Anda di halaman 1dari 18

PERHITUNGAN HARGA POKOK PROSES

Disusun Oleh

Kelompok 3 :

1. Widyana Putri (4032020024)

2. Riani (4032020025)

3. Tursina Rahmaturisa (4032020023)

4. Maulida Zahara (4032020013)

Dosen Pembimbing :

Zulhilmi, S.Pd.,M.Si

PROGRAM STUDI MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LANGSA

TAHUN AKADEMIK 2022


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini.Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul “Perhitungan Harga
Pokok Proses”.

Makalah “Perhitungan Harga Pokok Proses” disusun guna memenuhi tugas


Mata Kuliah “Akuntansi Manajemen” pada salah satu Perguruan Tinggi Institt Agama
Islam Negeri Langsa.Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca mengenai “Perhitungan Harga Pokok Proses”.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Zulhilmi,


S.Pd.,M.Si. SelakuDosen Mata Kuliah “Akuntansi Manajemen”.

Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini. Penulis
menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Meurandeh, Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah....................................................................................................... 1

C. Tujuan ........................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................ 3

A. Pengertian Metode Harga Pokok Proses...................................................................... 3

B. Manfaat Informasi Harga Pokok Proses ...................................................................... 3

C. Sistem Pembebanan Biaya pada Metode Harga Pokok Proses ..................................... 4

D. Penggolongan Proses Produksi pada Perusahaan Manufaktur ..................................... 5

E. Karakteristik dan Prosedur Akuntansi Biaya pada Metode Harga Pokok Proses .......... 5

F. Masalah-masalah Khusus dalam Perhitungan Harga Pokok Produk pada Metode


Harga Pokok Proses......................................................................................................... 8

G. Tujuan Penentuan Metode Harga Pokok Proses .......................................................... 9

H. Contoh Soal Metode Harga Pokok Proses .................................................................. 10

BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 14

A. Kesimpulan ................................................................................................................ 14

B. Saran .......................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Metode harga pokok proses yang merupakan metode pengumpulan biaya


produksi yang digunakan oleh perusahaan yang mengolah produknya secara massa.
Di dalam metode ini, biaya produksi dikumpulkan untuk setiap proses selama jangka
waktu tertentu, dan biaya produksi per satuan dihitung dengan cara membagi total
biaya produksi dalam proses tertentu, selama periode tertentu dengan jumlah satuan
produk yang dihasilkan dari proses tersebut selama jangka waktu yang bersangkutan.

Melalui makalah ini akan diuraikan metode harga pokok proses yang
sederhana, yaitu yang diterapkan dalam perusahaan yang mengolah produknya
melalui satu departemen produksi dan dalam perusahaan yang mengolah produknya
melalui lebih dari satu departemen produksi. Dan diuraikan pula pengaruh adanya
produk yang hilang dalam proses terhadap perhitungan harga pokok produksi per
satuan dalam departemen yang bersangkutan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Pernyataan diatas, maka Rumusan Masalah dari makalah yaitu


sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan Metode Harga Pokok Proses?

2. Apa Manfaat Informasi Harga Pokok Proses?

3. Bagaimana Sistem Pembebanan Biaya pada Metode Harga Pokok Proses?

4. Bagaimana Karakteristik dan Prosedur Akuntansi Biaya pada Metode Harga Pokok
Proses?

1
5. Bagaimana Masalah-masalah Khusus dalam Perhitungan Harga Pokok Produk pada
Metode Harga Pokok Proses?

6. Apa Tujuan Penentuan Metode Harga Pokok Proses?

C. Tujuan Pembahasan

Berdasarkan pernyataan diatas, maka Tujuan Pembahasan makalah yaitu


sebagai berikut :

1. Untuk Mengetahui pengertian dari Metode Harga Pokok Proses

2. Untuk Mengetahui Manfaat Informasi Harga Pokok Proses

3. Untuk Mengetahui Sistem Pembebanan Biaya pada Metode Harga Pokok Proses

4. Untuk Mengetahui Karakteristik dan Prosedur Akuntansi Biaya pada Metode Harga
Pokok Proses

5. Untuk Mengetahui Masalah-masalah Khusus dalam Perhitungan Harga Pokok


Produk pada Metode Harga Pokok Proses

6. Untuk Mengetahui Tujuan Penentuan Metode Harga Pokok Proses

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Harga Pokok Proses

Metode harga pokok proses, yang merupakan metode pengumpulan biaya


produksi yang digunakan oleh perusahaan yang mengolah produknya secara masal. Di
dalam metode ini, biaya produksi dikumpulkan untuk setiap proses selama jangka
waktu tertentu, selam periode tertentu, dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan
dari proses tersebut selama jangka waktu yang bersangkutan. Metode pengumpulan
biaya produksi ditentukan oleh karakteristik proses produksi perusahaan. Metode
harga pokok proses memiliki karakteristik tertentu, yaitu:

1. Biaya dikumpulkan untuk setiap satuan waktu tertentu, misalnya bulan, tahun, dan
sebagainya.

2. Produk yang dihasilkan bersifat homogen dan bentuknya standar, tidak tergantung
spesifikasi yang diminta oleh pembeli.

3. Kegiatan produksi didasarkan pada budget produksi atau schedule produksi untuk
satuan waktu tertentu.

4. Tujuan produksi untuk mengisi persediaan yang selanjutnya dijual.

5. Kegiatan produksi bersifat kontinu dan terus-menerus.

6. Jumlah total biaya maupun biaya satuan dihitung setiap akhir periode, misalnya
akhir bulan, akhir tahun.

B. Manfaat Informasi Harga Pokok Proses

Untuk memberikan gambaran awal penggunaan metode harga pokok proses


dalam proses pengumpulan biaya produksi, variasi contoh penggunaan metode harga
pokok proses yang diuraikan ini mencakup:

3
1. Metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan yang produknya
diolah hanya melalui satu departemen produksi.

2. Metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan yang produknya
diolah melalui lebih dari satu departemen produksi.

3. Pengaruh terjadinya produk yang hilang dalam proses terhadap perhitungan harga
pokok produksi persatuan dengan anggapan:

a. Produk hilang pada awal proses.

b. Produk hilang pada akhir proses.

C. Sistem Pembebanan Biaya pada Metode Harga Pokok Proses

Dihubungkan dengan pembebanan harga pokok kepada produk, metode harga


pokok proses dapat menggunakan sistem:

1. Semua elemen biaya dibebankan berdasar biaya sesungguhnya (historical cost


system). Pada sistem ini, produk yang diolah dibebani biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja, dan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya dinikmati oleh produk yang
bersangkutan.

2. Elemen biaya tertentu yaitu biaya overhead pabrik, dibebankan berdasar tarif atau
biaya yang ditentukan di muka. Sistem ini dipakai apabila kondisi-kondisi yang ada di
dalam perusahaan mengharuskan dipakainya tarif biaya overhead pabrik dengan
tujuan untuk membebankan biaya secara adil dan teliti. Kondisi tersebut adalah:

a. Perusahaan menghasilkan beberapa jenis produk.

b. Produksi perusahaan tidak stabil dari waktu ke waktu.

c. Elemen biaya overhead tetap jumlahnya relatif tinggi.

3. Semua elemen biaya dibebankan pada produk atas dasar harga pokok yang
ditentukan di muka. Pada sistem ini dalam penentuan harga pokok produk semua
elemen biaya baik bahan, tenaga kerja, maupun overhead pabrik dibebankan berdasar
harga pokok yang ditentukan di muka.

4
D. Penggolongan Proses Produksi pada Perusahaan Manufaktur

Pada perusahaan manufaktur proses produksinya dapat digolongkan atas dasar


jenis produk yang dihasilkan dan tahapan-tahapan di dalam mengolah produk, sebagai
berikut:

1. Perusahaan yang menghasilkan satu jenis produk

Atas dasar tahapan-tahapan di dalam mengelola produk pada perusahaan yang


menghasilkan satu jenis produk dapat dikelompokkan menjadi:
a. Pengolahan produk hanya melalui satu tahapan pengolahan.

b. Pengolahan produk melalui beberapa tahapan pengolahan.

2. Perusahaan yang menghasilkan beberapa jenis produk

Atas dasar tahapan-tahapan di dalam mengelola produk pada perusahaan yang


menghasilkan beberapa jenis produk dapat dikelompokkan menjadi:

1) Pengolahan produk hanya melalui satu tahapan pengolahan.

2) Pengolahan produk melalui beberapa tahapan pengolahan.

Atas dasar hubungan antara jenis produk yang satu dengan yang lain, produk
yang dihasilkan dapat digolongkan ke dalam produk bersama, ko-produk, produk
utama, dan produk sampingan.

E. Karakteristik dan Prosedur Akuntansi Biaya pada Metode Harga Pokok


Proses

1. Karateristik

Karakteristik utama dari metode harga pokok proses adalah sebagai berikut:

a. Laporan harga pokok produksi digunakan untuk mengumpulkan, meringkas, dan


menghitung harga pokok baik total maupun satuan atau per unit. Apabila produk

5
diolah melalui beberapa tahap atau departemen, laporan harga pokok disusun setiap
departemen di mana produk diolah.

b. Biaya produksi periode tertentu dibebankan kepada produk melalui rekening


barang dalam proses yang diselenggarakan untuk setiap elemen biaya. Apabila produk
diolah melalui beberapa departemen, rekening barang dalam proses di samping
diselenggarakan untuk setiap elemen biaya harus diselenggarakan untuk setiap
departemen di mana produk diproses.

c. Produksi dikumpulkan dan dilaporkan untuk satuan waktu atau periode tertentu.
Apabila produk diproses melalui beberapa tahap atau departemen, laporan produksi
tersebut dibuat untuk setiap departemen.

d. Produksi ekuivalen (equivalent production) digunakan untuk menghitung harga


pokok satuan. Produksi ekuivalen adalah tingkatan atau jumlah produksi di mana
pengolahan produk dinyatakan dalam ukuran produk selesai.

e. Untuk menghitung harga pokok satuan setiap elemen biaya produksi tertentu, maka
elemen biaya produksi tertentu tersebut dibagi dengan produksi ekuivalen untuk
elemen biaya yang bersangkutan.

f. Harga pokok yang diperhitungkan untuk mengetahui elemen-elemen yang


menikmati biaya yang dibebankan, berapa yang dinikmati produk selesai dari
departemen tertentu atau pengolahan yang dipindahkan ke gudang atau ke departemen
berikutnya dan berapa harga pokok produk dalam proses akhir.

g. Apabila dalam proses pengolahan produk timbul produk hilang, produk rusak,
produk cacat, tambahan produk akan diperhitungkan pengaruhnya dalam perhitungan
harga pokok produk.

2. Prosedur

Sedangkan prosedur dalam rangka menentukan harga pokok produk pada


metode harga pokok proses sebagai berikut:

6
a. Mengumpulkan data produksi dalam periode tertentu untuk menyusun laporan
produksi dan menghitung produksi ekuivalen dalam rangka menghitung harga pokok
satuan.

b. Mengumpulkan biaya bahan, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik periode
tertentu. Apabila produk diproses melalui beberapa departemen elemen biaya tersebut
dikumpulkan untuk setiap departemen.

c. Menghitung harga pokok satuan setiap elemen biaya, yaitu jumlah elemen biaya
tertentu dibagi produksi ekuivalen dari elemen biaya yang bersangkutan.

d. Menghitung harga pokok produk selesai yang dipindahkan ke gudang atau


departemen berikutnya dan menghitung harga pokok produk dalam proses akhir.

e. Penggolongan Biaya pada Metode Harga Pokok Proses

Dalam akuntansi biaya untuk metode harga pokok proses biaya produksi
digolongkan sebagai berikut:

1) Biaya bahan

Dalam metode harga pokok proses tidak diadakan pemisahan antara bahan
baku dan bahan penolong, hal ini disebabkan umumnya produk yang dihasilkan
bersifat homogen dan bentuknya standar sehingga setiap satuan produk yang sama
akan menikmati bahan yang relatif sama pula. Semua harga pokok bahan yang
diproses atau diolah menjadi produk selesai atau bagian produk selesai, baik dapat
diidentifikasikan atau tidak dapat diidentifikasikan dengan produk tertentu, adalah
merupakan biaya bahan.

Kartu buku besar pembantu persediaan dibuat untuk setiap jenis bahan,
permintaan bahan oleh setiap departemen yang menggunakan bahan digunakan
dokumen bon permintaan bahan dan pemakaian bahan di dalam produksi oleh setiap
departemen harus dibuatkan laporan pemakaian bahan yang akan dipakai dasar
menyusun laporan harga pokok produksi. Laporan pemakaian bahan digunakan pula
untuk pengendalian pemakaian bahan oleh setiap departemen.

2) Biaya tenaga kerja

7
Dalam metode harga pokok proses tidak dipisahkan atau dibedakan antara
biaya tenaga kerja langsung dan biaya tenaga kerja tak langsung. Apabila produk
diolah melalui satu tahapan pengolahan, maka semua biaya tenaga kerja di pabrik
digolongkan sebagai elemen biaya tenaga kerja. Apabila produk diolah melalui
beberapa tahapan atau departemen, semua biaya tenaga kerja pada departemen
produksi digolongkan sebagai biaya tenaga kerja, sedangkan biaya tenaga kerja
departemen pembantu diperlakukan sebagai elemen biaya overhead pabrik.

3) Biaya overhead pabrik

Biaya overhead pabrik pada metode harga pokok proses, yaitu meliputi semua
biaya produksi di departemen produksi selain biaya bahan dan biaya tenaga kerja
ditambah semua biaya pada departemen pembantu yang ada di pabrik. Apabila
perusahaan tidak memiliki departemen pembantu di pabrik, biaya overhead pabrik
meliputi semua elemen biaya produksi selain biaya bahan dan biaya tenaga kerja.

F. Masalah-masalah Khusus dalam Perhitungan Harga Pokok Produk pada


Metode Harga Pokok Proses

Berikut ini akan dibahas secara bertahap masalah-masalah yang timbul di


dalam perhitungan harga pokok produk pada metode harga pokok proses yang
menghasilkan satu jenis produk, yang meliputi:

1. Pengolahan produk melalui satu tahap, semua biaya dibebankan berdasar biaya
sesungguhnya.

2. Pengolahan produk melalui satu tahap, biaya overhead pabrik dibebankan berdasar
tarif yang ditentukan di muka.

3. Pengolahan produk melalui beberapa tahap atau departemen, produk selesai pada
departemen tertentu langsung dipindah ke departemen berikutnya.

4. Pengolahan produk melalui beberapa tahap, produk selesai dari departemen


permulaan dimasukkan ke gudang produk selesai, di mana sebagian akan diproses di
dalam departemen lanjutan dan sebagian langsung dijual.

8
5. Pengolahan produk melalui beberapa tahap, sebagian produk hilang di dalam
pengolahan.

6. Pengolahan produk melalui beberapa tahap, sebagian produk rusak dalam


pengolahan:a. Produk rusak tidak laku dijual.b. Produk rusak dapat laku dijual.

7. Pengolahan produk melalui beberapa tahap, sebagian produk cacat di dalam


pengolahan.

8. Tambahan bahan pada departemen lanjutan yang dapat menambah jumlah produk
yang dihasilkan.

Produk diolah melalui beberapa tahap, terdapat produk dalam proses pada
awal periode.

a. Metode harga pokok rata-rata.

b. Metode pertama masuk, pertama keluar (first in, first out).

c. Metode terakhir masuk, pertama keluar (last in, first out).

Review atas berbagai masalah komprehensif dalam pengolahan produk.

G. Tujuan Penentuan Metode Harga Pokok Proses

Tujuan penentuan metode harga pokok proses adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui karakteristik metode harga pokok proses.

2. Mengetahui sistem apa yang dapat dipakai untuk pembebanan biaya.

3. Mengetahui bagaimana cara penggolongan biaya.

Mengetahui bagaimana cara mencatat dan menghitung karya pokok produksi apabila:

a. Produk diolah satu tahap.

b. Produk diolah beberapa tahap.

c. Produk hilang dalam pengolahan.

9
d. Produk rusak dalam pengolahan.

e. Produk cacat dalam pengolahan.

f. Tambahan produk adanya tambahan bahan pada departemen lanjutan.

g. Adanya produk dalam proses awal periode.

H. Contoh Soal Metode Harga Pokok Proses

Metode Harga Pokok Proses I Departemen

PT Sido Muncul mengolah produknya melalui satu Departemenp produksi. Adapun


jumlah biaya yang dikeluarkan selama bulan Oktober 2022 adalah sebagai berikut :

A. Data Produksi

Biaya Bahan Baku : 5.000.000

Biaya Bahan Penolong : 7. 500.000

Biaya Tenaga Kerja : 11.250.000

Biaya Overhead Pabrik : 16.125.000

Total Biaya Produksi : 39.875.000

*Jumlah produk yang dihasilkan selama bulan tersebut adalah :

Produk jadi : 2000 kg

Produk dalam proses pada akhir bulan : 500 kg

Dengan tingkat penyelesaian sebagai berikut :

BBB : 100%

BBP : 100%

BTK : 50%

BOP : 30%

10
Tabel Perhitungan Pokok Produksi Per Satuan

Unsur dari Produksi Total Biaya Unit Ekuivalen Dari


Produksi/satuan

BBB 5.000.000 2.500 2.000

BBP 7.500.000 2.500 2.000

BTK 11.250.000 2.250 5.000

BOP 16.125.000 2.150 7.500

Total 39.875.000 17.500

B. Perhitungan Harga Pokok Produk Jadi dan Persediaan Produk dalam Proses

Harga Pokok Produk Jadi : 2.000 x Rp.17.500 35.000.000

BBB : 100% x 500 x Rp.2.000 = 1.000.000

BBP : 100% x 500 x Rp3.000 = 1.500.000

BTK : 50% x 500 x Rp.5.000 = 1.250.000

BOP : 30% x 500 x Rp.7.500 = 1.125.000

Total 4.875.000

Jumlah Biaya Produksi Bulan Oktober 2022 39.875.000

C. Laporan Biaya Produksi

PT Sido Muncul

Laporan Biaya Produksi Bulan Oktober 2022

Data Produksi :

Dimasukkan dalam proses : 2.500 kg

Produk jadi yang ditransfer ke gedung : 2.000 kg

11
Produk dalam proses akhir : 500 kg

Jumlah produk yang dihasilkan : 2.500 kg

Biaya yang dibebankan dalam bulan Oktober 2022 :

Total Per kg

BBB : 5.000.000 2.000

BBP : 7.500.000 3.000

BTK : 11.250.000 5.000

BOP : 16.125.000 7.500

Jumlah : 39.875.000 17.500

Perhitungan Biaya :

Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang :

2000 x Rp.17.500 35.000.000

Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir :

BBB : 1.000.000

BTK : 1.500.000

BOP : 1.200.000

Total 4.875.000

Jumlah Biaya Produksi dalam Bulan Oktober 2022 39.875.000

D. Jurnal Biaya Produksi

1. Jurnal untuk mencatat BBB :

BDP-BBB 5.000.000

PBB 5.000.000

2. Jurnal untuk mencatat BBP :

12
BDP-BBP 7.500.000

PBP 7.500.000

3. Jurnal untuk mencatat BTK :

BDP-BTK 11.250.000

Gaji dan Upah 11.250.000

4. Jurnal untuk mencatat BOP :

BDP-BOP 16.125.000

Berbagai Rek. 16.125.000

5. Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang :

Persediaan Produk Jadi 35.000.000

BDP-BBB 4.000.000

BDP BBP 6.000.000

BDP-BTK 10.000.000

BDP-BOP 15.000.000

6. Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses yang belum
selesai diolah pada akhir bulan Oktober 2022 :

Persediaan Produk dalam Proses 4.875.000

BDP-BBB 1.000.000

BDP-BBP 1.500.000

BDP-BTK 1.200.000

BDP-BOP 1.125.000

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Metode harga pokok proses adalah metode pengumpulan biaya produksi


melalui departemen produksi atau pusat pertanggungjawaban biaya, yang umumnya
diterapkan pada perusahaan yang menghasilkan produk atau massa. Metode harga
pokok proses biasanya digunakan oleh perusahaan yang menghasilkan produk yang
sama (homogen) dan melalui serangkaian proses yang sama.

Dalam perusahaan yang memproduksi produknya secara massa, karakteristik


produksinya antara lain adalah produk yang dihasilkan merupakan produk standar dan
sama setiap bulan. Metode pengumpulan harga pokok proses memiliki karakteristik
sebagai berikut:

1. Sifat produksinya terus menerus.

2. Pengumpulan harga pokok produk dilakukan periodik, biasanya setiap akhir bulan.

3. Perhitungan harga pokok per satuan dilakukan setiap akhir periode, misalnya setiap
akhir bulan.

B. Saran

Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi


bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena
terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh
hubungannya dengan makalah ini. Penulis banyak berharap kepada para pembaca
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

14
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Chairul, Lidia Fasi Ashari, and Indrayenti Indrayenti. (2010). "Harga Pokok
Produksi dalam Kaitannya dengan Penentuan Harga Jual untuk Pencapaian
Target Laba Analisis (Studi Kasus pada PT. Indra Brothers di Bandar
Lampung)." Jurnal Akuntansi dan Keuangan 1.1: 79-94.

Cashin, James A. Ralph S. Polimeni. (1981). Cost Accounting. Auckland: McGraw-


Hill International Book Company. International Student Edition.

Kurniasari, Ainia, Renny Sukawati, and Monterico Adrian. (2020). "Aplikasi


Perhitungan Harga Pokok Produksi Berbasis Web Menggunakan Metode Job
Order Costing (Studi Kasus di Ajeng Boutique, Kembangan utara,
Jakarta)." eProceedings of Applied Science 6.2.

Mulyadi. (1986). Akuntansi Biaya: Penentuan Harga Pokok Produk dan Pengendalian
Biaya. Edisi 3. Yogyakarta: BPFE.

R.A. Supriyono. (1999). Akuntansi Biaya Buku 1: Pengumpulan Biaya dan Penentuan
Harga Pokok. Edisi 2, Cetakan Ke XII. Yogyakarta: BPFE.

Setiawan, M. Guruh. 2019. ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI


TEH PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. Diss.
UNIVERSITAS DHARMAWANGSA.

15

Anda mungkin juga menyukai