Anda di halaman 1dari 13

BENTUK INTERAKSI SOSIAL DAN FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI INTERAKSI SOSIAL

Dosen Pembimbing : Cian Ibnu Sina.S.Sos, M.Sos.

Disusun Oleh:

1. Retno Mayona Putri (212113001)


2. Ipunk Indratirta (212113013)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH

TANJUNG PINANG

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan
mengenai mata kuliah Antropologi dan Sosiologi serta memenuhi nilai tugas mata kuliah
Antropolosi dan Siologi , dengan judul “BENTUK INTERAKSI SOSIAL DAN FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI INTERAKSI SOSIAL”

Dengan tulisan ini kami diharapkan mahasiswa mampu untuk memahami makna dari
terjadinya interaksi sosial. Kami sadar tulisan ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu,
kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak, agar
bisa menjadi lebih baik lagi.

Kami berharap semoga tulisan ini dapat memberi informasi yang berguna bagi pembacanya,
terutama mahasiswa, supaya kelak menjadi pribadi yang berwawasan luas, karena kita adalah
penerus Bangsa Indonesia.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ i

DAFTAR ISI........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1

1.3. Tujuan ............................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian interaksi sosial...................................................................................2

B. Ciri-ciri interaksi social.......................................................................................3

C. Faktor yang mempengaruhi interaksi social.........................................................3

D.Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial..............................................................4

E.Bentuk-bentuk Interaksi Sosial..............................................................................6

BAB III

Kesimpulan dan Saran

A.Simpulan............................................................................................................. 11

B. Saran.................................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13


PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang dimanis antara individu atau kelompok
berupa penyampaian pernyataan, keyakinan, sikap atau reaksi emosional, dimana kelakuan
tersebut dapat dapat mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain
atau sebaliknya.

Interaksi sosial merupakan suatu proses hubungan yang dinamis dan saling pengaruh-
mempengaruhi antar manusia. Interaksi sosial terjadi ketika dua orang saling bertemu, saling
berinteraksi dan berkomunikasi. Pada saat interaksi sosial akan terjadi hubungan timbal balik
antara dua orang individu atau lebih yang mana individu tersebut akan mempengaruhi individu
lain dengan tujuan untuk penyesuaian diri.

Interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial karena tanpa interaksi sosial tidak
mungkin ada kehidupan bersama. Pergaulan hidup terjadi apabila orang atau kelompok manusia
bekerja sama. Saling bicara dan seterusnya untuk mencapai tujuan bersama. Interaksi sosial
dapat berbentuk kerja sama, persaingan maupun pertikaian, yang tertata dalam bentuk tindakan-
tindakan yang didasarkan pada nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku dalam
masyarakat.

tertarik untuk membuat makalah tentang “BENTUK


Dari pemaparan di atas maka penyusun
INTERAKSI SOSIAL DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTERAKSI SOSIAL”

1.2. Rumusan Masalah

 Apa itu interaksi sosial?


 Bagaimana bentuk bentuk interaksi sosial?
 Faktor faktor apa saja yang mempengaruhi interaksi sosial?

1.3. Tujuan

1. Dapat mengetahui Apa itu interaksi sosial


2. Dapat mengetahui bentuk bentuk interaksi sosial
3. Dapat mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi interaksi sosial
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Interaksi Sosial

Berikut definisi dan pengertian interaksi sosial dari beberapa sumber buku:

 Menurut Ahmadi (2002), interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua individu atau
lebih, dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki
kelakuan individu yang lain atau sebaliknya.
 Menurut Soekanto (2012), interaksi sosial adalah hubungan sosial timbal balik yang
dinamis, yang menyangkut hubungan antara orang-orang secara perorangan, antara
kelompok-kelompok manusia, ataupun antara orang dengan kelompok manusia.
 Menurut Walgito (2003), interaksi sosial adalah suatu hubungan antara individu satu
dengan individu lainnya, dimana individu yang satu dapat mempengaruhi individu yang
lain nya sehingga terjadi hubungan yang saling timbal balik. Hubungan tersebut dapat
antara individu dengan individu, individu dengan kelompok atau kelompok dengan
kelompok.
 Menurut Setiadi dan Kolip (2011), interaksi sosial adalah hubungan yang dinamis antara
individu dengan individu, antara individu dengan kelompok atau antar kelompok dengan
kelompok dalam bentuk kerja sama, persaingan maupun pertikaian, yang tertata dalam
bentuk tindakan-tindakan yang didasarkan pada nilai-nilai dan norma-norma sosial yang
berlaku dalam masyarakat.
 Menurut Santoso (2010), interaksi sosial adalah suatu proses penyampaian pernyataan,
keyakinan, sikap, reaksi emosional, dan kesadaran lain dari sesamanya di antara
kehidupan yang ada.

Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan
antara individu dengan individu, kelompok dengan kelompok, ataupun individu dengan
kelompok (menurut Gillin dan Gillin, dikutip oleh Soerjono Soekanto). Pengertian lainnya
dikemukan oleh Macionis, dengan bahasa yang lebih sederhana. Interaksi sosial menurut
Macionis adalah proses di mana orang-orang beraksi dan bereaksi satu sama lain dalam suatu
relasi atau hubungan.

Sepasang kekasih yang sedang berpacaran atau mengobrol satu sama lain dapat kita
kategorikan sebagai suatu interaksi sosial, karena ada hubungan aksi reaksi antara kedua orang
ini. Ini termasuk interaksi sosial individu dengan individu. Interaksi sosial antar kelompok dapat
dicontohkan dengan pertandingan sepak bola antara dua kesebelasan. Bentuk interaksi sosial
antara individu dengan kelompok contohnya adalah ketika guru sedang mengajar di dalam kelas.
Guru merupakan individu, dan siswa-siswinya dikategorikan sebagai satu kelompok.
B. Ciri-ciri interaksi social

Interaksi sosial memiliki beberapa karakteristik atau ciri-ciri. Berikut adalah ciri-ciri dalam
interaksi sosial.

 Jumlah pelaku lebih dari satu orang, hal ini karena interaksi membutuhkan aksi dan
reaksi. Jika sesorang memberikan suatu aksi atau tindakan, agar dikatakan sebagai bentuk
interaksi, tindakan tersebut haruslah direspon oleh orang lain.
 Adanya komunikasi menggunakan simbol-simbol tertentu. Simbol yang paling umum
digunakan untuk berkomunikasi adalah bahasa. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah
simbol yang disampaikan haruslah dipahami oleh pihak-pihak yang berkomunikasi, agar
komunikasi tersebut berjalan lancar.
 Ada dimensi waktu, yaitu masa lalu, masa kini, dan masa depan. Artinya dalam setiap
interaksi sosial, ada konteks waktu yang menentukan batasan dari interaksi tersebut.
 Adanya tujuan yang ingin dicapai.Pihak yang berinteraksi tentulah memiliki tujuan-
tujuan yang ingin dicapai. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan juga bahwa ada
tujuan-tujuan yang berbeda di antara pihak yang berinteraksi. Tujuan tersebut pun dapat
menentukan apakah interaksi akan mengarah kepada kerja sama ataupun mengarah
kepada pertentangan.

C. Faktor yang mempengaruhi interaksi sosial

Dalam proses terjadinya interaksi sosial, ada beberapa faktor yang mempengaruhinya.
Beberapa faktor tersebut antara lain adalah:

1. Imitasi.
Imitasi adalah adalah tindakan seseorang meniru orang lain. Hal yang ditiru beragam
bentuknya, misal gaya berpakaian, gaya berbicara, bahasa, dan sebagaimya. Contoh
bentuk imitasi adalah ketika seorang anak meniru bahasa gaul seperti ashiappp, anjay,
kuy, dan kata lainnya dari tokoh atau publik figure yang ada di televisi atau Youtube.

2. Sugesti.
Sugesti adalah semacam pandangan, sikap, atau pendapat yang diberikan oleh seseorang,
dan diterima oleh pihak lainnya. Contoh dari sugesti adalah ketika seseorang membeli
produk kecantikan setelah terpengaruh oleh pandangan iklan di televisi yang mengatakan
jika membeli produk tersebut, wajah konsumen akan lebih bening dan bercerah.

3. Identifikasi.
Identifikasi adalah kecenderungan seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain. Hal
ini lebih mendalam dari imitasi. Contoh dari identifikasi adalah seseorang yang rela
menghabiskan banyak uang untuk operasi plastic agar tubuh dan wajahnya menyerupai
Barbie atau artis idola lainnya.

4. Simpati.
Simpati adalah keadaan di mana orang merasa tertarik dengan pihak lainnya. Orang yang
memiliki simpati akan lebih mudah merasakan perasaan yang sedang dialami oleh pihak
lain tersebut, misalnya ketika bencana alam terjadi, seseorang turut merasakan kesedihan
dari para korban bencana, sekalipun orang tersebut tidak mengalami bencana secara
langsung.
Bentuk simpati yang lebih mendalam dikenal dengan istilah empati. Ketika berempati,
seseorang cenderung menyertakan suatu tindakan langsung yang menunjukkan rasa
empatinya, misal dalan kasus bencana, orang yang tidak terkena bencana tadi akan
bersedia menjadi relawan di lokasi bencana untuk menunjukkan rasa empatinya.

D. Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Menurut Bungin (2009), interaksi sosial adalah hubungan antar individu yang baru akan terjadi
jika telah melakukan kontak sosial dan komunikasi. Contoh kotak sosial secara langsung adalah
dua orang yang saling menyapa atau saling tersenyum. Sementara itu, contoh kontak sosial tidak
langsung adalah dua pihak yang berinteraksi melalui perantara, seperti surat, telepon, atau media
sosial.

Adapun syarat-syarat terjadinya interaksi sosial adalah sebagai berikut:

a. Kontak sosial

Kontak sosial merupakan awal terjadinya interaksi sosial. Kontak sosial adalah hubungan antara
satu orang dengan orang lain dan masing-masing pihak saling bereaksi antara satu dengan yang
lain. Kontak sosial dapat dibagi menjadi dalam dua bentuk, yaitu:

1. Kontak sosial primer. Kontak sosial primer merupakan kontak atau hubungan yang
dilakukan oleh seseorang pada orang lain atau kelompok yang mana hubungan tersebut
dilakukan secara langsung dalam suatu tempat dan waktu yang sama.
2. Kontak sosial sekunder. Kontak sosial merupakan kontak yang terjadi antara dua orang
atau lebih namun pihak yang melakukan interaksi tidak saling berkontak fisik. Seperti
berkomunikasi lewat telefon, radio, televisi, surat, dan lain-lain.

b. Komunikasi

Komunikasi merupakan faktor penentu dalam pembentukan interaksi sosial. Tanpa komunikasi
interaksi sosial belum bisa terjadi. Komunikasi merupakan pertukaran pesan baik verbal maupun
non verbal antara si pengirim dan penerima pesan untuk mengubah tingkah laku. Komunikasi
dapat dibagi menjadi dua bentuk, yaitu:

1. Komunikasi verbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan simbol-


simbol atau kata-kata yang digunakan secara oral atau lisan maupun tulisan. Komunikasi
verbal merupakan komunikasi yang dapat kita maknakan dengan mudah yakni dengan
memahami maksud dari bahasa dan ucapan yang disampaikan.
2. Komunikasi non verbal. Komunikasi non verbal memiliki peran penting dalam
komunikasi karena apa yang kita perlihatkan lebih penting daripada apa yang kita
ucapkan. Komunikasi non verbal merupakan pertukaran pesan dengan tidak
menggunakan kata-kata. Komunikasi non verbal lebih jujur dibandingkan komunikasi
yang disampaikan secara verbal. Komunikasi non verbal juga terjadi dalam berinteraksi
sosial seperti nada suara, gerakan tubuh dan lain-lain.

Agar dapat berlangsung dengan baik, komunikasi memerlukan beberapa komponen, seperti:

1.Pengirim atau komunikator sebagai pihak yang mengirim pesan kepada pihak lain,
2.Penerima atau komunikan sebagai pihak yang menerima pesan dari pengirim,
3.Pesan, merupakan ide atau gagasan yang ingin disampaikan,
4.Umpan balik (feedback), merupakan tanggapan dari penerima pesan terhadap pesan yang
disampaikan,
5.Media atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Media ini dapat berupa
tulisan, lisan, gambar, atau film.

c.Tindakan Sosial

Tidak semua tindakan sosial adalah interaksi sosial. Ciri-ciri tindakan manusia yang disebut
sebagai interaksi sosial adalah: Jumlah pelaku lebih dari seorang; Berlangsung timbal balik; Ada
komunikasi antarpelaku dengan menggunakan simbol-simbol yang disepakati; Ada tujuan
tertentu. Aturan interaksi sosial Untuk mengatur perilaku

E. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial

Mengutip Modul Interaksi Sosial yang disusun oleh Dr. H. Asep Mulyana, M.Pd., dkk.
secara garis besar interaksi sosial dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yakni

1. Interaksi sosial asosiatif


a. Kerja sama
Merupakan suatu usaha bersama antarindividu atau antarkelompok untuk mencapai tujuan
bersama. Dalam pelaksanaannya, kerja sama dapat bersifat membangun (konstruktif) dan
merusak (destruktif).

Contoh kerja sama yang membangun adalah kerja sama antarkaryawan sebuah perusahaan
untuk meningkatkan penjualan. Sementara itu, contoh kerja sama yang merusak adalah
tawuran antarpelajar.

Bentuk-bentuk lain dari kerja sama, yaitu

1.Bargaining, yaitu perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi
atau lebih
2.Cooperation, yakni penerimaan unsur-unsur baru kepemimpinan dalam sebuah
organisasi untuk menghindari terjadinya kecurangan dalam stabilitas organisasi yang
bersangkutan.
3.Coalition (koalisi), merupakan gabungan dua organisasi atau lebih yang memiliki tujuan
yang sama.
4.Joint venture, merupakan kerja sama dalam usaha proyek-proyek tertentu.

b. Akomodasi

Akomodasi adalah suatu proses penyesuaian diri untuk mengatasi ketegangan dari
individu atau kelompok yang saling bertentangan. Bentuk-bentuk akomodasi adalah:

1.Coersion, yaitu memaksakan kehendak pihak yang lebih kuat kepada pihak yang lebih
lemah.
2.Kompromi, yaitu pihak-pihak yang terlibat perselisihan saling mengurangi tuntutan
untuk mencapai penyelesaian konflik.
3.Arbitrasi, merupakan tindakan mengundang pihak ketiga yang netral untuk mengambil
keputusan guna menyelesaikan konflik.
4.Mediasi, yaitu tindakan mengundang pihak ketiga yang netral untuk menyelesaikan
konflik, tetapi pihak ketiga tidak berwenang memberikan keputusan-keputusan
penyelesaian.
5.Konsiliasi, merupakan tindakan mempertemukan keinginan dari pihak-pihak yang
berselisih demi tercapainya tujuan bersama.
6.Toleransi, yaitu keinginan untuk mengindari perselisihan.
7.Stalemate, terjadi ketika dua kelompok yang berselisih memiliki kekuatan yang
seimbang.
8.Ajudikasi, yaitu penyelesaian masalah melalui jalur hukum/pengadilan.

c. Asimilasi

Secara sederhana, asimilasi adalah peleburan dua kebudayaan menjadi satu kebudayaan.

d. Akulturasi
Akulturasi merupakan penerimaan dan pengolahan unsur-unsur kebudayaan asing tanpa
menghilangkan unsur-unsur budaya asli.

3. Interaksi sosial disosiatif

a. Persaingan (competition)
Proses sosial yang melibatkan individu atau kelompok dalam mencapai keuntungan tanpa
adanya ancaman atau kekerasan.

b. Kontravensi
Merupakan proses sosial yang ditandai oleh adanya sikap dan perasaan tidak suka yang
disembunyikan. Bentuk proses sosial ini berada di antara persaingan dan konflik.

c. Pertikaian
Pertikaian adalah proses sosial ketika individu atau kelompok berusaha menentang pihak
lain dengan cara mengancam atau menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuannya.

d. Konflik
Konflik dapat didefinisikan sebagai proses sosial ketika individu atau kelompok berusaha
saling menyingkirkan satu sama lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak
berdaya
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1Kesimpulan

Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang dimanis antara individu atau kelompok
berupa penyampaian pernyataan, keyakinan, sikap atau reaksi emosional, dimana kelakuan
tersebut dapat dapat mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain
atau sebaliknya.

Interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial karena tanpa interaksi sosial tidak mungkin
ada kehidupan bersama. Pergaulan hidup terjadi apabila orang atau kelompok manusia bekerja sama.
Saling bicara dan seterusnya untuk mencapai tujuan bersama. Interaksi sosial dapat berbentuk kerja sama,
persaingan maupun pertikaian, yang tertata dalam bentuk tindakan-tindakan yang didasarkan pada nilai-
nilai dan norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat.

Interaksi sosial memiliki beberapa karakteristik atau ciri-ciri. Berikut adalah ciri-ciri dalam interaksi
sosial. Jumlah pelaku lebih dari satu orang, ,Adanya komunikasi menggunakan simbol-simbol tertentu.
,Ada dimensi waktu, yaitu masa lalu,Adanya tujuan

Dalam proses terjadinya interaksi sosial, ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Beberapa
faktor tersebut antara lain adalah Imitasi,Sugesti,Identifikasi,Simpati

Syarat-syarat terjadinya Interaksi sosial Kontak social,Komunikasi,Tindakan Sosial

Bentuk-bentuk Interaksi Sosial

1. Interaksi sosial asosiatif

a. Kerja sama(Bargaining,Cooperation,Coalition (koalisi),Joint venture )

b. Akomodasi(Coersion,Kompromi,Arbitrasi,Mediasi,Konsiliasi,Toleransi,Stalemate,Ajudikasi)

c. Asimilasi

d. Akulturasi

3.Interaksi sosial disosiatif

a. Persaingan (competition)

Proses sosial yang melibatkan individu atau kelompok dalam mencapai keuntungan tanpa adanya
ancaman atau kekerasan.

b. Kontravensi

Merupakan proses sosial yang ditandai oleh adanya sikap dan perasaan tidak suka yang disembunyikan.
Bentuk proses sosial ini berada di antara persaingan dan konflik.
c. Pertikaian

Pertikaian adalah proses sosial ketika individu atau kelompok berusaha menentang pihak lain dengan cara
mengancam atau menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuannya.

d. Konflik

Konflik dapat didefinisikan sebagai proses sosial ketika individu atau kelompok berusaha saling
menyingkirkan satu sama lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya

3.2 Saran

Setelah mengetahui apa itu interaksi sosial beserta apa saja kandungan interaksi sosial
diharapkan mahasiswa dapat memperaktikan interaksi yang baik kepada antar mahasiswa dan
dosen serta menerapkan aturan yang ada di dalam sosial.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.com/skola/read/2020/06/25/211500169/interaksi-sosial-pengertian-syarat-dan-
aturannya?page=all.
https://text-id.123dok.com/document/ky60wp5gy-syarat-syarat-terjadinya-interaksi-interaksi-sosial.html

http://repository.unj.ac.id/651/2/bab%2012345%20untuk%20sidang.pdf

http://digilib.uinsgd.ac.id/3899/4/4_bab1.pdf

https://www.ruangguru.com/blog/apa-saja-bentuk-bentuk-interaksi-sosial

Anda mungkin juga menyukai