Anda di halaman 1dari 9

PANDUAN DO NOT ATTEMPT

RESUSCITATION (DNAR)

RUMAH SAKIT UMUM JATI HUSADA

KARANGANYAR

2022
BAB I

DEFINISI

DNR atau do not resuscitation adalah suatu perintah yang memberitahukan tenaga medis
untuk tidak melakukan CPR.Hal ini berarti bahwa dokter, perawat, dan tenaga medis tidak akan
melakukan usaha CPR emergensi bila pernapasan maupun jantung pasien berhenti.
CPR atau cardiopulmonary resuscitation adalah suatu prosedur medis yang digunakan untuk
mengembalikan fungsi jantung (sirkulasi) dan pernapasan spontan pasien bila pasien mengalami
kegagalan jantung maupun pernapasan.CPR melibatkan ventilasi paru (resusitasi mulut ke mulut
atau mulut ke hidung) dan kompresi dinding dada untuk mempertahankan perfusi ke jaringan organ
vital selama dilakukan upaya-upaya untuk mengembalikan respirasi dan ritme jantung yang
spontan.
CPR lanjut melibatkan dc shock insersi tube untuk membuka jalan napas , injeksi obat-
obatan ke jantung dan untuk kasus-kasus ekstrim pijat jantung langsung melibatkan operasi bedah
thorax .
Perintah DNR untuk pasien harus tertulis baik yang di catatan medis pasien maupun di
catatn yang dibawa pasien sehari-hari, dirumah sakit atau keperawatan, atau pasien di rumah.
BAB II
RUANG LINGKUP

Panduan DNR ini digunakan terhadap pasien-pasien yang menjalani perawatan di Rumah Sakit
Jati Husada Karanganyar dengan indikasi dilakukannya tindakan DNR.
1. Resusitasi Jantung paru tidak dilakukan pada kondisi berikut:
a. RJP dinilai tidak dapat mengembalikan fungsi jantung dan pernafasan pasien.
b. Pasien dewasa yang kompeten secara mental dan memiliki kapasitas untuk mengambil
keputusan menolak untuk dilakukan RJP.
c. Terdapat alasan yang valid, kuat dan dapat diterima mengenai pengambilan keputusan
umtuk tidak dilakukan RJP.
d. Terdapat intruksi DNR sebelumnya secara valid, lengkap dan alasan kuat.
e. Pasien dalam fase terminal penyakitnya dimana tindakan RJP tidak dapat menunda fase
terminal pasien dan tidak memberikan keuntungan terapeutik (resiko bahaya melebihi
keuntungan ).
2. Pertimbangan tindakan DNR
Tindakan DNR sapat dipertimbangkan pada kondisi sebagai berikut :
a. Pasien berada dalam fase terminal penyakitnya atau kerugian atau penderitaan yang
dirasakan pasien saat menjalani terapi melebihi keuntungan dilakukannya terapi.
b. Pasien yang kompeten secara mental dan memiliki kapasitas untuk mengambil keputusan
menolak atau dilakukan usaha RJP.
c. RJP bertentangan dengan keputusan awal yang dibuat oleh pasien yang bersifat valid dan
matang mengenai penolakan semua tindakan untuk mempertahankan hidup pasien
BAB III
TATALAKSANA

1) Prosedur penolakan resusitasi


2) Dokter Penanggung Jawab Pasien menjelaskan tentang pentingnya resusitasi atau pengobatan
bantuan hidup dasar
3) Pasien atau keluarga / wali yang ditunjuk mengisi formulir penolakan resusitasi.
Prosedur yang direkomendasikan:
a. Meminta informed consent dari pasien atau walinya
b. Mengisi formulir DNR. Tempatkan kopi atau salinan pada rekam medis pasien dan serahkan
juga salinan pada pasien atau keluarga dan caregiver.
c. Menginstruksikan pasien atau caregiver memasang formulir DNR ditempat-tempat yang
mudah dilihat seperti headboard, bedstand, pintu kamar atau kulkas
d. Dapat juga meminta pasien mengenakan gelang DNR di pergelangan tangan atau kaki (jika
memungkinkan)
e. Tinjau kembali status DNR secara berkala dengan pasien atau walinya, revisi bila ada
perubahan keputusan yang terjadi dan catat dalam rekam medis.Bila keputusan DNR
dibatalkan, catat tanggal terjadinya dan gelang DNR dimusnahkan
f. Perintah DNR harus mencakup hal-hal di bawah ini:
1. Diagnosis
2. Alasan DNR
3. Kemampuan pasien untuk membuat keputusan
4. Dokumentasi bahwa status DNR telah ditetapkan dan oleh siapa
g. Perintah DNR dapat dibatalkan dengan keputusan pasien sendiri atau dokter yang merawat,
atau oleh wali yang sah. Dalam hal ini, catatan DNR direkam medis harus pula dibatalkan
dan gelang DNR (jika ada) harus dimusnahkan
BAB IV
DOKUMENTASI

1. Pencatatan dan pelaporan dilakukan oleh seluruh penyelenggara Rumah Sakit dengan
mengunakan format yang sudah disediakan oleh Rekam Medis
2. Penolakan pemberian DNR ( Do Not Resusitate ) atau jangan lakukan resusitasi dengan
mengisi formulir keputusan DNR.
3. Seluruh tindakan yang dilakukan di catat dalam catatan keperawatan
DO NOT RESUSITATION (DNR)
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN

SPO/HPK/010/RSUJH 1 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan,


STANDAR Direktur RSU Jati Husada
PROSEDUR 01 Juli 2022
OPERASIONAL
(dr.Sri Hartini, MM)

PENGERTIAN Resusitasi :
Intervensi medis yang bertujuan untuk memulihkan aktivitas
jantung atau pernafasan dan yang tercantum disini:
1. Pacu jantung (penekanan dada)
2. Defibrilasi
3. Endotrakeal Intubasi
4. Pemberian obat kardiotonik
DNR:
Permintaan untuk tidak melakukan resusitasi merupakan pesan
untuk dokter dan perawat agar tidak melakukan atau
memberikan tindakan pertolongan berupa CPR
(Cardiopulmonary Resusitation) atau resusitasi jantung paru
(RJP) jika terjadi [permasalahan darurat pada jantung pasien
atau terjadinya henti jantung pasieen atau terjadinya henti
napas pasien.
TUJUAN 1. Menghormati permintaan atau keputusan pasien untuk
menolak dilakukannya resusitasi (DNR)
2. Menetapkan kreteria yang jelas bagi tenaga kesehatan
dalam melakukan tindakan resusitasi yang sesuai dengan
persyaratan perundang-undangan dan hak-hak pasien
KEBIJAKAN Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Nomor : 13.12.0034/
SK.DIR / RSJH / 2016 Tentang Kebijakan Hak Dan
Kewajiban Pasien Dan Keluarga Di Rumah Sakit Umum Jati
Husada Karanganyar
PROSEDUR 1. Petugas mengevaluasi kondisi pasien
2. Pasien deennggan indikasi prognosis buruk harus
diinformasikan mengenai resiko yang mungkin akan
dialaminya ada penjelasan dari dokter untuk pasien tentang
resiko pasien dalam keadaan darurat dapat terjadi henti
jantung atau henti napas
3. Meminta pertimbangan pasien atau keluarga pasien untuk
melakukan resusitasi ataupun menolak resusitasi
(DNR),jika dalam keadaan darurat pasien membutuhkan
DO NOT RESUSITATION (DNR)
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN

SPO/HPK/010/RSUJH 1 2/2

Tanggal Terbit Ditetapkan,


STANDAR Direktur RSU Jati Husada
PROSEDUR 01 Juli 2022
OPERASIONAL
(dr.Sri Hartini, MM)

pertolongan (CPR). Jika pasien atau keluarga pasien


meminta untuk menolak dilaksanakannya resusitasi
(DNR),maka permintaan pasien atau keluarga harus di
hormati.
4. Dokter mengisi lengakap rekam medis pasien dan juga
memberikan form informed consent penolakan
tindakan kedokteran pada pasien dan keluarganya yang
hanya di tandatangani oleh dokter,pasien,dan saksi-
saksi
5. Dokter mengevaluasi kondisi pasien tiap hari dan
menginformasikan kepada keluarga pasien
6. Petugas memasang tanda DNR
7. Apabila keluraga ataui pasien ingin membatalkan
perintah DNR,maka peerawat/dokter akan menguasai
keputusan pasien dan keluarga pasien
8. Bila ada perintah membatalkan DNR maka seluruh
atribut DNR di lepas
9. Keluarga mengisi form pernyataan jangan dilakukan
resusitasi (Do Not RESUSITATE)
UNIT TERKAIT 1. UGD
2. Rawat Inap
3. ICU
4. OK

Anda mungkin juga menyukai