oleh:
Moh Hasan Massyad 20202010441
1
penggajian/pendapatan (revenue theory of cost). Pembiayaan pendidikan tidak
hanya menyangkut sumber-sumber dana, tetapi juga meliputi penggunaan dana
secara efisien. Semakin efisien sistem pendidikan, maka semakin berkurang
biaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan suaut lembaga pendidikan.
Biaya (cost) dalam pengertian ini memiliki cakupan yang luas, yakni semua
jenis pengeluaran yang berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan, baik
dalam bentuk uang maupun barang dan tenaga. Konsep biaya dalam bidang
pendidikan akan terkait dengan organisasi pelayanan pendidikan sebagai
produsen jasa pendidikan keahlian, keterampilan, ilmu pengetahuan, karakter
dan nilai-nilai yang dimilki seorang lulusan.
Menurut Bastian ada 4 unsur pokok dalam definisi biaya pendidikan yakni:
1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi
2. Diukur dalam satuan uang
3. Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi
4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan pendidikan3
1
Indra Bastian, Akuntansi Pendidikan, (Jakarta: Erlangga, 2007), hlm. 339.
2
Dedi Supriadi, Satuan Biaya Pendidikan Dasar dan Menengah, (Bandung: P.T. Remaja
Rosdokarya, 2004), hlm. 3.
3
Indra Bastian, Op.Cit.Loc.
2
pendidikan dapat dipilih dalam tiga bidang yaitu: aktivitas kegiatan belajar
mengajar, aktivitas penelitian, dan aktivitas pengabdian masyarakat. Masing-
masing dari aktivitas tersebut dapat dihitung total biaya, unit biaya maupun
indikator prestasi terkait dengan biaya.
Nanang Fattah dalam biaya pendidikan dapat ditentukan oleh beberapa
faktor antara lain:
1. Besar kecilnya sebuah institusi pendidikan
2. Jumlah siswa
3. Tingkat gaji atau tingkat pendidikan
4. Ratio siswa berbanding guru/dosen
5. Kualifikasi guru
6. Tingkat pertumbuhan penduduk (negara berkembang)
7. Perubahan kebijakan dari penggajian/pendapatan.4
4
Nanang Fattah, “Pembiayaan Pendidikan: Landasan Teori dan Studi Empiris”, Jurnal
Pendidikan Dasar, Vol. 09 No 09, April 2008
5
Luthfia Yuli Kurniawan, “Konsep Dasar Pembiayaan Pendidikan”, Artikel Statistik
Pendidikan, hlm. 3
3
membiayai kegiatan operasional pendidikan selama satu tahun
anggaran. Biaya ini digunakan untuk menunjang pelaksanan program
pengajaran, pembayaran gaji guru, personil sekolah, administrasi
kantor, pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana sekolah.
2. Biaya tidak langsung (indirect cost)
Biaya tidak langsung merupakan biaya yang pada umumnya, baiaya
pengeluaran yang tidak secaralangsung menunjang proses pendidikan
yang terjadi di sekolah. Biaya tidak langsung memiliki beberapa jenis
antara lain:
a. Biaya Pribadi (private cost), adalah biaya yang dikeluarkan keluarga
untuk membiayai sekolah anaknya.
b. Biaya masyarakat (social cost), adalah biaya yang dikeluarkan oleh
masyarakat untuk membiayai sekolah (di dalamnya termasuk biaya
pribadi).
3. Semua bentuk pengeluaran dalam bentuk uang, baik langsung maupun
tidak langsung yang dikeluarkan untuk biaya pendidikan
4. Semua bentuk pengeluaran yang tidak dalam bentuk uang, meskipun
didalamnya terdapat nilai dalam bentuk uang, baik langsung maupun
tidak langsung yang dikeluarkan unutk kegiatan pendidikan.
6
Yusuf Enoch, Dasar-dasar Perencanaan Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hlm.
239
4
Fattah mengemukakan bahwa terdapat dua cara untuk menghitung unit cost:
1. Biaya rata-rata per murid, yaitu biaya keseluruhan dibagi jumlah murid
yang mendaftar di suatu sekolah/suatu level;
2. Biaya rata-rata per lulusan adalah biaya total keseluruhan dibagi jumlah
lulusan.
Prinsip ini menerangkan bahwa biaya atau uang yang dibutuhkan adalah
sesuai dengan kegiatan atau aktivitas yang sudah dibuat terlebih dahulu bukan
uang terlebih dulu ada kemudian baru menyusun kegiatan. Prinsip ini
memungkinkan seluruh kegiatan yang ada dapat terlaksana secara tepat dan
terencana.
Menurut Sahertian penentuan unit cost dapat dibagi menjadi dua macam,
yakni:
1. Unit cost untuk keperluan rutin yaitu besarnya biaya yangdiperlukan
untuk mendidik seorang siswa pada satu tingkatan dan jenis pendidikan
tertentu selama satu tahun.
2. Unit cost untuk biaya modal yaitu besarnya biaya yang diperlukanuntuk
menyediakan tempat bagi seorang siswa pada suatu tingkatan dan jenis
pendidikan tertentu.7
Pendapat di atas membedakan unit cost dalam biaya operasional dan unit
cost dalam biaya modal atau investasi, masing-masing memiliki kegunaan yang
berbedabeda. Jika ingin mengetahui berapa jumlah keperluan untuk setiap siswa
setiap tahunnya maka kita menggunakan unitcost untuk keperluan rutin
sedangkan jika ingin menambah sarana prasarana sekolah maka menghitung unit
cost untuk biaya modal.
Lain halnya dengan Matin (2013: 161), beliau mengungkapkan bahwa
“Konsep biaya satuan adalah menunjuk kepada jumlah biaya rutin yang
dihabiskan setiap siswa selama satu tahun ajaran. Biaya satuan dapat disebut
biaya pendidikan untuk satu siswa dalam satu tahun pada jenjang pendidikan
tertentu. Unit cost dihitung hanya berdasarkan kepada biaya rutin atau disebut
juga dengan biaya operasional.
7
Piet A. Sahertian, Dimensi-dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah, (Surabaya:
Usaha Nasional, 1994), hlm. 215
5
Biaya satuan setiap siswa merupakan ukuran yang menggambarkan
seberapa besar uang yang dialokasikan ke sekolah-sekolah secara efektif untuk
kepentingan murid dalam menempuh pendidikan.
Dari uraian tersebut mengenai pengertian biaya satuan (unit cost) dapat
ditarik kesimpulan bahwa biaya satuan (unit cost) pendidikan adalah biaya rata-
rata yang dikeluarkan oleh setiap siswa dalam kurun waktu tertentu untuk
mendapatkan pendidikan. Biaya satuan (unit cost) dapat dijadikan standar dalam
pemenuhan kebutuhan untuk setiap siswa di sekolah.
6
2. Equalization Model
Equalization Model ini bertitik tolak pada ability to pay (kemampuan
membayar) masyarakat. Masyarakat yang miskin tentu perlu menerima
bantuan dana lebih serius disbanding dengan masyarakat yang
incomenya lebih tinggi. Karena itu, sekolah miskin akan memperoleh
kesempatan sejajar dengan sekolah lainyya, artinya setiap daerah akan
menerima jumlah dana yang berbeda tiap tahun tergantung bagaimana
membagi sesuai kepada kemampuan daerah. Daerah miskin akan
menerima 5 per mil ditambah 7 per mil dana dasar daerah.
G. Kesimpulan
7
H. Daftar Pustaka
Purba. Radiks. 1997. Analisis Biaya Dan Manfaat (Cost and Benefit Analysis).
Jakarta: Rineka Cipta
Supriadi. Dedi. 2004. Satuan Biaya Pendidikan Dasar dan Menengah. Bandung:
P.T. Remaja Rosdokarya