Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KONSEP PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

Ditulis untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Manajemen Keuangan Pendidikan

Dosen Pengampu: Endang Sih Pujiharti, S.E., M.Pd.I

oleh:
Moh Hasan Massyad 20202010441

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


STAI NAHDLATUL ULAMA (STAINU) MALANG
TAHUN 2022
A. Pendahuluan

Pendidikan adalah faktor penting dalam untuk mewujudkan sumber daya


manusia (SDM) yang berkualitas. Dalam proses pendidikan, pendidikan tidak
akan dapat berjalan tanpa adanya dukungan dari biaya yang dapat membantu
proses pendidikan, agar pendidikan dapat berjalan dengan baik. Pembiayaan
pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia (SDM) jangka panjang.
Pembiayaan pendidikan ini sangat diperlukan untuk program sekolah,
pengadaan sarana dan prasarana, gaji guru, gaji pegawai, keperluan untuk
menunjang tercapainya visi dan misi sekolah dan menciptakan sumber daya
manusia yang berkualitas.
Dalam peneyelenggaraan pendidikan, keuangan dan pembiayaan
merupakan potensi yang sangat menentukan dan merupakan bagian yang tak
terpisahkan dalam kajian manajemen pembiayaan pendidikan. Komponen
keuangan dan pembiayaan pada satu sekolah merupakan komponen produksi
konsumtif yang menentukan terlaksananya kegiatan-kegiatan proses belajar
mengajar di sekolah. Dengan kata lain setiap kegiatan yang dilakukan sekolah
memerlukan biaya atau dana.
Pembiayaan pendidikan merupakan komponen yang pentimg dan tidak
dapat terpisahkan dalam penyelenggaraan proses belajar-mengajar di sekolah.
Dalam rangka pembentukan potensi sumber daya manusia (SDM), penggunaan
anggaran atau pembiayaan pendidikan yang efektif dan efisien dapat
menghasilkan SDM yang tepat guna dan berhasil. Salah satu kunci keberhasilan
dalam pembangunan pendidikan, terletak pada kemampuan SDM dalam
mengelola dana yang tersedia dengan mengacu pada kebutuhan pokok dan skala
prioritas program pembangunan pendidikan dari tahun ke tahun secara bertahap
dan berkesinambungan sesuai dengan perencanaan program yang ingin dicapai.
Biaya pendidikan ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain: besar
kecilnya sebuah institusi pendidikan, jumlah siswa, tingkat gaji guru atau dosen
yang disebabkan oleh bidang keahlian atau tingkat pendidikan, ratio siswa
berbanding guru/dosen, kualifikasi guru, tingkat pertumbuhan penduduk
(khususnya di negara berkembang), perubahan kebijakan dari

1
penggajian/pendapatan (revenue theory of cost). Pembiayaan pendidikan tidak
hanya menyangkut sumber-sumber dana, tetapi juga meliputi penggunaan dana
secara efisien. Semakin efisien sistem pendidikan, maka semakin berkurang
biaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan suaut lembaga pendidikan.

B. Definisi Biaya Pendidikan

Menurut Horngen (2006:31) mendefiniskan biaya (cost) sebagai sumber


daya yang dikorbankan (sacarified) atau dilepaskan (forgone) untuk mencapai
tujuan tertentu. Bastian menyimpulkan biaya merupakan pengorbanan sumber
ekonomi yang diukur dalam satuan uang,yang telah terjadi atau yang
kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.1 Dalam definisi lain Biaya
(expanse) adalah kos sumber daya yang telah atau dikorbankan untuk
mewujudkan tujuan tertentu. Sedangkan Supriadi menjelaskan bahwa:
“Biaya Pendidikan menjadi salah satu masukkan instrumental (instrumental
input) yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Dalam setiap
upaya pencapaian tujuan pendidikan, baik tujuan-tujuan yang bersifat
kuantitatif ataupun kulitatif, biaya pendidikan memiliki peran yang penting”.2

Biaya (cost) dalam pengertian ini memiliki cakupan yang luas, yakni semua
jenis pengeluaran yang berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan, baik
dalam bentuk uang maupun barang dan tenaga. Konsep biaya dalam bidang
pendidikan akan terkait dengan organisasi pelayanan pendidikan sebagai
produsen jasa pendidikan keahlian, keterampilan, ilmu pengetahuan, karakter
dan nilai-nilai yang dimilki seorang lulusan.
Menurut Bastian ada 4 unsur pokok dalam definisi biaya pendidikan yakni:
1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi
2. Diukur dalam satuan uang
3. Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi
4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan pendidikan3

Berdasarkan sumber biaya yang ada, biaya pendidikan merupakan


pengeluaran dan pemanfaatan keuangan untuk penyelenggaraan pendidikan
yang sumbernya berasal dari pemerintah, perorangan dan masyarakat. Aktivitas

1
Indra Bastian, Akuntansi Pendidikan, (Jakarta: Erlangga, 2007), hlm. 339.
2
Dedi Supriadi, Satuan Biaya Pendidikan Dasar dan Menengah, (Bandung: P.T. Remaja
Rosdokarya, 2004), hlm. 3.
3
Indra Bastian, Op.Cit.Loc.

2
pendidikan dapat dipilih dalam tiga bidang yaitu: aktivitas kegiatan belajar
mengajar, aktivitas penelitian, dan aktivitas pengabdian masyarakat. Masing-
masing dari aktivitas tersebut dapat dihitung total biaya, unit biaya maupun
indikator prestasi terkait dengan biaya.
Nanang Fattah dalam biaya pendidikan dapat ditentukan oleh beberapa
faktor antara lain:
1. Besar kecilnya sebuah institusi pendidikan
2. Jumlah siswa
3. Tingkat gaji atau tingkat pendidikan
4. Ratio siswa berbanding guru/dosen
5. Kualifikasi guru
6. Tingkat pertumbuhan penduduk (negara berkembang)
7. Perubahan kebijakan dari penggajian/pendapatan.4

Bedasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa biaya pendidikan


adalah nilai uang atau nilai rupiah yang dikeluarkan oleh pemerintah,
penyelenggara pendidikan, masyarakat, maupun orang tua siswa, dalam bentuk
natura (barang), pengorbanan peluang, maupun uang, yang digunakan untuk
mengelola dan melaksanakan pendidikan, yang secara langsung menunjang
efektivitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan.

C. Jenis Pembiayaan Pendidikan

Pada dasarnya, pembiayaan pendidikan dapat dibedakan menjadi beberapa


jenis antara lain:5
1. Biaya Langsung (direct cost)
Menurut Anwar (1993:30) Biaya langsung merupakan pengeluaran
uang secara langsung yang membiayai jalannya proses penyelenggaraan
pendidikan, pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat,
termasuk biaya yang secara langsung menyentuh aspek dan proses
pendidikan. Biaya pendidikan juga dapat dikatakan sebagai biaya yang
secara langsung menyentuh aspek dan proes pendidikan Biaya rutin
(recurrent cost). Biaya rutin merupakan biaya yang digunakan untuk

4
Nanang Fattah, “Pembiayaan Pendidikan: Landasan Teori dan Studi Empiris”, Jurnal
Pendidikan Dasar, Vol. 09 No 09, April 2008
5
Luthfia Yuli Kurniawan, “Konsep Dasar Pembiayaan Pendidikan”, Artikel Statistik
Pendidikan, hlm. 3

3
membiayai kegiatan operasional pendidikan selama satu tahun
anggaran. Biaya ini digunakan untuk menunjang pelaksanan program
pengajaran, pembayaran gaji guru, personil sekolah, administrasi
kantor, pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana sekolah.
2. Biaya tidak langsung (indirect cost)
Biaya tidak langsung merupakan biaya yang pada umumnya, baiaya
pengeluaran yang tidak secaralangsung menunjang proses pendidikan
yang terjadi di sekolah. Biaya tidak langsung memiliki beberapa jenis
antara lain:
a. Biaya Pribadi (private cost), adalah biaya yang dikeluarkan keluarga
untuk membiayai sekolah anaknya.
b. Biaya masyarakat (social cost), adalah biaya yang dikeluarkan oleh
masyarakat untuk membiayai sekolah (di dalamnya termasuk biaya
pribadi).
3. Semua bentuk pengeluaran dalam bentuk uang, baik langsung maupun
tidak langsung yang dikeluarkan untuk biaya pendidikan
4. Semua bentuk pengeluaran yang tidak dalam bentuk uang, meskipun
didalamnya terdapat nilai dalam bentuk uang, baik langsung maupun
tidak langsung yang dikeluarkan unutk kegiatan pendidikan.

D. Biaya Satuan Pendidikan

Fattah (2012: 3) mendefinisikan, “Biaya satuan per siswa adalah biaya


ratarata per siswa yang dihitung dari total pengeluaran sekolah dibagi seluruh
siswa yang ada di sekolah (enrollment) dalam kurun waktu tertentu.”
Secara sederhana biaya satuan dihitung hanya dengan membagi seluruh
jumlah pengeluaran sekolah dengan jumlah siswa yang aktif pada tahun tertentu.
Selanjutnya, Menurut Enoch “Biaya satuan menyatakan jumlah pengeluaran
yang dipergunakan oleh setiap murid dalam suatu tahun tertentu, baik dalam
sistem pendidikan secara keseluruhan, atau hanya pada tingkatan dan jenis
pendidikan tertentu, atau mungkin saja dalam sekolah tertentu saja.”6

6
Yusuf Enoch, Dasar-dasar Perencanaan Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hlm.
239

4
Fattah mengemukakan bahwa terdapat dua cara untuk menghitung unit cost:
1. Biaya rata-rata per murid, yaitu biaya keseluruhan dibagi jumlah murid
yang mendaftar di suatu sekolah/suatu level;
2. Biaya rata-rata per lulusan adalah biaya total keseluruhan dibagi jumlah
lulusan.
Prinsip ini menerangkan bahwa biaya atau uang yang dibutuhkan adalah
sesuai dengan kegiatan atau aktivitas yang sudah dibuat terlebih dahulu bukan
uang terlebih dulu ada kemudian baru menyusun kegiatan. Prinsip ini
memungkinkan seluruh kegiatan yang ada dapat terlaksana secara tepat dan
terencana.
Menurut Sahertian penentuan unit cost dapat dibagi menjadi dua macam,
yakni:
1. Unit cost untuk keperluan rutin yaitu besarnya biaya yangdiperlukan
untuk mendidik seorang siswa pada satu tingkatan dan jenis pendidikan
tertentu selama satu tahun.
2. Unit cost untuk biaya modal yaitu besarnya biaya yang diperlukanuntuk
menyediakan tempat bagi seorang siswa pada suatu tingkatan dan jenis
pendidikan tertentu.7
Pendapat di atas membedakan unit cost dalam biaya operasional dan unit
cost dalam biaya modal atau investasi, masing-masing memiliki kegunaan yang
berbedabeda. Jika ingin mengetahui berapa jumlah keperluan untuk setiap siswa
setiap tahunnya maka kita menggunakan unitcost untuk keperluan rutin
sedangkan jika ingin menambah sarana prasarana sekolah maka menghitung unit
cost untuk biaya modal.
Lain halnya dengan Matin (2013: 161), beliau mengungkapkan bahwa
“Konsep biaya satuan adalah menunjuk kepada jumlah biaya rutin yang
dihabiskan setiap siswa selama satu tahun ajaran. Biaya satuan dapat disebut
biaya pendidikan untuk satu siswa dalam satu tahun pada jenjang pendidikan
tertentu. Unit cost dihitung hanya berdasarkan kepada biaya rutin atau disebut
juga dengan biaya operasional.

7
Piet A. Sahertian, Dimensi-dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah, (Surabaya:
Usaha Nasional, 1994), hlm. 215

5
Biaya satuan setiap siswa merupakan ukuran yang menggambarkan
seberapa besar uang yang dialokasikan ke sekolah-sekolah secara efektif untuk
kepentingan murid dalam menempuh pendidikan.
Dari uraian tersebut mengenai pengertian biaya satuan (unit cost) dapat
ditarik kesimpulan bahwa biaya satuan (unit cost) pendidikan adalah biaya rata-
rata yang dikeluarkan oleh setiap siswa dalam kurun waktu tertentu untuk
mendapatkan pendidikan. Biaya satuan (unit cost) dapat dijadikan standar dalam
pemenuhan kebutuhan untuk setiap siswa di sekolah.

E. Manfaat Biaya Pendidikan

Manfaat biaya Pendidikan bagi pemerintah menjadi acuan untuk


menetapkan anggaran Pendidikan dalam RAPBN, dan juga sebagai dasar untuk
meningkatkan kualitas SDM dengan meningkatkan mutu Pendidikan Nasional.
Sedangkan bagi masyarakat, manfaat biaya Pendidikan ini berguna sebagai
dasar/ pijakan dalam melakukan investasi di dunia Pendidikan. Hal ini dirasakan
penting untuk diketahui dan dipelajari, karena menurut Sebagian masyarakat
Pendidikan hanya menghabis-habiskan uang dan jaminan/ prospek peningkatan
hidup yang jelas dimasa yang akan datang.

F. Model Pembiayaan Pendidikan

Menurut John S. Mrophet, pada dasarnya pembiayaan diklasifikasikan


menjadi dua model, yaitu:
1. Flat Grand Model
Flat Grand Model menggunakan system distribusi dana, semua distrik
atau kabupaten/ kota menerima jumlah dana yang sama untuk setiap
muridnya tidak memperlihatkan perbedaan kemampuan daerah. Daerah
yang sumber dayanya kaya raya dan daerah yang sumber daya alamnya
tidak mendukung (miskin), untuk membiayai program Pendidikan
setiap menerima dana dengan jumlah yang sama dan dihitung biaya per
siswa dalam satu tahun yang direfleksikan sebagai kebutuhan yang
bervariasi dalam unit biaya yang diberikan kepada sekolah.

6
2. Equalization Model
Equalization Model ini bertitik tolak pada ability to pay (kemampuan
membayar) masyarakat. Masyarakat yang miskin tentu perlu menerima
bantuan dana lebih serius disbanding dengan masyarakat yang
incomenya lebih tinggi. Karena itu, sekolah miskin akan memperoleh
kesempatan sejajar dengan sekolah lainyya, artinya setiap daerah akan
menerima jumlah dana yang berbeda tiap tahun tergantung bagaimana
membagi sesuai kepada kemampuan daerah. Daerah miskin akan
menerima 5 per mil ditambah 7 per mil dana dasar daerah.

G. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari uraian diatas adalah sebagai berikut.


1. Biaya pendidikan adalah nilai uang atau nilai rupiah yang dikeluarkan
oleh pemerintah, penyelenggara pendidikan, masyarakat, maupun orang
tua siswa, dalam bentuk natura (barang), pengorbanan peluang, maupun
uang, yang digunakan untuk mengelola dan melaksanakan pendidikan,
yang secara langsung menunjang efektivitas dan efisiensi pengelolaan
pendidikan.
2. Jenis Pembiayaan Pendidikan ada empat yaitu: direct cost, indirect cost,
pengeluaran bentuk uang, dan tidak bentuk uang.
3. Biaya satuan (unit cost) pendidikan adalah biaya rata-rata yang
dikeluarkan oleh setiap siswa dalam kurun waktu tertentu untuk
mendapatkan pendidikan. Biaya satuan (unit cost) dapat dijadikan
standar dalam pemenuhan kebutuhan untuk setiap siswa di sekolah.
4. Manfaat biaya Pendidikan ini berguna sebagai dasar/ pijakan dalam
melakukan investasi di dunia pendidikan.
5. Menurut John S. Mrophet, pada dasarnya pembiayaan diklasifikasikan
menjadi dua model, yaitu: Flat Grand Model dan Equalization Model.

7
H. Daftar Pustaka

Bastian, Indra. 2007. Akuntansi Pendidikan. Jakarta: Erlangga

Enoch, Yusuf. 1995. Dasar-dasar Perencanaan Pendidikan. Jakarta: Bumi


Aksara

Fattah, Nanang. 2008. Pembiayaan Pendidikan: Landasan Teori dan Studi


Empiris. Jurnal Pendidikan Dasar. Vol. 09 No 09. tt.
http://file.upi.edu/Direktori/JURNAL/PENDIDIKAN_DASAR/Nomor_9-
April_2008/Pembiayaan_Pendidikan_Landasan_Teori_dan_Studi_Empiris
.pdf

Kuriniawan, Luthfia Yuli. Konsep Dasar Pembiayaan Pendidikan. Artikel


Statistik Pendidikan.

Mulyono. 2010. Konsep Pembiayaan Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.


Grup Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 44 Tahun 2012 tentang Pungutan dan Sumbangan Biaya Pendidikan
pada Satuan Pendidikan Dasar

Purba. Radiks. 1997. Analisis Biaya Dan Manfaat (Cost and Benefit Analysis).
Jakarta: Rineka Cipta

Sahertian, Piet A. 1994. Dimensi-dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah.


Surabaya: Usaha Nasional

Supriadi. Dedi. 2004. Satuan Biaya Pendidikan Dasar dan Menengah. Bandung:
P.T. Remaja Rosdokarya

Anda mungkin juga menyukai