0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
19 tayangan5 halaman
Dokumen tersebut merangkum sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar negara, mulai dari pembentukan BPUPKI dan PPKI, perdebatan mengenai dasar negara antara berbagai pihak, hingga pengesahan Pancasila dan UUD 1945. Proses tersebut melibatkan berbagai tokoh seperti Soekarno, Hatta, dan lainnya.
Deskripsi Asli:
tugas mahasiswa
Judul Asli
Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia dan Kronologi Perumusan Pancasila
Dokumen tersebut merangkum sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar negara, mulai dari pembentukan BPUPKI dan PPKI, perdebatan mengenai dasar negara antara berbagai pihak, hingga pengesahan Pancasila dan UUD 1945. Proses tersebut melibatkan berbagai tokoh seperti Soekarno, Hatta, dan lainnya.
Dokumen tersebut merangkum sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar negara, mulai dari pembentukan BPUPKI dan PPKI, perdebatan mengenai dasar negara antara berbagai pihak, hingga pengesahan Pancasila dan UUD 1945. Proses tersebut melibatkan berbagai tokoh seperti Soekarno, Hatta, dan lainnya.
Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia dan Kronologi Perumusan Pancasila
Disusun oleh: Agung Setia Budi 211910301132
Dosen Pengampu: Anis Syatul Hilmiah, M. Pd.
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil
Universitas Jember September 2021 SEJARAH BANGSA INDONESIA Berbicara mengenai sejarah bangsa Indonesia tidak lepas dari dasar Negara kita yaitu Pancasila. Pendidikan Pancasila dalam perkuliahan bukan hanya membahas apa itu Pancasila? Apa isi dari Pancasila? Dsb, tetapi lebih dari itu mahasiswa diminta untuk lebih kritis dan memaknai lebih lanjut tujuan dibuatnya Pancasila? Kronologi perumusannya? Siapa orang dibaliknya? Dll, yang bisa kita satukan dalam suatu kata yaitu “Sejarah”. Menurut Mohammad Hatta, pengertian sejarah adalah dalam wujudnya tentang masa lampau. Sejarah bukan sekadar melahirkan kriteria dari kejadian di masa lalu, tetapi pemahaman masa lampau yang mengandung berbagai dinamika, mungkin berisi problematik pelajaran bagi manusia berikutnya. Sebagai generasi penerus bangsa kita setidaknya harus mengetahui sejarah pada masa lalu karena selain berfungsi sebagai sumber pengetahuan dan dijadikan media untuk menelusuri fakta dan peristiwa yang terjadi di masa lalu, sejarah juga bisa menjadi media pembelajaran untuk generasi seterusnya agar kesalahan-kesalahan dimasa lalu tidak terulang. Sebelum memulai membicarakan sejarah bangsa Indonesia dan Pancasila, kita wajib mengetahui poin-poin berikut: 1. Pancasila sebagai dasar negara RI digali dari nilai-nilai agama dan budaya bangsa Indonesia. 2. Sebelum Pancasila disahkan oleh PPKI sebagai dasar negara, nilai-nilai Pancasila telah melekat pada bangsa Indonesia. 3. Bangsa Indonesia berpancasila dalam tri prakara (adat istiadat, religi, kenegaraan). Tiga poin diatas adalah inti yang ada diajarkan pada pembahasan sejarah bangsa Indonesia melalui matakuliah Pendidikan Pancasila di Universitas Jember. Sejarah bangsa Indonesia dan perumusan Pancasila tidak terlepas dari organisasi bernama BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia), pembentukan BPUPKI pada tanggal 1 Maret 1945 yang di ketuai oleh dr Radjiman Wedjodiningrat dengan anggota sebanyak 67 orang (60 orang Indonesia dan 7 orang Jepang). Sidang pertama BPUPKI pada tanggal 28 Mei – 1 Juni 1945 dan dimulai dari bapak dr Radjiman Wedjodiningrat dengan membuka rapat dengan pertanyaan “apa dasar Negara Indonesia yang akan kita bentuk ini?’ setelahnya sidang ini membahas tentang dasar negera Indonesia merdeka dan didapat 3 usulan dari M. Yamin, Mr. Seopomo, dan Ir. Soekarno. M. Yamin mengusulkan dasar Negara Indonesia, yaitu: 1. Peri kebangsaan 2. Peri kemanusiaan\ 3. Peri ketuhanan 4. Peri kerakyatan 5. Kesejahteraan rakyat Mr. Soepomo memaparkan tiga teori juga sebagai dasar negara, yaitu: 1. Negara Individualistik, yaitu negara yang disusun atas dasar kontrak sosial dari warganya dengan mengutamakan kepentingan individu sebagai mana diajarkan oleh Thomas Hobbes, John Locke, Jean Jackques Rousesou, H.J. Laski. 2. Negara golongan (class theory) yang diajarkan Marx, Lenin. 3. Negara Integralistik, negara tidak boleh memihak pada salah satu golongan tetapi berdiri di atas semua kepentingan (Spinoza, Adam Muller, Hegel). Ir. Soekarno juga mengusulkan dasar Indonesia merdeka/fundamen yang diatasnya didirikan gedung Indonesia merdeka, yaitu: 1. Kebangsaan (nasionalisme) 2. Kemanusiaan (internasionalisme) 3. Musyawarah, mufakat, perwakilan 4. Kesejahteraan social 5. Ketuhanan yang berkebudayaan. Yang selanjutnya kelima prinsip tersebut diberi nama Pancasila. Dibentuknya panitia delapan juga salah satu sejarah berdirinya bangsa Indonesia, panitia delapan dibentuk pada tanggal 1 Juni 1945 yang beranggotakan, yaitu: 1. Ir. Soekarno 2. Drs. Moh. Hatta 3. Sutardjo 4. A. Wachid Hasyim 5. Ki Bagus Hadikoesoemo 6. Oto Iskandardinata 7. Moh. Yamin 8. Mr. A. A. Maramis Tugas dari panitia delapan yaitu menampung dan mengidentifikasi usulan anggota BPUPKI. Di dalam catatan sejarah berdasarkan usulan yang masuk diketahui, ada perbedaan tetang usulan dasar Negara, golongan Islam menghendaki Negara bersyariat Islam, sedangkan sisanya menghendaki Negara tidak berdasarkan hukum agama apapun. Setelah tidak menemukan titik akhit dibentuk lagi panitia kecil yang diberi nama panitia sembilan yang berasal dari golongan Islam dan golongan Nasionalis, yaitu: 1. Ir. Soekarno 2. Drs. Moh. Hatta 3. Moh. Yamin 4. Mr. A. A. Maramis 5. Ahmad Soebardjo 6. Abikusno Tjokrosoejoso 7. Abdul Kahar Muzakkir 8. A. Wachid Hasyim 9. H. Agus Salim Sidang pertama panitia Sembilan di tanggal 22 Juni 1945 menghasilkan kesepakatan dasar Negara yang tertuang dalam alinea keempat rancangan preambule UUD 1945, yaitu: 1. Ketuhanan , dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya 2. Kemanusiaan yang adil dan beradap 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Moh. Yamin mempopulerkan kesepakatan tersebut dengan nama Piagam Jakarta. Isi lengkapnya disebut rancangan preambule hukum dasar. Sidang kedua BPUPKI pada tanggal 10 Juli – 16 Juli 1945 menghasilkan beberapa hasil akhir, yaitu: 1. Dasar Negara yang disepakati yaitu Pancasila seperti dalam isi Piagam Jakarta 2. Bentuk Negara yaitu Republik (55 suara dari 64 suara yang hadir) 3. Wilayah Indonesia disepakati meliputi Wilayah Hindia Belanda + Timor Timur + Malaka (39 suara) 4. Dibentuk tiga panitia kecil: a. Panitia Perancang UUD diketuai oleh Ir. Soekarno b. Panitia Ekonomi dan Keuangan diketuai oleh Moh. Hatta c. Panitia Pembela Tanah Air diketuai oleh Abikusno Tjokrosoejoso Pada tanggal 9 Agustus 1945, organisasi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dibentuk, yang diketuai oleh Ir. Soekarno dengan jumlah anggota 21 orang. PPKI dibentuk sebagai komite nasional pembentukan Negara. Detik-detik proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, Jepang menyerah pada sekutu setelah Negara Jepang di Bom Atom oleh Amerika. Saat itu golongan pemuda meminta soekarno untuk segera mengumumkan kemerdakaan RI sedangkan golongan tua masih pikir-pikir. kejadian tersebut terjadi di Rengasdengklok dan juga Ir. Soekarno dan Moh. Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 di Jakarta. Sore hari setelah proklamasi terjadi, datang perwakilan Jepang ke rumah Moh. Hatta, menyampaikan keberatan Wakil Indonesia bagian Timur terhadap tujuh kata dalam sila pertama Piagam Jakarta. Besoknya pada tanggal 18 Agustus 1945 sebelum siding pertama PPKI, Moh. Hatta menemui wakil-wakil Islam, dan sepakat untuk menghilangkan tujuh kata tersebut. Dalam rapat tersebut disahkan juga UUD 1945 dan menetapkan Ir. Soekarno serta Moh. Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden, dan juga membentuk KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat) yang bertugas mendampingi Presiden dan Wakil sampai terbentuknya MPR dan DPR. Sebagai penutup, Perjuangan Bangsa Indonesia tidak lepas dari berbagai macam orang, suku, agama, dsb. Maka dari itu kenapa Pancasila bisa dipilih dan bertahan sebagai dasar Negara karena memang Pancasila sangat cocok untuk masyarakat di Indonesia dari dulu sampai dengan sekarang, dans sebagai generasi bangsa yang akan dating kita sewajibnya bangga dengan adanya Pancasila sebagai dasar Negara, karena jika bukan Pancasila tidak ada itu Negara Indonesia. REFERENSI: - Lestari, P., Saputro, I. H., & Kuliah, M. PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA, KRONOLOGI PANCASILA, PENGESAHAN PANCASILA DAN PERKEMBANGAN PANCASILA. - RI, A. P. S. D. N. PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA RI. - Purwanta, H. (2018). Pancasila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia. Jurnal Candi, 18(2), 124-137. - Susilo, A. (2018). Sejarah Perjuangan Jenderal Soedirman dalam Mempertahankan Indonesia (1945-1950). HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah, 6(1), 57- 68. - Setijo, P. (2006). Pendidikan Pancasila Perspektif Sejarah Perjuangan Bangsa: Dilengkapi dengan Undang-Undang Dasar 1945 Hasil Amandemen. Grasindo. - https://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila -