Anda di halaman 1dari 1

Name: Shanti Rachmawati Afrilya

NIM: A 121 20 004

Class: A

The death penalty for juvenile offenders (criminals aged under 18 years at the time of their
crime) has become increasingly rare. The only countries still officially supporting the practice
are Bangladesh, Iran, Iraq, Nigeria and Saudi Arabia. Nine countries that have executed
juvenile offenders since 1990 have now raised the minimum age to 18 in law. Amnesty
International has recorded 47 verified executions, in several countries, of both juveniles and
adults who had been convicted of committing.

Hukuman mati bagi pelaku pidana anak-anak (pelaku tindak kejahatan berusia di bawah usia
18 tahun pada saat melakukan kejahatan) menjadi semakin langka. Negara-negara yang
masih secara resmi mendukung praktik tersebut adalah Bangladesh, Iran, Irak, Nigeria, dan
Arab Saudi. Sembilan negara yang telah mengeksekusi pelaku pidana anak-anak sejak tahun
1990 kini telah menaikkan usia minimum menjadi 18 tahun secara hukum. Amnesty
International mencatat 47 eksekusi yang telah di cek kebenarannya di beberapa negara, yang
terdiri dari anak-anak dan orang dewasa yang telah terbukti bersalah melakukan tindak
pidana.

Anda mungkin juga menyukai