dokumen serta melakukan survey bersama-

sama antara AO, CR. Offier dan manajer bisnis.

4.1 Saran

Saran yang dapat diberikan oleh penulis ntuk meningkatkan kinerja

bank bjb dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut:

1. Membuat suatu divisi khusus yang berisi para calon notaris yang dapat

membantu penilaian dalam pengikatan agunan calon debitur dalam proses

analisa maupun perjanjian kredit sehingga perusahaan tidak perlu

mengeluarkan biaya tambahan yang lebih mahal setiap kali akan melakukan

penilaian dan pengikatan agunan calon debitur.

2. Pihak analisis kredit alangkah baiknya lebih teliti dan tegas terhadap

kelengkapan persyaratan yang akan diajukan oleh nasabah ketika nasabah

mengajukan kredit.

3. Pihak analis kredit alangkah baiknya selalu mengontrol nasabah yang telah

mendapatkan bantuan modal kredit mikro utama, untuk meminimalisir

terjadinya kredit macet.

Anda mungkin juga menyukai