Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN

PRATIKUM BIOLOGI DASAR


pengaruh cahaya terhadap laju fotosintesis

OLEH :

Nama : Samaji Sangadji


Nim : 202163014
Prodi : MSP
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah swt. Atas limpahan rahmat dan keruniahnya , sehingga dapat
menyelesaikan laporan ini dengan baik. Laporan ini adalah tugas mata kuliah biologi dasar. Tempat
dimana saya melanjutkan jenjang pendidikan. Oleh karena itu tugas ini sangat bermutu.

Dengan demikian laporan ini saya buat, tentunya dengan besar harapan dapat bermanfaat bagi sifitas
akademika khususnya saudara. Namun tidap dapat kemungkinan laporan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh saya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
JUDUL PRATIKUM

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan

BAB II METEDOLOGI PRATIKUM

2.1 Landasan Teori

2.2 Alat Dan Bahan

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

3.2 Pembahasan

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organik (glukosa) dari zatanorganik (CO2 dan H2O)
dengan bantuan energi cahaya matahari. Dalam proses ini energy radiasi diubah menjadi energy kimia
dalam bentuk ATP dan NADPH + H yang selanjutnya akan digunakan untuk mereduksi CO2 menjadi
glukosa. Maka persamaan reaksinya dapat dituliskan : klorofil + 6H2O →C6H12O6 + 6O2 +Energi sinar
matahari tergantung pada bahan digunakan, maka jumlah mol CO2 yang diperlukan tidak selalu sama.
Persamaan reaki kimia respirasi merupakan kebalikan dari reaksi kimia fotosintesis (syamsauri, 2000).
Perbedaan antara jumlah CO2 yang dilepaskan dan jumlah O2 yang digunakan biasa dikenal dengan
Respiratory Ration atau Respiratory Quetient dan RQ. Nilai RQ ini tergantung pada bahan atau subtract
untuk respirasi dan sempurna atau tidaknya proses respirasi tersebut dengan kondisi lainnya (simbolon,
1989).

Fotosintesis juga tersebut proses metabolisme lain yang disebut respirasi. Respirasi merupakan proses
katabolisme atau penguraian senyawa organik menjadi senyawaanorganik. Respirasi sebagai proses
oksidasi bahan organik yang terjadi didalam sel dan berlangsung secara aerobik dalam respirasi aerob
diperlukan oksigen dan dihasilkan karbondioksida serta energi. Sedangkan dalam respirasi anaerob
dimana oksigen tidak atau kurang tersedia dan dihasilkan senyawa selain karbondioksida, seperti alcohol,
asetaldehida atau asam asetat dan sedikit energi (Lovelles, 1997). Bahan organik yang dioksidasi adalah
glikosa(C6H12O6) maka persamaan reaksi dapat dituliskan sebagai berikut
: C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6HO2 + Energi

Tergantung pada bahan yang digunakan, maka jumlah mol CO2 yang dilepaskan dan jumlah mol O2 yang
diperlukan tidak selalu sama. Diketaui nilai RQ untuk karbohidrat
= (0,8 – 0,9) lemak 1 (1,33). Nilai RQ ini tergantung pada bahan atau subtrat untuk respirasi dan
sempuran tidaknya proses respirasi dan kondisi lainnya (krisdianto dkk, 2005.

1.2 Tujuan

Mengetaui pengaruh intensis cahaya terhadap laju fotosintesis dengan menghitung banyaknya
gelombung yang dihasilkan.
BAB II
METODOLOGI PRATIKUM

2.1 Landasan Teori

Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan
pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan
proses sintesis karbohidrat yang terjadi di bagian daun satu tumbuhan yang memiliki klorofil, dengan
menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energy yang diperlukan tumbuhan
untuk proses tersebut tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses
fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang berada di dalam daun tidak dapat menggunakan cahaya
matahari karena klorofil hanya akan berfunsgsi bila ada cahaya matahari (Dwidjoseputro, 1986).

Fotosintesis adalah proses biokimia pembentukan zat makanan atau energy yaitu glukosa yang
dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan
air serta dibutuhkan bantuan energy cahaya matahari. Hamper semuan makhluk hidup bergantung dari
energy yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan
di bumi (Utomo, 2007). Dalam reaksi fotosintesis sebanyak 691.000 kalori radiasi diserap dan dikonversi
ke dalam bentuk glukosa. Kenyataan bahwa proses fotosintesis memerlukan cahaya, menunjukkan adanya
pengaruh intesitas cahaya yag besar terhadap laju keseluruhan reaksi fotosintesis. Pada keadaan intesitas
cahaya rendah, laju fotosintesis akan rendah pula. Keadaan ini dapat dikatakan sebagai factor pembatas
(ismail, 2011). Karhohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang
kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa, monosakarida,dan
polisakarida. Monosakarida bahan organik dioksida adalah glukosa (C6H12O6) maka persamaan
reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut
: C6H12O6 + 6 O2 CO2 + 6H2O + Energi

Tergantung dapa bahan yang dugunakan, maka jumlah mol CO2 yang dilepaskan dan mol O2 yang
diperlukan tidak selalu sama. Di ketahui nilai GQ untuk karbohidrat = 1, protein < 1(= 0,8 ̶ 0,9), lemak
<1 (= 0,7) dan asam organic >1 (1,33). Nilai RQ ini tergantung pada bahan atau subtrat untuk respirasi
dan sempurna tidaknya proses respirasi dan kondis lainnya (kriadianto dkk, 2005).
2.2 Alat Dan Bahan

A. Alat
1. Lampu
2. Pipet
3. Benang
4. Penggari
5. Pingset
6. Stopwact
B. Bahan
1. Larutan bikarbonat NaHCO3
2. Hidrylla verticillata

2.3 Prosedur Kerja

1. Mengikat hidrylla pada batang pipet


2. Kemudian masukan kedalam gelas ukur
3. masukan larutan bikarbonat NaHCO3 hingga hidrylla tenggelam
4. Ukur antara jarak lampu dan gelas ukur 10 cm
5. Nyalakan lampu
6. Hitung banyaknya jumlah gelembung yang di hasilkan selama 5 menit pada jarak 10,20,30 cm.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
Jarak Banyak Gel Keterangan
10 cm + Sedikit

20 cm ++ Sedang
30 cm +++ Banyak

3.2 Pembahasan
percobaan ini tentang proses fotosintesis pengaruh intensitas cahaya dengan mengamati tumbuhan air
hydrilla sp yaitu apabila dilakukan percobaan terang dengan memberikan sumber cahaya lampu dapat
dilihat dari hasil dimana, gelembung yang dihasilkan pada jarak 10 cm pertama adalah sedikit gelembung,
namun ketika waktu yang digunakan jarak 2o cm diperoleh gelembung –gelembung yang dihasilkan
sedang atau lumayan banyak sedangkan dengan jarak 30 cm intensitas cahaya akan gelembung yang
dihasilkan semakin banyak. Semakin lama waktu pada lampu terang ataupun redup semakain rendah
intensitas cahaya yang dihasilkan pada eksperimen. Seharusnya hasil percobaan dapat dilihat bahwa
kecepatan fotosintesa antara tanaman yang berada di tempat terang lebih cepat berfoto.

BAB III
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Intesitas cahaya maupun terang ataupun redup mempengaruhi fotosintesis semakin besar intesitas
cahayanya maka gelembung – gelembung yang dihasilkan semakin sedikit sedangkan semakin rendah
intesitas cahaya dihasilkan semakin banyak. Gelembung – gelembung yang timbul dari percobaan ini
menunjukkan dalam fotosintesis dihasilkan oksigen.

4.2 Saran

Saran yang dapat diberikan setelah melakukan percobaan ini yakni pratikandiharapkan lebih teliti saat
meneliti gelembung pada saat waktu yang ditentukan, diperhatikan sehingga data yang didapatkan bias
lebih akurat dan presisi. Pratikan juga diharapkan dapar memahami teori yang sudah ada dalam kehidupan
sehari-hari guna memperlancar terlaksanakannya percobaan.
DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro. 1986. Biologi . Erlangga. Jakarta Ismail 2008

Fisika Tumbuhan. Makssar Jurusan Biologi FMIPA UNM. Kimball. 1983

Biologi Universitas. Jakarta Erlangga Krisdianto Dkk 2005.

Penuntun Biologi Umum . Banjarbaru Universitas Lampung Mangkurat Banjarbaruu Lovelles, A, R.


1997.

Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan. Jakarta: Erlangga. Syamsuri, I. 2000. Biologi.

Jakarta: Erlangga. Utomo, B. 2007. Biologi. Fotosintesis Pada Tumbuhan (Karya Ilmiah). Medan :
Fakultas Pertanian, Universitas Sumatra Utara

Anda mungkin juga menyukai