Anda di halaman 1dari 4

2.

3 Kemitraan
A. Pengertian Kemitraan
Partnership atau kemitraan adalah suatu jenis bisnis yang mana terdapat suatu
perjanjian formal yang terjadi di antara dua orang atau lebih yang dibuat dan juga
disepakati untuk bisa menjadi rekan pemilik, saling melakukan pendistribusian
tanggung jawab untuk bisa menjalankan organisasi dan berbagai pendapatan ataupun
kerugian yang terjadi di dalam bisnis.

Untuk di Indonesia sendiri, seluruh aspek terkait kemitraan ini sudah diatur di
bawah PP 17/2013. Secara khusus, peraturan ini menjelaskan bahwa kemitraan adalah
hubungan yang dijalin antara dua atau lebih orang ataupun institusi yang sudah
menerima untuk bisa saling berbagi keuntungan yang diperoleh dari bisnis di bawah
pengawasan seluruh anggota ataupun nama anggota lain.

Sedangkan berdasarkan KPPU.GO.ID kemitraan adalah suatu kerjasama di


dalam keterkaitan usaha secara langsung ataupun tidak langsung, atas dasar saling
percaya, membutuhkan, memperkuat dan menguntungkan yang melibatkan
para pebisnis UMKM ataupun pebisnis besar.

B. Jenis – Jenis Kemitraan


Saat ingin melakukan kemitraan bisnis dengan orang lain, maka harus mengetahui
jenis kemitraan apa yang ingin dilakukan. Bersumber dari laman The Balance Small
Business, beberapa jenis kemitraan adalah sebagai berikut:
1. General Patnership (GP)
General partnership  atau kemitraan umum adalah suatu jenis
kerjasama yang dilakukan secara lebih merata. Kegiatan kemitraan yang
dilakukan dalam jenis ini akan sama-sama aktif dalam melakukan operasional
sehari-hari, dan juga melakukan tanggung jawab yang penuh terkait utang dan
juga permasalahan apa saja yang mengikat secara hukum.

2. Limited Patnership (LP)


limited partnership atau kemitraan terbatas adalah kombinasi dari dua
pihak atau lebih yang melakukan kegiatan operasional bisnis sehari-hari.
Namun, di dalam kemitraan terbatas akan terdapat satu partner atau lebih yang
tidak melakukan kegiatan serupa, dan merekalah yang kita sebut dengan silent
partner.
Dalam hal pembagian hasil seluruh pihak tentu memperoleh porsi yang
sesuai. Namun, akan beda ceritanya bila kita membahas tentang tanggung
jawab.
Setiap mitra yang tidak menjalankan kegiatan operasional sehari-hari tidak
memiliki tanggung jawab terkait utang ataupun permasalahan hukum lainnya.

3. Limited Liability Patnership (LLP)


Setiap perlindungan hukum akan ditetapkan pada seluruh mitra di
dalam limited liability partnership, baik itu yang umum ataupun yang terbatas.
Pihak yang melakukan jenis kemitraan ini umumnya adalah mereka yang
melakukan melakukan pekerjaan dalam satu bidang, seperti bidang akuntan,
pengacara, dll.
DalamDalam jenis kemitraan ini, bila adalah salah satu mitra yang melakukan
kesalahan yang memang harus dilakukan secara hukum, maka pihak lainnya
akan terlindungi dari kondisi tersebut.

Jenis Mitra di dalam Kemitraan

Setelah sudah mengetahui ketiga jenis kemitraan di atas, maka selanjutnya harus mengetahui
jenis mitra di dalam kemitraan ini.

1) General and Limited Partners

General partners atau kemitraan umum adalah pihak yang melakukan


pengaturan kemitraan, melakukan operasional sehari-hari, dan melakukan tanggung
jawab atas seluruh hal yang terjadi pada bisnis usahanya. Sedangkan  limited
partners atau mitra terbatas hanya melakukan investasi saja dan tidak ikut campur
dalam hal manajemen.

2) Partner Beda Tingkat

Arti dari tingkatan dalam hal ini adalah seperti mitra senior dan junior. Titel
tersebut bisa memberikan perbedaan dalam hak kewajiban, tugas, dan berbagai hak
yang dimiliki oleh setiap mitra. Contoh sederhananya adalah ada mitra junior yang
wajib membayar uang muka sebagai investasi pada suatu bisnis sebanyak 10 juta,
sedangkan mitra senior adalah lima kali lipatnya. Dengan adanya perbedaan pada
jumlah akuntansi, maka mitra senior mempunyai hak dan juga wewenang yang lebih
banyak bila dibandingkan dengan mitra junior.

C. Cara Kerja Dari Kemitraan


Cara kerja dari kemitraan ini tentunya berbeda-beda, tergantung pada jenis
kemitraan tersebut. Seperti yang sebelumnya sudah disebutkan, ada kemitraan yang
mewajibkan seluruh pihak yang mempunyai hak, tanggung jawab dan juga tugas yang
sama.

Langkah awal dalam melakukan kemitraan adalah dengan cara memilih jenis
kemitraan apa yang ingin dilakukan. Selain itu, Anda juga harus memilih, apakah
ingin memulai kemitraan dengan bisnis baru atau turut serta dalam bisnis yang sudah
berjalan dan juga sudah mempunyai mitra sebelumnya.

Saat sudah memilih jenis kemitraan yang ingin dilakukan, maka Anda dan
calon mitra harus bisa membuat memorandum of understanding (MoU) atau suatu
kontrak bisnis. Sehingga, setiap hak dan tanggung jawab yang mengikat akan tertulis
dan pada akhirnya akan mengikat secara hukum. Setelahnya, pihak yang sudah
berhasil menjadi rekan ini bisa langsung melakukan bisnis seperti biasanya. Dalam
setiap harinya, mereka harus melakukan kegiatan seperti apa yang tertera di dalam
kontrak.

Terkait tentang bagi hasil, umumnya akan didasarkan pada kontrak yang
sudah ditandatangani oleh setiap pihak. Sedangkan untuk urusan pajak, maka setiap
mitra akan membayarnya dengan nilai yang berbeda. Walaupun dalam kegiatan
kemitraan pembagian hasilnya dilakukan secara rata, namun tiap pihak harus tetap
membayar pajak sesuai dengan perhitungannya masing-masing. Kenapa? karena bisa
saja ada mitra yang memiliki lebih dari satu bisnis.

D. Karakteristik Kemitraan
Setidaknya terdapat lima karakteristik kemitraan, yaitu
1. Kontrak atau Formasi
suatu perusahaan yang mempunyai banyak pemilih harus mempunyai suatu
perjanjian hukum antar setiap mitra. Jadi, harus ada kontrak kemitraan untuk
bisa mendirikan perusahaan kemitraan.
2. KewajibanKewajiban Tidak Terbatas
Setiap mitra harus bertanggung jawab terkait pembayaran utangnya, bahkan
bila itu harus melikuidasi aset pribadinya sendiri.
3. Kontinuitas
Dalam urusan kebangkrutan, kematian, atau pensiunan mitra, dll. Setiap
bentuk kemitraan akan dibubarkan dan mitra yang masih tersisa harus bisa
membuat kemitraan baru. Sehingga, setiap anak laki-laki tidak bisa mewarisi
kemitraan yang dilakukan oleh ayahnya, melainkan harus melalui persetujuan
mitra lain, ia bisa ditambahkan sebagai pasangan yang baru.
4. Jumlah Anggota Maksimal 20
Tidak ada nomor yang spesifik pada jumlah maksimal anggota yang memiliki
perusahaan kemitraan. Tapi, berdasarkan Companies Act, untuk perusahaan
perbankan hanya diperbolehkan 10 anggota saja. Sedangkan untuk perusahaan
lainnya, maksimal anggotanya adalah 20.
5. Agen Reksa
Seluruh mitra memiliki tanggung jawab terkait operasional perusahaan. tapi,
terkadang ada satu mitra atas nama mitra lainnya yang bisa melakukan
pengawasan atau mengambil tindakan.

DAFTAR PUSTAKA

https://accurate.id/bisnis-ukm/kemitraan-adalah/

Anda mungkin juga menyukai